ANATOMI TELINGA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Patologi
Penatalaksanaan
Fungsi : - alat pendengaran
- alat keseimbangan
Telinga dibagi 3 bagian :
1. AURIS EKSTERNA ( telinga luar)
2. AURIS MEDIA (telinga media)
3. AURIS INTERNA (telingan dalam)
AURIS ESKTERNA
Terdiri atas :
A. Aurikulum = Pinna (Daun Telinga)
B. Meatus akustikus eksternus (MAE) = liang telinga
Keterangan :
A. Aurikulum
Mempunyai kerangka tulang rawan yang ditutupi oleh kulit
berambut yang melekat langsung pada perikondrium.
Melekat pada os temporale
Bagian yang mempunyai tulang rawan disebut LOBULUS
Bagian dari daun telinga :
Concha
Tragus
Anti tragus
Helix
Anti helix
Lobulus
Fossa Scapoid
Dipersarafi oleh :
1. Cabang Auriculo temporalis n. V
2. Cabang C2,C3 :
- n. auriculo mayor
- n. occipitalis mayor
Batas-batas :
1. Dinding superior = tegmen timpani
Merupakan tulang yang sangat tipis (1mm)
Batas epitimpani dengan fossa kranii media (lobus
temporalis)
2. Dinding inferior
Sangat tipis
Merupakan batas hipotimpanum dengnan bulbus vena
jugularis
3. Dinding posterior
Berhubungan dengan antrum mastoideum melalui auditus
ad antrum
Dilalui N. VII pars Vertikalis
4. Dinding anterior
A. Carotis interna
Muara tuba eustachii
5. Dinding medial
Merupakan dinding pemisah dengnan labirin terdiri dari :
a. Kanalis semisirkularis
b. Kanalis N. VII pars horisontal
c. Foramen ovale
d. Promontorium
e. Foramen Rotundum
6. Dinding lateral
Pars oseus : hanya sebagian kecil
Pars membranacea : membrana timpani
Membrana Tympani
Merupakan batas telinga luar -------- telinga tengah
Berbentuk kerucut dengan basis lebar dan oval sedangkan puncak
kerucut kearah medial (umbo)
- Antero superior
- Antero inferior
- Postero superior
- Postero inferior
Batas ketenangan pada perumahan atau untuk kegiatan yang perlu konsentrasi
adalah 55dB. Bila lebih brsar maka akan terasa bising.
Mekanisme pendengaran
Suara yang didengar oleh telinga dihantarkan melalui 2 cara yaitu melalui
hantara udara dan hantaran tulang. Hantaran udara lebih baik daripada hantaran
tulang. Hantaran tulang akan langsung mengenai koklea.
Getaran suara ditangkap oleh auricula, lalu dengan kecepatan rambat 340
m/detik masuk ke meatus aucusticus externus dialirkan ke liang telinga (canalis
aucusticus externus) dan mengenai membran tympani, sehingga membran
tympani bergetar. Getaran ini diteruyskan ke tulang-tulang pendengaran
(malleus, incus dan stapes) yang berhubungan satu sama lain di dalam cavum
tympani. Selanjutnya stapes menggerakkan tingkap lonjong (foramen ovale)
yang juga menggerakkan perilimfe dalam skala vestibuli, selanjutnya getaran
diteruskan melalui membran Reissner yang mendiring endolimfe dan membran
basal ke arah bawah, perilimfe dalam skala tympani akan bergerak sehingga
tingkap bundar (foramen rotundum) terdorong ke arah luar. Skala media yang
menjadi cembung mendesak endolimfe dan mendorong membran basal,
sehingga menjadi cembung ke bawah dan menggerakkan perilimfe pada skala
tympani.
Pada waktu istirahat ujung sel rambut berkelok-kelok,dan dengan
berubahnya membran basak ujung sel rambut itu menjadi lurus. Rangsangan
fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion Kalium dan ion Natrium menjadi
aliran listrik (energi meknaik menjadi energi listrik) yang diteruskan ke cabang-
Inner high cells tersebut merupakan tempat keluarnya serabut saraf. Frekuensi
bunyi yang kita dengar dihitung berdasarkan getaran oada inner high cells.
Suara dengnan frekuensi tinggi akan diterima oleh outer high cells yang tidak
memiliki serabut saraf (fungsinya untuk kenyamanan mendengar dan untuk
mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi).
Bunyi yang kita dengar tidak sama dengan bunyi yang sebenarnya
timbul karena terjadi proses amplifikasi/ pengerasan suara oleh karena :
1. Perbandingan membran tympani primer dengan membran
tympani sekuner di foramen ovale. Perbandingan ini adalah 1:18
artinya suara diperbesar 18 kali
2. Adanya daya ungkit tulang pendengaran sebesar 1,3 kali
Jadi bunyi yang kita dengar diperbesar 18 x 1,3 kali atau diperbesar sekitar
20 kali. Membran tympani sekunder yangn menutupi foramen ovale tidak
dapat bergerak apabila terjadi otosklerotik
KESEIMBANGAN
Nuc. Occulomotorius
Nuc. Occulomotorius
Cerebellum
Telinga
Nuc. Vestibularis
Nuc. Vestibularis
Ekstremitas
Propioseptor
Propioseptif
Obat anti mabuk bekerja pada Sistem Saraf Pusat yaitu Sistem
Parasimpatisnya sehingga mengurangi mual. Selain obat anti mabuk dapat pula
diberikan anti histamin dengan cara kerja yang sama
Pada ENG : untuk merekam fungsi vestibuler, yaitu telingan diberi air
hangat (bila telinganya bolong disemprot gas), kemudian perhatikan
nistagmusnya (rekam fase cepat dan fase lambat)