Anda di halaman 1dari 3

Cacing tidak ada istilah yang namanya jantan dan betina, untuk bereproduksi

cacing tidak memerlukan perkawinan antara jantan dan betina. Jika kita lihat,
cacing pipih memiliki perilaku unik lho..! Cacing pipih akan beradu kekuatan
untuk menentukan siapa yang berperan sebagai pejantan dan betina. Pemenangnya
akan berperan sebagai pejantan, sedangkan yang kalah akan berperan sebagai
betina dan bertugas menjaga telur-telur dari sang cacing pemenang. Benar-benar
unik dan aneh ya perilaku Cacing pipih ini

Buaya adalah reptil purba yang hanya sedikit berubah karena evolusi yang berhasil
diselamatkan dari kepunahan. Mereka sudah hidup sejak 200 tahun yang lalu.
Sementara hewan hewan yang sezaman dengan nenek moyang para buaya itu
sudah punah, seperti Tyrannosaurus rex dan Brontosaurus.

Tulisan ini akan mengemukakan beberapa keunikan yang dimiliki buaya sepanjang
siklus hidupnya. Setiap kali bertelur buaya bisa menghasilkan 80 butir telur.
Karena sangat sayang pada calon anak- anaknya itu, buaya menggali lubang yang
cukup besar untuk menampung seluruh telur itu. Lalu mereka menutupi lubangnya
dengan dedaunan atau rerumputan. Merasa belum cukup aman, buaya itu bahkan
terus menjagai lubang telurnya.

Setelah 90 hari telur buaya itu akan menetas. Kalau sudah mendengar suara retak,
itu tandanya telur akan menetas. Si induk buaya yang menjaga akan segera
menggali lubang untuk membantu anak anaknya keluar dari telur.
Lalu si induk mulai membawa anak anaknya satu per satu ke air. Namun
sayangnya, terkadang tidak semua anak buaya berhasil dibawa ke sungai. Mengapa
? Rupanya bayi bayi buaya itu sering dimangsa oleh biawak, burung, dan belut.
Suhu tubuh buaya harus selalu berkisar antara 30 32OC. Tanpa suhu yang stabil
seperti itu, buaya tidak dapat makan, mencerna makanan dengan baik, ataupun
melakukan berbagai macam aktifitas.

Anda mungkin juga menyukai