OLEH:
Ni Luh Nyoman Sherina Devi
(1391662026)
I.
UKURAN-UKURAN ASOSIASI
I.1. Analisis Korelasi Dua Variabel
Analisis korelasi dua variabel berbeda dengan ukuran asosiasi nonparametrik dan analisis
regresi dalam dua hal penting. Pertama, korelasi nonparametrik memerlukan dua variabel
kontinyu yang diukur dalam skala interval atau rasio. Kedua, koefisien tidak
membedakan antara variabel bebas dan terikat, namun memperlakukan variabel secara
simetris karena koefisien rxy memiliki interpretasi yang sama dengan ryx.
Koefisien Momen Produk Pearson r
Koefisien korelasi (momen produk) Pearson memiliki nilai yang bervariasi dari +1
hingga 0 sampai -1. Tanda r melambangkan estimasi koefisien dari asosiasi linear
berdasarkan data pengambilan sampel. Koefisien mewakili korelasi populasi. Koefisien
korelasi menunjukkan besar dan arah dari hubungan. Besarnya hubungan (magnitude)
adalah derajat di mana variabel-variabel bergerak serentak atau berlawanan. Tanda tidak
berpengaruh terhadap ukuran. Derajat dari korelasi adalah sedang. Tanda koefisien
menunjukkan arah hubungan. Arah menunjukkan apakah nilai besar suatu variabel
berasosiasi dengan nilai besar pada variabel (dan nilai kecil dengan nilai yang kecil).
Apabila nilai-nilai berkorespondensi dengan cara demikian, maka kedua variabek
memiliki hubungan positif.
Plot Sebaran untuk Mengeksplorasi Hubungan
Plot sebaran (scatterplots) penting untuk memahami hubungan di antara variabelvariabel. Plot sebaran memungkinkan dilakukannya inspeksi secara visual atas data, yang
tidak disediakan oleh sebuah daftar nilai dari dua variabel. Arah ataupun bentuk dari
sebuah variabel dapat ditunjukkan dalam sebuah plot.
Asumsi dari r
Seperti teknik parametrik lainnya, terdapat asumsi tertentu atas data dalam analisis
korelasi untuk menguji hipotesis tentang koefisien. Persyaratan pertama adalah linearitas,
lalu asumsi kedua adalah distribusi normal dua variabel, yakni data berasal dari sampel
random sebuah populasi dengan dua variabel yang berdistribusi secara normal bersamasama.
Interpretasi Korelasi
Koefisien korelasi untuk sembarang besar atau tanda, apapun signifikansinya, tidak
memengaruhi penyebab. Beberapa penjelasan yang mungkin disediakan dari hasil
korelasi:
-
X menyebabkan Y.
Y menyebabkan X.
X dan Y diaktifkan oleh satu variabel lain atau lebih.
X dan Y saling memengaruhi secara timbal balik.
sistematis.
Terdapat nilai konstan dari Y untuk setiap nilai X.
2
equation) yang memrediksi nilai-nilai sebuah variabel kriteria (dependent variable) dari nilainilai beberapa variabel pemrediksi (independent variables). Kedua, pada pengendalian
variabel-variabel pembaur agar dapat dilakukan evaluasi yang lebih baik pada variabel-variabel
lain. Ketiga, untuk menguji dan menjelaskan teori sebab-akibat. Sebagai alat deskriptif, regresi
berganda juga digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan untuk menguji hipotesis dan
untuk mengestimasi nilai-nilai populasi.
Metode
Persamaan umum dalam teknik regresi berganda adalah:
Y = 0 + 1X1 + 2X2 + + nXn +
di mana:
0 = konstanta, nilai Y jika semua nilai X adalah nol.
1 = lereng dari regresi ( mewakili koefisien regresi yang terkait dengan setiap Xi)
= eror, biasanya terdistribusi di sekitar 0 (untuk tujuan perhitungan, diasumsikan 0).
Dalam tiap kasus, nilai koefisien regresi menyatakan bahwa jumlah Y bervariasi untuk
setiap perubahan unit dari variabel X yang terkait ketika semua variabel X lainnya konstan.
2) Analisis Diskriminan
Periset sering berharap dapat mengklasifikasikan orang atau obyek menjadi dua
kelompok atau lebh. Tujuannya adalah untuk menetapkan sebuah prosedur untuk
menemukan pemrediksi yang dapat mengklasifikasikan subyek paling baik.
Metode
Analisis diskriminan menggabungkan kriteria berskala nominal atau variabel bergantung
dengan satu variabel bebas atau lebih yang berskala interval atau rasio. Begitu persamaan
diskriminan ditemukan, maka persamaan tersebut digunakan untuk memrediksi
klasifikasi sebuah observasi baru.
3) MANOVA
Analisis varians multi variabel atau MANOVA adalah teknik multi variabel yang sering
digunakan. MANOVA menilai hubunga antara dua atau lebih variabel bergantung dan
variabel-variabel klasifikasi atau faktor.
Metode
MANOVA menggunakan matriks khusus [matriks jumlah kuadrat dan produk silang
(sums-of-squares and cross-products/SSCP)] untuk menguji perbedaan di antara
kelompok-kelompok. Varians ditentukan oleh pemilahan matriks SSCP total dan
pengujian signifikansi.
4) Pemodelan Persamaan Struktural
Analisis gugus menawarkan alat untuk riset segmentasi dan masalah-masalah bisnis lain
yang bertujuan untuk mengklasifikasikan kelompok-kelompok yang sama. Analisis gugus
diawali dengan sebuah kelompok manusia, kejadian, atau obyek yang belum terpilahpilah dan berupaya mengaturnya kembali menjadi himpunan-himpunan bagian yang
homogen.
Metode
Ada lima langkah dasar untuk menerapkan sebagian besar kajian gugus:
a. Memilih sampel yang akan diguguskan.
b. Mendefinisikan variabel-variabel untuk mengukur obyek, kejadian, atau orang-orang.
c. Menghitung kesamaan di antara entitas melalui korelasi, jarak Euclidean.
d. Memilih gugus yang saling eksklusif atau yang teratur secara hirarki.
e. Perbandingan dan validasi gugus.
3) Skala Multidimensi
Pembuatan skala multidimensi menciptakan deskripsi khusus persepsi responden tentang
suatu obyek pengamatan pada peta persepsi (perceptual map).
Metode
Terdapat tiga jenis ruang atribut yang mewakili sebuah peta multi dimensi. Pertama,
ruang obyektif, di mana sebuah obyek dapat diposisikan terkait dengan atribut yang dapat
diukur. Kedua, ruang subyektif, di mana persepsi bisa diposisikan. Ketiga, gambaran
preferensi responden menggunakan atribut-atribut obyek.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Volume 2, Edisi 9.
Jakarta: PT. Media Global Edukasi.