Anda di halaman 1dari 8

26

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian, Laboratorium Operasi Teknik
Kimia, dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Fakultas Teknik, Departemen
Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara.

3.2 BAHAN DAN PERALATAN


3.2.1

BAHAN
Bahan baku yang digunakan adalah daun sirsak bentuk cairan kental, warna

sawo, spesifik graviti 1,1418 dan titik nyala sebesar 31,67oC [38]. Katalis yang
digunakan yaitu metil etil keton peroksida (MEKP) dengan rumus molekul C 8H16O4
memiliki berat molekul 176,2 dan titik didih sebesar 80 oC [39]. Sementara sebagai
pengisi digunakan serbuk serat tandan kosong sawit yang berwujud padat dan bentuk
serat coklat [21].

3.2.2 PERALATAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Neraca Elektrik
2. Gelas Ukur
3. Beaker Glass
4. Kuas atau roller
5. Alat Uji Tarik
6. Alat Uji Bentur
7. Mikrometer Sekrup Digital Mitutoyo
8. Dumble Cutter
9. Kaca
10. Malam atau lilin mainan
11. Fourier Transform Infra-Red (FTIR) SHIMADZU IR-PRESTIGE 21

27

12. Scanning Electron Microscopy (SEM) JEOL-JSM-6510LV


13. Shimadzu Simultanous TGA/DTA Analyzer DTG-60

3.3 PROSEDUR PENELITIAN


3.3.1

PENYEDIAAN
KOMPOSIT
POLIESTER
TIDAK
JENUH
BERPENGISI SERAT TANDAN KOSONG SAWIT (STKS) [25]
Komposit dapat dibuat dengan prosedur sebagai berikut

1. Resin poliester tidak jenuh dicampurkan dengan perbandingan matriks :


pengisi serat tandan kosong sawit (STKS) adalah 95:5, 90:10, 85:15, dan
80:20 (b/b) ke dalam Beaker glass.
2. Campuran diaduk perlahan-lahan selama 5 menit hingga merata.
3. Ditambahkan katalis metil etil keton peroksida (MEKP) sebesar 5 tetes pipet
untuk setiap 15,15 gram matriks atau bila dikonversikan dalam fraksi volume
katalis yang ditambahkan sebesar 5 tetes pipet untuk setiap 18,41 ml [25]. Hal
ini berarti total katalis yang ditambahkan yakni 1,5% berat dari berat matriks.
4. Campuran diaduk selama 2 menit.
5. Alas cetakan kaca terlebih dahulu diberikan bahan pelicin seperti gliserin
ataupun kit mobil agar resin tidak melekat pada cetakan.
6. Dituangkan campuran bahan ke dalam cetakan yang sudah disiapkan dari
malam (lilin mainan) dan kaca yang telah dibentuk sesuai standar ASTM D
638-10, ASTM D-790, ASTM D 4812-11, dan ASTM D-570.
7. Ratakan permukaan campuran pada cetakan.
8. Tunggu hingga kering selama 24 jam.
9. Komposit yang sudah kering dilepas dari cetakan kemudian bagian
dihaluskan bagian-bagian permukaannya dengan alat kikir dan amplas
10.

Dilakukan pengujian terhadap komposit yaitu uji kekuatan tarik (tensile

strength), kekuatan lentur (flexural strength), uji kekuatan bentur (impact


strength), penyerapan air (water absorption), dan fraksi volume serat
komposit masing-masing tiga sampel.

28

Gambar 3.1 Sketsa Penyediaan Komposit

Gambar 3.2 Sketsa Visualisasi Cetakan Malam

Gambar 3.3 Sketsa Visualisasi Cetakan Malam Beserta Alas Kaca

29

3.3.2

FLOWCHART PENYEDIAAN KOMPOSIT UPR-STKS

Gambar 3.4 Flowchart Penyediaan Komposit Poliester Tidak Jenuh (UPR)-STKS

3.3.3

PENGUJIAN KOMPOSIT

3.3.3.1 UJI KEKUATAN TARIK (TENSILE STRENGTH) DENGAN ASTM D


638 TIPE IV
Sifat mekanis biasanya dipelajari dengan mengamati sifat kekukatan tarik (t)
menggunakan

alat tensometer. Secara praktis kekuatan tarik diartikan sebagai

30

besarnya beban maksimum (Fmaks) yang dibutuhkan untuk memutuskan spesimen


bahan dibagi dengan luas penampang bahan.
13 mm

76 mm
19 mm

4 mm
57 mm
115 mm
165 mm

Gambar 3.5 Sketsa Spesimen Uji Tarik

Komposit hasil spesimen dipilih dan dipotong membentuk spesimen


untuk pengujian kekuatan tarik (uji tarik). Pengujian kekuatan tarik dilakukan
dengan tensometer terhadap tiap spesimen dengan ketebalan 4 mm.
Tensometer terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kgf dengan
kecepatan 50 mm/menit, kemudian dijepit kuat dengan penjepit yang ada
dialat. Mesin dihidupkan dan spesimen akan tertarik ke atas spesimen diamati
sampai putus, dicatat tegangan maksimum dan regangannya.

3.3.3.2 UJI KEKUATAN LENTUR (FLEXURAL STRENGTH) DENGAN


ASTM D-790
Spesimen yang akan diuji kekuatan lenturnya memiliki bentuk slab
dan pengujian dilakukan dengan perlakuan uji tiga titik tekuk (three point
bend test).
3 mm
6 mm

12 cm

Gambar 3.6 Ukuran Dimensi Spesimen Kekuatan Flexural ASTM D-790

31

3.3.3.3 UJI KEKUATAN BENTUR (IMPACT STRENGTH) DENGAN ASTM D


4812-11
Spesimen yang akan diuji bentur mengikuti metoda Unnotched Izod.
3,4 mm
12,5 mm

60,5 mm
Gambar 3.7 Ukuran Dimensi Spesimen Metoda Izod ASTM D 4812-11
3.3.3.4 PENYERAPAN AIR (WATER ABSORPTION) DENGAN ASTM D- 570
Karakteristik penyerapan air dari komposit poliester tidak jenuh berpengisi
selulosa diuji dengan perendaman dalam air pada suhu ruangan setiap 24 jam hingga
bahan komposit tidak lagi menyerap air (jenuh). Spesimen tes berbentuk (25 mm x
25mm) sesuai ASTM D-570. Sebelum direndam dalam air, komposit dimasukkan ke
dalam oven dengan temperatur 50 5 oC selama 24 jam terlebih dahulu. Kemudian
didinginkan dalam desikator selama 24 jam. Setelah itu dilakukan pencelupan. Setiap
rentang waktu pencelupan, maka sampel diambil dan dibersihkan dengan kertas tisu
untuk menyerap air. Sampel kemudian ditimbang dan dihitung dengan persamaan:
Wg

We Wo
x 100%
Wo

...........................(3)

Dimana :
Wg

= Persentase pertambahan berat komposit

We

= Berat komposit setelah perendaman

Wo

= Berat komposit sebelum perendaman

3.3.3.5 PENGUKURAN FRAKSI VOLUME SERAT DALAM KOMPOSIT (VF)


Densitas komposit dan fraksi volume serat pada matriks dapat dihitung
berdasarkan persamaan-persamaan seperti berikut:

Perhitungan Densitas Komposit

32

o Masing-masing komposit ditimbang satu per satu menggunakan


timbangan digital untuk dicatat massanya (MC)
o

Patahan komposit dimasukan ke dalam Breaker glass berisi air


dengan volume tertentu.

Dengan mengunakan pipet tetes diambil volume air yang merupakan


volume komposit dari Breaker glass yang naik.

Data-data yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung


densitas komposit dengan menggunakan persamaan [25]:
C

MC
V

...........................(4)

Dimana : = densitas komposit


C

M = massa komposit
V = Volume yang ditunjukkan Beaker glass sesudah
pencelupan komposit - volume sebelum pencelupan
komposit.

Perhitungan Fraksi Volume Komposit


Bila densitas resin (R), dan massa resin (MR) telah diketahui maka

untuk mencari fraksi volume resin (VR) diberikan dalam persamaan berikut:
VR

MR C
MC R

...........................(5)

Maka untuk menghitung fraksi massa serat (VF) dan densitas serat (F)
dihitung berdasarkan persamaan berikut [4]:
VF 1 VR
F

M F C
M C VF

...........................(6)
...........................(7)

3.3.3.6 KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRA-RED (FTIR)

33

Sampel yang dianalisa yaitu berupa poliester tak jenuh murni, serat tandan
kosong sawit dan komposit UPR berpengisi serat tandan kosong sawit untuk melihat
apakah ada terbentuk sambung silang (cross-linking) atau tidak terbentuknya gugus
baru. Analisa FTIR dilakukan di Laboratorium Analisis dan Instrumen di Politeknik
Negeri Lhoksumawe, Lhoksumawe.

3.3.3.7 ANALISA THERMOGRAVIMETRIC ANALYSIS (TGA)


Sampel yang dianalisa yaitu poliester tidak jenuh (UPR), serat tandan kosong
sawit dan komposit UPR berpengisi serat tandan kosong sawit dengan salah satu
komposisi yang memiliki sifat paling baik diantara keempat variabel untuk melihat
ketahanan termal pada komposit. Analisa TGA dilakukan di Laboratorium Analisis
dan Instrumen, Politeknik Negeri Lhoksumawe.

3.3.3.8 ANALISA SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)


Sampel yang dianalisa yaitu hasil uji bentur komposit UPR berpengisi serat
tandan kosong sawit dengan salah satu komposisi yang memiliki sifat paling baik
diantara keempat variabel untuk melihat perubahan morfologi yang terjadi pada
patahan komposit. Analisa SEM dilakukan di Laboratorium Scanning Electron
Microscope, Politeknik Negeri Lhoksumawe.

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Ekotek 1
    Tugas Ekotek 1
    Dokumen12 halaman
    Tugas Ekotek 1
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Yoghurt
    Pembuatan Yoghurt
    Dokumen3 halaman
    Pembuatan Yoghurt
    Purwadaksi Jati
    Belum ada peringkat
  • Kebisingan tk3
    Kebisingan tk3
    Dokumen16 halaman
    Kebisingan tk3
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Yoghurt
    Pembuatan Yoghurt
    Dokumen3 halaman
    Pembuatan Yoghurt
    Purwadaksi Jati
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • Kenaikan Titik Didih
    Kenaikan Titik Didih
    Dokumen15 halaman
    Kenaikan Titik Didih
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • Kenaikan Titik Didih
    Kenaikan Titik Didih
    Dokumen15 halaman
    Kenaikan Titik Didih
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • Tugas AGAMA
    Tugas AGAMA
    Dokumen6 halaman
    Tugas AGAMA
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat
  • PETIR
    PETIR
    Dokumen22 halaman
    PETIR
    Mutiara Valentina
    Belum ada peringkat