Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR PERBANKAN
TERKAIT KLIRING
Guru Pembimbing : Ranny F.W, A.Md

Disusun Oleh :
1. Diah Dwi Ammarwati

( 05 )

2. Itsnaini Laili Safitri

( 15 )

Kelas : X Perbankan Syariah II

SMK NEGERI 1 BATANG


TAHUN AJARAN 2012 / 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Makalah ini.
Makalah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kliring, yang
penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun
oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga Makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi para siswa-siswi
Umumnya dan Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca dan mudah
mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . kami
sadari makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih
Batang,

Oktober 2012
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................

1.1

Latar Belakang ..............................................................................

1.2

Rumusan Masalah .........................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................

2.1

Pengertian Kliring .........................................................................

2.2

Waktu Kliring.................................................................................

2.3. Warkat Kliring...............................................................................

2.4

Jenis-jenis Kliring..........................................................................

2.5

Proses Kliring................................................................................

2.6

Lalu Lintas Pembayaran Dengan Kliring......................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................

3.1

Kesimpulan ...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata kliring sebenanrya berasal dari istilah asing, yakni kata dalam bahasa
Inggring yang berbunyi Clearing. Kliring menurut Wikipedia adalah suatu istilah dalam
dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat
terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan
tersebut. Kliring dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian transaksi perdagangan
yang membutuhkan perlengkapan aset transaksi. Hal yang paling mudah dipahami
dalam kliring adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai hutang piutang
dalam suatu transaksi keuangan. Kliring melibatkan manajemen dari paska
perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, untuk memastikan bahwa transaksi
dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual
menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Yang termasuk
dalam proses kliring antara lain pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting transaksi
dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.
Di dalam dunia perbankan terdapat istilah kliring yang sering kali kita dengar.
Ketika seseorang mentrasfer uang dari satu rekening bank ke rekening bank yang
berbeda, misalnya dari bank BCA ke bank Mandiri dan sebaliknya maka terjadilah
proses kliring. Pengertian kliring secara lengkap dan detail akan kami bahas dalam
makalah ini. Silahkan lanjutkan membaca untuk mengetahui pengertian kliring dan
prosesnya.
Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan
yang kuat yang dikenal dengan sebutan Mitra Pengimbang Sentral (MPS) atau dalam
istilah asingnya dikenal dengan central counterparty. MPS ini menjadi pihak dalam
setiap transaksi yang terjadi baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal
terjadinya kegagalan penyelesaian atas suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung
suatu risiko kredit yang distandarisasi dari MPS .
Di Amerika Serikat, kliring antar bank dapat terlaksana melalui Automated
Clearing House (ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA The
Electronic Payments Association,yang sebelumnya bernama National Automated
Clearing House Association, serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak
selaku pusat fasilitas kliring untuk semua transaksi transfer dana secara elektronik.
Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh bank koresponden dan Federal Reserve.
Di Indonesia, kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan cek dilakukan
oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia (BI). Sedangkan proses kliring atas transaksi
efek dilaksanakan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia atau KPEI dan proses
kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan oleh PT. Kliring Berjangka
Indonesia atau KBI.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini
adalah:
1

Apakah Pengertian Kliring?

2.

Bagaimana Proses Kliring?


1

3.

Bagaimana Lalu lintas Pembayaran Dengan kliring?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kliring


Pengertian kliring menurut Pratnama Raharja (1997;132), yaitu : Kliring adalah
Perhitungan utang-piutang antara para peserta secara terpusat di satu tempat dengan
cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang yang telah
ditetapkan untuk dapat diperhitungkan
Adapun pengertian kliring menurut Thomas suyatno (1999;81), yaitu : Kliring
adalah sarana perhitungan warkat antar Bank yang dilaksanakan oleh Bank
Indonesia guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kliring
adalah Sarana perhitungan utang-piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan surat-surat berharga dan surat-surat dagang guna
memperlancar.lalulintas pembayaran yang terdiri dari pengiriman uang,inkaso dan
pembukaan letter of credit
Kliring merupakan transaksi lalu lintas pembayaran yang di
maksudkan untuk memudahkan penyelesaian utang piutang antar bank
yang timbul dari transaksi giral. Transaksi ini dilakukan setiap bank
peserta kliring melalui perantara bank indonesia sebagai lembaga kliring.
Kliring adalah suatu tata cara perhitungan hutang piutang dalam
bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank
terhadap bank lainnya dengan maksud agar penyelesaiannya dapat
terselenggara dengan mudah dan aman serta memperluas dan
memperlancar lalu litas pembayaran giral.
Lalu Lintas Pembayara Giral adalah suatu proses kegiatan bayar
membayar dengan warkat kliring, yang dilakukan dengan cara saling
memperhitungkan diantara bank-bank, baik atas beban maupun
keuntungan nasabah bank.
2.2

Waktu Kliring

Kliring diselenggarakan setiap hari kerja sepanjang kantor


penyelenggara dibuka untuk umum.pertemuan kliring diadakan dua kali
sehari dan jadwalnya ditetapkan oleh penyelenggara.jiks salah satu peserta
kliring karena suatu hal tidak dapat turut serta dalam kliring,peserta kliring
tersebut diwajibkan untuk mengajukan permohonan pada penyelenggara
kliring sepuluh hari sebelumnya.bila permohonan telah disetujui maka
peserta yang bersangkutan diwajibkan mengemukakan hal tersebut dalam
surat kabar yang mempunyai peredaran yang luas di tempat
tersebut.penyelenggara akan mengemukakan hal tersebut pada peserta dua
hari kerja sebelum hari efektif.

2.3 Warkat Kliring


Yang dimaksud dengan warkat kliring ialah alat lalu lintas
pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring.warkat kliring terdiri
dari cek bilyet giro.surat bukti penerimaan transfer dari luar kota,wesel Bank
untuk transfer kredit dan nota debet.semuanya dinyatakan dalam mata
uang rupiah dan nilai nominal penuh (100% fac value ).
Warkat warkat lain dari yang disebutkan di atas perhitungan sebagai
lampiran nota debet.semua warkat diperhitungkan kepada peserta lainya
melalui kliring kecuali :
3

a.
Warkat untuk penyelesaian saldo negatif atau saldo debet,
b.
Warkat-warkat untuk melimpahkan likuiditas dari satu peserta kepada
kantor yng lain.
c.
Penyetoran lain yang ditetapkan Bank Indonesia.

2.4 Jenis Jenis Kliring


1. KLIRING UMUM : Sarana perhitungan warkat-warkat antar bank
yang pelaksanaannya diatur Bank Indonesia.
2. KLIRING LOKAL : Sarana perhitungan warkat antar bank yang
berada dalam satu wilayah kliring (telah ditentukan).
3. KLIRING ANTAR CABANG (Interbranch Clearing) : Sarana
perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta yang
biasanya berada dalam satu wilayah kota. Kliring ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu kantor
cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada
kantor induk yang bersangkutan.

2.5 Proses Kliring


Tata Cara Penyelenggaraan Kliring
Pertemuan kliring lokal dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Pertemuan kliring penyerahan dan
b. Kliring retur.
Sebelum kliring diadakan harus lebih dahulu dipersiapakan hal-hal
sebagi berikut :
A.
Cap kliring
a) Semua warkat harus dicap terlebih dahulu dengan cap yang
memuat sebutan kliring dan dicantumkan nomor kode
kelompok peserta yang bersangkutan.
b) Cap kliring harus disetujui oleh penyelenggara dan di muka
peserta lain.demikian pula bila ada perubahan atau
pegantian Cap kliring.
c) Cap kliring pada nota debet maupun kredit merupakan bukti
atau tanda pengenal dari peserta.
d) Cap kliring pada bilyet giro yang tidak ditolak berarti
peserta yang membubuhi Cap tadi telah menerima
sejumlah dana yang tercantum dalam bilyet giro tersebut.
e) Jika dalam satu warkat terdapat lebih dari satu cap kliring
maka cap kliring terdahulu harus dibatalkan denganm cap
kliring pembatalan yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang dari peserta yang bersangkutan.
B.

Kliring Penyerahan
a) Untuk memperlancar penyelenggaraan kliring,peserta
dibagi atas beberapa kelompok.
b) Sebelum kliring dimulai warkat-warkat dipisahkan menurut
kelompok yang bersangkutan.warkat debet dan warkat
kredit diperinci nilai nominalnya dalam daftar kliring
tersendiri.nilai nominal dan banyaknya warkat dalam daftar
kliring dijumlahkan.
c) Serah terima warkat kliring yang telah ditandatangani oleh
wakil peserta kliring.berlangsung antara yang menyerahkan
dan yang menerima warkat setelah menandatangani daftar
kliring sebagai bukti penerimaan.
d) Apabila terjadi perbeaan pendapat antara dua peserta
mengenai dapat tidaknya warkat diperhitungkan dalam
kliring.maka
keputusan
terakhir diserahkan
kepada
penyelenggara.
e) Dari hasil penyerahan dan penerimaan warkat masingmasing wakil peserta disusun neraca penyerahan
ditandatangani dan dibubuhi nama jelas.neraca kliring ini
4

harus dilengkapi dengan rekapitulasi penyerahan dan


penerimaan baik untuk warkat-warkat debet maupun kredit.
f) Peserta dilarang menerima setoran untuk langsung
dikliringkan di kantor penyelenggara.
Proses kliring ketika seseorang transfer antara bank

Kami akan menjelaskan proses kliring ketika seseorang melakukan transfer antar bank,
yang mana biasanya proses ini memakan waktu yang tidak sebentar jika menggunakan
sistem kliring. Proses tersebut sebagai berikut:
1

Nasabah mengisi form pengiriman dana dengan metode kliring pada


bank dimana ia memiliki rekening misalnya bank A. Dalam form
tersebut, dicantumkan pula bank lain yang dituju termasuk nomor
rekening dan nama pemiliknya, misalnya bank B.

Bank A kemudian memproses data administratif tersebut,


mengurangi saldo rekening pengirim dan mengajukan permintaan
kliring ke bank B pada Bank Indonesia sebagai bank sentral pengatur
kliring.

Bank Indonesia kemudian memproses


memerintahkan bank B menambahkan
rekening yang dituju.

Saldo rekening nasabah yang dituju di bank B akan bertambah.

data
saldo

tersebut dan
kepada nomer

Proses kliring ketika seseorang mencairkan cek

Kliring terjadi ketika seseorang mencairkan cek dari bank lain, baik dalam maupun luar
negeri. Prosesnya adalah sebagai berikut:
1

Nasabah membawa cek dan mengisi formulir pencairan cek di Bank


A, sedangkan cek diterbitkan Bank B.

Bank akan memproses dan melakukan kliring terhadap cek tersebut.


Cek dan bukti administratif lainnya akan diajukan ke Bank Indonesia.

Bank Indonesia akan memeriksa dokumen dan meneruskan kliring


tersebut kepada bank penerbit cek (bank B).

Bank penerbit cek memberikan persetujuan dan validasi bahwa cek


tersebut sah dan dananya ada.

Bank Indonesia akan meneruskan hal diatas kepada bank A yang


dapat segera mencairkan dana nasabah dalam bentuk tunai atau
saldo rekening sesuai keinginan nasabah.

2.6 Lalu Lintas Pembayaran Dengan Kliring


Contoh kasus transaksi :
ada dua orang yang menjadi nasabah pada bank yang beredar, yaitu :
Ali membuka giro pada bank sity dan Budi membuka giro pada bank karman.
Ali membeli perlengkapan kantor ke pada Budi di mana pembayarannya di lakukan
dengan menggunakan cak sebesar 50 juta . kemudian Budi ingi mencairkan uang nya
tersebut bank karman, tetapi bank karman tidak langsung mencairkan uang tersebut
karena cek tersebut bukan berasal dari bank karman, sehingga bank karman memberi
tahu ke pada BI bahwa ada cek sebesar 50 juta dari bank sity, sehingga BI
5

mengkonfirmasikan ke pada bank sity tentang kebenaran cek tersebut, apa bila cek
tersebut dapat di cairkan dengan bantuan BI sebagai fasilitator.
Maka dari kejadian di atas tersebut bank mengeluarkan nota debet sebagai alat
yang di gunakan untuk memberi tahu BI,dan mengkorfirmasi ke masing- masing bank
yang bersangkutan.

Berikut pengertian- pengertian dari nota :


1. NOTA DEBET KELUAR: Warkat yang sudah disetorkan nasabah
untuk keuntungan rekeningnya. Bank penarik akan mendebet
rekening giro pada Bank Indonesia.
2. NOTA KREDIT MASUK: Warkat yang diterima suatu bank untuk
keuntungan rekening nasabah bank tsb. Bank penerima warkat akan
mendebet rekening giro pada Bank Indonesia.
3. NOTA DEBET MASUK: Warkat yang diterima suatu bank atas cek
sendiri yang telah ditarik nasabahnya. Bank ini akan mengkredit
rekening giro pada Bank Indonesia.
4. NOTA KREDIT KELUAR: Warkat dari nasabah sendiri untuk
disetorkan kepada nasabah bank lain. Disini tercipta perhubungan
giro. Bank yang menyerahkan warkat kepada bank lain tsb. Akan
mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia.

Mekanisme Kliring
PROSES PERPINDAHAN DANA
Penarik
Cek
(Pembayar
Mendebet Rekening

Penyerahan

Cek
Penarik Cek

Penerima
pw
Cek

Bank
Tertarik
Otorisasi Pendebetan
BANK
INDONESIA

Menyetorkan Cek
Utk dikliringkan
Bank
Penarik

Pengkreditan

Menyetorkan Warkat
Kliring Kliring
Debet
Kliring diatas masih manual dimana melibatkan pihak yang tertarik
(yang menarik Cek), pihak penarik (yang menerima cek), bank penarik
6

(bank pihak penarik), bank tertarik (bank penarik cek) dan Bank
Indonesia.
Saat ini kliring dilakukan secara otomatisasi melalui suatu Automated
Clearing House (ACH). Semua kegiatan Kliring dilakukan secara on line
dan fisik warkat dikirim ke Bank Sentral setelah data entry dilakukan
para peserta kliring. Mekanisme suatu Automated Clearing House
(ACH) dapat dijabarkan dibawah ini :

KLIRING SECARA ELEKTRONIK MELALUI


AUTOMATED CLEARING HOUSE (ACH)
Penarik Cek
(Pembayara
n)
Menerima Cek
Penerima
Cek
Menyetorkan Cek
Utk dikliringkan

Bank
Tertarik

On Line
Clearing
Clearing

Bank
Penarik
Otomatisasi Perpindahan
Dana

On Line

AUTOMATE
D CLEARING
HOUSE
(ACH)
Memantau
Kegiatan Kliring

BANK
INDONESIA

Dalam Kliring secara otomatis melalui Automated Clearing House


(ACH). Bank peserta kliring yang terlibat dalam transaksi kliring akan
saling mengkliringkan warkat-warkatnya melalui media elektronik
komputer yang on line dengan ACH. Warkat secara fisik dikirim
langsung ke BI untuk pengendalian dan pemantauan kegiatan kliring
ACH.

Cara penyampaian warkat :


7

1)

Warkat asli diserahkan kepada pesrta yang

mengkliringkan,
2)
Tembusan pada penyetor,
3)
Tembusan pada penyelenggara,
4) Warkat yang ditolak dan diduga ada kriterianya dengan
kejahatan,harus ditahan,kemudian dibuat surat keterangan
pemalsuan dan dilaporkan pada polisi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
perusahaan,badan-badan pemerintah dan swasta,maupun perorangan
menyimpan dana-dananya.melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa
yang di berikan ,bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan
mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian
Mekanisme kliring merupakan salah satu alat pembantu untuk
mempertahankan posisi kas sebuah bank umum dengan cara ini bank-bank
umum tidak perlu lagi membayar dengan uang tunai cek yang disetorkan
oleh nasabahnya.dalam posisi ini bank cukup memindahkan
bukukan
pergiro kedalam rekening giro bank yang menerima penyetoran tsb.
Dengan adanya kegiatan kliring transfer antar bank yang berbeda
dapat dengan mudah dilakukan. para petugas tidak perlu melakukan
penagihan langsung ke bank bersangkutan bila ada transfer masuk ataupun
keluar. nasabah tidak perlu membawa uang tunai sehinggga keamanan
lebih terjamin.dengan demikian kliring dapat memperlancar lalulintas
pengiriman uang , oleh karena itu kliring berhubungan dengan transfer.
Jadi pada intinya kliring adalah mempercepat transaksi keuangan
supaya tidak terjadi keterlambatan penyelesaian pembayaran dalam suatu
transaksi. Kliring juga dapat dikatakan sebagai transaksi utang piutang
antar bank. Kami harap makalah yang menjelaskan proses kliring antar bank
ini dapat bermanfaat untuk anda yang membutuhkan. Oh ya, bagi kamu
yang ingin tahu pengertian bank secara detail silahkan baca artikel yang
membahas pengertian bank.

DAFTAR PUSTAKA
http://muthiyagabrielamalawat.blogspot.com/2012/06/kliring.html

Anda mungkin juga menyukai