I. IDENTITAS PASIEN
II.
Nama
: Tn. K
Umur
: 25 tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku Bangsa
: Banjar
Status
: Belum Menikah
Pendidikan
: D3 Politeknik
Pekerjaan
: Belum Bekerja
Alamat
MRS
: 21 April 2007
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesa dilakukan dengan penderita dan alloanamnesa dilakukan
dengan ayah dan ibu penderita pada tanggal 21 April 2007 pukul 14.00 WITA.
A. KELUHAN UTAMA
Mengamuk (memukul orang tua)
B. KELUHAN TAMBAHAN
Bicara kacau
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pada akhir tahun 2002 os mulai berubah menjadi pendiam. Menurut
orang tua os, kemungkinan os mengalami stress karena memikirkan kuliah.
Os tidak mampu menyelesaikan pendidikan (tingkat III di D3 Politeknik). Os
jadi suka mengurung diri di kamar dan menarik diri dari pergaulan. Setelah
berhenti kuliah os masih suka mengurung diri. Pada tahun 2004 os rajin ke
masjid dan mendengarkan ceramah agama, namun beberapa lama kemudian
os mulai bicara kacau dan kurang respon terhadap pembicaraan orang lain. Os
juga merasa lebih hebat dari para ulama dan orang lain. Os dicoba berobat
kampung namun tidak mengalami perubahan.
Sejak 6 bulan yang lalu os semakin bicara kacau dan suka memarahi
orang lain (anak kost) yang dianggap os mengganggu dan membicarakan
dirinya. Sejak saat itu, tidur dan makan/minum kurang, serta tidak mau mandi.
Os mengaku mendengar suara dan melihat banyak bayangan wanita yang
mendekati os. Os terkadang memecahkan barang kalau sedang marah. Dua
hari yang lalu os menampar ibu os karena ditegur saat memarahi anak-anak
kost.
Riwayat Prenatal
Selama penderita dalam kandungan, ibu os tidak pernah
mengalami masalah kesehatan yang serius, ibu tidak pernah
memeriksakan kehamilannya. Kehamilan cukup bulan dan os
dilahirkan spontan, langsung menangis, ditolong bidan kampung, di
rumah.
b.
c.
d.
e.
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Os sampai saat ini tidak memiliki pekerjaan.
g.
Riwayat Perkawinan
Os masih belum menikah.
F. RIWAYAT KELUARGA
Os merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini, os tinggal
bersama kedua orang tua dan seorang adiknya. Hubungan antar anggota
keluarga baik. Os adalah anak yang disayang oleh kedua orang tua dan
saudaranya. Dalam keluarga os, tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
= laki-laki
= tinggal serumah
= perempuan
= os
2. Kesadaran
Jernih
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Hiperaktif
4. Pembicaraan
Lancar dan spontan.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Tidak kooperatif.
6. Kontak Psikis
Kontak ada, tidak wajar dan tidak dapat dipertahankan
: Hiperthym
2. Ekspresi afektif
: Gembira
3. Keserasian
: Inappropriate
4. Empati
C. FUNGSI KOGNITIF
1. Kesadaran
: Jernih
2. Orientasi
- Waktu
: Baik
- Tempat
: Baik
- Orang
: Baik
3. Konsentrasi
: Terganggu
4. Daya ingat
- Segera
: Baik
Halusinasi visual
: bicara spontan
- Kontinutas
: relevan
F. PENGENDALIAN IMPULS
Terganggu
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial
: terganggu
: terganggu
3. Penilaian realita
: terganggu
I. TILIKAN
Tilikan derajat 1 : Penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit.
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Dapat dipercaya
STATUS INTERNUS
a. Keadaan umum
: baik
b. Kesadaran
: compos mentis
c. Status Gizi
: baik
d. Tanda vital
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 100 x/mnt
- RR
: 22 x/mnt
- T
: 36,3 C
e. Kepala
- Mata
- Hidung
- Mulut
- Gigi
: Gigi lengkap
- Leher
f. Thorak
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
: sonor
- Auskultasi
g. Abdomen
- Inspeksi
: simetris datar
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi
: BU (+) normal
h. Ekstremitas
- Superior
- Inferior
2.
STATUS NEUROLOGIS
-
Nervus I-XII
: tidak ada
Refleks fisiologis
: normal
Refleks patologis
: tidak ada
Autoanamnesa:
Pembicaraan
: spontan, relevan
Afek
: hiperthym
Ekspresi afektif
: tidak stabil
10
VI.
Empati
Keserasian
: Inappropriate
Konsentrasi
: kurang baik
Daya ingat
: baik
Intelegensi
Halusinasi
Arus pikir
: spontan, relevan
Waham
Tilikan
: derajat I
Penilaian realita
: terganggu
: dapat dipercaya
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. AKSIS I
2. AKSIS II
: None
3. AKSIS III
: None
4. AKSIS IV
5. AKSIS V
: GAF scale 50 - 41
11
: buruk
Perjalanan penyakit
: baik
Ciri kepribadian
: baik
Stressor psikososial
: buruk
Riwayat Herediter
: baik
: baik
Pola keluarga
: baik
Pendidikan
: baik
Aktivitas pekerjaan
: buruk
Perkawinan
: belum menikah
Ekonomi
: baik
12
Lingkungan sosial
: baik
Organobiologik
: baik
: dubia ad bonam
2.
3.
Sizoril tablet 3 x 25 mg
4.
Trihexyphenidyl tablet 3 x 2 mg
Psikoterapi
Rehabilitasi
X.
DISKUSI
Skizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikotik dengan
gangguan dasar pada kepribadian, distorsi khas pada proses pikir. Terkadang
penderita mempunya perasaan bahwa ia sedang dikendalikan oleh kekuatan
dari luar dirinya, waham yang kadang-kadang aneh, gangguan persepsi, afek
13
abnormal yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya, dan autisme.
Meskipun demikian, kesadaran yang jernih dan kapasitas intelektual biasanya
tidak terganggu.
Penyebab pasti skizofrenia masih belum diketahui. Dapat ditemukan
adanya kelainan pada area otak tertentu, termasuk sistem limbik, korteks
frontal, dan ganglia basalis, misalnya pelebaran sulkus, fisura, serta ventrikel
lateral III dan IV; perubahan asimetris hemisfer serebri; dan gangguan
densitas otak, namun tidak ada satu pun yang patognomonik atau selalu
ditemukan pada penderita skizofrenia. Menurut pendapat lain, skizofrenia
merupakan aktivitas dopamin otak yang berlebihan. Dilaporkan juga bahwa
kadar 5 hydroxyindolacetic acid
14
untuk
skizofrenia.
Gejala
tersebut
antara
lain
adanya
- thought of echo, isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama,
namun kualitasnya berbeda; atau
- thought insertion or withdrawal, isi pikiran yang asing dari luar masuk ke
dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu
dari luar dirinya (withdrawal); dan
- thought broadcasting, isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya.
(b)
15
Halusinasi auditorik
(d)
16
Aktif
Prodromal
2002 (akhir)
2004 2005
2006
2007
17
18
gangguan endokrin
hepatotoksik
Efek samping yang dimiliki oleh obat tersebut memiliki tingkat
19
dapat menjadi salah satu komponen terapi. Hal ini dilakukan selama proses
rehabilitiasi. Hal yang paling penting dalam penyembuhan penderita ialah
dukungan dari keluarga dan masyarakat, terutama sekali keteraturan dan
kedisiplinan penderita dalam menjalani terapi.
20
Lampiran
AUTOANAMNESA
Dilakukan pada tanggal 21 April 2007 pukul 14.00 WITA
Keterangan :
A : pemeriksa
B : penderita
A: Nama pian siapa?
B: (Os menoleh ke kiri dan kanan)...................Kamarudin
A: Panggilannya siapa?
B: ........Kamarudin
A: Umur pian barapa ?
B: Dua lapan (umur os sebenarnya dua puluh lima tahun)..........
A: Pian tahulah sekarang ini dimana ?
B: (Os menoleh ke kiri dan kanan)..................tahun lapan dua
A: Bukan tahun, ini sekarang pian dimana?
B: Os tidak menjawab.........
A: Pian datang dari mana? (pertanyaan diajukan dua kali)
B: (os tidak menjawab)
A: Pian semalam sakolah sampai tamat apa? (pertanyaan diajukan dua kali)
B: Kuliah bangunan
A: Lulus lah?
B: Belajarnya ngalih....pak ai
A: Pian tahulah kanapa jadi dibawa kasini?
B: (os diam).....kada tau kenapa kah....
21
22
Laporan Kasus
Oleh :
Rahmad Budianto, S.Ked
NIM. I1A001058
Pembimbing
Dr. H. Asyikin Noor, Sp.KJ, M.AP
23
24