Anda di halaman 1dari 43

Evolusi ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit

demi sedikit dan memakan waktu yang lama.


Dikenal 2 macam evolusi:
1. Evolusi progresif :
evolusi menuju pada kemungkinan dapat bertahan
hidup (survive).
2. Evolusi regresif (retrogreslf) :
evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.

Mekanismenya
dapat digambarkan
dengan skema
berikut:

Mutasi gen adalah


perubahan struktur
kimia DNA sehingga
menyebabkan
terjadinya perubahan
sifat pada suatu
organisme dan bersifat
menurun. Pemahaman
tentang mutasi gen
dapat dijelaskan dengan
mempelajari angka laju
mutasi dan frekwensi

Angka laju mutasi


banyaknya gen yang
bermutasi dari seluruh gamet
yang dihasilkan satu individu
suatu spesies (1:100.000)

Peluang terjadinya
mutasi menguntungkan
= 1 : 1000

Meskipun demikian, jika semuanya diperhitungkan, maka


mutasi yang menguntungkan tersebut akan menghasilkan
angka kemungkinan yang cukup besar, Misalnya:
angka laju mutasi per gamet adalah 1 : 100.000
Jumlah gen yang mampu bermutasi dalam individu adalah
1000
mutasi yang menguntungkan : merugikan = 1 : 1000
Jumlah individu dalam populasi spesies adalah
100.000.000
jumlah generasi selama spesies itu ada adalah 5.000
generasi
Berdasarkan angka-angka di atas, maka jumlah mutan
selama spesies itu ada adalah:
Jumlah mutasi menguntungkan yang mungkin terjadi pada
spesies individu adalah;
1/100.000 x 1.000 x 1/1000 = 1/100.000
Dalam setiap generasi akan terjadi mutasi gen yang
menguntungkan sebesar : 1/100.000 x 100.000.000 =
1.000

Beberapa mutasi yang menguntungkan


antara lain : dihasilkannya spesies yang
adaptif dan spesies yang memiliki
vitalitas dan viabilitas yang tinggi.
Sedangkan mutasi yang merugikan
adalah dihasilkannya gen lethal,
keturunan yang memiliki viabilitas dan
vitalitas yang rendah serta keturunan
yang tidak adaptif.

Population Genetics

Ilmu tentang Perubahan Genetik dalam populasi.


Sintesis evolusioner modern yang menggabungkan konsep
seleksi Darwinian dengan konsep pewarisan Mendelian
Struktur genetik suatu populasi ditentukan oleh frekuensi alel
dan genotifnya
Populasi yaitu suatu kumpulan individu yang terlokalisir dan
termasuk ke dalam spesies yang sama, disatukan oleh
kumpulan gennya (gen Pool)
Hukum kesetimbangan Hardy-Weinberg; menjelaskan suatu
populasi yang tidak berevolusi

Frekuensi alel dan frekuensi gen (genotif) di


dalam populasi

Frekuensi alel adalah perbandingan antara alel yang satu dengan alel
yang lainnya untuk suatu sifat atau karakter tertentu dalam suatu
populasi.

frekuensi gen atau genotif adalah perbandingan antara satu gen atau
genotif yang satu dengan gen atau genotif yang lain dalam suatu
populasi.

Misalnya : Di suatu daerah terdapat populasi tumbuhan berbunga merah


(MM) dan tumbuhan berbunga putih (mm), yang sama-sama adaptif.
Jika dilakukan persilangan maka akan diperoleh tumbuhan dengan
genotif dan fenotif tertentu.
P1

F1

P2

F2

MM x mm
Mm (100%)
Mm x Mm
MM ;

Mm ;

mm

1/4 (25 %) : 2/4 (50%) : 1/4 (25%)

Bila dicari frekuensi gen generasi ke F3 berdasarkan formulasi di


atas maka akan diperoleh hasil seperti diagram berikut;

BETINA

MM
2/4 Mm
mm

JANTAN
MM

2/4 Mm

mm

1/16 MM XMM
2/16 MM X
Mm
1/16 MM X
mm

2/16 MM X
Mm
4/16 Mm X
Mm
2/16 Mm X
mm

1/16 MM X
mm
2/16 Mm X
mm
1/16 Mm X
mm

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kesetimbangan frekuensi


gen
MM : Mm : mm pada generasi F3 = F2 yaitu 1:2:1
Hal ini membuktikan bahwa frekuensi gen suatu populasi dari
generasi ke generasi tetap sama.

Hukum
kesetimbangan
HardyWeinberg

Frekuensi alel dan genotip suatu


populasi selalu konstan dari
generasi ke generasi dengan kondisi
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
acak
5.

Populasinya besar
Tidak terjadi migrasi
Tidak terjadi mutasi
Perkawinan terjadi secara
Tidak terjadi seleksi alam

Rumus aljabar Hardy- Weinberg adalah:

(p + q)2 = p2 + 2pq + q2
AA
2Aa
aa

p
= frekuensi gen dominan
q
= frekuensi gen resesif
p2
= frekuensi genotif homozigot dominan
q2
= frekuensi genotif homozigot resessif
2pq = frekuensi genotif heterozigot

Apabila p dan q merupakan sepasang alel satusatunya yang mempengaruhi suatu sifat, maka;
p + q = 1 (100%) p = 1 - q atau q = 1 - p
Untuk menghitung alel ganda (misalnya untuk gol darah sistem
ABO) yang memiliki 3 alel yaitu A, B dan O, maka apabila p
untuk alel A,
q untuk alel B, dan r untuk alel O akan di dapat persamaan
sebagai berikut:

(p + q + r) = 1
(100%)
Rumus aljabar Hardy- Weinberg untuk golongan darah
sistem ABO adalah:

P2 + 2pr + q2 + 2pr + 2pq +


r2
AA
AO
BB
BO
AB

Distribusi kesetimbangan genotif-genotif untuk


sifat yang tertaut kelamin, dengan p + q = 1
adalah sebagai berikut:
Untuk laki-laki = p+ q
karena xBy dan xby
Sedangkan........

Untuk perempuan = p2 + 2pq + q2


karena XBXB, XBXb dan XbXb

Penerapan hukum Hardy- Weinberg


Pada suatu hari di pelabuhan, sebuah kapal membongkar muatan
domba Australia. Populasi domba itu berjumlah 1296 ekor dan
diantara-nya terdapat 1215 ekor berwarna putih, dan si sanya
berwarna hitam. Andaikan populasi domba itu dalam kesetimbangan,
maka tentukan:
a. Frekuensi gen warna putih dan hitam (p = W putih dan q = w hitam)
b. Berapa ekor yang diduga heterozigot di antara domba putih?
(2Ww atau 2pq)

Jawab: Diketahui Putih 1215, hitam 1296 1215 = 81, maka


a. q2 = 81/1296 = 0,0625 q = 0,25 p = q - 1 = 1 - 0,25 = 0,75
b. 2pq = 2 (0.75 X 0.25) = 0.3750 X 1296 = 486 ekor

Diketahui frekuensi orang albino pada suatu masyarakat


adalah 16 di antara 10.000 orang. Berapa persenkah
orang pembawa sifat albino yang heterozigot?

Jawab ; q2 = 16/10.000 = 0.0016


q = 0.04 p = 1 q = 1 - 0.04 = 0.96
2pq = 2 ( 0.96 X 0.04) = 0.0768 X 100% = 7.68%

Prosentasi laki-laki buta warna di Indonesia 8 % , tentukan


berapa persen wanita carier dan wanita buta warna?
Jawab : q = 0.08 p = 1 q = 1 0.08 = 0.92
q2 = 0.082 = 0.0064 X 100% = 0.64%
2pq = 2 (0.92 X 0.08) = 0.1472 X 100% =
14.72%

Frekuensi alel dan


frekuensi gen (genotip) populasi
Misalnya:
Diketahui bahwa Alel A pada jagung membentuk
klorofil, dan Alel a tidak membentuk klorofil (letal),
terdapat Jagung homozigot dominan (AA) = 320
batang, Jagung heterozigot dominan (Aa) = 160
batang, dan Jagung homozigot resesif (aa) = 20
batang, bagamana frekuensi genotifnya?
Jawab:
Frekuensi genotip AA = 320/500 = 0,64
Frekuensi genotip Aa = 160/500 = 0,32
Frekuensi genotip aa = 20/500 = 0,04

Menghitung Persentase Populasi


Manusia yang Membawa Alel Untuk
Penyakit Keturunan Tertentu.
Misalnya:
Frekuensi individu penderita PKU (phenylketonuria)(q2) = 1
tiap 10.000
Maka:
Frekuensi alel q (resesif)

= 0,0001 = 0,01

Frekuensi alel p (dominan) = 1 q = 1 0,01 = 0,99


Frekuensi heterozigot karier : 2pq = 2 0,99 0,01
2pq = 0,0198
Berarti sekitar 2 % dari suatu populasi manusia membawa alel
PKU.

Menghitung Frekuensi Alel


Frekuensi golongan darah A Ganda
= 320 orang
Frekuensi golongan darah B = 150 orang
Frekuensi golongan darah AB = 40 orang
Frekuensi golongan darah O = 490 orang

p2IAIA + 2prIAi + q2IBIB + 2qrIBi + 2pqIAIB + r2ii


r2 = frekuensi golongan darah O = 490/1000 = 0,49 r = 0,7
(p + r)2 = frekuensi golongan darah A + O = (320 + 490)/1000 = 0,81
(p + r) = 0,9 p = 0,9 0,7 = 0,2
q = 1 (p + r) = 1 (0,2 + 0,7) = 0,1
Jadi frekuensi alel IA = p = 0,2; frekuensi alel IB = q = 0,1; frekuensi alel i = r
=0,7
Frekuensi genotip IAIA = p2 = 0,04
Golongan darah A (IAIA) = 0,04 1000 = 40 orang
Frekuensi genotip IBi = 2qr = 2(0,1 0,7) = 0,14
Golongan darah B (IBi) = 0,14 1000 = 140 orang

Hardy-Weinberg Principle

Remember:
Menjelaskan suatu kumpulan gen (gen
Pool) dalam suatu kesetimbangan.

Suatu populasi yang tidak


berubah atau tidak berevolusi

Microevolution
Perubahan dari generasi ke generasi
dalam alel atau frekuensi genotif
suatu populasi.
Mikroevolusi dapat terjadi ketika satu
atau lebih kondisi yang diperlukan
untuk kesetimbangan Hardy-Weinberg
tidak terpenuhi.

Macroevolution

The origin of taxonomic groups higher


than the species level.

Microevolution
A change in a populations gene pool
over a secession of generations.
Evolutionary changes in species over
relatively brief periods of geological time.
time

Lima Penyebab Mikroevolusi


1. Hanyutan Genetik (Genetic drift):
Change in the gene pool of a
small population due to chance.

Dua contoh:
a. Efek Leher Botol (Bottleneck
effect)
b. Founder effect

a. Bottleneck Effect

Genetic drift (reduction of alleles in a


population) resulting from a disaster that
drastically reduces population size.

Examples:
1. Earthquakes
2. Volcanos

b. Founder Effect

Genetic drift resulting from the


colonization of a new location by a small
number of individuals.

Results in random change of the gene


pool.

Example:
1. Islands (first Darwin finch)

5 Mechanisms of Microevolution
1. Gene Flow:

The gain or loss of alleles from a


population by the movement of
individuals or gametes.
2.

Immigration or emigration.

5 mekanisme mikroevolusi
3. Mutation:
perubahan dalam DNA suatu
organisme dapat membentuk alel baru
4. Non-random mating:
The selection of mates other than by
chance.
5. Natural selection:
Differential reproduction.

Modes of Action

Natural selection has three modes of action:


1. Stabilizing selection
2. Directional selection
3. Diversifying selection

Number
of
Individuals

Small

Size of individuals

Larg

1. Stabilizing Selection

Acts upon extremes and favors the


intermediate.

Number
of
Individuals

Small

Size of individuals

Large

2. Directional Selection

Favors variants of one extreme.

Number
of
Individuals

Small

Size of individuals

Large

3. Diversifying Selection

Favors variants of opposite extremes.

Number
of
Individuals

Small

Size of individuals

Large

Perubahan Perbandingan Frekuensi


Gen (Genotip) pada Populasi
Hanyutan genetik
Arus gen : suatu keadaan lingkungan yang menyebabkan terjadinya
perubahan
frekuensi alel dari suau populasi
Mutasi : Adanya mutasi dapat mengubah komposisi alel dalam populasi
Perkawinan tidak acak
Seleksi alam

Perubahan Perbandingan Frekuensi


Gen (Genotip) pada Populasi
Hanyutan genetik
Arus gen : suatu keadaan lingkungan yang menyebabkan terjadinya
perubahan frekunsi alel dari suau populasi
Mutasi :
Perkawinan tidak acak
Seleksi alam

SPESIASI

Proses pembenutkan spesies


baru

Spesies : suatu kelompok organisme


yang mempunyai keserupaan bentuk,
berinteraksi bersama dan dapat
melakukan perkawinan secara bebas
di alam dan menghaslkan keturunan
yang fertil dan bervitalitas serupa
dengan induknya atau terpisah secara
reproduktif dari spesies yang lain.

Syarat Terjadinya Spesiasi


Adanya perubahan lingkungan,
Adanya relung (niche) yang kosong,
Adanya keanekaragaman suatu
organisme

MEKANISME SPESIASI

Barier (hambatan) geografik dapat


memungkinkan terjadinya pemisahan dua
populasi (allopatric) keadaan ini
memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi
meskipun kedua populasi tersebut berada
dalam satu lingkungan kembali (sympatrik).

Isolasi Reproduksi
Proses spesiasi
prakawin

Proses spesiasi
pascakawin

Temporal
Tingkah laku
Habitat
Gamet
Mekanik

Letalitas
Sterilitas
Semi lethal

Isolasi Geografi

Proses
Spesiasi
Simpatri

Proses Spesiasi
Alopatri

Proses
Spesiasi
Parapatri
Tidak simpatri

Proses
Spesiasi
Peripatri

Spesiasi Sebagai Akibat Adanya Poliploid (simpatri)


Contoh : pada tanaman bunga Oenothera lamarckiana yang
mempunyai 14 kromosom, karena adanya peristiwa gagal
berpisah (non-disjungtion) terjadi keturunan dengan 28
kromosom yang kemudian diberi nama Oenothera gigas.
Kedua Oenothera tersebut dibedakan spesiesnya oleh karena
pada persilangan antara keduanya akan menghasilkan
keturunan yang tetraploid dan kemudian ternyata steril.

reproductive
subpopulation

Parent
population

Adaptive Radiation
merupakan peristiwa dimana dari satu spesies
timbul dua atau beberapa spesies Contoh
klasik radiasi adaptif adalah variasi dari burung
finch di kepulauan Gallapagos, perbedaannya
pada besar dan bentuk paruh, kebiasaan
makan dan pada kelakuan yang lain.

Contoh evolusi pada paruh burung finch

Dengan berjalannya waktu, modifikasi dapat terakumulasi


pada populasi yang terpisah secara geografis,
menghasilkan spesies baru. Darwin memperkirakan
burung finch Galapagos berevolusi dengan cara ini.
Burung-burung finch Galapagos berasal dari satu spesies
finch inggris . Finch ini kemudian terisolasi di berbagai

Gradualism Theory (NeoDarwinism)

Perubahan kecil pada spesies


secara bertahap (gradual)
ditambahkan pada perubahan
besar dalam periode waktu
yang sangat lam
Data fosil yang hilang
merupakan bentuk
intermediat
Punctuated Equilibria Theory

Dikembangkan oleh Stephen


Jay Gould dan Niles Eldridge
Sejalan dengan data fosil
Species evolve during short
periods of rapid behavior
separated by long periods of

Anda mungkin juga menyukai