KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
bewarna jingga kemudian dibagi menjadi 3 bagian sama rata dan dimasukkan
kedalam tabung reaksi. Pada tabung I, ditambahkan 3 tetes asam sulfat 2N,tujuan
ditambahkan asam sulfat untuk memberikan suasana asam pada karena ektrak
rimpang temulawak bersifat basa sehingga menghasilkan suatu garam,
lalu
dikocok dan didiamkan hingga terpisah kemudian diuji dengan pereaksi Meyer
(tidak berwarna) dan dihasilkan larutan bewarna kuning terbentuk dua lapisan
,lapisan atas larutan bewarna kuning dan lapisan bawah larutan bewarnak kuning
(+) maka dapat disimpulkan sampel positif mengandung alkaloid dengan uji
Meyer sesuai dengan reaksi:
+ K2[HgI4]
Kalium alkaloid
K+ + K[HgI4]
(endapan jingga)
Pada tabung II, ditambahkan asam sulfat 2N(larutan tak bewarna) tujuan
ditambahkan asam sulfat untuk memberikan suasana asam pada karena ektrak
rimpang temulawak bersifat basa sehingga menghasilkan suatu garam lalu
dikocok dan didiamkan beberapa menit kemudian diuji dengan pereaksi Wagner
(berwarna coklat) dan dihasilkan endapan berwarna jingga dan larutan bewarna
kuning pada tabung II, maka dapat disimpulkan sampel positif mengandung
alkaloid dengan uji Wagner sesuai dengan reaksi :
+ KI + I2
Kalium alkaloid
K+ + I3(Endapan jingga)
Pada tabung III, ditambahkan asam sulfat 2N tujuan ditambahkan asam sulfat
untuk memberikan suasana asam pada karena ektrak rimpang temulawak bersifat
basa sehingga menghasilkan suatu garam lalu dikocok dan didiamkan beberapa
menit kemudian diuji dengan pereaksi Dragendorf (berwarna kuning) dan
dihasilkan endapan berwarna putih dan larutan bewarna kuning pada tabung III,
K+ + [BiI4]-
+ K[BiI4]
Kalium alkaloid
Endapan putih
3. Identifikasi Flavonoid
Untuk identifikasi Flavonoid, sebanyak 1 mL sampel larutan bewarna
jingga pekat dicampur dengan 3 mL etanol 70% membentuk larutan berwarna
jingga, kemudian dikocok dan dipanaskan lalu dikocok lagi larutan bewarna
jingga disaring, filtrat yang dihasilkan berwara kuning,dan residu bewarna
kuning kemudian ditambah Mg 0,1 gram yang berupa serbuk putih dan HCl
pekat fungsi penambahan HCl untuk mereduksi.yang membentuk warna
jingga dan Mg tidak larut , maka dapat disimpulkan sampel positif
mengandung flavonoid dibuktikan bahwa membentuk larutan bewarna
kuning
dan
terdapat
gelembung,serta
terdapat
endapan
berwarna
4. Identifikasi Saponin
Untuk identifikasi saponin, mula-mula sebanyak 1 mL sampel larutan
bewarna jingga pekat dididihkan dengan 10 mL air dalam penangas air. Filtrat
bewarna kuning dikocok dengan kuat dan diamkan selama 15 menit, setelah
didiamkan terbentuk busa ,maka dapat disimpulkan sampel yang diuji positif
mengandung saponin dengan terbentuknya busa .
5. Identifikasi Steroid
Untuk identifikasi steroid, mula-mula sebanyak 1 mL sampel larutan
bewarna jingga pekat dicampur dengan 3 mL etanol 70% larutan tak bewarna
,ditambah 2 mL
6. Identifikasi Triterpenoid
Untuk identifikasi triterpenoid,mula-mula
sebanyak
1 mL sampel
7. Identifikasi Tanin
Untuk identifikasi tanin, sebanyak 1 mL sampel larutan bewarna jingga
pekat ditambahkan dengan 20 mL air larutan bewarna kuning kemudian
dipanaskan diatas penangas kemudian disaring. Residu berwarna kuning dan
Filtrat(larutan bewarna kuning) yang diperoleh ditambah FeCl3 1%
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai macam uji pada percobaan diatas dapat disimpulkan
bahwa pada ekstrak rimpang temulawak mengandung:
No
1
Jenis pengujian
Alkaloid
Uji
Hasil
Terbentuk
Uji Meyer
Endapan jingga
Uji Wagner
Endapan coklat
Uji Dragendorf
Endapan putih
Flavonoid
Saponin
Busa
Steroid
Triterpenoid
Tanin