10 STEPS TO SUCCESSFUL
BREASTFEEDING
Setiap fasilitas yang melakukan pelayanan
kesehatan maternal dan bayi baru lahir wajib:
1. Memiliki kebijakan tertulis yang secara
rutin dikomunikasikan pada setiap
petugas kesehatan
2. Melatih keterampilan yang diperlukan
pada setiap tenaga kesehatan untuk
melaksanakan kebijakan tersebut
3. Memberikan informasi kepada setiap
ibu hamil tentang keuntungan dan
pengelolaan menyusui
10 STEPS TO SUCCESSFUL
BREASTFEEDING
Setiap fasilitas yang melakukan pelayanan
kesehatan maternal dan bayi baru lahir wajib:
4. Membantu ibu melakukan inisiasi menyusu
dalam waktu 30 menit setelah persalinan
5. Memperlihatkan pada ibu bagaimana cara
menyusui dan mempertahankan laktasi,
walaupun ibu dipisahkan dari bayinya
karena alasan medis
6. Tidak memberikan makanan dan minuman
lain kepada bayi selain ASI, kecuali ada
indikasi medis
10 STEPS TO SUCCESSFUL
BREASTFEEDING
Setiap fasilitas yang melakukan pelayanan
kesehatan maternal dan bayi baru lahir wajib:
7. Melakukan rawat gabung mengijinkan ibu
dan bayi tetap bersama 24 jam dalam
sehari
8. Dorong upaya menyusui sesuai dengan
kebutuhan.
9. Tidak memberikan dot maupun kempeng
pada bayi yang menyusu.
10. Dukung pengembangan kelompok
pendukung ASI dan rujuk ibu kepada
mereka pada saat ibu pulang dari rumah
sakit.
Keuntungan
INISIASI MENYUSU DINI
Completing
Early
Breastfeedi
ng Initiation
Reaching the
nipple but
needing help
to attach
Not moving
or not
reaching the
nipple
Widstrom,
1987
21
20
Righard,
1990
17
17
Varendi,
1994
30
25
Varendi,
1996
31
22
Study
Penciuman (olfactory)
Bayi akan lebih memilih payudara
yang tidak dicuci dibandingkan yang
dicuci, segera setelah lahir.
(Varendi et al, 1994)
Visual
Illingworth (1987) melakukan review
pada beberapa penelitian tentang
kemampuan melihat pada BBL,
antara lain:
Dalam beberapa menit setelah lahir,
bayi akan mengikuti gerakan muka
dibanding-kan pola lain dengan
brightness yang sama.
Bayi akan melihat satu bintik hitam
pada latar putih lebih lama dari tiga
titik hitam pada latar putih
Rasa (taste)
Air ketuban di tangan bayi mungkin
akan menjelaskan mengapa bayi
men-cium dan menghisap tangan
dan jari.
Bayi menggunakan rasa dan bau air
ketuban ditangannya, untuk menghubungkan antara substansi lemak tertentu di puting dengan air ketuban.
(Klaus and Kennel, 2001)
Pendengaran (auditory)
Suara ibu adalah sinyal akustik yang
paling kuat didalam lingkungan
amnion, bahkan untuk bayi kurang
bulan
BBL dan janin mengalami penurunan
denyut jantung bila mendengar suara
ibu. BBL memilih dan memberikan
perhatian pada suara ibu dan menyusu
lebih lama bila mendengar suara ibu
(DeCasper, Fifer 1980; Fifer, Moon, 1994)
Perabaan (touch)
Kontak kulit-ke-kulit memberikan
kehangatan dan berbagai rangsangan
taktil, yang memberikan keuntungan:
Membantu mempertahankan suhu
Memfasilitasi adaptasi metabolik terutama
kadar glukosa dan keseimbangan asam-basa
Bayi lebih jarang menangis
Memfasilitasi kelekatan (bonding)
Menyebabkan pelepasan Oksitosin pada ibu
Memperbaiki IMD dan keberhasilan menyusui
jangka panjang
Christensson dkk. 1992, 1995; Widstrm dkk. 1990; Righard & Alade 1990; WHO
1998; DeChateau & Wiberg 1977
Komponen Sentral
Setelah kelahiran, bayi akan memasuki
fase tenang waspada (quiet alert
phase), yang merupakan fase pertama
perkembangan reaktivitasnya. Bila
bayi segera diletakkan ke dada ibu
dalam kontak kulit ke kulit maka bayi
akan menjadi tenang dan mulai
mengamati lingkungannya
DHarlingue & Durand, 2001
Komponen Neuro-endokrin
Oksitosin (sering disebut the love
hormone) dilepaskan ke sirkulasi
darah ibu oleh kelenjar hipofise
posterior (posterior pituitary gland).
Oksitosin diproduksi oleh neuron
hipotalamus dan diantarkan melalui
axon ke kelenjar hipofise posterior.
Oksitosin bertanggung jawab pada
pengeluaran ASI dan kontraksi rahim.
Kehangatan (warmth)
Ibu adalah sumber panas penting untuk
bayi yang merupakan bagian dari
program genetik untuk perilaku ibu
Hal ini terutama penting untuk negara
berkembang, dimana terdapat angka
kesakitan dan kematian bayi yang lebih
tinggi karena hipotermia.
Christensson et al (1992)
Kenyamanan (comfort)
Bayi dalam ranjang bayi akan menangis
lebih lama dibanding dengan bayi
dengan IMD.
Bayi akan merasakan sensasi yang sama
dengan beberapa minggu terakhir dalam
rahim posisi kaki bayi, tangis yang tidak
berlebihan dan kedekatan dengan ibu
serta kehangatan adalah keadaan yang
akan mempertahankan kehidupan bayi.
(Klaus & Kennel, 2001)
Adaptasi metabolik
Bayi dengan IMD memiliki kadar
gula darah 90 menit lebih tinggi
dan penyesuaian / penurunan
lebih cepat dari kenaikan asidosis
saat persalinan.
(Christensson dkk. 1992)
Keuntungan lain
Untuk ibu: Pelepasan plasenta
lebih cepat dan penurunan risiko
perdarah-an postpartum
Untuk ibu dan bayi: Bonding
Lakukan pertolongan
persalinan dan bukan
intervensi persalinan,
termasuk Inisiasi Menyusu
Dini, karena alam telah
merancangnya dengan
sempurna