Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah yang dapat
disebabkan komplikasi dari aterosklerosis yang lama, pembentukan trombus,
jaringan parut, proliferasi sel otot polos sehingga lumen arteri berkurang dan
resistensi terhadap aliran yang melintasi arteri yang akan berlanjut ke suatu organ
target seperti stroke, penyakit jantung koroner (PJK) dan hipertrofi ventrikel
kanan.
Hipertensi seringkali muncul tanpa gejala sehingga dijuluki sebagai
pembunuh

diam-diam

(silent

killer).

Hipertensi

dapat

menyebabkan

komplikasi yang fatal yaitu: stroke, serangan jantung, edema paru, gagal ginjal,
kebutaan karena pecahnya pembuluh darah mata, dan lain-lain.
Trend prevalensi terjadinya hipertensi di dunia setiap tahunnya
mengalami peningkatan. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia menderita
hipertensi, diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di
seluruh dunia (13% dari total kematian) . Di Indonesia, jumlah penderita
hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi
terkontrol. Prevalensinya 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak
menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk
menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetaui faktor
risikonya. Data Riskesdas (2010) menyebutkan hipertensi dengan prevalensi
sebesar 31,7% sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberculosis. Sehingga penyakit ini harus di waspadai dan di kelola dengan
tepat.1
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)
1

klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 (Tabel 1).6
Tabel 1.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC 76
Klasifikasi Tekanan
Darah
Normal

TDS (mmHg)

TDD (mmHg)

< 120

< 80

Prahipertensi

120 139

80 89

Hipertensi derajat 1

140 159

90 99

Hipertensi
TDS : Tekanan Darah Sistolik, TDD : Tekanan Darah Diastolik
Oleh karena hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang beragam apalagi
jika tidak terkontrol dengan baik, penatalaksaannya membutuhkan kerja sama pasien dan
keluarganya. Karena permasalahan medis yang dihadapi tidak terlepas dari unsur sosiobudaya masyarakat, terutama dalam hal kepatuhan konsumsi obat dan perubahan dan
gaya hidup.
Pelayanan kedokteran keluarga sebagai pelayanan kesehatan primer yang
memberikan pelayanan kesehatan dengan karakteristiknya holistik, komprehensif,
terpadu dan kesinambungan serta didukung oleh pengetahuan kedokteran terkini
memegang peran yang sangat besar dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat.
Pada pembinaan kasus kali ini akan dikemukakan mengenai hipertensi dan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan penatalaksanaannya baik dari segi
genetik, perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan. Mengingat sifat pengobatan
penyakit ini yang harus terus dilakukan seumur hidup, maka peran serta keluarga akan
sangat berpengaruh baik dalam menjamin kelangsungan terapi maupun pengontrolan
kondisi penyakit ke arah yang lebih baik sehingga perburukan ataupun komplikasi dapat
dicegah. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan dokter keluarga agar penatalaksaan
yang diberikan dapat optimal. Pembinaan ini penting dilakukan untuk mengetahui
pendekatan kedokteran keluarga yang baik dan dapat optimal terutama pada kasus yang
bersangkutan.
I.2. Tujuan
2

1) Tujuan Umum
Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien hipertensi

2) Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus
keluarga) keluarga pasien hipertensi dengan pendekatan kedokteran
keluarga.
b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan pada pasien hipertensi dan keluarganya.
c. Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien hipertensi dan
keluarganya.
I.3. Manfaat

1) Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan penulis tentang kedokteran keluarga, serta
penatalaksanaan

kasus

keluarga.
b. Melatih penulis

untuk

hipertensi

dengan pendekatan kedokteran

melakukan

pendekatan

keluarga

dengan

berkomunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya. Kegiatan ini


dapat diterapkan pada praktek kedokteran selanjutnya.
2) Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar setiap
memberikan penatalaksanaan kepada pasien hipertensi dilakukan secara
holistik dan komprehensif serta mempertimbangkan aspek keluarga dalam
proses kesembuhan.
3) Bagi Pasien dan Keluarga
a. Memberikan

informasi

mengenai

penyakit

hipertensi

dan

penatalaksanaannya.

b. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya bahwa keluarga


juga memiliki peranan yang cukup penting dalam kesembuhan pasien
hipertensi

Anda mungkin juga menyukai