Anda di halaman 1dari 2

seperti kita ketahui, selain sebagai Dasar Negara, ia juga menjadi ideologi bangsa.

Sebagai
ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan masyarakat untuk membangun bangsa
dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang kehidupan. Pancasila tidak
menentukan secara apriori sistem ekonomi dan politik, tetapi sistem apa pun yang dipilih harus
mampu menyalurkan aspirasi utama tersebut.
Pancasila sebagai Ideologi Nasional yang pada dasarnya menampilkan nilai-nilai universal
menunjukan wawasan yang integral integratif dan sebagai ideologi modern mampu memberikan
gairah dan semangat yang tinggi. Berbeda dengan ideologi-ideologi Barat, Pancasila yang
dilahirkan dalam budaya dan sejarah peradapan timur sangat menjunjung tinggi peran
religiusitas yang justru sangat didambakan dalam alam kehidupan dan peradapan teknokratis
sekarang ini.
Sebagaimana kita ketahui, kondisi masyarakat sejak permulaan hidup kenegaraan adalah serba
majemuk. Masyarakat Indonesia bersifat multietnis, multireligius, dan multiideologis.
Kemajemukan tersebut menunjukkan adanya berbagai unsur yang saling berinteraksi. Berbagai
unsur dalam bidang-bidang kehidupan masyarakat merupakan benih-benih yang dapat
memperkaya khazanah budaya untuk membangun bangsa yang kuat, tetapi sebaliknya dapat
memperlemah kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan dan perselisihan.
Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
Melihat situasi demikian, masalah yang perlu diatasi pertama kali adalah bagaimana
menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat dibutuhkan untuk mengawali
penyelenggaraan negara. Dengan kata lain, nation and character buildings merupakan prasyarat
dan tugas utama yang harus dilaksanakan. Dalam konteks ini Pancasila dipersepsikan sebagai
ideologi persatuan. Pancasila diharapkan mampu memberikan jaminan persatuan untuk
memecahkan perbedaan serta pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik.
Karena urgensi untuk memecahkan masalah-masalah politik selama dua dasawarsa dalam
penyelenggaraan negara, Pancasila sebagai Ideologi Nasional dipersepsikan sebagai sintesa
atau perpaduan yang mempersatukan berbagai sikap hidup yang berada di tanah air. Berbagai
aliran dan pendirian yang berbeda dipertemukan dalam Pancasila. Pancasila menyediakan
arena yang di satu pihak memberikan keleluasaan bergerak, tetapi di pihak lain memberikan
patokan moral yang tidak boleh dilanggar.

Penampilan Pancasila sebagai ideologi persatuan atau pemersatu telah menunjukkan relevansi
dan kekuatannya dalam dua dasawarsa sejak permulaan kehidupan dan penyelenggaraan
negara RI. Rakyat Indonesia telah dibangun dengan kasadaran kuat sebagai bangsa yang
memiliki identitas dan hidup bersatu dalam jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Nasional untuk memberikan orientasi ke depan
mengharuskan bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapinya.
Kemajuan ilmu pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan pesatnya perkembangan sarana
komunikasi membuat dunia makin kecil dan independensi di kalangan bangsa-bangsa di dunia
semakin menguat.
Pembangunan nasional tidak hanya ditentukan faktor-faktor dalam negeri, tetapi juga dikaitkan
dengan faktor yang berkaitan dengan permodalan. Bangsa Indonesia kini sedang sibuk
membangun dengan usaha memecahkan masalah-masalah dalam negeri, seperti kemiskinan
dan kesenjangan sosial, mau tidak mau terseret ke dalam jaringan politik dunia yang dipengaruhi
oleh kekuatan ekonomi raksasa dunia. Tantangan itu hanya bisa diatasi apabila bangsa
Indonesia tetap mempertahankan identitasnya dalam ikatan persatuan nasional dan mampu
mengembangkan dinamikanya agar mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia.
Demikianlah penjelasan tentang Pancasila sebagai Ideologi Nasional. (DP)

Anda mungkin juga menyukai