Rustam Hafid
Nur Fitrah, Nur Awa, Prima Warta S
Fisika 2012
Abstrak
Telah dilakukan percobaan dengan judul penyearah gelombang dengan tujuan antara lain menerapkan
komponen dioda sebagai penyearah gelombang, membuat rancangbangun penyearah setengah
gelombang dan gelombang penuh sederhana, dan menentukan besar riak tegangan dan tegangan
keluaran hasil penyearahan tanpa dan dengan filter. Adapun data yang dikumpulkan meliputi dari
pengukuran tegangan sumber (Vs), tegangan puncak ke puncak (Vpp), tegangan puncak (Vp), tegangan
output tanpa filter, dan tegangan riak (Vrpp). Prinsip dasar dari penyearah gelombang yaitu dengan
menggunakan karakteristik dari dioda yang hanya dapat melewatkan arus pada satu arah saja
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dioda berfungsi menyearahkan arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC), dimana pada rangkaian penyearah setengah gelombang dapat dirangkai
dengan hanya menggunakan satu dioda sedangkan pada rangkaian penyearah gelombang penuh
membutuhkan empat buah diode, dengan demikian diketahui bahwa semakin kecil kapasitansi suatu
kapasitor maka nilai tegangan riak akan semakin besar, dan tegangan riak pada gelombang penuh lebih
kecil dibandingkan tegangan riak pada setengah gelombang.
Kata Kunci: Penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh.
1.
Metode Dasar
Hampir
semua
rangkaian
elektronik
kasus,
pencatuan
ini
dapat
In
gelombang
dan
penyearah
(a)
gelombang penuh.
Penyearah Setengah Gelombang (Half
Wave Rectifier)
Sebuah dioda ideal dan sebuah resistor beban
RL yang dirangkai secara seri dengan sebuah
sumber daya a.c. diperlihatkan seperti pada
Gambar 6.2. Model gelombang
(b)
Gambar 6.3. Penyearah setengah
gelombang,
tegangan
pada
beban
ditambah
jatuh
rata-rata
vL = Vm = v VF = v 0,7V
Nilai
2 Vm
dari
setengah
Vdc Vm
Vr p p
2
Vdc
Vm
6.4.
Sistem
penyearahan
ini
balik f adalah :
Vr ( p p )
vL = Vm 2(VF) = Vm 1,4 V
1
Vm
2 fR L C
Vr ( p p )
1
Vm
fR L C
b. Variabel Respon
gelombang.
2. Identifikasi Variabel
gelombang
c. Variabel Kontrol
a. Resistansi Resistor (R) merupakan nilai
b. Variabel Respon
: Tegangan 0utput
(V).
c. Variabel Kontrol
: Resistansi Resistor
1.
Rangakaian
gelombang penuh
bernilai 1 k.
b. Kapasitansi kapasitor merupakan nilai
dari kapasitor
(V).
b. Variabel Respon
: Tegangan output
(V).
c. Variabel Kontrol
: Resistansi Resistor
3. Definisi Variabel
input
a. Variabel manipulasi
Tegngan
Low
Step-down
Transformer, 1 buah
merupakan
besarnya
d. Resistor, 1 buah
penunjukan (
osiloskop)
dimulai
dari
puncak
5.
Prosedur Kerja
Untuk
menggunakan
mutlak).
melaksanakan
kegiatan
osiloskop
ini,
(syarat
f.
gunakan.
penuh berikut.
50
Hz
RL
in
V
ou
t
220
VAC
60
HZ
D3
Penyearah Setengahgelombang
b.
6.
a.
rangkaian
untuk
C2 = 100 F
Tabel 1: Hubungan antara tegangan output
(Vout) dan tegangan input (Vin)
penyearah setengah gelombang
Vout
mengamati
No.
Vs
Vin
Tanpa
filter
bentuk gelombangnya.
d.
Vout
C2 = 22 F
D4
R = 1000 5%
RL
Penyearah Gelombang
Penuh Sistem Jembatan
D2
Dengan
filter
C1
C2
1.
17
3,6
1,2
2.
12
36
17
9,0
2,4
Vout
No.
Vs
Vin
Dengan
Tanpa
=18V - 0,7V
filter
filter
C1
C2
1.
17
3,6
1,5
2.
12
36
17
1,6
0,7 V
= 17,3V
VoutP = 17V
%Diff=
,
=
2. Analisis Data
x100%
x100%
=1,7%
b. Tegangan ripple (Vrpp)
Analisis Perhitungan
Untuk C1 = 22 F = 22 x 10-6F
R = 1000
VrppT =
Vout
C1 = 22F = 22 x 10-6F
C2 = 100F = 100 x 10-6F
= 7,2V
8V
VrppP = 3,6V
%Diff=
Vpp = Vin
=
VD = 0,7 V
V m = Vp =
x100%
x100%
=66%
VoutT = Vm VD
=
VD
0,7 V
VoutP = 8V
x100%
x100%
=2,5%
Untuk Vin = 36 Volt
VoutT = Vm VD
=
%Diff=
VD
8V
VrppP = 1,2V
= 7,8V
= 1,6V
= 8,5V- 0,7V
%Diff=
Vout
x100%
x100%
= 28%
Untuk Vin = 36 Volt
Untuk C1 = 22 F = 22 x 10-6F
VrppT =
=
= 15,4V
Vout
(
17V
VrppP = 9,0V
%Diff=
,
=52%
x100%
x100%
VD = 0,7 V
V m = Vp =
Vout
Vpp = Vin
Untuk Vin = 17 Volt
= 3,4V
17V
VoutT = Vm VD
VrppP = 2,4V
%Diff=
=
x100%
VD
0,7 V
= 8,5V- 0,7V
= 7,8V
x100%
VoutP = 7,6V
=34%
%Diff=
,
Vrms =
=2,6%
= 5,7V
= 12V
VD
0,7 V
= 18V - 0,7V
= 17,3V
VoutP = 16V
x100%
x100%
=7,8%
%Diff=
Vdc =
= 2,5V
x100%
VoutT = Vm VD
x100%
Vdc =
VrppT =
Vout
=
= 5,4V
7,6V
= 3,45V
VrppP = 3,6V
%Diff=
=
= 0%
x100%
Vrms =
VrppT =
= 5,4V
Vout
(
7,6V
Vrms =
=
%Diff=
=
VrppP = 1,5V
x100%
= 11,4V
d. Tegangan Rata-rata (Vdc)
x100%
= 65%
Vdc =
,
Untuk C1 = 22 F = 22 x 10-6F
= 2,4V
VrppT =
Vout
= 7,2V
16V
Vdc =
=
= 5,1V
VrppP = 4V
%Diff=
=
x100%
= 0,76V
x100%
= 4,3%
x100%
x100%
7. Pembahasan
= 57%
Untuk C2 = 100 F = 100 x 10-6F
VrppT =
penuh.
Vout
Adapun
=
= 1,6V
16V
VrppP = 1,6V
%Diff=
spefisikasi
komponen
yang
1000 ,
x100%
17 V dan 36 V.
Kegiatan
pertama
yaitu
penyearah
V.
Kegiatan
gagal
juga,
kedua
yaitu
penyearah
karena
%diff
yang
adalah
10%.
Untuk
diperkenankan
Vin 17 V = 3,6 V
Vin 36 V = 9,0 V
b) C = 100 F
Vin 17 V = 1,2 V
Vin 36 V = 2,4 V
Besar
tegangan
gelombang penuh:
1) Tanpa filter:
Vin 17 V = 7,6 V
%diff
Vin 36 V = 16 V
2) Dengan filter:
c) C = 22 F
mengatur rangkaian.
output
penyearah
Vin 17 V = 3,6 V
Vin 36 V = 4 V
8. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat ditarik sebagai
d) C = 100 F
kesimpulan yaitu;
Vin 17 V = 1,5 V
Vin 36 V = 1,6 V
9. Daftar Pustaka
Bandung :
Penerbit ITB.
menggunakan
c. Besar
satu
tegangan
setengah gelombang:
1) Tanpa filter:
Vin 17 V = 8 V
Vin 36 V = 17 V
2) Dengan filter:
a) C = 22 F
dioda
output
penyearah
Laboratorium
Elektronika
dan
LAMPIRAN