Properti investasi adalah (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
kedua duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau lesse melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau keduanya dan tidak untuk :
Digunakan dalam produksi atau penyedia barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif atau
Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk
dijual jangka pendek dalam kegiatan sehari-hari
Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi
Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi
Properti yang dimaksud untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau sedang
dalam proses pembangunan untuk dijual (PSAK 14 Persediaan)
Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan
PENGAKUAN (RECOGNITION)
Properti investasi diakui sebagai asset jika dan hanya jika :
Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti
investasi akan mengalir ke entitas; dan
PENGUKURAN (MEASUREMENT)
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam
pengukuran awal tersebut. (Par. 20)
Biaya perolehan properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Termasuk biaya yang diatribusikan
secara langsung :
Biaya jasa hukum
Pajak penjualan
Biaya transaksi lainnya (Par. 21)
Biaya perintisan
Pemborosan bahan baku, buruh atau sumber daya lain yang terjadi selama masa
pembangunan atau pengembangan properti.
Setelah pengakuan awal, Emiten atau Perusahaan Publik wajib memilih model nilai
wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut
pada seluruh Properti Investasi
Model Nilai Wajar
Dalam model ini, Properti Investasi dicatat pada nilai wajar pada tanggal pelaporan.
Model biaya
Dalam model ini, Properti Investasi dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
Setiap Perseroan wajib menjelaskan antara lain kebijakan akuntansi untuk:
Pengakuan awal Properti Investasi;
Pengukuran setelah pengakuan awal Properti Investasi (model nilai wajar atau model
biaya);
Estimasi umur manfaat dan/atau tarif penyusutan untuk model biaya; dan
Penghentian pengakuan Properti Investasi
Sedangkan Jumlah yang diakui dalam laba rugi adalah untuk :
Penghasilan rental dari properti investasi
Beban operasi langsung (mencakup perbaikan dan pemeliharaan) yang timbul dari
properti investasi yang menghasilkan penghasilan rental selama periode.
Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model Nilai Wajar, selain pengungkapan
sebagaimana dimaksud diatas ditambahkan pengungkapan:
Rekonsiliasi antara jumlah tercatat Properti Investasi pada awal dan akhir periode
dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi;
Saat suatu penilaian terhadap Properti Investasi disesuaikan secara signifikan untuk
tujuan pelaporan keuangan, maka Perseroan mengungkapkan rekonsiliasi antara
penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan, dengan menunjukkan secara terpisah:
o Jumlah agregat dari pengakuan kewajiban sewa yang telah ditambahkan
kembali; dan
o Penyesuaian signifikan lain
Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model biaya, selain pengungkapan
sebagaimana dimaksud diatas ditambahkan pengungkapan:
Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan Properti Investasi pada
awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan
reklasifikasi;
Jumlah penyusutan untuk masing-masing periode penyajian dan alokasi beban
penyusutan;
Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui, dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai,
selama satu periode sesuai SAK yang berlaku;
Transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
Nilai Wajar Properti Investasi.
Metode penyusutan yang digunakan.
Khusus untuk Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan, Emiten atau
Perusahaan Publik wajib mengungkapkan:
Rincian Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan
Persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak;
Estimasi saat penyelesaian;
Hambatan kelanjutan penyelesaian;
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat Properti Investasi dalam
proses pembangunan dan pengembangan; dan
Dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk properti investasi yang memenuhi
kriteria aset kualifikasian, maka wajib diungkapkan:
1. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan
2. Tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang
layak dikapitalisasi.
TRANSFER
Transfer ke atau dari properti investasi dilakukan jika hanya terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan dengan :
1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik, ditransfer dari properti investasi menjadi
properti yang digunakan sendiri;
sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;
lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan,
sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi akan dilaksanakan;
masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak
milik tidak dialihkan;
pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara
substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan
aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya
tanpa perlu modifikasi secara material.
Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga
menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan
pembatalan ditanggung oleh lessee;
untung atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee
(misalnya, dalam bentuk potongan harga rental dan yang setara dengan
sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa); dan