Anda di halaman 1dari 2

Abstrak

Peningkatan populasi lansia di berbagai negara berkembang karena adanya


peningkatan angka harapan hidup. Kurangnya perhatian lansia itu sendiri, pengasuh, dan
tenaga kesehatan terhadap kesehatan gigi dan mulut lansia menyebabkan kesehatan gigi dan
mulut yang buruk berdampak negatif terhadap kualitas hidup pada usia lanjut, dan
membutuhkan program kesehatan gigi dan mulut secara intensif.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan dilaksanakan di Kelurahan
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta. Enam puluh lanjut usia (umur > 60 tahun), mampu
berkomunikasi, dan mampu membaca dan menulis bersedia berpartisipasi dalam penelitian
ini diambil sebagai sampel. Informasi tentang umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
dan praktik kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut dan
perhitungan sisa gigi dikumpulkan oleh 3 orang dokter muda.
Kebersihan gigi dan mulut lansia binaan dan lansia komunitas didapatkan paling
banyak di keduanya adalah dalam kategori buruk, dan tidak ada perbedaan yang signifikan
mengenai kesehatan gigi dan mulut antara lansia binaan dengan lansia komunitas (p 0.536).
Praktik kesehatan gigi dan mulut di kelurahan tersebut tidak berbeda jauh antara kelompok
lansia binaan dengan lansia komunitas (p 0.215). Dan untuk fungsi pengunyahan buruk
berjumlah lebih banyak yaitu 16 orang (51.6%) dan sama sekali tidak ada perbedaan antara
lansia binaan maupun lansia komunitas (p 1.00).
Berdasarkan penelitian ini tidak didapatkan adanya perbedaan yang berarti pada
kesehatan gigi dan mulut lansia binaan dengan lansia komunitas, dan perlu adanya
peningkatan dalam program posyandu lansia dalam penanganan kesehatan gigi dan mulut
lansia.

Abstract

The increase in the elderly population in many developing countries because of the
increase in life expectancy. Lack of attention to the elderly themselves, care givers, and
health professionals on oral health of the elderly can cause poor oral health in elderly, and
have a negative impact on quality of life in old age, and in need of oral health program
intensively.
This study used cross sectional design and implemented in Kelurahan Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta. Sixty elderly (age> 60 years), that able to communicate, and able to read
and write are willing to participate in this study were being sampled. Information on age, sex,
education, type of work , and the practice of oral health, oral hygiene inspection and
calculation of the rest of the teeth were collected by 3 co-assistant.
Oral hygiene, in elderly in posyandu and community elderly, both have bad category,
and there was no significant difference regarding oral health among the elderly in posyandu
with the elderly community (p 0536). There also no significant difference in practice of oral
health between the groups of elderly built with the elderly community (p 0215). And for
mastication function, the elderly in posyandu have more poor results (51.6%) than
community elderly and there is no difference between the target and the elderly elderly
community (p 1.00).
Based on this study found no significant differences in oral health of elderly in
posyandu with the community elderly, and need to increase the awareness of elderly
posyandu program in oral health care of the elderly.

Anda mungkin juga menyukai