Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antalgin merupakan salah satu turunan pirozolon yang bersifat analgetika
yang mempunyai kerja farmakologi utama analgetik, selain itu juga menunjukkan
kerja antipiretik (Foye, 1995).
Analgetik adalah obat yang bersifat simtomatik, berarti analgetik hanya
mengurangi atau menghilangkan gejala yang berupa rasa sakit, tetapi tidak
menghilangkan penyebab yang menimbulkan rasa sakit itu. Obat ini bekerja
mengurangi rasa sakit dengan cara menaikkan nilai ambang (treshold) rasa sakit
(Munaf, 1994).
Di Indonesia banyak masyarakat mengkonsumsi antalgin sebagai obat
analgetik-antipiretik. Peredaran obat ini di Indonesia tidak dibatasi seperti halnya
di Amerika Serikat yang telah membatasi atau melarang peredarannya disebabkan
efek sampingnya yaitu agranulositosis

fatal dan trombositopenia yang

ditimbulkannya (Ganiswara, 1981).


Berbagai cara dapat dilakukan untuk menentukan kadar suatu obat
tergantung dari struktur kimia dan sifat kimia-fisikanya. Metode yang umumnya
digunakan antara lain: titrimetri, kolorimetri, spektrofotometri, dan kromatografi.
Antalgin dapat ditentukan secara titrimetri (iodimetri) dan spektrofotometri.
Metode titrimetri diantaranya adalah titrasi iodimetri dan iodometri. Titrasi
iodimetri merupakan titrasi langsung dilakukan terhadap zat-zat yang potensial

Universitas Sumatera Utara

oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium-iodida, sehingga zat tersebut akan
teroksidasi oleh Iodium. Iodimetri merupakan metode oksidimetri yang banyak
dipergunakan, karena perbandingan stokiometri yang sederhana.
Titrasi Iodometri adalah titrasi yang dilakukan terhadap zat-zat yang
potensial oksidasinya lebih tinggi dari sistem iodium-iodida, sehingga dengan
penambahan iodida maka zat-zat tersebut akan tereduksi. Iodium yang telah
dibebaskan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat (Alamsyah, 1994).

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan evaluasi tablet antalgin ini adalah untuk mengetahui kadar yang
terkandung dalam antalgin yang diproduksi oleh PT. Varia Sekata (VARSE)
Pharmaceutical Laboratories Pancur Batu Medan apakah memenuhi syarat seperti
yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995 dimana penetapan
kadarnya dilakukan secara iodimetri.
1.2.2 Manfaat
Penulisan tugas akhir ini di harapkan dapat memberi manfaat untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan serta dapat mengetahui cara penetapan
kadar yang dilakukan secara titrasi iodimetri khususnya terhadap tablet antalgin.

Anda mungkin juga menyukai