Anda di halaman 1dari 7

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1

ANATOMI TELINGA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Dosen : dr. Noorlaila, Sp. THT


Tgl
: 4 September 2003
Anatomi Fisiologi

Patologi

Penatalaksanaan
Fungsi : - alat pendengaran
- alat keseimbangan
Telinga dibagi 3 bagian :
1. AURIS EKSTERNA ( telinga luar)
2. AURIS MEDIA (telinga media)
3. AURIS INTERNA (telingan dalam)
AURIS ESKTERNA
Terdiri atas :
A. Aurikulum = Pinna (Daun Telinga)
B. Meatus akustikus eksternus (MAE) = liang telinga
Keterangan :
A. Aurikulum
Mempunyai kerangka tulang rawan yang ditutupi oleh kulit
berambut yang melekat langsung pada perikondrium.
Melekat pada os temporale
Bagian yang mempunyai tulang rawan disebut LOBULUS
Bagian dari daun telinga :

Concha
Tragus
Anti tragus
Helix
Anti helix
Lobulus
Fossa Scapoid

Dipersarafi oleh :
1. Cabang Auriculo temporalis n. V
2. Cabang C2,C3 :
- n. auriculo mayor
- n. occipitalis mayor

B. Meatus Akustikus Eksternus


Saluran menuju telinga tengah membran tympani
Diameter 0,5 cm
Panjang 2,5 3 cm
Terdiri dari :
1. Pars Kartilagenus
1/3 Lateral MAE
Berupa tulang rawan elastis lanjutan Aurikulum
Dilapisi kulit melekat erat, mengandung :
Jaringan subkutan
Rambut
Kelenjar cerumenosa
Kelenjar keringat
2. Pars Oseus
2/3 bagian medial
Berupa tulang

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1


Dilapisi kulit tipis tanpa rambut melekat erat pada
tulang dan didapatkan kelenjar keringat
AURIS MEDIA
Merupakan ruang berisi udara yang terletak didalam os temporale
Terdiri dari :
A. Tuba eustachii
B. Kavum timpani
C. Antrum os mastoideum dengan sellule mastoiden
Dilapisi oleh mukosa epitel selapis kubis bersilia kontinu dgn
nasofaring
Keterangan :
A. Tuba Eustachi
Saluran penghubung kavim tympani dengan nasofaring
Panjang kurang lebih 37 mm dengan arah dari kavum tympani
Nasofaring : infero Antero Medial
Perbedaan level muara dalam kavum tympani muara di
nasofaring :
- Dewasa : 1mm
- Bayi : horizontal (sama)
Fungsi : drainase dan ventilasi
B. Kavum Timpani
Bagian terpenting dari telinga tengah dan merupakan kotak
dengan 6 dinding

Dibagi menjadi 3 bagian :


1. Epitimpanum
2. Mesotimpanum
3. Hipotimpanum

Batas-batas :
1. Dinding superior = tegmen timpani
Merupakan tulang yang sangat tipis (1mm)
Batas epitimpani dengan fossa kranii media (lobus
temporalis)
2. Dinding inferior
Sangat tipis
Merupakan batas hipotimpanum dengnan bulbus vena
jugularis
3. Dinding posterior
Berhubungan dengan antrum mastoideum melalui auditus
ad antrum
Dilalui N. VII pars Vertikalis
4. Dinding anterior
A. Carotis interna
Muara tuba eustachii
5. Dinding medial
Merupakan dinding pemisah dengnan labirin terdiri dari :
a. Kanalis semisirkularis
b. Kanalis N. VII pars horisontal
c. Foramen ovale
d. Promontorium
e. Foramen Rotundum
6. Dinding lateral
Pars oseus : hanya sebagian kecil
Pars membranacea : membrana timpani

Membrana Tympani
Merupakan batas telinga luar -------- telinga tengah
Berbentuk kerucut dengan basis lebar dan oval sedangkan puncak
kerucut kearah medial (umbo)

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1

Terlihat oblig dari liang telinga


Tipis berwarna putih mengkilap seperti mutiara, terbagi atas :
Pars flasida (membrana Shrapnelli), terletak pada bagian
atas berbentuk bulan sabit, berlapis dua yaitu :
1. Lapisan luar kelanjutan dari epitel kulit MAE
2. Lapisan dalam, dilapisi oleh mukosa sel kuboid
bersilia (sama seperti saluran nafas)

Pars tensa terletak dibagian bawah terdiri dari


tiga lapisan :
1. Lapisan Luar
= Flaksida
2. Lapisan Dalam
3. Lapisan Tengah, terdiri dari :
Serat kolagen elastis
Kearah luar berjalan radier
Kearah dalam berjalan sirkuler

Gambaran yang tampak pada membran tympani :


1. Umbo : bagian tulang malleus yang menonjol di membran
tympani
2. Refleks cahaya : conus of light
Pantulan cahaya yang jatuh tegak lurus pada
membrana tympani
Kiri : Umbo jam 7
Kanan : Umbo jam 5
Secara klinis mempunyai nilai
3. Prosesus longus malleus melekat pada membrana tympani

- Antero superior
- Antero inferior
- Postero superior
- Postero inferior

Fungsi membran Tympani


1. Memudahkan saluran suara (udara) padat (tulang pendengaran)
dalam kavum tympani
2. Memperkeras bunyi yang masuk

Isi Kavum Timpani :


1. Tulang pendengaran :
a. Malleus
b. Inkus
c. Stapes
2. Muskulus :
a. M. Tensor timpani
b. M. Stapedius
3. Ligamentum
4. Nervus :
- Chorda tympani
N. Timpanikus

Secara Imagener, Membran tympani dibagi 4 kuadran :


Prosesus longus malleus tegak lurus di Umbo

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1


Frekuensi yang dapat didengar manusia antara 20 20.000 Hz.
Dibawah 20 Hz disebut suara subsonik dan diatas 20.000 Hz
merupakan supersonik. Jika bunyi terdiri dari beberapa frekuensi yang
sama disebut nada selaras, sedangkan bila terdiri dari beberapa
frekuensi yang berbeda (tidak satu frekuensi) maka disebut suara
bising.
FISIOLOGI PENDENGARAN DAN FISIOLOGI KESEIMBANGAN
Dosen : dr. Achmad Rofii, Sp. THT
Tgl
: 11 September 2003
Indera pendengaran lebih dahulu berfungsi dibandingkan indera
yanng lain (seorang bayi lebih dulu bisa mendengar baru kemudian dapat
menggunakan indera penglihatannya).
Kita dapat berkomunikasi karena dapat mendengar. Syarat-syarat untuk
mendengar adalah :
1. Adanya sumber bunyi
2. Alat pendengaran yang sempurna
3. Otak/system syaraf yang baik
Bunyi timbul jika benda bergetar. Bunyi dihantarkan melalui udara
berupa gelombang sinus. Adanya kekuatan/energi yang menyebabkan
bunyi dari benda yang bergetar tersebut dapat tertangkap telinga. Bunyi
dapat kita dengar bila memiliki energi antara 10-16 Watt/cm.

Bunyi juga dipengaruhi oleh :


Intensitas (menentukan kekuatan bunyi).
Makin tinggi intensitas makin keras bunyi.
Frekuensi (berhubungan dengan nada)

Batas ketenangan pada perumahan atau untuk kegiatan yang perlu konsentrasi
adalah 55dB. Bila lebih brsar maka akan terasa bising.
Mekanisme pendengaran
Suara yang didengar oleh telinga dihantarkan melalui 2 cara yaitu melalui
hantara udara dan hantaran tulang. Hantaran udara lebih baik daripada hantaran
tulang. Hantaran tulang akan langsung mengenai koklea.
Getaran suara ditangkap oleh auricula, lalu dengan kecepatan rambat 340
m/detik masuk ke meatus aucusticus externus dialirkan ke liang telinga (canalis
aucusticus externus) dan mengenai membran tympani, sehingga membran
tympani bergetar. Getaran ini diteruyskan ke tulang-tulang pendengaran
(malleus, incus dan stapes) yang berhubungan satu sama lain di dalam cavum
tympani. Selanjutnya stapes menggerakkan tingkap lonjong (foramen ovale)
yang juga menggerakkan perilimfe dalam skala vestibuli, selanjutnya getaran
diteruskan melalui membran Reissner yang mendiring endolimfe dan membran
basal ke arah bawah, perilimfe dalam skala tympani akan bergerak sehingga
tingkap bundar (foramen rotundum) terdorong ke arah luar. Skala media yang
menjadi cembung mendesak endolimfe dan mendorong membran basal,
sehingga menjadi cembung ke bawah dan menggerakkan perilimfe pada skala
tympani.
Pada waktu istirahat ujung sel rambut berkelok-kelok,dan dengan
berubahnya membran basak ujung sel rambut itu menjadi lurus. Rangsangan
fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion Kalium dan ion Natrium menjadi
aliran listrik (energi meknaik menjadi energi listrik) yang diteruskan ke cabang-

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1


cabang N.VIII yang kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat
sensorik pendengaran di otak (area 39-40) melalui saraf pusat yang ada di
lobus temporalis.

Irisan melintang cochlea

MT bergetar ossicula auditiva Incus for. Ovale perilimfe skala


vestibuli membr. Reisner endolimfe dan membran basal kearah
bawah
Perilimfe skala timpani foramen rotundum ke arah luar
Skala media cembung mendesak endolimfe dan mendorong
membran basal cembung ke bawah dan menggerakkan perilimfe pada
skala timpani

Inner high cells tersebut merupakan tempat keluarnya serabut saraf. Frekuensi
bunyi yang kita dengar dihitung berdasarkan getaran oada inner high cells.
Suara dengnan frekuensi tinggi akan diterima oleh outer high cells yang tidak
memiliki serabut saraf (fungsinya untuk kenyamanan mendengar dan untuk
mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi).

Bunyi yang kita dengar tidak sama dengan bunyi yang sebenarnya
timbul karena terjadi proses amplifikasi/ pengerasan suara oleh karena :
1. Perbandingan membran tympani primer dengan membran
tympani sekuner di foramen ovale. Perbandingan ini adalah 1:18
artinya suara diperbesar 18 kali
2. Adanya daya ungkit tulang pendengaran sebesar 1,3 kali

Frekuensi antara 500 2000 Hz dapat menimbulkan kerusakan / gangguan


pendengaran. Pada tuli kondutif / hiperaukustik Willisi penderita dapat
mendengar pada suasana bising (makin keras suara maka penderita merasa
makin nyaman mendengar). Sedangkan pada tuli perseptif makin keras bunyi
akan merasa semakin tidak nyaman tapi apabila bunyi makin lemah maka tidak
bisa mendengar.

Jadi bunyi yang kita dengar diperbesar 18 x 1,3 kali atau diperbesar sekitar
20 kali. Membran tympani sekunder yangn menutupi foramen ovale tidak
dapat bergerak apabila terjadi otosklerotik

Proteksi pendengaran, dilakukan oleh :


Anulus Tympanikus : otot yang mengelilingi membran tympani
sehingga mengencangkan membran tympani dan jika ada suara akan
banyak dipantulkan
M. Stapedius : yang mengikat osseus stapes, Besarnya 1/20 kuku ibu
jari. Muskulus ini berkontraksi sehingga os satpes menjauhi foramen
ovale sehingga suara terdengnar menjauh

Gambaran bila cochlea dibuka

KESEIMBANGAN

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1

Pusat keseimbangan : pada brain stem


Yang berperan dalam fungsi keseimbangan :
a. Central : cerebellum, CNS
b. Perifer : ekstremitas, mata, organ vestibuler
Organ keseimbangan yang paling penting adalah vestibuler yang
terdapat pada labirin (labirin terdiri dari organ cochlea dan vestibular)
Pada neuropati (seperti pada penderita DM) dapat terjadi gangguan
pendengaran dan keseimbangan
Organ vestibular terdiri dari :
Canalis semi sirkularis (merupakan saluran yang tidak melingkar
sempurna). Terdiri dari pars horizontalis, vertikalis dan posterior
Sakulus
Utrikulus
Sakulus dan utrikulus merupakan organ kesembangan yang
dipengaruhi oleh gravitasi (bersifat statis). Sedangkan canalis semi
sirkularis merupakan organ keseimbangan dinamis (dipengaruhi gerak
tubuh). Bila tidak terjadi keseimbangan maka dapat terjadi vertigo
diseases.

Nuc. Occulomotorius

Nuc. Occulomotorius

Cerebellum

Perubahan konsumsi O2 mendadak pada vestibuler menimbulkan gangguan


keseimbangan, sehingga bila terjadi angiopati leher atau daerah vestibuler
(auditiva interna rusak) akan menimbulkan gangguan vestibuler.
Anak kecil tidak/jarang menderita mabuk perjalanan karena organ
keseimbangannya belum sempurna
Gangguan keseimbangan berat mempengaruhi saraf parasimpatis, sehingga
terjadi hipersekresi, hiperasiditas, mual dan muntah.

Rangsangan terjadinya keseimbangan


Cortex (pusat terjemahan)
Thalamus
Mata

Gangguan pada labirin dan cerebellum menimbulkan gangguan


keseimbangan. Bila rusak pada salah satu sisi dapat menimbulkan vertigo. Tapi
bila rusak pada kedua sisi atau optimal kedua sisi akan terjadi proses
keseimbangan
Gaya gravitasi merangsang utrikulus dan sakulus mempengaruhi pemutaran
perilimfe. Pemutaran perilimfe ini dirangsang oleh gerak putar dari
tubuh/kepala. Canalis semi sirkularis pars horizontal berperan pada proses
akselerasi.
Mengukur gangguan keseimbnagan dengan alat Elektro Nistagmo Grafi
(ENG), yaitu dengan memperhatikan nistagmus (gerak bola mata karena
proses/ reaksi daru sistem vestibuler). Yang diperhatikan adalah fase cepat dan
fase lambatnya.

Telinga

Nuc. Vestibularis

Nuc. Vestibularis

Ekstremitas

Propioseptor

Propioseptif

Obat anti mabuk bekerja pada Sistem Saraf Pusat yaitu Sistem
Parasimpatisnya sehingga mengurangi mual. Selain obat anti mabuk dapat pula
diberikan anti histamin dengan cara kerja yang sama
Pada ENG : untuk merekam fungsi vestibuler, yaitu telingan diberi air
hangat (bila telinganya bolong disemprot gas), kemudian perhatikan
nistagmusnya (rekam fase cepat dan fase lambat)

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

CATATAN KULIAH ILMU PENYAKIT THT 1

Dosen : dr. Noorlaila, Sp.THT


Tgl
: 18 September 2003
AURIS INTERNA (labirin)
Didalam labirin ada 2 alat panca indera :
Organon Auditus Alat dengar
Organon Status
Keduanya terletak didalam Os Pyramidalis
Masing-masing terdiri dari 2 tabung :
1. Pars Oseus (berdinding tulang)
2. Pars Membranaceus (berdinding membran) berada dalam
tabung pertama
PARS OSEUS :
- Berisi perilymph (memisahkan dengan pars membranaseus)
- Perilymph vestibulum melalui diktus perilymfatikus berhubungan dengan
Liquor Cerebrospinalis
PARS MEMBRANACEUS

BY. PRATEGRINI PURWENDAHSRICAHYAPRIHATIN SUCIFAALINDA

Anda mungkin juga menyukai