kemiringan dasar 1:50 dan tinggi gelombang dilokasi rencana pemecah gelombang adalah 3m.
Periode gelombang 12 detik. Dari analisis retraksi didapatkan nilai keefisien retraksi sebesar
Kr=0,95 pada rencana lokasi pemecah gelombang. Dari data pasang surut didapatkan
HWL=1,85m, MWL=1,05m dan LWL=0,3m rencana pemecah gelombang tersebut.
Penyelesaian :
Kedalaman air dilokasi bangunan berdasarkan HWL dan LWL adalah :
dHWL = 1,85 (-8) = 9,85m
dLWL = 0,3 (-8) = 8,3m
dMWL = 1,05 (-8) = 9,05m
1.Penentuan kondisi gelombang direncana lokasi Pemecah gelombang
Diselidiki kondisi gelombang pada kedalaman air direncana lokasi pemecah gelombang ,
yaitu apakah gelombang pecah atau tidak.
Dihitung tinggi dan kedalaman gelombang pecah dengan menggunakan sumber 3.22 dan 3.23
untuk kemiringan dasar laut 1: 50
Lo = 1,56.t2 = 1,56.122 = 224.64 m
= 0,0403 m
Dari lampiran A didapat:
= 0,08329 dan KS = 1,064 m
H1 = KS.Kr.HO > HO =
Tinggi gelombang ekivalen : HO = 0,95x2,2006 = 2,967 m
=0.0014
Dari gambar 3.22 di dapat :
= 1,22 -> Hb = 1,22 x 2,967 = 3.6197 m
Dari gambar 3.23 di dapat
db = 1,14 x 3.6197 = 4.126 m
Karena db <
Ir =
=
= 2.498 m
Dengan menggunakan grafik pada gambar 5.9 dihitung nilai runup.
Untuk lapisan dinding dari batu pecah (quarry Stone) :
EL.Pem.Gel
Apabila didekat lokasi pekerjaan terdapat persediaan batu dengan ukuran dan
beratnya
sama seperti dalam hitungan diatas dalam jumlah banyak maka digunakan lapis lindung dari
batu pecah.
Penyusunan batu dalam beberapa lapis dapat mengikuti gambar. Untuk selanjutnya digunakan
batu lindung dari batu pecah berat 2,5 ton
4. Lebar Puncak Pemecah Gelombang
Lebar Pemecah Gelombang untuk n = 3 (minimum):
B = n KA =3 x 1,15 = 3. 38 3,5 m
Tebal Lapis Lindung
Tebal Lapis Lindung dihitung dengan Rumus berikut :
t = n KA =3 x 1,15 = 2,3 m
Jumlah Batu Pelindung
Jumlah butir batu pelindung tiap satuan luas (10 m2) dihitung dengan rumus berikut
N
= A n KA
= 10 x 2 x 1,15
= 23 X 0,63 X 1,04 = 15 butir