Anda di halaman 1dari 9

HAK ASASI MANUSIA

SEJARAH PERKEMBANGAN HAK


ASASI MANUSI (KADEHAM: hal 128)
Puncak perkembangan perjuangan hak-hak asasi
manusia (human right) dirumuskan pertama kalinya
secara resmi dalam Declaration of Independece di
Amerika tahun 1776. Dinyatakan bahwa seluruh umat
manusia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa
beberapa hak yang tetap dan melekat padanya.
Revolusi Prancis tahun 1780 yang berhasil
menetapkan hak-hak asasi manusia
dalam
Declaration des droit Lhomme et du citoyen.
Semboyan revolusi Prancis yang terkenal :
1. Liberte (kemerdekaan).
2. Egalite (Kesamarataa)
3. Fraternite (kerukunan atau persaudaraan).
Menurut konstitusi Prancis yang dimaksud dengan
hak-hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimliki
manusia menurut kodratnya yang tak dapat dipisahkan
dengan hakikatnya.
Franklin Droosevelt presiden Amerika pada permulaan
abad 20, merumuskan empat macam hak-hak asasi
(The Four Freedoms) yaitu :
1. Freedoms of speech (kebebasan berbicara dan
mengeluarkan pendapat).
2. Freedoms of religion (kebebasan beragama).
3. Freedoms from feer (kebebasan dari rasa
ketakutan).

4. Freedoms from want (kebebasan dari


kemelaratan).
Hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi dari
Delaration of human right tahun 1948.
Dalam rentangan berdirinya bangsa dan negara
Indonesia dalam kenyataan secara resmi deklrasi
bangsa Indonesia tentang hak-hak asasi manusia lebih
dulu didalam Pembukaan UUD 1945 yang di
undangkan tanggal 18-8-1945 dari pada deklarasi PBB
tahun 1948.

PERKEMBANGAN PRAKTIK
MANUSIA DI INDONESIA.

HAK ASASI

Ketika para pendiri negara ini ingin menyusun UUD 1945,


maka salah satu perdebatan cukup sengit adalah mengenai
dibuat atau tidaknya pasal-pasal yang berkaitan dengan hak
asasi manusia.
Ada tiga aliran sehubungan dengan perlu tidaknya HAM
dimuat dalam UUD 1945, yaitu : (KADEHAM: hal 146)
1. Aliran Kebangsaan (nasionalis), Soekarno, Soepomo.
Aliran ini menentang atau tidak menyetujui masuknya
HAM, karena menganggap dasar HAM adalah
individualisme.
Soekarno menentang dengan tiga alasan :
a. HAM akan menimbulkan pertentangan dalam
masyarakat.
b. HAM bersumber pada individualisme yang melahirkan
liberalisme, kapitalisme, dan kolonialisme.
c. HAM tidak ada artinya dibandingkan dengan masalah
keadilan social.

2. Aliran Modern Sekuler, yaitu Hatta, M. Yamin yang


tetap menginginkan agar HAM dimasukkan dalam
UUD 1945.
3. Golongan Agama (ISLAM) yang menghendaki agar
nilai-nilai ISLAM yang dimasukkan.
Akhirnya disepakati, yaitu kompromi untuk memasukkan
hak-hak pokok tersebut kedalam UUD 1945 pasal bagian
batang tubuh, pasal 27,28, 29, 31, 32, dan 34.

HAM PADA TATARAN GLOBAL


Sebelum konsep HAM diratifikasi PBB, terdapat beberapa
konsep utama mengenai HAM yaitu sbb:
1. HAM menurut konsep negara-negara barat.
Ingin meninggalkan konsep negara yang mutlak.
Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas,
negara sebagai koordinator dan pengawas.
Filosofi dasarnya adalah hak asasi tertanam pada
diri individu manusia.
2. HAM menurut konsep sosialis.
Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi
dalam masyarakat.
Hak asasi manusia tidak ada sebelum negara ada.
Negara berhak membatasi hak asasi manusia apa
bila situasi menghendaki.

3. HAM nenurut konsep bangsa-bangsa asia dan afrika.


Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama /
sesuai dengan kodratnya.
Masyarakat sebagai keluarga besar artinya
penghormatan utama untuk kepala keluarga.
Individu tunduk kepada kepala adat yang
menyangkut tugas dan kewajiban sebagai
anggota masyarakat.
(Cerdas, Kritis, Dan Aktif Berwarganegara,
Herdiawanto & Jumanta Hamdayana. Penerbit
Erlangga. Hal : 68 )
Dari prespektif sejarah Universal Declration of Human
Right ditandatangi oleh Majelis Umum PBB tanggal 10
desember 1948. Tahun 1948 membentuk Komisi Hak-Hak
Asasi Mannusia dengan tugas merumuskan rancangan
ketentuan internasional tentang Hak-Hak Asasi Manusia
yang dikenal Declaration of Human Right yang
menetapkan hak-hak yang tidak bisa diabaikan atau
diganggu gugat.

DECLARATION OF HUMAN RIGHT al :


FUDAMENTAL HUMAN RIGHTS
HAK HIDUP, HAK KEBEBASAN, HAK
KEAMANAN PRIBADI dll.
FUDAMENTAL FREEDOMS
KEBEBASAN BERPIKIR, KEBEBASAN
BERAGAMA, KEBEBASAN BERBICARA,

KEBEBASAN DARI KETAKUTAN DAN


DARI KESENGSARAAN.
KONSEP HAM MENGANDUNG CIRI CIRI sbb :
(KADEHAM: hal 123)
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun
diwarisi. HAM sesuatu yang dimiliki karena
kemanusiaan kita, maka otomatis kita mempunyai
hak asasi. Inilah salah saatu cirri khas HAM yaitu
HAM adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
eksistensi manusia.
2. HAM
berlaku untuk semua orang, tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnisitas,
pandangan politik atau asal usul sosial dan bangsa.
Kita semua lahir dengan hak dan martabat yang sama.
HAM adalah universal karena semua orang diseluruh
dunia memiliki hak asasi yang sama.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun
mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak
orang lain. Orang tetap mempunyai HAM, walaupun
sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindunginya atau bahkan melanggarnya.
Bagi bangsa Indonesia menerapkan hak asasi manusia ini
tercantum didalam :
UUD 1945, BAB XA dari 28A s/d 28 J.
Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang
HAM.
UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM.

PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA


Hak Asasi Manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa yang melekat pada diri manusia, bersifat
kodrati, universal dan abadi berkaitan demgan harkat dan
martabat manusia. (tertuang dalam TAP MPR
No.XVII/1998 tentang HAM).
Hak Asasi Manusia seperangkat hak-hak yang melekat
pada keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dlindungi oleh negara,
hukum dan pemerintahan dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat martabat manusia.
(menurut UU No. 39 tahun 1999).
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan dan hak tersebut
dibawa manusia sejak lahir ke permukaan bumi sehingga
hak tersebut bersifat fitri (kodrati), bukan merupakan
pemberian manusia atau negara. (menurut Mahfud MD)
Kewajiban Dasar Manusia yaitu seperangkat kewajiban
yang apa bila tidak dilaksanakan, tidak mungkin terlaksana
dan tegaknya hak-hak asasi manusia.
Seperti : Kewajiban untuk menghormati hak asasi orang
lain, dan konsekuensinya setiap orang harus tunduk kepada
peraturan perundang-undangan.
Diatur juga Kewajiban dan Tanggungjawab Pemerintah
untuk : menghormati, melindungi, menegakkan serta

memajukan hak-hak asasi manusia yang diatur dalam


peraturan perundang-undangan dan hukum internasional
yang diterima Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hak-hak yang tercantum dalam Undang-undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia :
(KADEHAM: hal 152)
1. Hak untuk hidup.
Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan
hidup, meningkatkan tarap kehidupan, hidup tenteram,
aman, damai, bahagian, sejahtera lahir dan batin serta
memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Hak bekeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap orang
berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah atas kehendak yang bebas.
2. Hak mengembangkan diri.
Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak
pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun
kolektif, untuk membangunan masyarakat, bangsa dan
negaranya.
3. Hak memperoleh keadilan.
Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak memperoleh
keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan,
gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata maupun
administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang
bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara
yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh hakim

yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan


benar.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai
keyakinan politik, mengeluarkan pendapat dimuka
umum, memeluk agama masing-masing, tidak boleh
diperbudak,
memilih
kewarganegaraan
tanpa
diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan bertempat
tinggal diwilayah Republik Indonesia.
5. Hak atas rasa aman.
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman
dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
6. Hak atas kesejahteraan.
Setiap orang berhak atas mempunyai milik, baik sendiri
maupun bersama-sama dengan orang lain demi
pengembangan dirinya, bangsa dan masyarakat dengan
tidak melanggar hukum dan mendapatkan jaminan sosial
yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan, kehidupan yang
layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demi
melindungi dan memperjuangankan kehidupannya.
7. Hak turut serta dalam pemerintahan.
Setiap warga negara berhak turut serta dalam
pemerintahan dengan langsung ataupun perantaraan
wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat
kembali dalam jabatan pemerintahan.

8. Hak wanita.
Setiap wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat
dalam jabatan, profesi dan pendidikan sesuai dengan
persyaratan dan peraturan perundang-undangan.
Disamping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus
dalam perlaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap
hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau
kesehatannya.
9. Hak anak.
Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua,
keluarga, masyarakat dan negara serta memperoleh
pendidikan,pengajaran dalam rangka pengembangan diri
dan tidak dirampas kebebasannya secara melawan
hukum.

Anda mungkin juga menyukai