E-Mail :
profmudrajadk@gmail.com
HP : 0811 25 4255
Visit my site:
http://www.mudrajad.com
www.mudrajad.com
2009
2010
2011
2012*
2013*
Indonesia
4.5
6.1
6.4
6.0
6.4
Malaysia
3.6
7.2
5.3
4.4
4.7
Singapura
3.3
14.5
4.8
2.0
2.9
Thailand
3.5
7.8
4.5
5.5
5.9
Filipina
1.0
7.3
5.0
4.8
4.7
Cina
8.5
10.3
9.6
7.8
8.2
India
5.4
8.6
8.2
4.8
5.9
Negara
Sedang
Berkembang
2,1
6,0
6.6
6.4
5.6
Negara
Maju
-3,2
2,1
2.2
2.6
1.5
www.mudrajad.com
Sumber: IMF (2012). Note * projection.
Indonesia adalah negara agraris pada tahun 1960an hingga 1980an. Namun sejak
tahun 1993, telah terjadi transformasi struktural karena industri telah
menggantikan pertanian sebagai penggerak utama PDB Indonesia. Kontribusi
sektor manufaktur terhadap PDB Indonesia cenderung mengalami penurunan
kembali sejak tahun 2004. Namun demikian, pada tahun 2011 kontribusi
manufaktur meningkat menjadi 27,3%, sedang sektor pertanian menyumbang
13,5% terhadap PDB.
Kontribusi Masing-masing Sektor terhadap PDB Indonesia, 1969-2011
Pertanian
1968
Sektor
51,0
1978 1988 1998 2000 2004 2006 2008 2009 2010 2011
30,5
24,1
17,4
15,6
15,4
14,1
14,1
15,3
15,3
13,5
17,6
12,1
8,3
12,1
8,6
9,4
9,1
10,6
11,2
8,1
Pertambangan
4,2
Manufaktur
8,5
10
18,5
23,9
27,8
28,3
28,1
27,8
26,4
24,8
27,3
Lainnya
36,3
41,9
45,2
50,3
44,6
47,7
48,1
52,9
47,7
48,7
51,1
PDB
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
4 100
Note: Other sectors include the following: electricity, gas, and water sector; construction sector; trade, hotel, and restaurant sector; transportation and communication
sector; finance, rental, and company service sector; and service sector.
Source: Calculated from BPS (2012)
www.mudrajad.com
Sumber: BPS, diolah (2012)
Sesudah Krisis
6
Sumber: KPIN (2009).
Persen (%)
1995
2004
2005
2006
2007*
47.1
30..3
29.3
27.1
11.0
9.2
13.8
12.5
12.4
10.4
6.7
5.7
5.4
5.8
1.8
5.8
5.6
5.2
5.7
13.5
11
12.1
12.6
18.6
3.3
3.9
3.9
3.8
3.6
3.2
2.9
2.9
2.8
8.6
12.4
25.7
27.4
29.4
34.6
Barang lainnya
0.6
0.9
0.9
0.9
5.7
100
100
100
100
100
Total Industri
*Kuartal 2 2007
Sumber: diolah dari BPS (2007), Depperin (2007)
Empat penyumbang industri manufaktur utama yang berperanan dalam pembentukan PDB
industri pengolahan non-migas selama 1995-2007 adalah industri alat angkut, mesin dan
peralatannya; industri makanan, minuman dan tembakau; industri pupuk, kimia dan barang
dari karet; serta industri tekstil, barang kulit dan alas kaki
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
Indofood
(Noodle
Only)
Nestl
Garudafood Coca-Cola Sinar Sosro
Frisian Flag Santos
manufacturer
(Domestic (Peanut &
(RTD Tea)
(Coffee &
without JV)
Snack)
Candy)
Heinz ABC
Danone
Mayora
(Biscuit & (Coffee, Hot
Beverages) Cereal,
Candy)
Cabang Industri
Persen (%)
1995
2004
2005
2006
16.5
1.4
2.7
7.2
10.4
4.1
1.3
1.2
-2.1
-1
-1
13.5
7.6
2.4
2.1
11.9
8.8
4.5
20.1
9.5
3.8
0.5
18.6
-2.6
-3.7
4.7
7.7
17.7
12.4
7.5
Barang Lainnya
8.9
12.8
2.6
3.6
13.1
7.5
5.9
5.3
Total Industri
Sumber: diolah dari BPS (2007), Depperin (2007)
2007*
2004-2007
1.2
3.1
-10.3
-0.9
-10.3
-3.6
-16.3
-1.0
20.2
10.6
-3.1
2.7
4.7
0.8
31.2
17.2
-29.9
-2.7
7.3
6.5
*Kuartal 2 2007
1.800.000
Minyak Tanah
Minyak Solar
1.600.000
1.400.000
1.200.000
Kilo Liter
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
Des
2005
Jan
2006
Peb
2006
Mar
2006
April
2006
Mei
2006
Juni
2006
Juli
2006
Agust
2006
Sept
2006
Okt
2006
Nop
2006
Des
2006
Jan
2007
Peb
2007
Mar
2007
April
2007
Mei
2007
Juni
2007
Juli
2007
Agust
2007
Sept
2007
Okt
2007
Bulan
Hundreds
Penjualan Motor
Hundreds
6.000
5.000
Penjualan Mobil
450
400
Motor Sale
Car Sale
350
300
4.000
250
3.000
200
2.000
150
1.000
100
50
0
JanFebMar Apr MayJun Jul AugSepOct NovDecJan FebMar Apr MayJun Jul AugSepOct
2006
2007
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
2006
2007
Terjadi peningkatan penggunaan premium pada bulan Oktober dan diperkirakan akan terus
10
meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor (Mobil dan Motor)
INDUSTRY
Pangsa terhadap Industri Manufaktur 2004-2009
Tinggi
Tinggi
Pertumbuhan
2004-2009
Rendah
Rendah
Sunrise Industry: Industri pupuk, kimia, dan barang dari karet banyak diuntungkan dengan
kenaikan harga minyak dunia terutama untuk produk amoniak. Lonjakan penjualan kendaraan
bermotor juga berpengaruh terhadap penjualan industri pengolahan bahan karet.
Sunset Industry: Industri barang kayu dan hasil hutan serta industri logam dasar, besi dan baja
dimana pertumbuhan menurun akibat persaingan global, di mana China dan Korea Selatan
menjadi pemain besar dalam industri barang kayu dan hasil hutan.
11
Sumber: Diolah dari BPS (2012)
Consumption
driven
growth:
PERILAKU
KONSUMTIF
RAKYAT INDONESIA: TETAP
BELI
MOBIL/SEPEDA
MOTOR, MANDI DENGAN
SABUN & SHAMPOO, BELI
DENNGAN CREDIT CARD,
MAKAN
MIE
INSTANT,
NGROKOKAN
UNTUK
PENGHILANG
STRESS,
RENOVASI RUMAH DENGAN
SEMEN, KE MANA-MANA
NENTENG
PONSEL,
NONTON TV TERUS, SAMBIL
MINUM TEH BOTOL SOSRO.
2006
2008-07
2009
2010
Company
Astra
Unilever
BCA
Indofood
Bank
Mandiri
Indosat
10
Telkom
HM.
Sampoerna
BRI
10
Holcim
Indonesia
12
12
10 Besar
Perusahaan
Terbaik di
Indonesia yang
masuk
The Worlds
Biggest
Companies
Menurut Majalah
Forbes
(21/4/2010)
Sumber:
http://www.forbes.c
om/lists/2010/18/glo
bal-2000-10_TheGlobal-2000Indonesia_10Rank.h
tml, accessed 3
Nov2010
Company
Rank
Sales
($Bil)
Profits
($Bil)
Aset
($Bil)
Market
($Bil)
Telekom Indonesia
684
5.42
0.95
8.37
17.74
796
2.07
0.52
22.46
12.65
Bank Mandiri
796
2.85
0.47
32.32
10.03
843
2.74
0.53
22.39
9.49
1412
2.47
0.26
24.07
3.07
Bumi Resources
1533
2.96
0.57
5.44
4.56
Bank Danamon
1802
2.00
0.16
10.39
4.62
PGN
1915
1.14
0.06
2.34
9.82
Semen Gresik
1977
1.09
0.23
0.97
4.87
PT Bukit Asam
1986
0.95
0.29
0.83
3.93
Analisis 2000 perusahaan terbaik di dunia tersebut menunjukkan bahwa meskipun gejolak di sektor
keuangan global, bank masih mendominasi, dengan 5 perusahaan di jajaran 10 terbaik di
Indonesia. Sektor-sektor ini bukan pemimpin dalam pertumbuhan sepanjang tahun
lalu.
13
@Mudrajad
13
Indonesia mampu tumbuh 4,5% di tengah krisis global 2009 karena ditopang oleh
konsumsi (consumption-driven growth) tapi unbalanced growth. Pada tahun 2008
Konsumsi rumah tangga merupakan pendorong utama ekonomi Indonesia (57,8%
terhadap PDB Indonesia), diikuti oleh investasi (24,6%), net export (10,6%), dan
pengeluaran pemerintah (7%). Dan pada tahun 2012 hal tersebut masih terjadi,
Konsumsi
rumah tangga merupakan pendorong utama ekonomi Indonesia (55,08%).
70
60
57,4
57,2
56,9
55,08
49,6
50
49,55
47,58
46,6
42,8
40,05
Persen (%)
55,58
40
38,38
38,23
36,2
32,54
30
23,7
25,24
24,42
24,1
23,4
20
10
9,55
8,1
10,26
10,5
8,6
11,32
8,23
9,2
7,84
0
2008
2009
2010*
2011**
2012***
Tahun
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Investasi
Ekspor
Impor
Net Ekspor
14
Rokok Kretek
200000
Rokok Putih
150000
Klobot/Klembak
100000
Total
50000
0
1996 1997 1998 1999 2000 2001
Sumber:
Diolah dari data Indocommercial
(1999;2002)
@Mudrajad Kuncoro\GBE
15
ANALISIS STRUKTUR
INDUSTRI ROKOK KRETEK
IHH bernilai antara 0-1.
Jika mendekati 0 berarti
struktur industri mendekati
pasar persaingan sempurna.
Rasio konsentrasi:
Jika mendekati 1 maka
CR4 & CR 8 : pangsa 4
struktur industri cenderung
perusahaan terbesar dan
ke pasar monopoli.
pangsa 8 perusahaan
Jika CR4 = 40%, maka struktur
terbesar dalam industri.
industri dikatakan berbentuk
Indeks Herfindahloligopoli (Kuncoro, et al, 1997:
Hirschman (IHH):
Bab 22)
penjumlahan kuadrat pangsa Menurut Stigler, suatu industri
pasar tiap-tiap perusahaan
dikatakan berstruktur oligopoli
dalam suatu industri.
bila mempunyai konsentrasi
industri lebih dari 60%.
@Mudrajad Kuncoro\GBE
16
(Hasibuan, 1993)
Untuk mengukur
konsentrasi industri
digunakan dua indikator:
17
Diversifikasi usaha
Djarum
Bermula dari raja rokok,
merambah berbagai bisnis:
Perbankan: beli saham BCA
bersama Farallon Capital; Bank
Haga & Hagakita
Properti: WTC Mangga Dua.
Mal Daan Mogot, Perum
Karawang Resinda, Griya
Padma Semarang, Hotel
Padma
Optik: pemain terbesar bisnis
lensa kacamata
Elektronika: Polytron, Digitec
Tekstil: busana & garmen
Funiture: Ligna,Kudus Istana
@Mudrajad Kuncoro\GBE
Furnitur
18 2003
Sumber: Swa (Jan,
Para Pemain
Rokok Pinggiran
Sebagai follower
Meniru desain grafis &
kemasan produk 4 besar
Harga murah
Pemasaran sebatas kec, kab,
provinsi
Iklan bombastis & sihir kata:
Rokok ini memakai
tembakau sangat canggih
& cocok untuk kaum
intelektual (Dja Yen Ng)
Dari umat untuk umat
@Mudrajad Kuncoro\GBE
(Aseng Jaya, 565)
19
JURUS 4 P DAN 4 C
4 P (kiat pemasar):
4 C (kiat pelanggan):
PRODUCT: macam
Customer needs &
produk, mutu, desain,
wants
penyajian, ukuran,
Cost to customers
pelayanan, garansi
Convenience:
PRICE: harga dasar,
diskon, jangka waktu,
kemudahan,
syarat
kenyamanan
PLACE: saluran,
Communication
cakupan, jenis, lokasi,
transportasi
Segmen rokok pinggiran:
klas bawah, pengin tampil gaul
PROMOTION: promosi,
merek terkenal, tapi duit cekak
iklan, wiraniaga, humas,
@Mudrajaddg
Kuncoro\GBE
20
pemasaran langsung
@Mudrajad Kuncoro\GBE
21
STRATEGI FOCUS:
UMAT ISLAM, HURUF ARAB
@Mudrajad Kuncoro\GBE
22
Tantangan Regional
Liberalisasi Perdagangan
WTO
Besar
108
9,6%
19
5,9%
21,9%
62,5%
0,2
0,7
15,8
83,3
Menengah
Kecil
Mikro
Modifikasi
Positioning
Targeting
Segmenting
25
Categorization of Goods
Normal Track (target of tariff rate = 0%)
(a) Early Harvest Program (2006)
(b) NT1 (2010)
(c) NT2 (2012)
Sensitive list
(a) Tahun 2012 tarif menjadi 20%
(b) Tahun 2018 tarif menjadi 0-5%
Highly Sensitive list
Tahun 2015 tarif menjadi 50% (untuk produk yang pada
tahun 2002 tingkat tarifnya >50%)
ASEAN-EU
ASEAN-Canada
ASEAN-China FTA
ASEAN-US TIFA
ASEAN-Korea FTA
ASEAN-Japan CEP
ASEAN-Pakistan
ASEAN-India FTA
ASEANAustralia- New
Zealand FTA
Peluang
Jumlah penduduk AC-FTA sebanyak 1,9 miliar,
merupakan salah satu blok perdagangan
terbesar di dunia.
Nilai perdagangan AC-FTA mencapai US$ 200
miliar, terbesar setelah Uni Eropa dan NAFTA.
Negara ASEAN mendapat keuntungan dari
rendahnya tarif ekspor ke China, dengan ratarata 8,9 persen pada 2007.
Uraian
2005
Total Ekspor
2006
2007
2008
2009
139,605 119,480
2010*
Growth
(Jan-Aug
2009-2010,
% y o y)
99,226
-(14.41)
35.10
9,553
10,906
12,496
15,387
10,612
9,375
-(31.03)
40.43
Minyak Mentah
7,259
7,905
9,380
11,442
7,996
6,876
-(30.12)
22.64
Hasil Minyak
2,264
3,001
3,117
3,945
2,616
2,499
-(33.68)
30.43
10,720
12,039
12,285
16,333
9,826
8,481
-(39.84)
38.86
66,752
80,577
93,142
107,884
97,760
81,369
-(8.50)
31.91
Minyak
Gas
Nonmigas
32
ASEAN-China FTA?
Ekspor dan Impor Indonesia dengan China (2006-2009)
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010*
Surplus/Defisit
Neraca Perdagangan (juta
US$)
1.706,70
1.117,60
-3.610,70
-2.502,80
-3.686,60
%
% Peran Thd % Peran Thd Total
Perubaha Total Ekspor Ekspor Non Migas
n 2009 Non Migas 2009
Aug 2010
Jan-Aug
2008
2009
2010
terhadap
2008
13,336,150 12,206,915 10,093,982
-8.46
10.21
12.51
6,175,988 5,619,469 4,800,832
-9.01
4.71
5.95
Nilai (Ribu US $)
Negara
Tujuan
Jepang
Malaysia
Amerika
Serikat
China
Thailand
Singapura
Taiwan
Korea
Selatan
Australia
Vietnam
12,375,319 17,659,533
8,658,341
42.69
14.78
10.72
9,574,441
3,253,375
10,496,994
2,837,584
7,421,250
2,587,798
8,854,736
2,860,955
9,755,906
2,671,201
6,428,411
1,976,128
-22.44
-20.45
-15.64
-0.82
6.21
2.16
7.41
2,39
12.08
3.31
7.96
2.44
4,490,555 5,109,186
3,798,641
13.77
4.27
4.71
2,683,064 2,287,935
1,688,865 1,449,335
1,918,418
1,109,627
-14.73
-14.18
1.91
1.21
2.37
1.32
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Description of Goods
2008
2009*
1.178,5
557,5
995,6
213,0
87,4
84,5
161,6
18,2
89,2
56,7
8
9
10
Description of Goods
Elect. App. For LineTelephony/Line
8517 Telegraphy
Automatic Data Processing
8471 Machines and Units Thereof
2008
2009*
1.619,0
1.027,6
457,8
422,0
277,0
98,9
268,9
240,1
215,6
261,3
195,0
196,0
191,3
26,1
183,6
51,9
178,9
39,2
169,1
167,2
Ekspor Indonesia terus mengalami penurunan dan bahkan telah menyebabkan defisit
perdagangan sejak April 2012 dan terus
berlanjut.
www.mudrajad.com
37
Sumber: Kementerian Koordinator Perekonomian (2012)
2011
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan
III
200.788
-166.005
-10.631
-26.649
4.211
1.714
48.353
-44.543
-2.075
-5.898
1.037
-3.126
47.538
-46.720
-2.893
-6.473
860
-7.688
45.572
-42.354
-2.449
-6.740
815
-5.336
33
11.528
3.947
-2.064
1.587
2.704
-1.922
3.735
4.038
-2.721
3.583
3.847
-1.477
2.368
-752
-281
-1,034
5.052
-2.634
-178
-2.811
5.960
624
210
38
834
13.444
15.158
-3.301
www.mudrajad.com
11.857
www.mudrajad.com
39
Terdapat 228 Kategori Produk yang terdiri atas 12 sektor industri yang dikhawatirkan
akan terkena dampak negatif dari AC-FTA
Daya saing adalah produktivitas dimana suatu negara, wilayah atau cluster
mendayagunakan modal, sumber daya manusia dan potensi alam-nya.
Produktivitas menentukan standard of living dari suatu negara atau wilayah
(tingkat upah, kesejahteraan sosial maupun lingkungan)
Daya saing: Bukan tentang industri apa yang berkompetisi di suatu kawasan, tapi
bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industri tersebut
Produktivitas di suatu kawasan merefleksikan apa yang dilakukan perusahaan
domestik maupun asing di kawasan tsb
Produktivitas dari industri lokal merupakan hal paling fundamental dalam daya
saing, bukan sekedar hubungan perdagangan dengan pihak luar
Hanya bisnis yang kompetitif yang dapat menciptakan lapangan kerja yang
sinambung dan upah yang atraktif
Negara atau kawasan bersaing dalam menawarkan lingkungan paling produktif
untuk bisnis
Sektor publik dan privat memainkan peran berbeda tapi saling terkait dalam 43
menciptakan suatu produktivitas ekonomi
44
www.mudrajad.com
45
Tahun 2012
1. Swiss
2. Singapura
3. Finlandia
4. Swedia
5. Belanda
6. Jerman
7. AS
8. Inggris
9. Hong Kong
10. Jepang
Peringkat ASEAN
Tahun 2011
1. Singapura (2)
2. Malaysia (21)
3. Thailand (39)
4. Indonesia (46)
5. Vietnam (65)
6. Filipina (75)
Tahun 2012
1. Singapura (2)
2. Malaysia (25)
3. Thailand (38)
4. Indonesia (50)
5. Vietnam (75)
6. Filipina (65)
Dari 186 negara, peringkat 10 besar daya saing tahun 2012 didominasi oleh negaranegara Eropa. Peringkat daya saing Indonesia di Asean tahun 2011 dan 2012 tetap
meskipun peringkat secara keseluruhan menurun dari peringkat 46 ke 50. Dibandingkan
dengan negara-negara setingkat, tingkat daya saing kita lebih baik daripada Afsel (52),
India (59), Meksiko (53), dan Rusia (67). Namun Indonesia berada di bawah tingkat daya
saing Korea Selatan (19) dan China (29).
47
Sumber: WEF (2012), The Global Competitiveness Report 2012-2013
KOMODITI
2005
2006
2007
2008
2009
SAWIT
45.97
47.66
48.94
47.04
42.95
KAKAO
10.00
11.89
11.43
12.20
11.82
REMPAH-REMPAH
9.06
9.06
9.65
9.29
8.52
UDANG
8.34
8.74
7.90
8.46
6.40
KOPI
4.78
4.69
4.29
5.30
4.34
4.19
5.47
5.33
5.57
4.07
MINYAK ATSIRI
4.33
4.09
5.02
5.88
3.63
4.79
4.67
4.11
3.97
3.53
ALAS KAKI
2.53
2.57
2.37
2.37
2.40
10
TPT
2.03
2.03
1.91
1.85
1.84
11
IKANPRODUK PERIKANAN
1.59
1.42
1.69
1.83
1.78
12
KERAJINAN
1.78
1.89
2.05
1.71
1.75
13
TANAMAN OBAT
0.97
0.96
0.76
0.74
1.04
14
PERALATAN KANTOR
0.95
1.02
1.07
0.92
0.88
15
KULITPRODUK KULIT
0.46
0.57
0.71
0.70
0.64
16
MAKANAN OLAHAN
0.54
0.53
0.52
0.56
0.61
17
ELEKTRONIK
0.60
0.47
0.43
0.48
0.55
18
PERHIASAN
0.20
0.36
0.37
0.35
0.42
19
OTOMOTIF
0.17
0.19
0.22
0.27
0.23
20
PERALATAN MEDIS
0.12
0.13
0.14
0.13
0.14
49
The Most Problematic Factors for Doing Business, selected Asian countries,
2010-2011 (% of Respondents)
Source: Global Competitiveness Report 2010-2011
Malaysia
Inefficient government bureaucracy
Singapore
China
Thailand
Indonesia
Philippines
13.0
3.3
9.0
13.3
16.2
18.3
Corruption
8.0
0.1
9.5
11.4
16.0
22.7
9.5
13.6
7.4
7.1
5.4
2.3
Policy instability
9.9
1.1
10.1
16.4
6.0
11.8
9.4
14.4
3.9
1.6
5.3
4.0
7.9
8.5
5.7
4.0
4.9
1.7
6.3
7.7
8.0
4.7
8.4
15.4
1.8
3.7
3.9
1.6
2.2
1.3
10.5
9.2
13.2
4.9
7.8
2.1
Inflation
4.7
21.6
9.0
0.8
6.7
1.2
Tax rates
5.6
9.2
7.1
4.2
2.7
5.1
Tax regulations
6.2
7.3
8.4
3.9
5.6
9.2
4.4
0.1
1.1
0.7
3.6
50 1.7
Government inability/coups
1.4
0.0
2.0
24.8
6.4
Access to financing
50
2.3
Lembaga
2004 2005
Partai politik
4,4 * 4,2 *
Legislatif
4,4 * 4,0
Kepolisian
4,2 4,0
Lembaga peradilan 4,2 3,8
*=institusi dengan skor paling tinggi/paling korup pada tahun itu
2006
4,1
4,2*
4,2*
4,2*
2007
4,0
4,1
4,2*
4,1
2009
4,0
4,4*
4,1
@Mudrajad/FEB UGM
52
Masih adanya "grease money" dalam bentuk pungli, upeti dan biaya
ekstra yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dari sejak mencari bahan
baku, memproses input menjadi output, maupun ekspor. Besarnya pungli
mencapai 7,5% dari biaya ekspor atau minimal Rp 3 trilyun per tahun!
Illegal Charges
collected by
scale bridge
stations
Raw Materials
-ETPIK
-ILLEGAL
LOGGING
-Value added tax
Illegal Charges
collected by police &
unofficial bodyguards
PRODUCTION
PROCESS
-Business Permissions
(HO, SIUP, dll)
-Regional minimum
Wages
-Tariff increase
EXPORTS
-ILLEGAL CHARGES
collected by customs
officers
-THC (Terminal
Handling Charges)
-EDI (ELECTRONIC
DATA INTERCHANGE)
-CONTAINER
PARKING CHARGES
7.5%
Rp 4 millions
Rp 3 trillions
US$ 300 millions
Year
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2008
2009
2010
CPI
1,7
1.9
1,9
1,9
2,0
2,2
2,6
2,8
2,8
Rank
(Number of Countries)
85 (90)
84 (91)
96 (102)
122 (133)
133 (145)
137 (159)
126 (180)
111(180)
110(178)
57
2006 - 2007
2007 - 2008
2008 - 2009
2009 - 2010
2010 - 2011
20112012
Indonesia
Kamboja
Malaysia
Singapura
Thailand
Vietnam
Filipina
50
103
26
5
35
77
71
54
109
21
7
28
64
70
55
109
21
5
34
70
71
54
110
24
3
36
75
87
44
109
26
3
38
59
85
46
97
51
2
39
65
75
2001
1.9
2002
1.9
2003
1.9
5.0
9.2
3.2
2.6
2.9
4.9
9.3
3.2
2.4
2.6
5.2
9.4
3.3
2.4
2.5
2004
2.2
2.3
5.1
9.4
3.8
2.6
2.5
2005
2.2
2.3
5.0
9.4
3.8
2.6
2.5
2006
2.4
2.1
5.0
9.4
3.6
2.6
2.5
2007
2.3
2.0
5.1
9.3
3.3
2.6
2.5
2008
2.6
1.8
5.1
9.2
3.5
2.7
2.3
2009
2.8
2.0
4.5
9.2
3.4
2.7
2.4
2010
2.8
2,1
4,4
9,3
3,5
2,7
2,4
2011
3,0
2,1
4,3
9,2
3,4
2,9
2,6
PERJANJIAN LAMA
Kitab Keluaran 23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta
mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang
yang benar.
Kitab Ulangan 10:17 Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan
Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak
memandang bulu ataupun menerima suap.
CATCH-UP INDUSTRIALIZATION
STOP DEINDUSTRIALISASI
Deindustrialisasi terlihat di sentra-sentra utama industri padat karya
khususnya di pulau Jawa maupun daerah yang terkena bencana
alam (Kuncoro, 2007: bab 16).
Gejala deindustrialisasi dini ini harus dicari akar masalahnya.
Catch-up industralization
Suehiro (2008) menemukan bahwa gejala tersebut merupakan
fenomena yang wajar dari negara yang melakukan industrialisasi
yang mengejar ketertinggalan (catch-up industralization). Di Asia
Timur, Jepang adalah negara pertama yang mencoba, diikuti oleh
Korea Selatan, Taiwan, dan negara-negara ASEAN.
Dua fenomena umum yang muncul:
Negara yang baru saja melakukan industrialisasi biasanya tertinggal
dalam hal teknologi dan produk.
Negara ini biasanya mengimpor sebagian besar produk industrinya,
memulai strategi industrialisasi substitusi impor, dan mengandalkan
industri padat karya.
60
Tinjauan Pustaka
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
Blok-blok
perdagangan
dunia
Perkembangan
perusahaan TNC
Internasionalisasi
sistem produksi
Liberalisasi
perdagangan
Perubahan
teknologi
Kondisi
industri
Indonesia
Visi
&
Misi
Industri
2030
Pengumpulan Data
Data Sekunder
FGD
Strategi &
Kebijakan
Implementasi
Strategis
Negara
industri
2030?
62
IV. LEKTRONIKA
Industri Prioritas
& TELEMATIKA
1. Elektronika
2. Perangkat keras
telekomunikasi &
pendukungnya
3. Perangkat penyiaran &
pendukungnya
4. Komputer & peralatannya
5. Perangkat lunak & content
multimedia
6. Kreatif TIK
II. AGRO
1.Kelapa sawit
2.Karet dan barang karet
3.Kakao dan Coklat
4.Kelapa
5.Kopi
6.Gula
7.Tembakau
8.Industri Buah-buahan
9.Kayu dan barang kayu
10.Hasil perikanan & laut
11.Pulp & kertas
12.Pengolahan susu
V. Industri Penunjang
Industri Kreatif *) & Industri
Kreatif Tertentu
1. Perangkat lunak dan
content multimedia
2. Kerajinan & barang seni
3. Fashion
4. Industri Kreatif Teknologi
Informasi & Komunikasi
1.Kendaraan
bermotor
2.Perkapalan
3.Kedirgantaraan
4.Perkeretaapian
Kekuatan utama industri kelas dunia (California Wine & TPT Italia) adalah
keterkaitan dan sinergi antara industri terkait & pendukung,
64
dengan dukungan universitas, lembaga keuangan, dan
kebijakan pemerintah yang kondusif
Hasil
Riset
Market
Peneliti
(UGM)
2014/10/11
Area
Saintifik
HKI
Alva E. Tontowi-UGM
Area
Komersial
@www.mudrajad.com
66
akhirnya.
Lebih Kurang Mohon Dimaafkan
Lain Kali Mohon Diundang
67
[5:114] Isa putera Maryam berdo'a: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada
kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi
kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan
menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah
pemberi rezki Yang Paling Utama" 68
GROUP ASSIGMENT
Take an industry as a case study.
Analyze to what extent the
performance of industry is
influenced by industry and sectoral
policy?
Deadline of paper submission: one
& half month after the lecture.
@Mudrajad Kuncoro\GBE
69
INTRODUCTION
Research question?
Outline
2. MAIN BODY
Contribution of an industry:Mengapa memilih suatu industri? Pakai
data BPS untuk menunjukkan sumbangan industri tsb terhadap total
ind manufaktur: nilai tambah, jumlah perusahaan, penyerapan tenaga
kerja
Overview related macro and sectoral policies
Impacts of those policies on industrial performance
3. CONCLUSIONS:
Lessons learned
Key findings
4. REFERENCES: books, articles (journals, magazine, newspapers, web)
SUGGESTED READINGS
72
Latar Belakang
Pendidikan
Contact me?
E-Mail : profmudrajadk@gmail.com
http://www.mudrajad.com
Penulis 29 buku:
Economic Integration and Multinational Investment Behavior
Regional Development In Transition
Ekonomi Mikro
Ekonomi Pertanian
Ekonomi Industri Indonesia
Manajemen Keuangan Internasional
Ekonomi Pembangunan
Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif
Metode Kuantitatif
Analisis Spasial dan Regional
Manajemen Perbankan
Metode Riset Bisnis & Ekonomi
Otonomi dan Pembangunan Daerah
Ekonomi Pembangunan II
Visi, Misi dan Strategi Untuk Kaltim Bangkit 2008-2013
Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru
2030
Ekonomika Indonesia: Dinamika Lingkungan Bisnis di Tengah
Krisis Global
78
Presenter Talkshow TV
www.mudrajad.com
79