Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 3 / Semester Genap

BAB III. BASIS PERANCANGAN


3.1

Laju Produksi

Kebutuhan akan pupuk urea di Indonesia terus meningkat setiap


tahunnya. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam mendirikan
pabrik pupuk urea adalah kapasitas pabrik. Pabrik pupuk urea ini
direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2018 dengan
kapasitas produksi 300.000 ton/hari.
Tabel 3.1 Perkiraan kebutuhan pupuk urea tahun 2007-2015
Tahun
Kebutuha
Kapasitas
Balance (ton)
n
Produksi
(ton/tahun
(ton/tahun)
)
2006
5.620.000
7.872.000
-1297483
2007

9.169.483

7.872.000

-1908280

2008

9.780.280

7.872.000

-2567861

2009

10.439.861

7.872.000

-3280600

2010

11.152.600

7.872.000

-4051281

2011

11.923.281

7.872.000

-4885143

2012

12.757.143

7.872.000

-5787930

2013

13.659.930

7.872.000

-6765932

2014

14.637.932

7.872.000

-7826042

2015

15.698.042

Sumber: Departemen Pertanian RI (2006)


Kebutuhan pupuk urea yang terus meningkat setiap tahunnya.
Sesuai dengan yang disajikan pada tabel 3.1 dari tabel terlihat bahwa
pupuk yang ada belum mencukupi kebutuhan pasar, sehingga kerap
kali menimbulkan kelangkaan pupuk urea ini di pasaran. Pada tabel 3.2
juga disajikan beberapa kapasitas produksi beberapa industri pupuk
urea di Indonesia.
Tabel 3.2 . Jumlah Produksi Pupuk Urea Berdasarkan dari tiap-tiap
Pabrik.
TAHUN

PUSRI

KUJANG

KALTIM

PIM

PETRO

TOTAL

2009
2010

2.026.71
0
2.031.70

990.092
998.988

2.949.75
0
2.887.28

447.182
398.835

443.107
405.140

6.856.8
41
6.721.9

Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida


By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Kelompok 3 / Semester Genap


0
1.968.41
0
1.960.06
0
1.980.02
0

2011
2012
2013

1.051.15
6
994.665
888.253

5
2.793.76
6
3.008.26
6
2.955.02
5

478.701

451.390

532.069

412.176

392.903

482.148

48
6.743.4
22
6.907.2
36
6.698.3
49

Sumber : APPI , 2014

3.2

Spesifikasi Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah Amonia dan Karbon


Dioksida. Spesifikasi dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Karakteristik Amonia dan Karbon Dioksida
Karakteristik
Nilai
Amonia
Rumus molekul
NH3
Massa molar

17,0306 g/mol

Penampilan

Gas tak berwarna, berbau tajam

Massa jenis dan fase

0,6942 g/L, gas

Kelarutan dalam air

89,9 g/100 ml pada 0 oC

Titik beku

-77,07 oC

Titik didih

-33,35 oC

Densitas

0,817 g/mL (80 oC)

Viskositas

0,255 cP (-30 oC)

Panas pembentukan

46,2 kJ/mol (18 oC)

Panas penguapan

23,3 kJ/mol (-33,3 oC)

Panas spesifik

2,225 J/g oC

Keasaman (pKa)

4,75

Kebasaan (pKb)

9,25

Karbon Diokasida
Rumus molekul

CO2

Massa molar

44,0095 g/mol

Penampilan

Gas tidak berwarna

Densitas

1.600 g/L (padat)

Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida


By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Kelompok 3 / Semester Genap

Titik leleh

-57 oC

Titik didih

-78 oC

Kelarutan dalam air

1,45 g/L

Keasaman (pKa)

6,35

Kebasaan (pKb)

10,33

Viskositas

0,07 cP pada -78 oC

Sumber: www.praxair.com

3.3 Spesifikasi Produk


3.3.1 Produk Antara
Tabel 3.3 Karakteristik Amonium Karbamat [NH4COONH2]

Karakteristik
Massa molar
Penampilan
Dekomposisi
Tekanan uap (20 oC)
Tekanan uap (45 oC)
Densitas (20 oC)
Kelarutan dalam air
(20 oC)
Tekanan uap (40 oC)

Nilai
78,07 g/mol
Putih, kristalin produk dengan
bau amonia yang kuat. Sangat
higroskopis.
Mulai membusuk pada 35 oC,
diatas 60 oC sepenuhnya
menjadi amonia dan CO2
82 mbar
442 mbar
1,6 g/cm3
423 g/kg
100 mmHg (26,7 oC)

Sumber: caledonslabs.com

3.3.2 Produk Utama


Urea [CO9NH2)2]
Tabel 3.4 Karakteristik Urea c

Karakteristik
Massa molar
Penampilan
Kepadatan
Kelarutan dalam air (20
o
C)
Titik leleh

Nilai
60,06 g/mol
Berbau, putih, solid
1,32 g/cm3
108 g/100 ml
132,7 oC

Sumber : Perrys Chemical Engineers Handbook (1999)

3.3.3 Produk Samping


Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida
By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Kelompok 3 / Semester Genap

Air (H2O)
Tabel 3.5 Karakteristik Air (H2O)

Karakteristik
Densitas dan fase
Kalor jenis
Tekanan kritis (Pc)
Temperatur kritis
(Tc)
Densitas
Berat molekul
Titik beku
Titik didih
Viskositas

Nilai
0,998 g/cm3 (cairan pada 20 oC)
4184 J/(kg K)
218,4 atm
374,15 oC
0,998 g/mL
18,02 g/mol
0 oC
100 oC
0,8948

Sumber : Perrys Chemical Engineers Handbook (1999)

3.4

Lokasi Pabrik

Lokasi perusahaan me
rupakan hal yang penting dalam
menentukan kelancaran usaha. Kesalahan pemilihan lokasi pabrik
dapat menyebabkan biaya produksimenjadi mahal shingga tidak
eknomis. Pabrik urea ini direncanakan didirikan di Bontang, Kalimantan
Timur dengan pertimbangan:
1. Ketersediaan Bahan Baku
Kota Bontang dikenal dengan kota industri dan jasa, serta
memiliki kawasan industri petrokimia yang bernama Kaltim Industrial
Estate. Bontang memiliki tiga perusahaan besar yang memproduksi
ammonia dengan gas CO2
sebagai hasil sampingnya. Ketiga
perusahaan itu adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Kaltim
Pacific Ammonia (KPA), dan PT Kaltim Parna Industri (KPI). PT Kaltim
Pacific Ammonia merupakan salah satu perusahaan penghasil amoniak
terbesar didunia yang sekarang resmi dikelola oleh PT Pupuk
Kalimantan Timur. Dengan demikian total kapasitas produksi PT
Kalimantan Timur dari 1,85 juta ton per tahun bertambah menjadi 2,51
juta ton pertahun. Sedangkan PT Kaltim Parna Industri memiliki
kapasitas produksi sebesar 500.000 ton per tahun. Untuk menekan
biaya penyediaan bahan baku, maka pabrik pupuk didirikan berdekatan
dengan pabrik pemasok bahan baku.

Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida


By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Kelompok 3 / Semester Genap

Gambar 3.1 Peta Kota Bontang, Kalimantan Timur

2. Ketersediaan Utilitas
Pabrik didirikan di daerah yang memiliki sistem utilitas yang
bagus. Sumber air diperoleh dari fasilitas sumber air yag ada,
sedangkan untuk listrik direncanakan akan dipasok secara eksternal
dan internal.

3.5

Faktor Keselamatan

Agar prosses produksi di pabrik ini berjalan dengan lancar, maka


faktor keselamatan harus diperhatikan dan bahaya-bahaya yang dapat
mengganggu jalannya proses harus diminimalkan. Faktor keselamatan
meliputi:
1. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi
2. Pengoperasian peralatan proses
3. Faktor utilitas
4. Faktor manusia
5. Faktor alam atau lingkungan

3.5.1
proses

Faktor peralatan dan pengoperasian peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pengoperasian pabrik didesain


pada kondisi yang telah ditentukan agar alat bekerja efisien, peralatan
Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida
By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Kelompok 3 / Semester Genap

tidak cepat rusak dan aus. Pencegahan bahaya yang ditimbulkan pada
pengoperasian peralatan proses adalah:
1. Pemeriksaan dan perawatan alat secara berkala
2. Pengoperasian alat harus sesuai dengan kapasitas desain dan
prosedur kerjanya
3. Membuat konstruksi bangunan yang tahan api pada setiap
tempat yang rawan kebakaran
4. Melengkapi setiap bangunan pabrik dengan papan petunjuk
penyelamatan diri dan pertolongan pertama bila terjadi
kecelakaan dan kerusakan peralatan serta menyediakan pintu
keluar darurat

3.5.2 Faktor Unit Utilitas


Unit utilitas yang paling rawan adalah unit pembangkit listrik.
Potensi bahaya yang ditimbulkan seperti hubungan singkat
(corsleting), sengatan listrik yang dapat menimbulkan cidera, dan
jaringan listrik teganagn tinggi yang dapat menimbulkan percikan api
dan kebakaran. Pencegahannya antara lain:
1. Pengecekan dan perawatan jaringan listrik secara berkala
2. Pemasangan sekring otomatis pada setiap gardu listrik
3. Penggunaan isolasi yang baik pada setiap kawat-kawat listrik
4. Pengguanaan alat penangkal petir pada bangunan dan peralatan
yang tinggi

3.5.3 Faktor Manusia


Pencegahan kecelakaan kerja karena kelalaian dan kecerobohan
para pekerja atau karyawan dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemberian informasi dan pelatihan kepada karyawan mengenai
hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya
2. Cara penanggulangan bahaya dan cara penyelamatan diri
3. Menciptakan suasana kerja yang baik dan menyenangkan
4. Pabrik sebaiknya dilengkapi dengan pagar yang cukup tinggi
serta pos penjagaan
diaga oleh satuan pengamanan untuk
menghindari orang-orang yang tidak berkepentingan ke
kawasan pabrik

3.5.4 Faktor Alam


Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida
By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Kelompok 3 / Semester Genap

Bencana alam seperti banjir, petir, gempa bumi, angin ribut


tidak dapat dihindari. Cara mencegah kerusakannya adalah mendirikan
bangunan pabrik dengan konstruksi yang tepat dan memasang alat
penangkal petir untuk bangunan dan alat yang tinggi.

Pra-Rancangan Pabrik Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida


By
Dian Anggraini Purba

Checked
Heni Ismawati
Hasnul Bustamam

Approved

Anda mungkin juga menyukai