Anda di halaman 1dari 6

Lupus

Eritematosus
Diskoid

Rosasea

Morbus
Hansen

DKA

Definisi

Lupus eritematosus
merupakan penyakit
yang menyerang
sistem konektif dan
vaskular. L.E.D bersifat
kronik dan tidak
berbahaya.

Penyakit kulit kronis


pada daerah sentral
wajah (yang menonjol &
cembung) yang ditandai
kemerahan pada kulit
dan episode
peradangan.

Penyakit infeksi yang


kronik dan penyebabnya
adalah M. Leprae yang
bersifat intraseluler
obligat. Saraf perifer
sebagai afinitas pertama
lalu kulit dan mukosa.

Dermatitis kontak
ialah dermatitis yang
disebabkan oleh
bahan/ substansi yang
menempel pada kulit.

Etiologi

Faktor genetik &


autoimun

Hiperreaktivitas dari
vaskular.
Faktor dari obat,
makanan, psikis,
imunologi, infeksi,
musim, dan lainnya

Kuman M. Leprae (Gram


+) yang tahan terhadap
asam, alkohol.

Faktor individu
Faktor alergen
Faktor dari bahan
kimia

Insiden

Wanita > pria


Usia > 30 th
Ras kulit hitam > ras
kulit putih

Wanita > pria


Usia 30 40 an
Ras kulit putih > ras
kulit hitam

Menyerang semua usia.


Insiden tertinggi usia 25
35 th.
Pada daerah tropis dan
subtropis.
Umumnya pada sosial
ekonomi rendah.

Hanya pada orang


yang kulitnya
hipersensitif

Lokasi

Lokasinya simetrik di
wajah (hidung, pipi),
telinga, dan leher

Disentral wajah, yakni


hidung, pipi, dagu,
kening dan alis. Kadang
meluas ke leher dan
tangan

Dapat menyerang ke
seluruh tubuh, saraf
perifer dan mukosa.
Tidak dapat menyerang
SSP.

Lokasi paling sering


ditangan, namun
dapat juga di wajah,
leher, telinga, badan,
genital, dan kaki.

Lupus
Eritematosus
Diskoid

Rosasea

Morbus
Hansen

DKA

Lesi

Bercak (makula merah


atau bercak meninggi),
batas jelas, dapat
berbentuk seperti kupukupu (lesi di hidung dan
pipi berkonfluensi)

Lesi umumnya simetris.


Berupa eritema,
telangiektasis, papul,
edema, pustul.
Eritema dan
telangiektasis menetap

Lesi kulit : makula


datar, papul
meninggi, nodus.
PB : <5 lesi,
hipopigmentasi/
eritema, distribusi
tidak simetris, baal,
kerusakan hanya 1
cabang saraf.
MB : >5 lesi,
distribusi simetris,
baal, kerusakan
banyak cabang saraf.

Gatal
Bercak eritem,
berbatas jelas, diikuti
dengan edema,
papulovesikel,
vesikel atau bullae.
Pada DKA kronis
terlihat kulit kering,
berskuama, papul,
likenifikasi, batas
tidak jelas.

Terapi

Menghindari paparan dari


trauma fisik, sinar
matahari, lingkungan
dingin dan stress
Kortikosteroid sistemik
Klorokuin (max 3 bln)

Antibiotik topikal dan


sistemik seperti
tetrasiklin, metronidazol.
Isotretinon topikal dan
sistemik
Pemakaian sublock SPF
15 atau lebih.
Diet

Rifampisin
Klofazimin
Acedapson
Ofloksasin
Minosiklin
Klaritromisin
Kortikosteroid
Rehabilitasi

Mencegah kontak
dengan alergen
Kortikosteroid
topikal/ sistemik
kompres lesi

PP/

DL
Coombs Test
ANA test

Px. Histopatologik

Px. Bakterioskopik
(Ziehl Neelsen)
Px. Histopatologik
Px. Serologik
(MLPA, ELISA,
Dipstik)

Patch Test

Acne Rosasea

Morbus Hansen

DKA

L. E. D

Anda mungkin juga menyukai