OLEH:
SITIZAITUN
NIM.A2E010083
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana kemampuan pedagogis guru TK
Bhayangkari 29 Kota Jambi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat
dan pendukung pelaksanaan metode pembelajaran
sentra di TK Bhayangkari 29 Kota Jambi?
LANDASAN TEORI
2.1.1 Kompetensi Guru Taman Kanak-Kanak (TK)
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005, Bab VI
mengenai Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan, Bagian
Kesatu tentang Pendidik, Pasal 28 Ayat 3, disebutkan bahwa
kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogis,
kompetensi kepribadian, kompetenasi profesional, dan
kompetensi sosial.
Kompetensi pedagogis meliputi: a) pemahaman wawasan
atau landasan kependidikan; b) pemahaman terhadap peserta
didik; c) pengembangan kurikulum/silabus; d) perancangan
pembelajaran; e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan dialogis; f) pemanfaatan teknologi pembelajaran; g)
evaluasi hasil belajar; dan h) pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.1.6 Evaluasi Proses dan Hasil Belajar bagi Anak Usia Dini
Beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di PAUD,
diantaranya: (1) observasi, (2) catatan anekdot, (3) percakapan,
(4) penugasan, (5) unjuk kerja, (6) hasil karya, (7)
Pengembangan Perangkat Penilaian Sendiri, (8) Penggunaan
Instrumen Standar, (9) portofolio.
2.1.7 Pendekatan dan Metode Pembelajaran bagi Anak Usia Dini
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan
pendidikan anak usia dini, antara lain: (1) Pendekatan
Montessori, (2) High/Scope, (3) Beyond Centres and Circle
Times (BCCT) atau dikenal dengan metode sentra.
Metode-metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik
anak usia TK yaitu (Moeslichatoen, 2004:24-28): (1) bermain, (2)
karya wisata, (3) bercakap-cakap, (4) bercerita, (5) demonstrasi,
dan (6) pemberian tugas.
8
10
11
METODE PENELITIAN
Metode penelitian: metode kualitatif
Kehadiran Peneliti: peneliti merupakan alat pengumpul
data yang sekaligus menganalisis data dan melaporkan
hasil penelitian. Peneliti terjun langsung ke lapangan.
Situs penelitian: TK Bhayangkari 29 Kota Jambi yang
berada di wilayah Kecamatan Jambi Selatan, TK tersebut
dianggap cocok dalam penelitian ini, karena merupakan
salah satu lembaga prasekolah percontohan di wilayah
Kecamatan Jambi Selatan dan telah menggunakan
metode pembelajaran sentra.
Sumber data: Sumber data berupa orang dalam penelitian
ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari Kepala TK
Bhayangkari 29 Kota Jambi dan tenaga pendidik di TK
Bhayangkari 29 Kota Jambi.
12
13
14
TEMUAN PENELITIAN
(1) Seluruh guru di TK Bhayangkari 29 Kota Jambi memiliki
pandangan yang sama mengenai pentingnya kemampuan
untuk memahami karakteristik anak didik yang berbedabeda. Seluruh indikator mengenai kemampuan guru
untuk memahami karakteristik anak didik telah
dilaksanakan oleh guru TK Bhayangkari 29 Kota Jambi.
Guru-guru di TK ini telah berusaha untuk benar-benar
memahami karakteristik anak didik yang dihadapi, baik
melalui pengamatan maupun melalui catatan yang
diberikan oleh orang tua. Dengan memahami
karakteristik anak didik, para guru dapat mengetahui halhal yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang
tepat dalam rangka membantu tumbuh kembangnya
potensi anak didik selama berada di TK.
16
17
18
19
20
21
PEMBAHASAN
Upaya guru di TK Bhayangkari 29 Kota Jambi untuk
menggali dan mengembangkan potensi anak didik sudah
tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Siti Aisyah, dkk (2010:
1.4-1.9) dan Richard D.Kellough (Kuntjojo, 2010) yang
menyatakan bahwa masa-masa anak di usia dini merupakan
masa yang paling potensial untuk belajar. Pada masa ini
yang sering disebut dengan istilah golden age hampir
seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh
dan berkembang secara cepat dan hebat. Apabila anak
diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya,
maka anak akan mampu menjalani tugas perkembangannya
dengan baik. Menurut berbagai penelitian di bidang
neurologi terbukti bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk
dalam kurun waktu 4 tahun pertama (Suyanto, 2005: 6).
Maka akan sangat disayangkan jika guru tidak berupaya
dengan keras untuk memberikan beragam stimulus untuk
menggali dan mengembangkan potensi anak didik di TK.
22
23
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
kemampuan pedagogis guru di TK Bhayangkari 29 Kota
Jambi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa secara umum kemampuan pedagogis
guru TK Bhayangkari 29 Kota Jambi tergolong dalam kriteria
sangat baik, di mana porsentase sub indikator dari
kemampuan pedagogis guru yang telah memenuhi standar
adalah sebesar 94,5%.
24
Saran:
(1) Untuk mengatasi kreativitas dan inovasi guru yang kurang
berkembang, maka disarankan agar guru lebih banyak
membaca baik buku-buku mengenai kreativitas guru PAUD
ataupun dengan cara membaca berbagai referensi di internet.
(2) Sesama guru harus saling mengingatkan apabila ada guru
yang secara tidak sengaja bersikap mengajari atau menyuruh
anak didik.
(3) Untuk mengatasi kurangnya waktu yang dirasakan guru dan
anak didik dalam menerapkan metode pembelajaran sentra,
maka diharapkan guru dapat mengatur waktu lebih baik lagi.
(4) Penyelenggara pendidikan di TK Bhayangkari 29 Kota Jambi
perlu mengadakan program khusus yang dapat
mempertemukan para guru dengan orang tua dari anak didik
untuk menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakan-nya
pendidikan di TK bukanlah untuk mencapai kemahiran anak
dalam membaca, menulis, dan berhitung.
25
TERIMA KASIH
26