Anda di halaman 1dari 11
KEMENTERIAN PEKERSAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BAL Atl BEN DUN GAN Gedung Balai Séndungon, Jaan Sapta Taruna Raya Komplek PU. Pasar Jun’at Jakarta Selatan 12320 Telepon : (021) 75908364, 7514441 Faksimite. : (021), 75908364 Nomor : TR o\.W/6B/2A7 Jakarta, 9 Oktober 2014 Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Yth. Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang di- MAKASSAR Perihal : Risalah Diskusi Teknis Detail Desain Bendungan Jenelata, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan Sehubungan dengan Surat dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang perihal Pembahasan Konsep Laporan Pertengahan Bendungan Jenelata dengan No. UM.02.06/Au,/816 tanggal 25 Agustus 2014, telah dilaksanakan Diskusi Teknis terkait perihal tersebut diatas pada hari Kamis, 18 September 2014, bersama ini, dengan hormat kami sampaikan risalah dan saran-saran hasil diskusi sebagaimana terlampir. Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. I 1n_disampaikan Kepada Yt 1. Bapak Direktur Jenderal Sumber Daya Air (sebagai laporan) 2. Bapak Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air 3. Arsip RISALAH DISKUSI TEKNIS PEMBAHASAN DETAIL DESAIN BENDUNGAN JENELATA KABUPATEN GOWA, PROVINS! SULAWESI SELATAN Hari/Tanggat : Karis, 18 September2014 Tempat Ruang Rapat Balai Bendungan Gedung Balai Bendungan Lantai It Jl. Sapta Taruna Raya Komp. PU Pasar Jum'at Jakarta Selatan Waktu 09.00 WIB ~ selesai ‘Acara : Pembahasan Detail Desain Bendungan Jenelata Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan Pemimpin Rapat —: Ir. Tri Bayu Adji (Daftar hadir terlampir) A. Sertifikat Keahlian Bendungan Sesuai PP no 37 th 2010 tentang Bendungan (ps! 6) dan PP 28 th 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (lihat pst 11; 15; 32), tenaga abli konstruksi/konsultan untuk penyiapan desain bendungan, harus memilki Sertifikat Keahlian Bendungan Besar. 8. Kelengkapan Dokumen Persetujuan Desain Berdasarkan PP 37/2010 untuk pengajuan persetujuan desain harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. Dokumen yang harus dilengkapi dalam persyaratan administrasi meliputi 1) Permohonan persetujuan desain; 2) Surat Izin Penggunaan Sumber Daya Air; 3) Izin Prinsip Pembangunan; 4) Izin Lingkungan/Persetujuan AMDAL beserta RKL dan RPL; 5) Keterangan bahwa rencana pembangunan bendungan telah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dokumen yang harus dilengkapi dalam persyaratan_teknis_diserahkan ke Balai Bendungan dalam bentuk hard copy dan soft copy, paling tidak terdiri laporan-laporan ssbb: 1) Laporan utama (iain report): menjelaskan seluruh lingkup pekerjaan mencakup aspek teknik dan non teknik; nota desain (design note ) dapat dimasukkan dalam laporan ini atau bila laporan terlalu tebal sebiknya dipisahkan; lengkapi laporan ini dengan gambar sket dan gambar desain bangunan/komponen pokok bendungan. 2) Laporan Ringkas : yang isinya menjelaskan secara ringkas mengenai: pekerjaan survai investigasi dan desain, lengkap dengan parameter desain yang digunakan dan cara memperolehnya, serta evaluasi/perbandingan hasil perhitungan desain dengan SNI dan Pedoman yang berlaku. Contoh daffar isi Laporan Ringkas desain, disajikan pada Lampiran 4 3) Kriteria desain; 4) Laporan Survey dan Investigasi Geologi teknik; 5) Laporan Analisis Hidrologi, 6) Laporan Nota Perhitungan (design calculation): lengkapi dengan gambar sket untuk setiap bagian/komponen yang dihitung; 7) Laporan Nota Desain (design note): 8) Gambar desain: gambar yang diperkecil dalam kertas ukuran A3 harus dapat aca dengan jelas. perhatikan kelebalan garis dan ukuran huruf, ikuti standar penggambaran KP-07 dan BO KP Irigasi 1986; 9) Spesifikasi teknik; 10) Laporan metode pelaksanaan konstruksi, paling tidak berisi mengenai cara: - Pengelakan aliran sungei, - Penggalian dan perbaikan fondasi - Penimbunan tubuh bendungan - Pemasangan peralatan hidromekanikal, termasuk keterkaitannya dengan rencana pelaksanaan ‘plugging’ 11) Rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi, 12)Laporan penunjang yang dibutuhkan seperti: Survai Topografi, model test, rencana Operasi dan pemeliharaan; dll . Izin Pelaksanaan Konstruksi Pelaksanaan konstruksi bendungan baru dapat dimulai_setelah_ Pembangun Bendungan/BBWS memperolah “Persetujuan Desain® dan “Izin Pelaksanaan Konstruksi Bendungan’. Permohonan Izin pelaksanaan konstruksi bendungan dapat diajukan bersamaan dengan permohonan Persetujuan Desain, dengan persyaratan tambahan berupa: 1) Studi LARAP (Laporan studi pembebasan tanah dan permukiman kembali) 2) Pernyataan atau bukti pembebasan lahan daerah kerja (sile area), borrow area dan quarry area ). Investigasi Material 41) Tujuan investigasi untuk mengetahui dan menentukan ~ Kualitas material timbunan dan agregat beton, yang mencakup klasifikasi teknik, sifat fisik, sifat teknik, termasuk tanah okspansif, dispersif,dil - Ketersediaan cadangan material yang memenuhi syarat. - Kondisi yang berkaitan dengan: penggalian, lokasi, jalan masuk, jarak, status, perlunya konservasi, dil. 2) Pemetaan daerah sumber galian (quarry & borrow area). Daerah sumber galian perlu dipetakan dengan skala detil kemudian dilakukan investigasi dengan bor mesin untuk quarry, dan sumuran uji/test pit untuk borrow area serta pengambilan sample ( 1 sample untuksetiap 10.000 sampai 25.000 m* material, dan minimal 3 sample untuk setiap lokasi Borrow area dan quarry), 3) Pada prinsipnya setiap sumber material timbunan (lempung, pasir, random, batu) harus diambil sample-nya dan dilakukan uji sifat fisik dan sifat tekniknya. Untuk investigasi dan uji material yang dibutuhkan pada tiap tahapan desain dapat dilihat pada Lampiran 2. 4) Material inti: Uji Kuat geser dilakukan dengan metode Triaxial BP (back pressure) untuk memperoleh parameter kuat geser ¢ dan @ pada kondisi uu dan cu. Tekanan yang diterapkan saat uji harus sesuai dengan tinggi rencana bendungan. Selain uji sifat fisik dan sifat teknik, lakukan pula uji dispersif (minimal 2 metode) dan uji swelling. 5) Pasir: untuk memperoleh nilai kepadatan relatif, hendaknya dilakukan uji kepadatan dengan menggunakan meja getar. 6) Material random: uji kuat geser dilakukan sesuai dengan ukuran butiran (berbutir halus/kasar) dan sifat material random (bersifat non kohesif/kohesif). Contoh bentuk laporan di Borrow area dapat dilihat pada Lampiran 3. 7) Parameter desain tidak dibenarkan diambail dar nilai rata-rata atau nilai tengah hasil Uji tetapi nila yang secara statistik 80% terpenuhi 8) Bagi material batu yang saat desain rinci belum dapat uj, parameter desain yang digunakan hendaknya diambil nilai yang konservatif. . Survai Topografi 1) Persyaratan teknis untuk pekerjaan pengukuran, hendaknya mengacu pada Standar Perencanaan Irigasi bagian Pengukuran Topografi PT-02. 2) Referensi ketinggiandankoordinat pengukuran hendaknyamenggunakan sistem koordinat nasional 3) Patok BM hendaknya dipasang pada tanah yang keras dan pada lokasi yang aman dari gangguan pelaksanaan pembangunan dan vandalisme, dilengkapi dengan deskripsi BM sebagaimana disyaratkan pada PT-02 diatas. 4) Daerah yang diukur, antara lain: lokasi bendungan, sumber galian, jalan akses, daerah genangan, penyimpanan material, tempat pembuangan material, dil 5) Pengukuran as/poros bendungan, hendaknya juga dilengkapi dengan pengukuran beberapa potongan melintang sungai dihulu dan dihilir as bendungan. 6) Pada ujung as bendungan hendaknya dipasang patok-patok semi permanen yang tidak mudah rusak, . Geologi 1) Untukmenunjang pembuatan desain rinci bendungan, lengkapi laporan geologi dengan peta geoteknik berikut profil melintang dan memanjang. Skala peta minimal 1: 1000 dan untuk profil geoteknik hendaknya skala vertikal dan skala horisontal memakai skala yang sama. 2) Peta Geologi teknik hendaknya menunjukkan/mencerminkan kondisi geoteknik yang antara lain mengakomodasikan/mencakup data-data sbb: + Deleniasi keragaman jenis batuan dan tanah berdasarkan kesamaan sifat fisik dan/atau_mekaniknya yang diperoleh dari uji lapangan (in situ) maupun uji laboratorium, antara lain seperti kuat massa batuan (rockmass strength), k (LU), dll. Sedangkan keragaman tanah penutup (overburden) dipetakan sesuai dengan genesanya seperti alluvial, koluvial, residual soi, dl. disertai data-data seperti; c, @ Vn Wy, SG, dil. Data-data geoleknik —tersebut_-hendaknya digambarkan/dicantumkan di dalam peta berikut penampangnya. + Kondisi geohidrologi seperti rembesan, mata air, sumur/sumur artetis kalau ada, gully erosion, saluran, dil ‘Agar di cekkeberadaanmata air mengenailokasidan debit yang dihasilkan oleh mata air tersebut, terkait pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan bendungan. + Kondisi geodinamik seperti ketidak-stabilan lereng, longsoran, rayapan (creep), rock fall, dl. 3) Gambar profil geoteknik hendaknya dilengkapi dengan parameter batuan, konfigura: muka air-tanah serta kondisi permeabilitas batuan (Peta Lugeon). G. MaterialTimbunan 41) Material Zonalnti * Plot Gradasi dari semua material inti yang digunakan pada kurva gradasi, yang dilengkapi dengan desain gradasi filter dangradasi dari semua material pasir yang digunakan untuk filter. © Periksa kembali volume ketersediaan material timbunan yang memenuhi syarat untuk masing-masing zona timbunan dengan memperhatikan ketebalan fop soil, soil striping, kemungkinan adanya material yang tidak memenuhi syarat, ll Pastikan volume material yang tersedia 2 sampai 3 kali kebutuhan, © Plot nilai plastisitas (LL & Pl) material inti dan random dalam grafik "A line”. * Untuk material inti pastikan tidak bersifat potensial terhadap swelling dan dispersit ‘+ Untuk parameter desain, diambil nilai yang secara statistik 80% terpenuhi 2) Material Pasir - Untukpasir filter hendaknya diperhatikan kriteria berikut : - Gradasifiter, harus didesain sesuai dengan gradasi base material. ~ Ukuran maksimum Djs: harus ditetapkan dengan memperhatikan prosentasi kandungan material halus (lolos ayakan no.200), yang dalam kreteria USBR dibedakan menjadi 4 katagori (>85%; 40-85%; 15-39%; <15%). - Permeabiltas filter harus >25x base material, untuk itu. Kandungan material halus harus <5%, dan Dise harus >5xD se - Dalam penyiapan desain gradasi filter, konsultan hendaknya mengacu pada kriteria desain filler sebagaimanan dijelaskan pada “Design Standards Embankment Dams No.13, Chapter 6 Protective Filters, USBR’ (copy dapat diperoleh dari Balai Bendungan). © Untuk material pasir dan gravel hendaknya dilakukan uli kepadatan dengan meja getar. 3) Pada awal pelaksanaan konstruksi perlu dilakukan percobaan pemadatan tanah untuk mengetahui, antara lain: - Tipe alat pemadat yang paling efektf; - Ketebalan lapisan penghamparan: = Jumlah fintasan atau frekwensi pemadatan; - Besar penurunan lapisan penghamparan sebelum dan sesudah dipadatkan; = Jumlah air pembasahan yang diperlukan untuk mendapatkan kadar air secara merata, pada lapisan tersebut mendekati kadar air optimum; - _ Konfirmasi parameter desain dengan sifat-sifat fisik pada saat pemadatan. 1H. Hidrologi 1) Bila dalam analisis banjir desain menggunakan metode UH (Units Hidrograph) sintetis, lakukan Kalibrasi terhadap parameter yang digunakan untuk analisis, dengan menggunakan data debit sungai. Bila kalibrasi tidak dapat digunakan, lakukan dengan analisis banjir desain dengan menggunakan beberapa metode UH. Kemudian bandingkan nilai banjir desain yang diperoleh dengan banjir desain bendungan-bendungan lain dalam grafik Creager. 2) Dari perhitungan diperoleh PMP=300 mm. Nila ini relative kecil, bandingkan dengan nilai PMP Bendungan Bil-Bili dan juga bandingkan dengan nilai PMP dari Peta Isohit Balai Bendungan. 3) Durasi hujan kritis, hendaknya dicari dengan coba-coba yang menghasilkan durasi yang menghasilkan muka air banjirtertinggi di waduk. 4) Untuk menyusun ERH (Effectif Rainfall Hyetograph), hendaknya lebih dulu distribusi hujan disusun dalam bentuk genta (bel! shape). Lihat Panduan Perencanaan Bendungan Urugan volume II bagian Analisis Hidrologi 5) Tambahkan metode perhitungan banjir menggunakan metode HSS ITB 1dan ITB 2. 6) Cek kembali data pencatatan debit (AWLR) terkait dengan adanya data elevasi muka air yang menunjukkan nilai minus (-). 7) Perlu diperhatikan bahwa metode USLE hanya berlaku untuk DAS< 10 km* dan. hanya memperhitungkan sheet erotion yang nantinya akan menjadi angkutan ssedimen layang (suspended foad), belu memperhitungkan angkutan sedimen yang bersumber dari longsoran dan juga angkutan sedimen dasar (bed /oad), Oleh karena itu: dalam perhitungan perlu penyesuaian terhadap tata guna lahan, batasan luas, dan memperhitungkan sumber sedimen lain (kalau ada), serta ‘memperhitungkan bed load. Bila mungkin lakukan sampling sedimen. TubuhBendungan 1) Analisis gempa, selain dihitung dengan percepatan gempa secara horizontal, hitung pula percepatan gempa secara vertikal terhadap kala ulang OBE dan MDE. 2) Hitungan alisis stabilitas gempa pseudostatis, jika Fk< 1 maka di cek dengan anal gempa dinamis. 3) Koefisien gempa yang digunakan dengan menggunakan peta gempa 2004 (Fukushima & Tanaka, 1990), hendaknya juga mempertimbangkan peta gempa 2010. . Daerah potensi longsor Bendungan Jenelata letaknya berdekatan dengan Bendungan Bili-Bili yang memiliki problem longsoran pada daerah sekitar waduk dan di DAS-nya. Periksa kemungkinan adanya potensi problem tersebut pada Bendungan Jenelata, Lain Pelajari risalah diskusi desain Bendungan Pamukulu, ambil saran-saran yang relevan dengan desain bendungan Jenelata sebagai acuan dalam penyiapan desain. Oktober 2014 iMpin Rapat, Lampiran 1: Daftar i Laporan Ringkas dan evaluasinya. Paling tidak mencakup hal-hal sbb: a. PENDAHULUAN 1.4. Umum:nama bendungan; lokasi (sungai, wilayah administrasi, koordinat epo3ous £2 uerepewad eporeus (@ swat eudod eae do renueyy wedessiog esp hetep deus 292d ueesyewied “uadessiadeusiyuoy (een \Bisap) esap ean uernuouad eyes oped yer0p aie 01109 uep Auiend eyo) eped veynyeyp Bue eeBncenut ease mouieg ep Auend sey0] veyed ‘ueSrun ad veunpueg yun jauaiew jin Uep yseSsenuy TNVEIGAWT Lampiran3: DESKRIPSI BORROW AREA LOKASI:E ee ereet : STATUS: 6.0. e cece uPROYEK Eee eee JARAK DARI LOKASI BENDUNGAN dan AKSESIBILITAS: ........... (PetaLokasiTerlampir) PENGAMAT: ..., ae PEMBORAN doo LAINLAIN: 5. ObservasiLapangan: 1. Lebarsingkapan/Penyebaran/Ketebalan : .....m/......mfeeeeeem, 2. Posisitopografi —_: lembah, palung, terassungai; kaki, lereng, puncakbukit, LL. Kemiringanlereng: datar / landai (...°)/ curam (...°) 4. Vegetasi + lebat / jarang / gundul Jenis Tanah + alluvial, koluvial (longsoran, scree, slope wash), residual Warna / Kedalamanzonaakar : 7. Perlapisan : tak, samar, jelas, tebal, tipis, sedang 8. Sementasi/ReaksidenganHCl : Oe eecee 9. Moisture + keting / lembab / basah / jenuh 10. | Permeabiitas / Kedalaman Air Tanah: kedap ,rendah , sedang , tinggi /. . Partikelkasar > bundar / tanggung / runcing / lunak / medium / keras 12. Gradasi + baik / gap / buruk EstimasiFraksiButiran (volume) L 2 Bolder ( > 30 cm) cere] Kobel (7,5 — 30 cm) Gravel (4,75 ~ 7,5 cm) Pasir (0,075—4,75 cm): . Lanau/Lempung * Dry Density : lemah, sdg, kuat. + Dilatancy —: tak, pelan, cepat * Toughness: lemah, sda, kuat Simbol (USCS): . . . (. panel EN a \ i.

Anda mungkin juga menyukai