Bab I KDK Hipertensi
Bab I KDK Hipertensi
PENDAHULUAN
diam-diam
(silent
killer).
Hipertensi
dapat
menyebabkan
komplikasi yang fatal yaitu: stroke, serangan jantung, edema paru, gagal ginjal,
kebutaan karena pecahnya pembuluh darah mata, dan lain-lain.
Trend prevalensi terjadinya hipertensi di dunia setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia menderita
hipertensi, diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di
seluruh dunia (13% dari total kematian) . Di Indonesia, jumlah penderita
hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi
terkontrol. Prevalensinya 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak
menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk
menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetaui faktor
risikonya. Data Riskesdas (2010) menyebutkan hipertensi dengan prevalensi
sebesar 31,7% sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberculosis. Sehingga penyakit ini harus di waspadai dan di kelola dengan
tepat.1
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)
1
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 (Tabel 1).6
Tabel 1.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 76
Klasifikasi Tekanan
Darah
Normal
TDS (mmHg)
TDD (mmHg)
< 120
< 80
Prahipertensi
120 139
80 89
Hipertensi derajat 1
140 159
90 99
Hipertensi
TDS : Tekanan Darah Sistolik, TDD : Tekanan Darah Diastolik
Oleh karena hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang beragam apalagi
jika tidak terkontrol dengan baik, penatalaksaannya membutuhkan kerja sama pasien dan
keluarganya. Karena permasalahan medis yang dihadapi tidak terlepas dari unsur sosiobudaya masyarakat, terutama dalam hal kepatuhan konsumsi obat dan perubahan dan
gaya hidup.
Pelayanan kedokteran keluarga sebagai pelayanan kesehatan primer yang
memberikan pelayanan kesehatan dengan karakteristiknya holistik, komprehensif,
terpadu dan kesinambungan serta didukung oleh pengetahuan kedokteran terkini
memegang peran yang sangat besar dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat.
Pada pembinaan kasus kali ini akan dikemukakan mengenai hipertensi dan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan penatalaksanaannya baik dari segi
genetik, perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan. Mengingat sifat pengobatan
penyakit ini yang harus terus dilakukan seumur hidup, maka peran serta keluarga akan
sangat berpengaruh baik dalam menjamin kelangsungan terapi maupun pengontrolan
kondisi penyakit ke arah yang lebih baik sehingga perburukan ataupun komplikasi dapat
dicegah. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan dokter keluarga agar penatalaksaan
yang diberikan dapat optimal. Pembinaan ini penting dilakukan untuk mengetahui
pendekatan kedokteran keluarga yang baik dan dapat optimal terutama pada kasus yang
bersangkutan.
I.2. Tujuan
2
1) Tujuan Umum
Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien hipertensi
2) Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus
keluarga) keluarga pasien hipertensi dengan pendekatan kedokteran
keluarga.
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan pada pasien hipertensi dan keluarganya.
c. Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien hipertensi dan
keluarganya.
I.3. Manfaat
1) Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan penulis tentang kedokteran keluarga, serta
penatalaksanaan
kasus
keluarga.
b. Melatih penulis
untuk
hipertensi
melakukan
pendekatan
keluarga
dengan
informasi
mengenai
penyakit
hipertensi
dan
penatalaksanaannya.