Anda di halaman 1dari 10

SOSIOLOGI SASTRA

Juga dikenal dengan nama Sosiokritik

Ilmu interdisiplin (sastra dan


sosiologi)
Lebih mudah diterapkan pada novel
Memuat ilmu budaya, sejarah, politik,
psikologi, agama, dsb.
Digarap sebagai tanggapan atas
kekurangan teori strukturalisme

Karya Sastra
Menurut Jonathan Culler, karya sastra

adalah sistem simbol yang tidak dapat


dimaknai dengan sendirinya. Harus ada
pengertian asal-usulnya (latar belakang).
Tidak ada karya sastra yang murni dari
pikiran penulis; pasti ada latar belakang
sosio-budaya.
Penulis implisit
Pembaca implisit

Kedudukan Karya Sastra


Karya sastra ditulis oleh pengarang, diceritakan oleh

tukang cerita, disalin oleh penyalin. Ketiga subjek itu


adalah anggota masyarakat.
Karya sastra hidup dalam masyarakat, menyerap
aspek-aspek kehidupan yang terjadi dalam
masyarakat, yang pada gilirannya juga digunakan
masyarakat.
Medium karya sastra, baik lisan maupun
tulisan,dipinjam melalui kompetensi masyarakat, yang
dengan sendirinya telah mengandung masalahmasalah kemasyarakatan.

Kedudukan Karya Sastra


Berbeda dengan ilmu pengetahuan, agama,

adat-istiadat, dan tradisi yang lain, dalam karya


sastra terkandung estetika, etika, bahkan juga
logika. Masyarakat jelas sangat
berkepentingan terhadap ketiga aspek
tersebut.
Sama dengan masyarakat, karya sastra adalah
hakikat intersubjektivitas; artinya, masyarakat
menemukan citra dirinya dalam suatu karya.

Proses Pembentukan Karya Sastra


Pengarang, dengan pengetahuan

intersubjektivitasnya, menggali
kebudayaan masyarakat lalu
memasukkan kebudayaan itu dalam
karyanya. Keberhasilan pemasukan
kebudayaan itu bertitik tolak pada
kemampuan pengarang dalam
melukiskannya.

Proses Pemahaman Karya Sastra


Pembaca, dengan pengertian

kebudayaan itu, memahami apa yang


dibaca dengan kacamata budaya itu.
Apabila pembaca tidak memahami
atau berasal dari kebudayaan itu,
sangat susah untuk karya sastra
berhasil mengesankan pembaca.

Tokoh-Tokoh Sosiologi Sastra


Hipolyte Taine (Positivisme)
George Lukcs (The Theory of the Novel)
Pierre Bourdieu (Les Rgles de L'Art: Genseet

Structure du Champ Littraire)


Lucien Goldmann (Pour une Sociologie
duRoman)
Jonathan Culler (Deconstructionism, tapi
teorinya juga diterapkan dalam SS)
Dsb

Konsep-Konsep
Horison Harapan;

Latar belakang yang diharapkan dimiliki


oleh pembaca sampai karya sastra dapat
dipahami sesuai dengan tujuan penulis
Penulis Implisit
Penulis jamak, atau latar sosio-budaya yang
membentuk karya sastra.
Pembaca Implisit
Pembaca yang akan membaca karya
sastra; dapat merupakan siapa saja
.

Model Penelitian
Menganalisis masalah-masalah sosial yang

terkandung di dalam karya sastra itu sendiri,


kemudian menghubungkannya dengan kenyataan
yang pernah terjadi.
Sama dengan di atas, tetapi dengan cara menemukan
hubungan antar struktur, bukan aspek-aspek tertentu.
Menganalisis karya dengan tujuan untuk memperoleh
informasi tertentu, dilakukan dengan menggunakan
disiplin tertentu. Model ini mudah diterapkan dengan
cara yang salah, sehingga karya sastra menjadi objek
kedua.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai