Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Praktikan
NPM
Rekan Kerja
Tanggal Praktikum
ASISTEN LAB.
Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
2014
1. Tujuan Praktikum
Mensintesis ester dari asetat anhidrat dan alkohol
Mengetahui proses dan tahapan reaksi esterifikasi via anhidrida asetat pada
pembuatan ester
Mengetahui fungsi reagen-reagen yang digunakan dalam percobaan
2. Teori Dasar
4. Cara Kerja
1. Menempatkan volume asetat anhidrat yang diindikasikan dalam tabel 1, ke dalam
tabung reaksi besar yang kering, menambahkan 3 tetes asam sulfat pekat dan
kocok. Mendapatkan 2,0 mL salah satu alkohol dalam tabung reaksi kecil yang
kering.
Ester yang dipilih
Propil asetat
3,1
Isopentil asetat
2,2
Benzil asetat
2,3
n-oktil asetat
1,5
8. Mencuci lapisan atas dengan 6,0 mL dengan NaCl jenuh. Mencampurkan dengan
kuat dan membiarkan kedua lapisan terpisah. Lapisan atas (ester) tidak boleh
keruh di tahap ini. Melepaskan dan buang lapisan atas, namun di saat ini coba
melepaskan setiap tetesnya (tentunya tanpa melepaskan sejumlah ester tertentu).
Larutan garam pekat membantu melepaskan air yang larut dalam lapisan atas
(pengeringan ester). Menggunakan pipet Pasteur untuk memindahkan lapisan atas
ke dalam tabung reaksi kecil.
:
:
:
:
:
:
:
C3H8O
Cairan bening
97 0 C
-127 0 C
15 0 C
Terbentuk peroksida apabila kontak dengan air
Dapat menjadi penyebab penyakit kanker. Berbahaya bagi
:
:
:
:
(CH3CO)2O
Cairan bening, bau sangat mirip dengan asam etanoat
- 73 0 C
139 0 C
Titik nyala
Densitas uap
Toksisitas
: 54 0 C
: 3,5 g L-1
: Flammable, incompatible dengan oksidator kuat, air, basa kuat,
maupun alkohol
Toksisitas
:
:
:
:
:
:
:
:
CH3COOCH2CH2CH3
Cairan tidak berwarna (bening), berbau sangat tajam
102 0 C
- 95 0 C
10 0 C
0,88 gr / cm3
23 g / L pada suhu 20 0 C
Stabil, mudah terbakar, bereaksi dengan oksidator, mungkin
eksplosif dengan air, incompatible dengan oksidator kuat, asam, maupun basa.
Toksisitas
: Berbahaya bagi pernafasan, pencernaan, dan iritasi kulit.
Perlindungan diri
: Kacamata goggle, sarung tangan, masker.
E. Data Pengamatan
Percobaan dilakukan dengan setengah (1/2) prosedur kerja.
CARA KERJA
Menempatkan 2,5 g asam benzoat yang telah dibuat
DATA PENGAMATAN
padatan putih.
Penambahan metanol +
benzoat.
larutan bercampur.
MTBE).
Menambahkan eter ini ke dalam corong pemisah,
mengocok dengan kuat dan keluarkan lapisan air
32,3563 gram
29,9467 gram
F. Pengolahan Data
Hasil Percobaan
massa percobaan
volume percobaan
s :
n asam benzoat
= 0,0205 mol
n metanol
= 0,1605 mol
0,0205 mol
r :
0,1605 mol
0,0205 mol
-
0,0205 mol
0,0205 mol
0,0205 mol
0,1400 mol
0,0205 mol
0,0205 mol
= mol x Mr
= (0,0205 mol)(136,15 g/mol) = 2,7911 g
= 2,561 mL
x 100%
x 100%
= 13,668 %
% Kesalahan relatif volume
x 100%
= x 100%
= 5,4275 %
% Yield
x 100%
x 100%
= 86,3315 %
G. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, berjudul esterifikasi Fisher yaitu melakukan
percobaan pembuatan metil benzoate. Pada praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui tahapan dan proses reaksi esterifikasi Fischer pada sintesis metil
benzoate, serta reagen yang digunakan dalam percobaan. Prinsip reaksi dari
percobaan ini yaitu esterifikasi, dimana esterifikasi itu sendiri adalah reaksi
pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester dengan
menggunakan katalis asam. Prinsip dari esterifikasi Fischer yaitu berdasarkan
perbedaan kepolaran dan massa jenis.
Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara
merefluks asam karboksilat bersama alkohol dengan katalis asam. Asam yang
digunakan biasanya asam sulfat atau asam Lewis. Pembentukan ester melalui
asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol, seperti pada esterifikasi
Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrida asam (atom yang rendah)
atau asil klorida (sensitif terhadap kelembapan). Kelemahan utama asilasi
langsung adalah konstanta kesetimbangan kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi
dengan menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air yang menjadi
hasil reaki. Pemisahan air dilakukan melalui distilasi Dean-Strak atau penggunaan
saringan molekul.
Dalam reaksi esterifikasi Fischer ini, reaksi berjalan reversible. Karena
reaksi ini merupakan reaksi reversible, maka hasil reaksi dapat bereaksi kembali
membentuk zat reaktan dan begitu juga sebaliknya sehingga komponen dari zat
tersebut tidak pernah habis. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa reaksi
reversible tidak pernah habis, namun kekurangan dari reaksi reversible ini yaitu
sulitnya didapatkan produk yang murni. Berikut merupakan reaksi yang terjadi
pada percobaan ini :
Mekanisme yang terjadi dalam percobaan ini :
Dalam percobaan ini, digunakan metanol (CH3OH) yang ternyata memiliki tingkat
Asam benzoat digunakan sebagai asam karboksilat dalam percobaan ini karena
asam benzoate dapat melakukan resonansi, maka asam benzoate merupakan
senyawa yang stabil sehingga kereaktifan kecil. Hal ini dikarenakan kestabilan
berbanding terbalik dengan tingkat kereaktifan.
Dalam percobaan ini, ester karboksilat yang dihasilkan yaitu metil benzoat.
Metil benzoate merupakan senyawa organik ester dengan rumus kimia
C6H5CO2CH3. Metil benzoate berupa cairan tidak berwarna yang kurang larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Metil benzoat memiliki aroma yang
enak dan sangat mirip dengan aroma buah pohon fejioa, karena memiliki aroma
yang harum ini, metil benzoat dapat digunakan dalam pembuatan parfum. Metil
benzoate juga dapat digunakan sebagai pelarut dan sebagai pestisida untuk
menarik serangga seperti orchid bees.
Pada praktikum ini mensitesis metil benzoat dengan mereaksikan asam
benzoat dan methanol dengan penambahan asam sulfat pekat. Reaksi dilakukan
pada keadaan dingin dengan menggunakan labu bulat yang berada dalam sebuah
bak es. Reaksi dilakukan dalam keadaan dingin karena bersifat eksoterm. Asam
sulfat pekat yang ditambahkan berfungsi sebagai katalis asam yang dapat
mempercepat laju reaksi. Kemudian larutan dipanaskan dengan refluks selama
kurang lebih satu jam. Sebelumnya larutan ditambah batu didih agar tidak terjadi
bumping dan untuk meratakan pemanasan.
Prinsip dari refluks adalah larutan yang menguap dari labu didih akan
masuk ke kondensor, dan akan kembali lagi ke labu didih. Hal yang harus
diperhatikan saat merefluks suhu harus dijaga konstan, karena apabila suhu terlalu
tinggi, maka etanol dan air yang teruapkan akan menjadi lebih banyak dan jika
suhu terlalu rendah maka reaksi tidak akan sempurna. Pada proses refluks, zat-zat
yang berada dalam proses tersebut tidak akan hilang, karena uap-uap yang keluar
dari hasil pemanasan dengan heating mantle akan masuk ke kondensor dan diubah
kembali lagi menjadi tetes-tetes cairan, lalu tetes-tetes cairan tersebut jatuh
kembali ke dalam labu bulat, sehingga komposisi zat tetap sama. Fungsi dari
merefluks ini adalah agar larutan bercampur sempurna.
Larutan hasil dari merefluks tersebut didinginkan dengan cara mengalirkan
air keran. Larutan tersebut akan dilakukan pemisahan, sehingga dituang ke corong
pisah dan dilakukan penambahan eter. Eter disini berfungsi untuk menarik sisasisa pengotor yang bersifat non polar. Setelah itu ditambah air yang berfungsi
menarik pengotor yang bersifat polar dan sebagai pencuci sisa-sisa asam.
Kemudian dilakukan ekstraksi. Saat ektraksi kran pada corong pisah dibuka
beberapa saat, karena terbentu gas yang berasal dari eter, dan sifat dari eter adalah
mudah menguap. Saat ekstraksi, terbentuk dua lapisan pada corong pisah. Lapisan
atas merupakan fasa organik yang mengandung ester dan lapisan bawah
merupakan air. Lapisan bawah kemudian dibuang.
Proses selanjutnya adalah penambahan NaHCO3 5 % pada corong pisah
yang berfungsi untuk menetralisirkan kelebihan asam pada reaksi pembentukan
ester. Kemudian melakukan ektraksi kembali, dan terbentuk gas-gas H2O dan CO2.
Gas tersebut merupakan air dalam fasa uap. Ekstraksi dilakukan sampai dengan
tidak ada lagi gas yang terbentuk.
Hal selanjutnya adalah penambahan NaCl jenuh yang berfungsi untuk
memecah emulsi, Setelah penambahan NaCl jenuh, terbentuk dua lapisan. Lapisan
atas merupaka lapisan organik berupa metil benzoat dan lapisan bawahnya berupa
lapisan anorganik yang selanjutnya dibuang. Hal terakhir melakukan penambahan
Na2SO4 anhidrat pada metil benzoat yang berfungsi untuk menarik air pada proses
esterifikasi. Metil benzoat yang diperoleh ditimbang beratnya dan diukur
volumenya.
Berdasarkan percobaan ini, diperoleh cairan metil benzoat dengan massa
sebesar 2,4096 gram. Sedangkan berdasarkan pengolahan data, diperoleh massa
metil benzoat sebesar 2,7911 gram. Adanya perbedaan nilai massa metil benzoat
antara teoritis dengan percobaan ini menimbulkan nilai % kesalahan relatif.
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh % kesalahan relatif massa sebesar 13,668
% dan % kesalahan relatif volume sebesar 18 % dengan % Yield sebesar
86,3315%.
H. Analisis Kesalahan
Terdapat beberapa kesalahan pada praktikum ini, yang disebabkan oleh
kurangnya ketelitian praktikan dalam melakukan pencampuran reagen, proses
refluks yang kurang sempurna proses ekstraksi yang kurang baik sehingga masih
terdapatnya gas-gas hasil ekstraksi dalam corong pisah. Selain itu, produk yang
dihasilkan kurang murni (masih terdapat air dan sisa-sisa asam) karena reaksi
berlangsung reversible.
I. Kesimpulan
Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan cara
pengolahan data diperoleh volume teoritis metil benzoat sebesar 2,561 ml.
Berdasarkan percobaan diperoleh massa ester sebesar 2,4096 gram dan
berdasarkan pengolahan data diperoleh massa teoritis metil benzoat sebesar
2,7911 gram.
% Kesalahan relative massa sebesar 13,668 % dan % Kesalahan relative volume
sebesar 5,4275 %, serta % Yield sebesar 86,3315 %
J. Daftar Pustaka
Tim KBI Organik. 2014. Diktat Praktikum Sintesis Kimia Organik. Depok:
Departemen Kimia FMIPA UI.
Fessenden & Fessenden. 1982. Organic Chemistry 3rd Ed. Jakarta: Erlangga.
Sastrohamidjojo,hardjono.2011.Kimia Organik Dasar. Bulaksumu Yogyakarta.Gadjah
Mada University Press
Hart,harold.2003.Kimia OrganikKuliah Singkat edisi Kesebelas.Jakarta.Erlangga
http://www.scribd.com/doc/113470244/Metil-Benzoat
http://www.ilmukimia.org/2013/03/reaksi-esterifikasi.html
http://www.academia.edu/5815772/Laporan_Esterifikasi_Kelompok_8
https://www.scribd.com/doc/92672865/Praktikum-Esterifikasi