SIUJK
Referensi bank
Referensi pengalaman kerja
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara,Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor :
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang dapat meliputi tugas - tugas
perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari
A . Persiapan Perencanaan seperti :
rencana lay-out,
pra rencana termasuk program
konsep ruang
perkiraan biaya.
C . Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
material
yang
akan
digunakan
dalam
Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal hal yang
kurang jelas dalam gambar rencana,rencana kerja dan syarat syarat.
Kriteria Umum Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan kesimbangan
dan keserasian terhadap lingkungannya.
b. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan,
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur,
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa,
secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :
i. Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
ii. Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi
untuk memadamkan api.
iii. Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
5. Persyaratan Instalasi Listrik dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman dalam
menunjang terselenggaranya
b. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam banguanan gedung sesuai
dengan fungsinya
6. Persyaratan ventilasi dan pengkodisiaan udara.
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
AZAS - AZAS
Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan
Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara
sebagai berikut :
A. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi
tidak berlebihan.
B. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat.
C. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
D. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
E. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas
lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
PROSES PERENCANAAN
A. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang
diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan Pengelola Proyek.
PROGRAM KERJA.
A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara terperinci :
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah
tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana untuk melaksanakan tugas
perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan. Program kerja secara
keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas, setelah
sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan
pandangan/pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas.
HASIL AKHIR
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan. B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
ke
ke
ke
ke
ke
ke
1
2
3
4
5
6
:
:
:
:
:
:
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Tahap
Konsep Rancangan
Pra Rancangan / Skematik Desain
Pengembangan Rancangan
Pembuatan Gambar Kerja
Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi
Pengawasan Berkala.
KEGIATAN PENGAWASAN
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan
Gedung Negara, berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007
tanggal
27
Desember
2007
tentang
Pedoman
Teknis
2.
3.
Mengawasi
pelaksanaan
pekerjaan
konstruksi
dari
segi
kualitas,
5.
Menyelenggarakan
rapat-rapat
lapangan
secara
berkala,
membuat
7.
8.
Menyusun
daftar
cacat/kerusakan
sebelum
serah
terima
pertama,
B.
Kesesuaian
pelaksanaan
konstruksi
dengan
dokumen
pelelangan
3.
C.
KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti dimaksud
pada KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
A.
B.
PERSYARATAN OBJEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk
kelancaran
pelaksanaan
baik
yang
menyangkut
macam,
kualitas
dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan
yang berlaku.
C.
PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan
pengawasan
konstruksi
fisik
harus
dilaksanakan
dengan
PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
E.
termuat
45/PRT/M/2007
dalam
tanggal
Keputusan
27
Menteri
Desember
Pekerjaan
2007
tentang
Umum
Nomor
Pedoman
Teknis
UMUM
Melaksanakan
pekerjaan
pengawasan
secara
umum,
pengawasan
dapat
langsung
disampaikan
kepada
pemborong,
dengan
Melaporkan
kemajuan
pekerjaan
yang
nyata
dilaksanakan
dan
pengawas
harus
memeriksa
kebenaran
informasi
yang
akibat
dari
kesalahan
informasi
menjadi
tanggung
jawab
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning dari pekerjaan yang dibuat
oleh pemborong (setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
d.
Peraturan-peraturan,
standard
dan
pedoman
yang
berlaku
untuk
SUMBER - SUMBER
http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2011/12/hak-dan-kewajibankonsultan-perencana.html
file:///C:/Users/USER/Downloads/KAK_Perencanaan-libre.pdf
http://www.iai-jakarta.org/?scr=15.01
https://comelan.wordpress.com/2009/08/28/tugas-kontraktor-pengawas-jasakonstruksi/
http://www.ilmusipil.com/konsultan-pengawas-dalam-pelaksanaan-proyek
KELOMPOK
ANGGOTA
NIM
41212010048
-