m kertas
m karbon
N asam
Titrasi 1
Titrasi 2
m karbon
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
saring
1,718 g
1,600 g
1,544 g
1,580 g
1,582 g
1,544 g
awal
1,082 g
1,080 g
1,062 g
1,062 g
1,069 g
1,061 g
asetat
1,0 N
0,8 N
0,6 N
0,4 N
0,2 N
0,1 N
(V NaOH)
24,9 mL
19,6 mL
14,7 mL
9,8 mL
5,0 mL
2,4 mL
(V NaOH)
21,9 mL
17,8 mL
13,4 mL
8,3 mL
4,6 mL
1,8 mL
akhir
4,077 g
3,704 g
3,041 g
4,018 g
4,075 g
3,798 g
1.
1,0 N
2.
0,8 N
3.
0,6 N
4.
0,4 N
5.
0,2 N
6.
0,1 N
4.2. Pembahasan
Sebelum
Sesudah
1,25 N
0,98 N
0,74 N
0,49 N
0,25 N
0,12 N
1,10 N
0,89 N
0,67 N
0,42 N
0,23 N
0,09 N
Massa
teradsorps
i
0,09 g
0,05 g
0,04 g
0,05 g
0,01 g
0,02 g
Log
x/M
-1,08
-1,33
-1,42
-1,33
-2,03
-1,72
Log C
0,61
0,57
0,48
0,60
0,61
0,58
beberapa faktor:
1. Macam adsorpsi
Macam adsorpsi akan mempengaruhi penyerapan pada bahan. Suatu bahan
memiliki kemampuan peneyerapan yang sama antara satu dengan yang lain.
2. Macam zat yang diadsorpsi
Suatu bahan yang akan diserap baik itu dalam wujud cairan ataupun gas tentu
memiliki nilai adsorpsi yang berbeda dengan unusr-unsur atau senyawa lain.
3. Kosentrasi masing-masing
Ketika konsentasi naik maka jumlah partikel dalm campuran juga akan naik.
Semakin tinggi konsentrasi maka akan memungkinkan semakin banayak zat
yang teradsorpsi.
4. Luas permukaan
Luas permukaan adsorbant juga berpengaruh terhadap adsorpsi. Semakin
besar luas permukaan adsorpbant maka zat yang teradsorpsi juga akan
semakin banyak.
5. Temperature
Temperatur juga akan mempengaruhi adsorpsi, suatu larutan memeilki sifat
kelarutan
yang
berbeda-beda
terhadap
suhu.
Ada
larutan
yang
seberapa banyak larutan asam asetat yang terserap pada karbon aktif. Karbon aktif
digunakan sebagai adsorpbant pada praktikum ini dikarenakan karbon aktif
memiliki luas permukaan yang tinggi setelah diaktifkan. Dalam satu gram karbon
aktif dapat memiliki luas permukaan 500 m2 (didapat dari pengukuran adsorpsi gas
nitrogen). Selain itu karbon aktif merupakan bahan yang mudah menyerap suatu
larutan. Karbon aktif juga memiliki nilai ekonomis yang murah karena berasal
dari arang.
Asorpsi terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antara molekul yang satu
dengan yang lain di permuakaan adsorbant. Peristiwa adsorpsi terjadi saat karbon
aktif dimasukkan ke dalam larutan asam asetat. Karbon aktif memiliki luas
permukaan yang besar. Dengan demikian adsorbsi dapat terjadi pada banyak
tempat. Penyerapan zat dari larutan, mirip dengan penyerapan gas oleh zat padat.
Penyerapan bersifat selektif yang diserap hanya pelarut atau zat terlarut.
Titrasi sebelum asam asetat direndam bersama karbon aktif menunjukan
konsentrasi 1,25 N; 0,98 N; 0,74 N; 0,49 N; 0,25 N; dan 0,12 N. Konsentrasi ini
berbeda jika dibandingkan dengan konsentrasi pengenceran yang diharapkan. Ada
beberapa kemungkinan terjadinya kesalahan. Kesalahan yang mendasar adalah
pada saat mengencerkan. Jika volume asam asetat maupun air yang ditambahkan
saat pengenceran tidak tepat maka akan merubah konsentrasi suatu larutan. Jika
air yang digunakan terlalu banyak maka akan menyebabkan konsentrasi menurun
dari yang diharapkan. Namun apabila yang digunakan lebih sedikit juga akan
meningkatkan konsentrasi. Pengambilan asam asetat juga berpengaruh, ketika
yang diambil terlampau sedikit dari volume yang dibutuhkan maka akan
mempengaruhi konsentrasi asam asetat hasil pengenceran nanti. Begitu juga
sebaliknya untuk larutan asam asetat yang terlalu banyak. Jika dilihat dengan hasil
konsentrasi pada saat percobaan memungkinkan terlalu banyaknya asam asetat
yang digunakan (dalam hal ini volume asam asetat tidak terukur dengan cermat)
dan terlalu sedikitnya air (dalam hal ini air yang digunakan pada pengenceran
volumenya tidak mencapai tanda batas). Larutan NaOH yang sudah rusak juga
dapat menyebabkan terjadinya perbedaan konsentrasi yang diinginkan.
Setelah diadsorpsi oleh karbon aktif maka konsnetrasi asam asetat
menurun. Hal ini dikarenakan partikel-partikel terlarut dalam larutan asam asetar
terserap pada permukaan karbon aktif. Ketika jumlah partikel yang terlarut
berkuran maka sebagai akibatnya konsentrasi larutan tersebut akan turun. Pada
BAB 5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Karbon aktif memiliki daya adsorpsi yang baik terhadap asam asetat.
Semakin tinggi konsentri suatu larutan maka zat yang teradsorpsi akan
semakin banyak. Hal ini juga menyebabkan penurunan konsentrasi pada
suatu larutan yang diadsorpsi. Begitu juga sebaliknya.
5.2. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti saat menetukan titik akhir titrasi karena
satu tetes titran akan mengubah pH tirat secara signifikan.
Sebaiknya praktikan menjaga kebersihan alat gelas yang digunakan untuk
pengenceran agar konsentrasi yang diharapkan terpenuhi.
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam membaca alat ukur volumetri
seperti buret, pipet mohr, maupun pipet volume.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Adsorpsi (http://wikipedia.org/indikator_pp.html) diakses 13
November 2011 pukul 10.56 WIB.
Anonim.
2011.
Natrium
Hidroksida
(http://wikipedia.org/natrium_
LAMPIRAN
Data percobaan :
No
m kertas
m karbon
N asam
Titrasi 1
Titrasi 2
m karbon
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
saring
1,718 g
1,600 g
1,544 g
1,580 g
1,582 g
1,544 g
awal
1,082 g
1,080 g
1,062 g
1,062 g
1,069 g
1,061 g
asetat
1,0 N
0,8 N
0,6 N
0,4 N
0,2 N
0,1 N
(V NaOH)
24,9 mL
19,6 mL
14,7 mL
9,8 mL
5,0 mL
2,4 mL
(V NaOH)
21,9 mL
17,8 mL
13,4 mL
8,3 mL
4,6 mL
1,8 mL
akhir
4,077 g
3,704 g
3,041 g
4,018 g
4,075 g
3,798 g
Setelah Adsorpsi
4. Asam Asetat 0,4 N
Sebelum Adsorpsi
Setelah Adsorpsi
Setelah Adsorpsi
Setelah Adsorpsi
Setelah Adsorpsi
log
4. Asam Asetat 0,4 N
log
log
3. Asam Asetat 0,6 N
log
6. Asam Asetat 0,1 N
log