Amerika
POSTED BY MUHAMAD NURDIN FATHURROHMAN POSTED ON 1:01 PM
Charles Sanders Peirce adalah seorang filsuf Amerika, ahli logika, matematikawan, dan
ilmuwan, kadang-kadang dikenal sebagai "bapak pragmatisme ". Ia dididik sebagai ahli kimia dan
bekerja sebagai ilmuwan selama 30 tahun. Sekarang ia dihargai karena kontribusinya pada logika,
matematika, filsafat, metodologi ilmiah, dan semiotika, dan penemuannya soal pragmatisme.
Pada 1934, filsuf Paul Weiss menyebut Peirce sebagai "filsuf Amerika paling orisinal dan
berwarna dan logikawan terbesar Amerika". Webster biografis Dictionary pada tahun 1943
mengatakan bahwa Peirce adalah "sekarang dianggap sebagai pemikir yang paling asli dan ahli
logika terbesar pada zamannya . "
Inovator dalam matematika, statistik , filsafat, metodologi penelitian, dan berbagai ilmu, Peirce
menganggap dirinya, pertama dan terutama, sebuah logika. Dia membuat kontribusi besar untuk
logika, tapi logika baginya mencakup banyak apa yang sekarang disebut epistemologi dan filsafat
ilmu. Dia melihat logika sebagai cabang resmi semiotika, yang ia pendiri. Pada awal 1886 ia
melihat bahwa operasi logis dapat dilakukan oleh sirkuit beralih listrik ; ide yang sama digunakan
dekade kemudian untuk memproduksi komputer digital.
Biografi
Charles Sanders Peirce dilahirkan 10 September 1839 di Cambridge, Massachusetts, dia
merupakan anak dari seorang ahli matematika Universitas Harvard, dia merupakan seorang ahli
ilmu pengetahuan dan seorang filosof. Keahliannya dibidang ilmu pengetahuan tidak hanya
terbatas pada diskursus geologi, kimia, dan fisika, tetapi juga termasuk apresiasi prosedur yang
digunakan oleh para pendahulu yang sukses dalam meningkatkan pengetahuan.
demikian dapat dikatakan abduksi ialah upaya rasional untuk mencari penjelasan untuk setiap
fenomena-fenomena yang membingungkan (Puzzling), yang adalah proses yang meliputi
penghasilan hipotesis-hipotesis penjelasan dan penyeleksian hipotesis-hipotesis tertentu untuk
pemeriksan lebih jauh. Pemikiran ini muncul dan matang sekitar tahun 1893 dalam karya-karya
yang dibuat oleh Sanders Pierce.
Setelah tahun 1893, Pierce kembali menyadari bahwa metode yang diinspirasikan itu menjadi
metode pemikiran yang ternyata lebih dari suatu bentuk logis. Maksudnya adalah, abduksi dilihat
sebagai tahap awal untuk melakukan penelitian ilmiah, yang di dalamnya diawali dari sikap
keheranan dan rasa ingin tahu yang besar terhadap peristiwa atau fakta dari semua peneliti itu.
Pengalaman ini memunculkan sikap keheranan dan rasa ingn tahu yang besaar. Kemudian
berusaha untuk mencari penjelasan mengenai apa yang diteliti dan juga mencoba untuk
merumuskan hipotesis berkaitan dengan hasil penelitian tersebut. Boleh disimpulkan bahwa
metode pemikiran abduksi ini merupakan bentuk pemikiran yang didasarkan pada fakta dan juga
kasus yang terjadi. Peristiwa serta fakta tersebut menjadi titik tolak bagi pemikiran dengan metode
abduksi ini, yang kemudian berdarkan fakta tersebut peneliti dapat mencoba merumuskan
hipotesisnya dengan maksud untuk menjelaskan fakta tersebut. Sehingga hipotesisi yang dibuat itu
sifatnya universal dan juga general. Suatu saat akan terjadi bahwa hipotesis yang sudah dibuat
pada awalnya ditentang oleh fakta karena mengandung ketidaksesuaian, maka harus ada hipotesis
lain yang harus diajukan kembali. Konseskuensinya adalah banyak hipotesis yang dikemukakan
dan ditawarkan untuk menjelaskan suatu fakta yang terjadi.
Abduksi menurut Charles Sanders Pierce, dapat pula dipahami sebagai bentuk pemikiran yang
berfungsi untuk menawarkan suatu hipotesis yang tentunya mampu memberikan penjelasan
terhadap seluruh peristiwa secara akurat dan mendekati kebenaran. Silogisme abduksi ini biasanya
diwali oleh sebuah fakta atau peristiwa, kemudian disimpulkan dalam bentuk hipotesis untuk
menjelaskan peristiwa tersebut. Dalam hal ini charles memberikan 2 macam ciri dari metode
abduksi ini.
Ciri yang pertama, abduksi menawarkan suatu hipotesis yang memberikan penjelasan atau
eksplanasi yang probable. Probable disini maksudnya adalah untuk menjelaskan dan menegaskan
bahwa hipotesis itu merumakan satu kemungkinan penjelasan. Sifat dari hipotesis itu adalah
sebagai konjektur, atau sering disebut sebagai dugaan. Ilmuwan yang menjelaskan suatu
pengetahuan harus benar-benar tahu bahwa, jika pengetahuannya benar, maka fakta yang
diobservasi akan dapat dijelaskan secara benar pula. Kebenaran yang terkandung di dalam
hipotesis itu harus diuji melalui proses verifikasi.
Ciri yang kedua, abduksi pun dapat memberikan eksplanasi atau penjelasan bagi fakta yang
mungkin belum dijelaskan atau bahkan tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat diobservasi secara
langsung. Berdasarkan ciri yang kedua ini, sedikit ada pertentangan dari seorang tokoh Auguste
Comte dengan positivisme-nya yang beranggapan bahwa semua hipotesis seharusnya dapat secara
langsung menjelaskan fakta. Tapi bagi Pierce, jika hipotesis itu mampu menjelaskan fakta yang
bisa diamati, sekaligus juga fakta-fakta yang tidak bisa diamati, itu sudah cukup untuk dianggap
sebagai teori.
Sumber:
- Wikipedia
- Teori Semiotika Charles Sanders Peirce
- Metode Abduks Menurut Charles Sanders
http://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2015/01/charles-sanders-peirce-flsuf-amerika.html