Anda di halaman 1dari 10

Nama Latin : Pterocarpus indicus Wild.

Nama Daerah: Angsana


Ciri-ciri

Angsana merupakan pohon meranggas dan jenis tanaman pohon tinggi, tingginya dapat
mencapai 10-40 m .Diameter batang 2 m, biasanya bentuk pohon terputir, beralur dalam, dan
berbanir. Kayu mengeluarkan eksudat merah gelap yang disebut 'kino' atau darah naga.
1. Daun
Daun majemuk dengan 5-11 anak daun, berbulu, duduk bergantian .Bentuk daun bulat
telur memanjang, ujungnya meruncing, tumpul, mengkilat, panjangnya 4-10 cm, lebar
2,5-5 cm, anak tangkai lebih kurang 0,5-1,5 cm.
2. Bunga
Bunga Angsana majemuk tandan, yang terletak di ujung ranting atau muncul dari
ketika daun, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak, panjang
bunga 7-11 cm, panjang anak tangkai bunga 0,5-1,5 cm, baunya sangat harum.
Kelopak bunga berbentu lonceng sampai bentuk tabung, bergigi 5, tingginya lebih
kurang 7 mm. Mahkota bunga berwarna kuning jingga. Daun mahkota berbuku,
bendera bunga berbentuk lingkaran atau bulat telur terbalik, berlipat kuat,
melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm, lunas bunga lebih pendek
daripada sayap, pucat.
Bunga muncul sebelum tumbuh daun baru, namun akan terus bermunculan setelah
daun-daun baru berlimpah. Bunga hanya akan mekar penuh selama satu hari.
Mekarnya bunga dipicu dengan adanya air, dan setiap bugna biasanya mekar sehari
setelah hujan lebat. Pernyerbukan dilakukan lebah dan serangga lain. Biasanya hanya
1-3 bunga dari setiap malau yang menjadi buah. Pohon berbunga dan berbuah
umumnya setiap tahun, tapi pasti ada beberapa pohon dalam suatu populasi yang tidak
berbunga atau berbunga sangat sedikit .

3. Buah
Buah berupa polong. Polong tidak merekah terbungkus sayap besar (samara).
Berbentuk bulat, berwarna hijau muda saat masih muda , dan jika sudah menua
menjadi berwarna coklat , diameter 4-6 cm, dengan sayap berukuran 1-2,5 cm yang
mengelilingi tempat biji berdiameter 2-3 cm dan tebal 5-8 mm. Bakal buah berambut
lebat, bertangkai pendek, bakal biji berjumlah 2-6. polongan buah bertangkai di atas
sisa kelopak, hampir bulat lingkaran, sisi bua berparuh, pipih sekali, sekitarnya
bersayap, tidak membuka, garis tengah lebih kurang 5 cm, pada sisi yang lebar
terdapat ibu tulang yang tebal. Setiap buah kebanyak berbiji 1. Permukaan tempat biji
bervariasi dari yang halus pada forma indicus sampai yang tertutup oleh bulu lebat
pada forma echinatus. Bentuk antara juga ditemukan .
Buah yang dihasilkan berasal dari 1-3 bunga dari setiap malai. Angsana berbuah
umumnya setiap tahun, tapi pasti dalam suatu populasi yang tidak berbuah atau
berbuah sangat sedikit. Perkembangan buah membutuhkan masa 3-4 bulan.
Kemasakan buah terjadi secara berkesinambungan dan buah tidak langsung rontok
dari pohon setelah masak. Buah akan lepas apabila ada angin kencang.

Nama Latin : Persea Americana


Nama Daerah: Alpukat, Advocaat, Alpokat, Apukat
Ciri-ciri

Pohon alpukat bisa tumbuh hingga ketinggian 20 m

Daun memiliki ukuran antara 12 s/d 25 cm

Bunga alpukat letaknya tersembunyi dan memiliki warna hijau kekuningan, ukuran
bunga 5-10 mm.

Buah alpukat memiliki tipe buni, kulit buah berwarna hijau tua hingga ungu dengan
tekstur kulit yang lembut.

Pertumbuhan buah tergantung dari masing-masing varietas alpukat itu sendiri

Daging buah umumnya memiliki warna hijau muda dengan warna kuning pada bagian
dekat biji. Daging buah memiliki rasa gurih dan bertekstur lembut.

Nama latin : Elaeis guineensis


Nama daerah : Kelapa Sawit
Ciri-ciri

1. Daun
Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah
berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak,
hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.
2. Batang
Batang tanaman kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah
umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan
tanaman kelapa.
3. Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga
terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk
mendapatkan tambahan aerasi.
4. Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga
sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan
panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
5. Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung

bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap
pelapah.
Buah terdiri dari tiga lapisan:
a) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
b) Mesoskarp, serabut buah
c) Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti
berkualitas tinggi.

Nama Latin : Morinda citrifolia L.


Nama Daerah: Mengkudu; Kudu; Kemudu; Cangkudu; Bengkudu; Keumudu; Lengkudu;
Bakudu; Kodhuk; Pace; Benthis; Makudu; Mekudu; Bingkudu; Wangkudu; Kungkudu;
Manakudu; Bangkulu; Pamarae; Neteu; Labannan; Tibah; Ai-kombo.
Ciri-ciri

1. Pohon
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. Batang bengkokbengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam.
Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal,
tidak berbulu,anak cabangnya bersegi empat. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah
setelah dikeringkan.
2. Daun
Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran
daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 517 cm. Tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun

menyirip. Warna hiaju mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran
0,5-2,5 cm. ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar. Daun
mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak
mengandung vitamin A, bisa menyembuhkan ambein.
3. Bunga
Bunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1-4
cm, tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh
normal. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm.
Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar
dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.
4. Buah
Buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di
bagian dalamnya, perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga
yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal berdiameter 7,5-10 cm.
Permukaan buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak)
yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya.
Warna hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan
akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu
berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp.
Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau
kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan
sepuluh atom karbon), C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8). Diduga
kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.
5. Biji
Biji mengkudu berwarna hitam, memiliki albumen yang keras dan ruang udara
yang tampak jelas. Biji itu tetap memiliki daya tumbuh tinggi, walaupun telah
disimpan selama 6 bulan. Perkecambahannya 3-9 minggu setelah biji disemaikan.
Pertumbuhan tanaman setelah biji tumbuh sangat cepat. Dalam waktu 6 bulan, tinggi
tanaman dapat mencapai 1,2-1,5 m. Perbungaan dan pembuahan dimuali pada tahun
ke-3 dan berlangsung terus-menerus sepanjang tahun. Umur maksimum dari tanaman
mengkudu adalah sekitar 25 tahun.

Nama Latin : Punica granatum


Nama Daerah: delima (Sumatera), glima (Aceh), glineu mekah (Gayo), dhalima (Madura),
gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), teliman (Sasak), lele kase dan rumu (Timor).
Ciri-ciri

Bentuk pohon perdu atau pohon kecil dengan tinggi 25 m. Batang berkayu, ranting
bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak daunnya, cokelat ketika masih
muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berkelompok.
Helaian daun bentuknya lonjong sampai lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata,
pertulangan menyirip, permukaan mengkilap, panjang 19 cm, lebar 0,52,5 cm, warnanya
hijau.
Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun yang
paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah, putih, atau ungu.
Berbunga sepanjang tahun. Buahnya buah buni, bentuknya bulat dengan diameter 512 cm,
warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih, cokelat kemerahan, atau ungu

kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya
banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun
tidak beraturan, warnanya merah, merah jambu, atau putih.

Nama Latin : Syzygium polyanthum


Nama Daerah
: Melayu: ubar serai; Sunda, Jawa dan Madura: Salam;
Kangean: kastolam; Jawa: manting ; Sumatera: meselengan
Ciri-ciri

Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit
batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik.
Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun
berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11
urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian,
berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di
bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum,
berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas,
putih, 2,5-3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok;

piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12
mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.

Nama Latin : Cyperus rotundus L.


Nama Daerah
Ciri-ciri

: rumput teki , mota (Madura), karelawai (Sumba).

Rumput teki merupakan rumput semu menahun, tingginya 10-95 cm .Batang


rumputnya berbentuk segitiga (truangularis) dan tajam . Daunnya berjumlah 4-10 helai yang
terkumpul pada pangkal batang .Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah, helaian daun
berbentuk pita bersilang sejajar, permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang
daun 10-30 cm dan lebar 3-6 cm. Rumput teki tumbuh liar di tempat terbuka atau sfikit
terlindung dari sinar matahari seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, dipinggir
jalan atau di lahan pertanian. Tumbuhan ini terdapat pada ketinggian 2-3000 meter di atas
permukaan laut. Tumbuhan ini sebagai gulma yang susah diberantas.

Nama Latin : Spathodea campanulata


Nama Daerah: Kembang Kecrutan atau Kiacret, Kiengsrot (sunda), Crut-crutan
(Jawa)
Ciri-ciri

Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 7-23 meter . Panjang daun ini 5-13 cm
sedangkan untuk lebar daunnya 2,5-5 cm . Daunnya berwarna hijau yang berupa daun
majemuk menyirip ganjil. Anak daun berjumlah 9-19 atau umumnya 11-13 anak daun.
Helaian daun berbentuk bulat memanjang dan bertepi rata .
Bunganya berwarna merah jingga yang berupa bunga majemuk dengan
tandan yang rapat . Kelopak nbunga menutup sebelum mekar, membengkok kemudian
membelah membentuk upih. Mahkota bunga setangkup tunggal, berbentuk lonceng lebar.

Anda mungkin juga menyukai