Anda di halaman 1dari 8

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Silvi Suhardi (406057115)

LAPORAN KASUS
Resume
Telah diperiksa seorang wanita 34 tahun dengan G3P2A0 hamil 7 minggu datang
dengan keluhan utama nyeri perut di bawah pusat sejak 14 hari SMRS. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan: pasien tampak sakit berat, kesadaran compos mentis, TD: 110/70 mmHg,
nadi: 92 x/menit, pernafasan: 20 x/menit, suhu: 360C, mata anemis +/+, pada abdomen
ditemukan defence muscular +. Pada pemeriksaan obstetrik TFU: tidak teraba. Pada
pemeriksaan laboratorium: Hb 8,1 g/dl dan leukosit 10.720 /ul.
Setelah dilakukan tindakan operasi salpingektomi dekstra dan ditransfusi PRC 500 cc,
keadaan pasien semakin membaik, TD: 110/70 mmHg, N: 88x/menit dan mendapatkan
terapi Cefixime 2x100 mg, Asam mefenamat 3x250 mg, Sulfas ferrosus 3x1 tab dan
Becomp C 1x1 tab

IDENTITAS PASIEN
Nama pasien
:
Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Alamat
:
Agama
:
No MR
:
Tgl masuk
:
Tgl keluar
:
I.
ANAMNESA

Ny. SS
34 tahun
SMTA
Ibu rumah tangga
Jl. Mangga No 39 RT 010/RW 06 Tugu Utara-Koja
Islam
22 46 06
27 Juli 2007 jam 19.45 WIB
30 Juli 2007

Keluhan utama
:
Keluhan tambahan:

Nyeri perut di bawah pusat sejak 14 hari SMRS

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Silvi Suhardi (406057115)

Pasien G3P2A0 hamil 7 minggu datang dengan keluhan nyeri perut di bawah pusat
sejak 14 hari SMRS. Rasa nyeri awalnya timbul di perut bagian bawah tapi lama
kelamaan rasa nyeri semakin kuat hingga nyeri sampai ke ulu hati. Pada kehamilan
sebelumnya pasien tidak pernah seperti ini. Sejak tahu dirinya hamil, pasien belum
sempat memeriksakan kehamilannya ke bidan atau dokter
Riwayat BAB

: Lancar (1x/hari), konsistensi lunak, warna kuning

Riwayat BAK
Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga


Riwayat Haid

tiap 28 hari, lama haid 7 hari dan tidak sakit


: G3P2A0
: 05-06-2007
: 12-03-2008
: Satu kali
: G3P2A0
Umur Keadaan Penolong Tahun
Keadaan

Riwayat Kehamilan
HPHT
Taksiran persalinan
Riwayat perkawinan
Riwayat obstetrik
Jenis
Berat
kelamin
Laki-laki
Perempuan

kecoklatan, tidak disertai nyeri/lendir/darah


: Lancar, warna kuning jernih, tidak disertai nyeri
: Darah tinggi

Kencing manis

Penyakit jantung
Penyakit ginjal

Asma bronchiale
Tuberkulosis

:
: Haid pertama umur 12 tahun, siklus haid teratur

lahir
3200
3600

16 thn
12 thn

Sehat
Sehat

Bidan
Bidan

1991
1995

persalinan
Normal
Normal

Riwayat keluarga berencana : Suntik dan pil


Riwayat operasi
: Pasien belum pernah dioperasi sebelumnya
II.

PEMERIKSAAN FISIK
1. Status generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi

:
:
:
:

Tampak sakit berat


Compos mentis
110/70 mmHg
92 x/menit

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Silvi Suhardi (406057115)

Pernafasan
Suhu
Gizi
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Payudara
Jantung
Paru
Abdomen

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

20 x/menit
360C
Baik
Normoturgor
Normocephali
Conjunctiva anemis +/+, sklera anikterik
Bersih, fungsi baik
Bersih, fungsi baik
Mukosa bibir lembab, stomatitis , caries
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid
Simetris, kenyal, tidak ada benjolan
BJ I & II murni, murmur , gallop
Vesikuler, ronchi /, wheezing /
Bising usus +, NT +, defence muscular +, hepar dan lien

Alat Kelamin
Ekstremitas
BAB dan BAK

:
:
:

tidak teraba
Darah
Oedem /, varises /
Lancar

2. Status obstetrik
Pemeriksaan luar :
Inspeksi : striae gravidarum
Palpasi : TFU tidak teraba
Pemeriksaan dalam :
Tidak dilakukan
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 27 Juli 2007:
Leukosit

: 10.720 /ul

Hemoglobin

: 8,1 g/dl

Hematokrit

: 25 %

Trombosit
BT
CT
GDS
Tes Kehamilan

:
:
:
:
:

269.000 /ul
3 menit
14 menit
83 mg/dl
+

IV. PENILAIAN

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Silvi Suhardi (406057115)

Dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah


dilakukan, diagnosa kerja yang ditegakkan adalah G3P2A0 hamil 7 minggu dengan
kehamilan ektopik terganggu.
V.

PERENCANAAN
Rencana diagnostik
- Observasi TTV
Rencana terapi
Operasi laparotomi
Rencana edukasi
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita dan akan
dilakukan operasi segera

VI. PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN SELANJUTNYA


Ruangan Mawar
Tanggal 27 Juli 2007 jam 22.30
Telah dilakukan tindakan operasi salpingektomi dekstra a.i. ruptur tuba pars
ampulla dekstra dari jam 22.20 s/d 23.15 WIB, perdarahan post operasi
sebanyak 300 cc dan jaringan tuba diperiksa laboratorium PA. Terapi post
operasi:
IVFD RL 30 gtt/menit
Ceftriaxon 2x1 gr
Flagyl syr 3x1 C
Profenid supp 3x1
Vit C 2x1 amp
Alinamin F 2x1 amp
Transfusi PRC 500 cc cek Hb, jika Hb < 8 g/dl transfusi PRC lagi sampai
-

Hb 8 g/dl

Tanggal 28 Juli 2007 jam 07.00


S
O

:
:

Nyeri luka operasi, belum flatus, BAK lancar, BAB


KU
: Baik, kesadaran : compos mentis
TD
: 120/70 mmHg
N
: 80 x/menit
Suhu : 36,30C
Mata
: Anemis +/+, ikterik /

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Thorax
Abdomen
A
P

:
:

:
:

Silvi Suhardi (406057115)

Cor pulmo dalam batas normal


Bising usus , luka bekas operasi bersih
Rembesan darah
9,9 g/dl

Hb post transfusi :
KET post SOD hari 1
Ceftriaxone 2x1 gr
Alinamin F 1x1 amp
Rantin 3x1 amp
Tramadol 3x1 amp
Vit C 1x2 amp

Tanggal 29 Juli 2007 jam 07.00


S

Semalam panas dan meriang, setelah minum Paracetamol panas dan

meriang , belum BAB sejak sesudah operasi


O :
KU
: Baik, kesadaran : compos mentis
TD
: 110/70 mmHg
N
: 88 x/menit
Suhu : 36,50C
Mata
: Anemis +/+, ikterik /
Thorax
: Cor pulmo dalam batas normal
Abdomen
: Bising usus +, luka bekas operasi bersih
Rembesan darah
A : KET post SOD hari 2
P
: - Cefixime 2x100 mg
Alinamin F 1x1 amp
Tramadol 1x1 amp
Asam mefenamat 3x250 mg
Sulfas ferrosus 3x1 tab
Becomp C 1x1 tab
Tanggal 30 Juli 2007 pasien pulang dengan terapi Cefixime 2x100 mg, Asam
mefenamat 3x250 mg, Sulfas ferrosus 3x1 tab dan Becomp C 1x1 tab serta
dianjurkan untuk kontrol 1 minggu kemudian.
VII. DISKUSI
Kehamilan ektopik terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar
endometrium cavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengam kehamilan
ektopik karena kehamilan pada pars interstitialis tuba dan kanalis servikalis masih

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Silvi Suhardi (406057115)

termasuk dalam uterus, tetapi jelas bersifat ektopik. Sebagian besar kehamilan ektopik
berlokasi di tuba.1
Sebab-sebab kehamilan ektopik dipengaruhi oleh: 1
1.
Faktor dalam lumen tuba
Endosalpingitis
Hipoplasi uteri lumen tuba
Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tidak sempurna
2.
Faktor pada dinding tuba
Endometriosis tuba
Divertikel tuba congenital atau ostium assesorius tubae
3.
Faktor di luar dinding tuba
Perlekatan peritubal dengan distorsi tuba
Tumor yang menekan dinding tuba
4.
Faktor lain
Migrasi luar ovum
Fertilisasi in vitro
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi meningkatnya insidens kehamilan ektopik:2
1.
Meningkatnya prevalensi penyakit menular seksual yang menyebabkan infeksi tuba
2.
Semakin populernya kontrasepsi yang mencegah kehamilan intrauterine tapi tidak
3.
4.
5.
6.

untuk kehamilan ekstrauterin


Sterilisasi tuba yang kurang sempurna
Abortus yang menyebabkan infeksi
Meningkatnya penggunaan teknik reproduktif tambahan
Operasi pada tuba
Karena tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin

bertumbuh besar secara utuh seperti dalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba
terganggu pada umur kehamilan antara 6 sampai 10 minggu. Berakhirnya kehamilan tuba
ada 2 cara yaitu abortus tuba dan ruptur tuba.1,3
Gejala-gejala kehamilan ektopik terganggu:
Nyeri perut bisa di daerah mana saja tergantung letak kehamilan ektopik tersebut
-

dan berhubungan dengan ruptur.


Perdarahan per vaginam yang berasal dari uterus biasanya tidak banyak dan
berwarna coklat tua, bisa intermiten atau terus menerus.
Amenorea juga merupakan tanda yang penting pada kehamilan ektopik. Lamanya
amenorea tergantung pada kehidupan janin, sehingga dapat bervariasi.

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu


-

Silvi Suhardi (406057115)

Pada ruptur tuba dengan perdarahan yang banyak, penurunan tekanan darah dan
peningkatan nadi serta suhu. Jika perdarahan lebih banyak lagi dapat menimbulkan

syok.
Pembesaran uterus dapat terjadi karena hormon yang dihasilkan oleh plasenta.
Teraba adanya massa lunak kenyal dalam rongga panggul yang disebabkan
kumpulan darah di tuba dan sekitarnya.
Nyeri bahu dan leher.
Nyeri pada toucher, terutama kalau serviks digerakkan atau pada perabaan cavum
Douglasi (nyeri digoyang)
Gangguan kencing karena perangsangan peritoneum oleh darah di dalam rongga
perut.
Perubahan darah yaitu penurunan kadar hemoglobin karena perdarahan yang
banyak ke dalam rongga perut.1-3
Pada umumnya dengan anamnesis yang teliti dan pemeriksaan yang cermat

diagnosis dapat ditegakkan, walaupun biasanya alat bantu diagnostik seperti


kuldosentesis, ultrasonografi, dan laparoskopi masih diperlukan. Pada pemeriksaan
umum penderita tampak kesakitan dan pucat; pada perdarahan dalam rongga perut tandatanda syok dapat ditemukan. Pada pemeriksaan ginekologi tampak tanda-tanda kehamilan
muda, nyeri goyang serviks, teraba cavum Douglasi menonjol dan nyeri raba. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan hemoglobin, peningkatan leukosit dan
tes kehamilan positif.1
Kuldosintesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam
cavum Douglasi terdapat darah/hemoperitoneum. Cara ini amat berguna dalam
membantu membuat diagnosis kehamilan ektopik terganggu. Pada ultrasonografi
ditemukan kantong gestasi di luar uterus yang di dalamnya tampak denyut jantung janin.
Laparoskopi digunakan sebagai alat bantu diagnostic terakhir untuk kehamilan ektopik.1,2

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Presentasi Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu

Silvi Suhardi (406057115)

Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Beberapa hal


yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu: kondisi penderita pada saat itu,
keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik, kondisi
anatomik organ pelvis, kemampuan teknik bedah mikro dokter operator dan kemampuan
teknologi fertilisasi in vitro setempat. Hal ini untuk menentukan apakah perlu dilakukan
salpingektomi atau reanastomosis tuba.1
Pada kasus kehamilan ektopik yang belum pecah dapat digunakan kemoterapi untuk
menghindari pembedahan. Kriterianya:
1.
Kehamilan di pars ampullaris tuba belum pecah
2.
Diameter kantong gestasi 4 cm
3.
Perdarahan dalam rongga perut kurang dari 100 ml
4.
Tanda vital baik dan stabil
Obat yang digunakan adalah metotrexate 1 mg/kg IV dan citrovorum faktor 0,1 mg/kg
IM berselang-seling setiap hari selama 8 hari. Prognosis kematian karena kehamilan
ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang
cukup.1
Pada pasien ini diagnosis kehamilan ektopik ditegakkan berdasarkan gejala klinis
dan tindakan yang diambil adalah laparotomi kemudian dilakukan salpingektomi dekstra
dan transfusi PRC 500 cc untuk memperbaiki keadaan umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Winknjosastro H., Ilmu Kebidanan, YBSP: Jakarta, 1999.
2. Cunningham F.G. et al, Placental Disorders at Williams Obstetric, 21st edition.
McGrawHill: London, 2001.
3. Fakultas Kedokteran Unpad, Obstetri Patologi, Elstar Offset: Bandung, 1984.

Kepaniteraaan Klinik Ilmu Kebidanan dan Kandungan


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Anda mungkin juga menyukai