Anda di halaman 1dari 64

Sistem Kelistrikan

Unit Pembangkit Listrik


BAGIAN I - GENERATOR

Outline Sistem Kelistrikan Pembangkit

1.

Generator

2.

Transformer

3.

Gardu Induk Pembangkit

4.

Sistem Kelistrikan Bantu (Auxiliary Power System)

5.

Sistem DC & Sistem Emergency

6.

Sistem Perangkat Proteksi Lokal

Bagian I - Generator
Sub Bahasan :
Generator
Sistem Eksitasi
Sistem Sinkronisasi

Generator
Fungsi Generator : menghasilkan tenaga listrik /

mengubah energi gerak pada turbin menjadi energi


listrik; pada nilai tegangan dan frekuensi
tertentu.
Pada pembangkit umumnya digunakan generator

sinkron 3 fase, dengan tegangan pembangkitan s.d

tegangan menengah;
Energi listrik yang dibangkitkan generator

dikirimkan ke trafo utama dan trafo unit

pembangkit.
4

Generator

Komponen Generator
Komponen utama generator :
Rotor : bagian yang berputar
Stator : bagian yang diam
Exciter : menghasilkan arus eksitasi yang diperlukan generator

Pada generator dengan kapasitas besar:


kumparan medan berada di rotor
tegangan listrik diinduksikan kumparan jangkar di stator.

Komponen Pendukung generator :


Pendingin generator
Relai proteksi
8

Rotor

10

Stator

11

Prinsip Operasi Generator

12

Frekuensi generator
Frekuensi generator sinkron dengan putaran mekanis

generator.
Frekuensi adalah fungsi kecepatan putaran dan jumlah kutub.

ns P
f
120

13

No. of poles

Speed (rpm) at
50 Hz

Speed (rpm) at
60 Hz

3,000

3,600

1,500

1,800

1,000

1,200

750

900

10

600

720

12

500

600

Tegangan Luaran Generator


Luaran generator berupa tegangan bolak balik (AC)
Tegangan generator adalah fungsi :
Kecepatan putaran dan
Fluks medan arus eksitasi
Konstanta : jumlah belitan, susunan belitan, jumlah kutub

Eeff = C n
k If

14

AC Sinusoidal

15

AC Power
Daya sesaat (p)= nilai tegangan sesaat dikalikan arus sesaat
Daya aktif (P) = daya yang didisipasikan menjadi kerja
Daya rekatif (Q)= daya yang diubah pada komponen reaktif
Daya semu (S) =
Faktor daya (pf) =

16

Generator 3 Phase

17

Tengangan 3 fase

18

Hubungan 3 fase
Hubungan bintang Y

Hubungan Delta

Vline = 3 x Vphase

Iline = 3 x Iphase

Iline = Iphase

Vline = Vphase

Daya rangkaian tiga fase

Daya Sistem 3 phase


- Jika magnitude tegangan fase ke netral adalah |Vp|, dan
-

21

magnitude arus fase adalah |Ip| maka daya 3 fase


P3 = 3 |Vp| |Ip| cos
P3 = 3 |VL| |IL| cos
Q3 = 3 |Vp| |Ip| sin
Q3 = 3 |VL| |IL| cos
|S| = (P2+Q2) = 3 |Vp||Ip|=3 |VL| |IL|
Faktor daya = cos = P/S

Operasi Generator
Operasi tanpa beban
Operasi berbeban terpisah
Operasi paralel generator

Rangkaian Ekuivalen Generator Sinkron


Persamaan tegangan pada

generator :
E a V IR a jIX s ;
Xs Xm Xa

dengan
Ea = cn

23

Ea = tegangan induksi pada


jangkar
V = tegangan terminal output
Ra = resistansi jangkar
Xs = reaktansi sinkron

Alternator tanpa beban


Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan

rotor diberi arus medan (If); tegangan akan terinduksi pada


kumparan jangkar stator.

Ea = cn
Dimana
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
= fluks yang dihasilkan oleh If

Operasi Generator Tanpa Beban

Operasi generator berbeban


Dalam keadaan Generator berbeban akan mengalir Arus

jangkar (Ia).
Tegangan Ea tidak sama dengan V .
kondisi ini depengaruhi oleh jenis beban yang mempunyai
power faktor berbeda dan besar Arus jangkar (Ia).

Generator berbeban dengan pf lagging

Generator Berbeban dengan pf = 1

Generator Berbeban dengan pf Leading

Regulasi Tegangan
Regulasi Tegangan (VR) menyatakan nilai prosentase untuk

pengaturan besaran tegangan antara tegangan tanpa beban


dengan kondisi berbeban (beban penuh)

Perubahan Tegangan pada Berbagai


Kondisi Pembebanan

Karakteristik Generator terhadap


Beban Daya Aktif
Kenaikan beban daya aktif akan menurunkan putaran dan

frekuensi generator

Karakteristik Generator terhadap


Beban Daya Reaktif

SISTEM EKSITASI
Sistem eksitasi menyediakan medan magnet yang

diperlukan pada generator


Fungsi sistem eksitasi:
Besar tegangan output generator, atau
Besar daya reaktif generator

Meningkatkan stabilitas operasi paralel generator sinkron

Sistem eksitasi secara umum terdiri dari :


Excitation power unit : menyediakan arus eksitasi
Excitation regulator : mengontrol output arus eksitasi

34

35

Blok Diagram Sistem Eksitasi


Power
unit

Electric
system
Gnerator

Excitation
regulator

Excition
36

Input signal

Sistem eksitasi statik


Sistem eksitasi statik disuplai dari eksiter yang bukan mesin

bergerak.
Suplai daya listrik untuk eksiter dapat diambil dari output
generator itu sendiri atau sumber lain dengan melalui
excitation transformer, disearahkan melalui rectifier dan
disalurkan ke rotor generator.
Tegangan output diatur menggunakan regulator.

37

Eksitasi Statik

38

Sistem Eksitasi Dinamik


Sistem eksitasi dinamik disuplai dari eksiter yang merupakan

mesin bergerak.
Arus penguat medan generator didapatkan dari exciter yang
umumnya terpasang satu poros dengan generator utama
Eksiter dapat berupa :
generator DC atau

generator AC yang disearahkan menggunakan rectifier.

Eksitasi bisa dengan sikat atau tanpa sikat (brushless)


Pada generator kapasitas besar, digunakan generator penguat

secara bertingkat.

Generator penguat pilot (pilot exciter) dan


Generator penguat utama (main exciter).

39

Generator dengan eksitasi dinamik

40

Eksitasi dengan sikat

- Exciter berupa generator arus searah


- Hubungan exciter ke generator melalui slip ring dan brush

Eksitasi Tanpa Sikat (Brushless Excitation)

Penyaluran arus eksitasi ke rotor generator utama menggunakan rotating rectifier


(tidak menggunakan brush)

Blok Diagram Sistem Eksitasi

43

Brushless Excitation

44

Blok diagram brushless excitation


LH
MLZ, WLZ
excitation
regulator

1YH
2YH
GZ

45

JL

MK

DK
KZ

JFL

Peralatan pada sistem eksitasi


Pilot exciter : memberi penguatan pada main exciter.
Main exciter : Sebagai penguat utama bagi generator setelah

terlebih dahulu mendapat arus penguatan dari pilot exciter.


AVR : Sebagai pengendali agar tegangan output generator
selalu stabil/konstan
CT/ PT AVR : Sebagai pengukur arus dan tegangan output
dari generator.

Sinkronisasi Generator
Sinkronisasi : menghubungkan generator sinkron ke grid

sistem interkoneksi listrik operasi paralel


Operasi sinkronisasi dilakukan menggunakan piranti
sinkronisasi (synchroscope)
Syarat operasi sinkron :
Tegangan sama
Frekuensi sama
Fase sama
Urutan fase sama

47

Prinsip Sinkronisasi
Dua tegangan yang digunakan

pada sistem sinkronisasi


diambil dari sisi sistem (grid)
dan sisi generator-

transformer. Tegangan
tersebut dikirimkan ke piranti
sinkronisasi

48

Tegangan sama
Antara tegangan generator ( yang akan dipararel ) dengan tegangan

sistem jaringan harus sama besarnya ( nilainya ).


Tegangan generator diatur dengan mengatur arus eksitasi
generator.
Apabila tegangan generator lebih tinggi dari tegangan sistem,
maka mesin ( generator ) akan mengalami sentakan beban M Var
lagging (induktif ) ; artinya generator mengirim daya reaktif ke
sistem.
Sebaliknya bila tegangan generator lebih rendah dari pada tegangan
sistem, mesin akan mengalami sentakan beban M Var Leading (
kapasitif ), artinya generator menyerap daya reaktif dari sistem.
49

Frekuensi sama
Frekuensi generator dan frekuensi sistem harus sama.
Untuk menyamakan frekuensi, maka putaran generator

harus diatur, yaitu dengan cara mengatur katup governor (


aliran uap masuk turbin ).
Jika frekuensi generator lebih tinggi dari pada frekuensi
sistem, sistem akan mengalami sentakan beban MW dari
mesin, artinya mesin membangkitkan MW.
Sebaliknya jika generator frekuensinya lebih rendah dari pada
sistem, mesin akan mengalami sentakan MW dari sistem ,
artinya mesin menjadi motor (motoring).
50

Fase sama
Sudut fasa antara generator dan sistem harus sama.
Untuk menyamakannya fasa generator harus diatur, yaitu

dengan cara mengatur kecepatan generator dengan katup


governor.
Apabila terjadi perbedaan fasa antara generator dengan
sistem akan mengakibatkan sentakan
perpindahan daya antara mesin dan sistem.
Hal ini mengakibatkan kondisi gangguan dan terjadinya
sirkulasi arus antara mesin dan sistem yang besarnya
ditentukan oleh perbedaan antara keduanya.
51

Pra sinkronisasi generator


Sebelum melakukan sinkronisasi generator dengan sistem
jaringan (infinite bus), pastikan bahwa :
Pemutus tenaga ( circuit breaker ) generator dalam keadan terbuka
Pemutus tenaga sistem eksitasi generator dalam keadan terbuka.
Mesin berputar pada putaran nominal dengan governor pada posisi
minimum.
Semua kondisi unit normal dan memuaskan untuk di
sinkronisaikan.
Sistem jaringan telah bertegangan dan pemisah (disconnecting
switch) pada bus sudah masuk.

52

Sinkronisasi manual
Prosedur sinkron pada generator secara manual :
1)
Naikkan putaran mesin dengan kontrol governor hingga putarannya sama dengan
kecepatan frekuensi sistem.
2)
Periksa sistem eksitasi, kemudian masukan pemutus tenaga penguat medan ( field
breaker ).
3)
Naikan arus eksitasi, periksa tegangan generator bila tegangan generator mencapai
normal, masukan sistem pengatur tegangan (AVR ) ke posisi auto.
4)
Masukan switch synchroscope keposisi manual. Dan lihat apakah kecepatan mesin fast
atau slow dibanding kecepatan sistem.
5)
Atur eksitasi agar tegangan generator sama dengan tegangan sistem.
6)
Atur frekuensi dan sudut fasa dengan menggunakan kontrol governor agar
synchroscope berputar perlahan kearah fast.
7)
Pada saat jarum synchroscope mendekati titik nol (jam 12), tekan tombol pemutus
tenaga generator sehingga CB masuk pada saat jarum menunjuk titik
nol. Generator telah sinkron.
8)
Matikan peralatan sinkronisasi dan selektor switch.

53

Generator beroperasi terpisah


Apabila Generator beroperasi secara terpisah (

Isolated system) :
Daya aktif dan reaktif yang disuplai oleh Generator
ditentukan oleh jumlah kebutuhan beban yang
tersambung.
Set point, governor dari Generator akan mengendalikan
frekwensi operasi sistem daya.
Arus medan (set point regulator medan )
mengendalikan tegangan terminal sistem daya.

Operasi Paralel Generator


Persyaratan Operasi Paralel Generator :
Tegangan sama antara running dan incoming.
Frekwensi sama.
Sudut phase gelombang arus bolak-balik sama
Urutan phase sama.

Paralel Generator
Generator beroperasi
paralel, dengan menaikkan
set point governor dari
salah satu generator (G2),
maka frekwensi sistem
naik dan daya aktif yang
disuplai oleh generator
naik, sementara daya aktif
yang disuplai generator
lainnya (G1)turun.

Paralel Generator
Generator beroperasi

paralel, dengan menikkan


set ponit governor salah satu
generator (G2), tanpa
manaikkan frekwensi sistem
atau konstan, sementara
generator lainnya (G1)
menurunkan set point
governor,

Paralel Generator

Generator beroperasi paralel, dengan menaikkan salah satu arus medan


(G2), maka tegangan sistem naik, dan daya reaktif yang disuplai ke sistem
naik, sementara daya reaktif generator lainnya (G1) akan turun.

Paralel Generator dengan Infinite Bus


Jaringan infinite bus adalah jaringan sistem daya yang sangat

besar dan luas yang terhubung secara interkoneksi dari unitunit pembangkit.
Jika generator terhubung ke sistem infinite bus maka
pengaturan arus eksitasi/penguatan medan tidak
berpengaruh pada perubahan tegangan sistem, melainkan
berpengaruh pada pengaturan aliran daya reaktif ke sistem

Pengaturan Daya Aktif


Pengaturan daya aktif ( P ) unit pembangkit yang terhubung pada

sisten infinte bus adalah dengan mengatur governor, yang berarti


mengatur jumlah bahan bakar pada PLTD, PLTG atau uap pada
PLTU, PLTP.

Anda mungkin juga menyukai