Anda di halaman 1dari 12

HANDOUT KOMIN

Komin dan Indonesia

Perkembangan komunikasi di Indonesia.


Posisi Indonesia dalam Konstelasi Politik Internasional.

SLIDE 2
1. Perkembangan Komunikasi di Indonesia
Secara garis besar, Komunikasi Internasional merupakan suatu proses komunikasi antar
negara atau bangsa yang melampaui batas-batas negara. Komunikatornya adalah lembaga atau
individu yang dilembagakan seperti presiden, perdana menteri atau raja, pemerintah, Negara atau
organisasi yang dibentuk untuk melakukan kegiatan komunikasi internasional. G to G, P to P,
MNCs to MNCs.
SLIDE 3

Perkembangan komunikasi internasional di Indonesia di bagi menjadi 3 tahap:


1 studi awal didominasi dunia pers (media cetak), tetapi selanjutnya concern pada media
2

broadcasting transnasional.
Kedua, perkembangan popular yang terfokus pada pengaruh arus-arus informasikomunikasi global dan teknologi software pada kondisi domestic suatu Negara, baik

hukum, social, ekonomi maupun budaya, terutama identitas bangsa.


Ketiga, masih berpusar pada kondisi kedua, kurang lebih dari dua decade focus studi
tertuju pada Tatanan Informasi Komunikasi Dunia Baru. Terutama perdebatan seputar
terjadinya ketidakseimbangan arus informasi-komunikasi dari Negara utara (AS dan Uni
Eropa) menuju Negara selatan, sebagai dampak dari ideology free flow of information
and communication yang disepakati PBB 1970-an.

SLIDE 4

Di samping internasionalisasi media cetak, teknologi terkini juga mampu merekayasa


peluang secara terspesialisasi. Banyak bermunculan media cetak, majalah atau Koran yang
didesain khusus untuk memenuhi kepentingan khalayak tertentu di local wilayah tertentu.
Terlebih lagi perkembangan audio video, seperti, VCD, DVD, televisi kabel, home theatre,
alat informasi dan data; semua dapat dinikmati secara individual. Perpaduan teknologi
computer dan komunikasi visual yang melahirkan berbagai tipe telepon genggam, kebutuhan
cetak gambar, alat komunikasi, alat penghitung dan data, sudah memasuki wilayah pedesaan
Indonesia.

SLIDE 5
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
Perkembangan Jurnalistik di Indonesia

Kewartawanan atau jurnalisme (berasal dari kata journal) mempunyai arti catatan harian
atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, dapat juga diartikan sebagai surat kabar.
Journal berasal dari istilah bahasa Latin diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan

jurnalistik.
Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut
ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu

penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.


Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang
kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan sebagai alat perjuangan. Di

era-era inilah Bintang Timoer, Bintang Barat, Java Bode, dan Medan Prijaji terbit.
Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang.
Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja,
Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

SLIDE 6

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi kewartawanan. Pemerintah Indonesia


menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang
penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun

1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.
Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembredelan media massa. Kasus
Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor
kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis
Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat.

Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.


Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak
media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi

profesi.
Kegiatan kewartawanan diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang
dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang
dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI.

Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana


1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
SLIDE 7
Perkembangan Radio
Radio Radio yang pertama muncul di Indonesia yaitu Bataviasche Radio Veree niging
(BRV) Di Jakarta pada 16 Juni 1925. PELITA I berkembang sampai dengan PELITA berikutnya,
yang kemudian berkembang dengan munculnya televisi swasta dan jaringan televisi nasional.
Indonesia telah memasuki era informasi modern dengan beroperasinya SKSD PALAPA I. Dasar
pertimbangan perkembangan sistem ini adalah untuk keperluan pendidikan, Penerangan, hiburan,
pemerintahan, bisnis, pertahanan keamanan dan perindustrian.
SLIDE 8
Perkembangan Komputer
Perkembangan komputer juga berkembang sangat pesat. Selain daya muatnya yang
semakin besar, kecepatan operasinya juga semakin tinggi. Penggunaan media internet
berkembang sangat pesat di Indonesia. Dulu, hanya segelintir orang yang mengetahui internet,
namun sekarang ini orang di desa saja sudah mengenal internet. Peristiwa ini merupakan salah
satu perkembangan teknologi komunikasi yang sangat baik. Dalam dunia pendidikan, internet
dapat digunakan sebagai wadah yang baik untuk belajar, bukan hanya untuk sekedar bermain
dalam jejaring sosial. Kecenderungan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia di masa
depan: Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus jarak jauh (Distance Learning)
Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif , seperti CD-ROM Multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

SLIDE 9
Perkembangan Televisi

Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana


1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
Televisi diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1962 yaitu bertepatan dengan
pelaksanaan Asian Games IV di Jakarta.Peresmian televisi dengan nama Televisi Republik
Indonesia (TVRI) dibuka oleh presiden Soekarno tanggal 24 Agustus 1962. Tujuan utama nya
adalah untuk meliput semua kejuaraan dan pertandingan selama pesta olahraga berlangsung.
Kemudian RCTI mulai mengudara disusul dengan SCTV, TPI, ANTV, dll. SKSD Palapa
merupakan suatu sistem satelit komunikasi yang dikendalikan oleh sistem pengendali yang ada
dibumi. yang berfungsi untuk sarana dalam berbagai aktivitas komunikasi. Generasi pertama dari
SKSD Palapa adalah Palapa A-1 yang di luncurkan pada tanggal 8 juli 1976.
SLIDE 10
2. Posisi Indonesia dalam Konstelasi Politik Internasional
BDF (Bali Demokrasi Forum)
Bali democracy forum adalah forum kerjasama tahunan negara-negara demokrasi di Asia
yang diadakan setiap bulan desember di Bali, Indonesia. Forum ini bertujuan untuk memperkuat
kapasitas demokrasi dan institusi demokrasi melalui diskusi antar negara. terdapat 20 negara
yang menjadi peserta dalam forum ini yang mana tiap negara diwakili oleh masing-masing
menteri luar negeri. Acara ini digelar pertama kali pada 10-11 Desember 2008 dengan
tema Building and Consolidating Democracy: A Strategic Agenda for Asia.
SLIDE 11
Keikutsertaan dalam BDF
Minat dan ketertarikan untuk menghadiri Bali Democracy Forum terus meningkat dari
tahun ke tahun sejak penyelenggaraan pertama tahun 2008, baik dari kawasan Asia maupun dari
luar kawasan seperti Afrika dan Eropa. Pada Bali Democracy Forum I, jumlah negara yang hadir
baik sebagai peserta maupun observer adalah 40 negara, Bali Democracy Forum II sejumlah 48
negara peserta dan observer, dan Bali Democracy Forum III sejumlah 86 negara peserta dan
observer. Ini menunjukkan makin tingginya apresiasi negara-negara Asia maupun kawasan lain
kepada Bali Democracy Forum dan bagaimana Bali Democracy Forum dan demokrasi telah
menjadi agenda strategis di kawasan. Pada akhirnya, Bali Democracy Forum diharapkan dapat
memberikan kontribusi untuk mengejar cita-cita demokrasi melalui dialog dan kerjasama
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
partical. Ini adalah forum yang didedikasikan untuk mempromosikan kerjasama regional dan
internasional di bidang demokrasi, mempromosikan dan memfasilitasi dialog dan kerjasama
dalam membangun kapasitas nasional dalam pemerintahan dan pembangunan politik di negaranegara kawasan Asia.
SLIDE 12
Indonesia dalam pelaksanaan BDF
Pada prinsipnya, tatanan demokrasi di Indonesia sudah menuju kearah yang lebih baik,
namun dalam pelaksanaannya masih sering terjadi ketidak sesuaian dengan cita-cita dasar dari
demokrasi itu sendiri. Ini adalah salah satu sebab Indonesia sudah sekian tahun berada dibawah
rezim yang gagal dalam menerapkan demokrasi itu sendiri. Salah satu cara untuk mendorong
perkembangan demokrasi adalah dengan mengikuti atau menyelenggarakan forum internasional
mengenai demokrasi, seperti halnya bali democracy forum. Keberadaan bali democracy forum
sebagai forum internasional untuk mendorong perkembangan demokrasi dapat dimanfaatkan
oleh Indonesia dan negara-negara ASEAN sebagai wadah untuk bersama-sama mencari tahu
cara-cara terbaik untuk mengembangkan demokrasi. Di Indonesia sendiri, proses demokratisasi
ini akan sedikit banyak dipengaruhi oleh kultur budaya kondisi sosial ekonomi masyarakatnya.
SLIDE 13
Negara Indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan kebudayaan yang majemuk,
memerlukan pendekatan yang berbeda dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi. Indonesia perlu
memanfaatkan forum Bali Democracy Forum sebagai wadah untuk mempromosikan nilai-nilai
demokrasi pada negara-negara tetangga, sebab Indonesia saat ini dipandang sebagai negara yang
cukup maju dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam pelaksaan pemerintahannya, dan
sekaligus sebagai sarana untuk belajar mengenai penerapan proses demokratisasi pada negara
lain untuk semakin mengetahui cara-cara terbaik dalam menerapkan proses demokratisasi
tersebut.

SLIDE 14
APEC
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan upaya kerjasama dari 21 negara
dengan tujuan meningkatkan perdagangan bebas di kawasan Asia-Pasifik. APEC pertama kali
didirikan pada tahun 1989 di Canberra, Australia, dengan anggota awal sebanyak 12 negara.
Menurut abjad, anggota APEC adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Cina, Hong
Kong, Cina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini,
Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Cina Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
SLIDE 15
Tidak ada perjanjian yang harus ditandatangani karena APEC diikat melalui konsensus
dan kerjasama yang mengacu pada Bogor Goals yang disepakati pada tahun 1994 di Bogor,
Indonesia. Bogor Goals bertujuan menciptakan perdagangan bebas dan terbuka serta
meningkatkan investasi asing di negara anggota pada tahun 2010 untuk negara ekonomi maju,
dan pada tahun 2020 untuk negara ekonomi berkembang. APEC bekerja untuk membangun
kebijakan

anti-proteksionis

di

negara-negara anggota

dengan mengurangi

tarif

dan

menghilangkan penghalang bagi perdagangan bebas. Dengan menyatukan sumber daya, negaranegara anggota dapat berbagi informasi dan meningkatkan kemakmuran bisnis dan individu.
SLIDE 16
Ada tiga bidang utama fokus APEC yaitu:

1. Liberalisasi Perdagangan dan Investasi


Di bidang ini, APEC bekerja untuk mengurangi tarif dan menghapus hambatan lain untuk
mewujudkan perdagangan bebas.

Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana


1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
2. Fasilitasi Bisnis
APEC bertujuan memfasilitasi interaksi bisnis antara negara-negara anggota dengan mengurangi
biaya bisnis, berbagi informasi perdagangan, dan meningkatkan hubungan importir dan eksportir.

3. Kerjasama Ekonomi dan Teknik (ECOTECH)


Program ini mencakup memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota untuk
meningkatkan pelatihan dan pendidikan dalam perdagangan internasional. Anggota APEC rutin
bertemu setiap tahun sejak tahun 1993. Tuan rumah pertemuan digilir bergantian setiap
tahunnya. Di samping isu utama, APEC juga membahas berbagai isu aktual seperti perempuan di
APEC, terorisme, standar transparansi, serta korupsi yang berpotensi mempengaruhi
perdagangan. APEC didanai oleh iuran tahunan dari setiap negara anggota dengan total nilai
sekitar 3,38 juta Dolar AS per tahun. Dana ini digunakan untuk mendanai program APEC serta
membiayai Sekretariat yang terletak di Singapura. Kepemimpinan dalam Sekretariat dijabat
secara bergilir tergantung pada negara yang menjadi tuan rumah pertemuan. Direktur Eksekutif
dijabat oleh negara tuan rumah tahun itu, sedangkan Wakil Direktur Eksekutif berasal dari
perwakilan negara tuan rumah tahun depan.
SLIDE 17
Michael Tene menjelaskan bahwa ada tiga agenda yang dibawa Jokowi dalam KTT
APEC. Pertama, terkait terbentuknya suatu masterplan konektivitas, atau keterhubungan, antara
negara-negara APEC. Keterhubungan itu, dijelaskannya, sejalan dengan prioritas Indonesia yang
dicanangkan oleh presiden, dan kuncinya terutama terletak pada pengembangan infrastruktur.
"Kedua, presiden akan membawa isu maritim. Jadi dalam kerjasama APEC, Indonesia
mendorong agar kelautan menjadi salah satu isu utama dalam pembahasan berbagai kerja sama
di berbagai bidang," jelasnya "Ketiga, tentang pengembangan produk, terutama yang

Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana


1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
mempengaruhi hajat hidup orang banyak, khususnya produk-produk yang menjadi kepentingan
Indonesia."

SLIDE 18
Presiden Joko Widodo memiliki kesempatan besar untuk meraih kepercayan dari para
pemimpin negara dan menarik investor dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik APEC
yang digelar di Beijing 10-11 November. Direktur Institute for Development Economy and
Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan forum APEC ini sangat strategis dan merupakan
peluang untuk menyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, apalagi
Indonesia memiliki banyak momentum pada saat ini. Indonesia memiliki pemimpin yang baru ,
dan mempunyai arah kebijakan ekonomi yang baru dan banyak memiliki agenda penting untuk
dapat dipromosikan ke dunia internasional yang tentu kepentinganya kepada para investor ,
nantinya bisa dengan perjanjian Government to Government atau Bussiness to Bussiness, jelas
Enny kepada wartawan BBC Indonesia, Sri Lestari. Enny mengatakan Presiden Jokowi juga
harus meyakinkan investor untuk berinvestasi di Indonesia dengan menunjukkan komitmen
untuk menghilangkan hambatan investasi yang selama ini dialami para penanam modal. Bahwa
ada komitmen yang konrit dan serius dari kabinet baru itu untuk lebihinvestor friendly, artinya
menghilangkan dan juga menyederhanakan berbagai macam kendala investasi yang ingin masuk
ke Indonesia, ini momentum yang paling urgent dimanfaatkan oleh Pak Jokowi, jelas Enny.

SLIDE 19
United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
1. Sejarah PBB
Setelah PD I (1914-1918) Mantan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson
mengusulkan untuk membentuk League of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa pada 8
Januari 1918. Usulan presiden ini tertuang dalam 14 pasal (Wilsons Fourteen Points).
Pada 10 Juni 1920, terbentuklah LBB di Versailles, Prancis. Adapun, markas besarnya
berada di Jenewa, Swiss. Tujuan pembentukan LBB adalah memelihara perdamaian
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
dunia. Namun, peranannya sebagai pemelihara perdamaian tidak dapat terlaksana dengan
baik. Usaha mencapai perdamaian dunia dirintis kembali oleh Presiden Amerika Serikat
pada saat itu, Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Sir Winston
Churchill. Mereka mengadakan pertemuan di atas kapal penjelajah Atlanta di lepas Pantai
New Foundland, Samudera Atlantik pada 14 Agustus 1941. Pertemuan ini menghasilkan
suatu deklarasi (Atlantic Charter), yaitu negara-negara di dunia tidak dibenarkan
melakukan perluasan wilayah atau ekspansi, semua bangsa di dunia berhak menentukan
corak dan bentuk pemerintahannya sendiri, semua berhak turut dalam perdagangan dunia,
dan semua bangsa berkewajiban untuk memelihara perdamaian dunia. Selanjutnya,
diadakan pertemuan lanjutan di Moskow (1943), Dumbarton Oaks (1944), dan Yalta
(1945). Pada pertemuan di Dumbarton Oaks, Washington, diikuti oleh Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, China, dan Rusia. Hasil pertemuan tersebut barulah menghasilkan
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada pertemuan lanjutan di San Francisco (25 April-26 Juni
1945) dihasilkan Piagam Perdamaian (Charter of Peace) yang digunakan sebagai
pedoman Piagam PBB. Pertemuan ini dihadiri oleh 50 negara, 282 delegasi yang terdiri
dari 444 orang. Akhirnya secara resmi PBB dibentuk pada 24 Oktober 1945.

SLIDE 20
2. Keanggotaan PBB
Sejak didirikan di San Francicso pada 24 Oktober 1945, hingga saat ini anggota
PBB berjumlah 193 negara. Dengan kata lain, hampir seluruh negara di dunia merupakan
anggota PBB. Saat ini, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal adalah Ban Ki-Moon
dari Korea Selatan sejak 1 Januari 2007. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang
pernah keluar dan bergabung kembali dalam PBB, yaitu pada 7 Januari 1965 dan
bergabung kembali pada 28 September 1950 dan tercatat sebagai anggota ke-60.

SLIDE 21
3. Peranan Indonesia dalam PBB
Sebagai anggota PBB, Indonesia turut serta dalam segala program PBB,
khususnya mengenai upaya perdamaian dunia. Partisipasi aktif dan peran Indonesia yang
dilakukan dalam program PBB diantaranya mengirmkan Pasukan Garuda I (1957)
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk menyelesaikan Perang Arab-Israel,
mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan pemelihara perdamaian
PBB untuk menyelesaikan perang saudara di Kongo, mengirimkan Pasukan Garuda IV
dan V (1973) sebagai pasukan pengawas gencatan senjata di Vietnam, mengirimkan
Pasukan Garuda VI (1973), VII (1974), dan VIII (1975) sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB dalam perang Arab-Israel, mengirimkan Pasukan Garuda IX (1988)
sebagai pasukan perdamaian PBB dalam perang Iran-Irak, mengirimkan Pasukan Garuda
X (1990) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB untuk mengawasi pemilu di
Namibia, mengirimkan Pasukan Garuda XI (1990) sebagai pasukan pemelihara
perdamaian PBB dalam Perang Irak-Iran, mengirimkan Pasukan Garuda XII (1992)
sebagai pasukan perdamaian PBB dalam konflik Kamboja, mengirimkan Pasukan Garuda
XIII (1993) sebagai pasukan perdamaian PBB di Somalia, serta mengirimkan Pasukan
Garuda XIV (1993) sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di Bosnia.

SLIDE 22
4. 5 Negara Veto
Dalam Dewan Keamanan PBB, istilah hak veto Dalam Dewan Keamanan PBB,
istilah hak veto sangat sering didengar. Hak veto adalah hak untuk membatalkan keputusan,
ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang atau resolusi. Dalam sejarahnya, hak
veto dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Negara itu ialah
Amerika Serikat, Rusia (dahulu Uni Sovyet), Inggris, Perancis, Republik Rakyat Cina
(menggantikan Republik China). Anggota tetap Dewan Keamanan PBB dipilih berdasarkan
hasil Perang Dunia II. Kelima negara tersebut adalah pemenang dari Perang Dunia II. Tujuan
dari pemberian hak veto pada awalnya ialah untuk melindungi kepentingan para pendiri
PBB, dimana hal tersebut hanya diperuntukkan bagi negara-negara yang memenangkan
Perang Dunia II. Hak veto melekat pada kelima negara tersebut berdasarkan Pasal 27 Piagam
PBB. Selain anggota tetap, Dewan Keamanan PBB juga memiliki anggota tidak tetap yang
berjumlah lima belas negara. Anggota tetap dan tidak tetap berbeda dalam pemilikan hak
veto. Anggota tidak tetap tidak mempunyai hak veto. Masa jabatan anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB adalah 2 (dua) tahun.
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN
Berdasarkan statistik dari tahun 1946-2002, negara yang paling banyak menggunakan
hak veto adalah Uni Sovyet, yaitu sebanyak 122 kali. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat
sebanyak 81 kali, Inggris sebanyak 32 kali dan Prancis menggunakan hak veto sebanyak 18
kali. Sedangkan China baru menggunakannya sebanyak 5 kali. Dari statistik di atas, terlihat
jelas bahwa hak veto didominasi oleh dua negara yang pernah bersiteru dalam perang dingin,
yaitu Uni Sovyet dan Amerika Serikat. Untuk Amerika Serikat, 39 veto yang dikeluarkan
ialah untuk memberikan dukungan terhadap Israel. Menurut data, dalam konflik Arab-Israel,
dari 175 resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Israel, 97 menentang Israel, 74 netral dan 4
mendukung Israel. Tentunya ini tidak termasuk resolusi yang diveto Amerika Serikat.
Statistik di atas tentunya menunjukkan bagaimana sebenarnya hak veto yang dimiliki oleh
kelima negara tersebut, khususnya oleh Amerika hanya digunakan sebagai alat untuk
melanggengkan sebuah rencana yang tentunya hanya mengacu pada national interest dari
negara tersebut. Sebagai contoh, akibat dari pembelaan yang dilakukan Amerika Serikat
terhadap Israel, banyak kasus pembangkangan yang dilakukan oleh Israel terutama
implementasi resolusi 271, 298, 452, dan 673.
KESIMPULAN
Pada tatanan dunia internasional, perkembangan komunikasi di Indonesia bisa dibilang
semakin berkembang. Dilihat dari tingkat kesadaran akan penggunaan alat komunikasi modern,
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang semakin berkembang dalam penguasaan
teknologi komunikasi. Sedangkan posisi Indonesia dalam konstelasi politik Indonesia tidak
berbanding lurus dengan pencapaian perkembangan komunikasi tersebut. hal tersebut
dikarenakan peranan Indonesia yang dimainkan dalam konstelasi politik internasional masih
sangat minim walaupun kontribusinya banyak tetapi pengaruhnya belum terlalu besar. Dalam
wilayah regional memang Indonesia memainkan peran penting misalnya dalam Bali Democracy
Forum namun apabila berbicara mengenai ruang lingkup yang lebih besar atau internasional
Indonesia peranan dan posisi tawar yang dimiliki Indonesia masih sangat minim misalnya di
APEC dan UN.
Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana
1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

HANDOUT KOMIN

Claudia Natashia 1242500302, Hema Harnelia 1242500203, Iqbal Maulana


1242500740, Nofitasari 1242500278, Ulfah Maryam 1242500641

Anda mungkin juga menyukai