Oleh
Ferry Anggriawan
1215051023
I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai apa itu bijih
besi dan teknik eksplorasinya.
3.3. Manfaat
Setelah penulisan serta pembahasan makalah ini diharapkan nantinya
mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari bijih besi serta teknik eksplorasi
yang tepat digunakan.
Bila dua buah kutub magnet yang berlawanan mempunyai kuat kutub magnet
+p dan p, keduanya terletak dalam jarak l, maka momen magnetik M dapat
ditulis sebagai:
dengan M adalah vektor dalam arah unit vektor r1 dari kutub negatif ke kutub
positif. Benda magnet dapat dipandang sebagai sekumpulan dari sejumlah
momen-momen magnetik. Bila benda magnetik tersebut diletakkan dalam
medan luar, benda tersebut menjadi termagnetisasi karena induksi. Oleh karena
itu, intensitas kemagnetan I adalah tingkat kemampuan menyearahnya
momenmomen magnetik dalam medan magnet luar, atau didefinisikan sebagai
momen magnet persatuan volume:
dengan mr = 1+4pk dan disebut sebagai permeabilitas relatif dari suatu benda
magnetik. Satuan B dalam emu adalah gauss, sedangkan dalam geofisika
eksplorasi dipakai satuan gamma (g) dengan 1 g = 10-5 gauss = 1 nT. Pada
metode geomagnet variasi medan magnetik yang terukur di permukaan
merupakan target dari survey magnetik (anomali magnetik). Besarnya anomali
magnetik berkisar ratusan sampai dengan ribuan nanotesla, tetapi ada juga yang
lebih besar dari 100.000 nT yang berupa endapan magnetik. Secara garis besar
anomali ini disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnet
induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan yang besar pada
magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan magnetnya serta sangat
rumit diamati karena berkaitan dengan peristiwa kemagnetan yang dialami
sebelumnya. Sisa kemagnetan ini disebut dengan Normal Residual Magnetism
yang merupakan akibat dari magnetisasi medan utama.
Anomali yang diperoleh dari survey merupakan hasil gabungan dari keduanya.
Bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi
maka anomalinya bertambah besar, demikian pula sebaliknya. Dalam survey
magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnet
kurang dari 25% medan magnet utama bumi. Adanya anomali magnetik
menyebabkan perubahan dalam medan magnet total bumi dan dapat dituliskan
sebagai:
dengan :
H T = medan magnetik total bumi
H M = medan magnetik utama bumi
H A = medan anomali magnetik
Bila besar H A << H T dan arah H A hampir sama dengan arah H T maka
anomali magnetik totalnya adalah:
III. PEMBAHASAN
geomagnetometer tipe.
stockfile yang berjarak sekitar 2 km. Bijih besi sudah ada di stockfile dicuci,
dan dibagi ukurannya. Mineral dressingnya meliputi proses pengolahan
pencucian dan proses pemisahan ukuran (size). Proses pencuciannya
dilakukan pada saat bersamaan dengan proses pemisahan ukuran bijihnya.
Pemisahan bijih besinya menggunakan sistem magnet bijih besinya dengan
hasil pemisahan berbagai macam ukuran yang ukuran diameter kurang dari
10 cm. Sumber air untuk pencuciannya diperoleh dari danau sekitar area dan
limbah bekas pencuciannya dibuang pada pond2 yang dibuatkan di sebelah
area penambangan. Di lokasi terdapat peralatan Magnetic Separator untuk
sizing atau pemisahan type ukuran bijih besinya, namun tidak ada peralatan
chrushing plant (penghancuran atau pengecilan ukuran). Untuk ukuran bijih
besi dengan diameter lebih dari 20 cm sudah dihancurkan terlebih dahulu
dengan breaker back hoe, sehingga bijih yang diambil untuk dicuci sudah
berukuran kecil-kecil. sehingga mudah dimuat ke Magnetic Separator atau
dimuat ke papan palong pencucian untuk selanjutnya dikarungi/dipacking
pada ukuran-ukuran tertentu.
10
Pengolahan
data
(penyiapan
data
agar
menjadi
suatu
bentuk
11
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kondisi topografi Lokasi tambang bijih besi pada umumnya bergelombang
dan berbukit-bukit daerahnya relatif datar dengan kemiringan berkisar 20
sampai 40 derajat, terdiri dari lembah sedang dan perbukitan kecil, dimana
daerah yang paling tinggi dengan ketinggian + 100 m dari permukaaan laut.
Beberapa faktor yang berperan penting dalam proses pembentukan
mineralisasi bijih besi di didaerah penyelidikan antara lain keberadan struktur
sesar, dan batuan induknya
Hasil penyelidikan geomanit menunjukkan bahwa zona mineralisasi bijih besi
(Fe) ditandai dengan nilai anomali geomagnit positif tinggi > 1000 gamma
yang disebabkan oleh kandungan mineral magnetit dan titan didalam batuan.
-6