Tatang Permana
Tatang Permana
, Ewo Tarmedi)
93
berbagai inovasi dibidangnya, menciptakan suatu kendaraan dengan kualitas terbaik dan juga
ramah lingkungan.
Salah satu penjelasan mengenai penyebab kendaraan menghasilkan emisi gas buang
beracun adalah tidak sempurnanya proses pembakaran. Sistem pengapian (ignition system)
merupakan bagian dari sepeda motor yang sangat vital untuk menghasilkan performance
engine yang maksimal. Sistem pengapian pada sepeda motor terdiri dari baterai, ignition coil,
kabel tegangan tinggi dan busi (spark plug). Pada motor bensin proses pembakaran dimulai
oleh loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan busi.
Desain dan bahan inti elektroda busi yang baik, diharapkan menghasilkan percikan
bunga api yang sempurna. Dilihat dari bentuknya dan bahan inti busi yang dikembangkan,
busi iridium tampil sebagai primadona dikalangan busi. Busi iridium adalah busi generasi
baru dengan ujung elektroda positif berdiameter 0,7 mm untuk pemakaian standar dengan
umur pemakaian lebih panjang.
Tujuan yang diharapkan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk
menganalisis kadar emisi gas buang yakni kadar CO dan HC pada engine AL 115 yang
menggunakan busi standar dengan busi Iridium.
KAJIAN TEORI
Busi Engine AL115
Busi yang dipakai engine AL 115 adalah busi denso dengan kode busi U22FSR-U. Kode
busi mengandung arti tersendiri, begitu juga pada busi denso U22FSR-U, U menujukan
bentuk elektroda samping, 22 menujukan timgkat panas busi, F menujukan kode panjang ulir
kepala busi, S tipe konduktor busi huruf S menujukan busi tersebut terbua dari bahan
tembaga atau bahan stndar. Hurf R pada busi menujukan bahwa busi tersebut memiliki
resiatant. Dari kontruksinya busi ini memiliki keungulan tersendiri dengan teknologi yang
dikembangkan Denso khusunya untuk kendaran engine AL 115. untuk itu penggunaan busi
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan diseuikan dengan kode yang telah ditentukan.
94
Pengaruh Penggunaan Busi Iridium (Tatang Permana., Ridwan A., Ewo Tarmedi)
Busi Iridium
Busi iridium adalah busi generasi baru dengan ujung elektroda positif berdiameter 0,7
mm untuk pemakaian standar dengan umur pemakaian lebih panjang. Sedangkan diameter
0,4 mm merupakan yang terkecil di dunia, hal tersebut akan mengurangi kebutuhan tegangan
saat pencapaian loncatan bunga api ditingkatkan. Bahan ujung inti elektroda yang digunakan
adalah campuran iridium dan rhodium (Iridium alloy) hasil pengembangang teknologi denso
Jepang. Bahan iridium mempunyai nilai resistansi sebersar 2-3/32 /inch.
Busi iridium dibuat dengan bantuan laser karena bahan iridium sangat keras. Iridium
meiliki daya tahan terhadap panas paling tinggi dibandingkan bahan lain, titik leleh iridium
2719 K (2446oC), dibandingkan daengan platinum, nikel, dan emas.
Berikut ini adalah hasil review busi denso iridium power :
1. Iridium adalah material dengan titik lebur tertinggi dibanding material lain, bahkan gold
sekalipun. Makin tinggi titik lebur suatu material elektroda, makin baik konsentrasi
pengapian yg bisa dihasilkan oleh elektroda tersebut.
2. Lebih irit BBM. Karena proses pengapian jadi lebih baik, konsumsi BBM akan lebih irit.
Terjadi peningkatan sekitar 5%.
3. Horse Power Meningkat.
4. Akselerasi meningkat pada busi Denso Iridium, pengapian yang terjadi lebih besar dari
sebelumnya dan terkonsentrasi karna bidang loncatan api sangat kecil dibandingkan busi
biasa, hanya 0,4 mm, hampir terlihat seperti jarum. percikan api jadi lebih besar karena
95
pada busi Denso Iridium, elektroda ground berbentuk U, sedangkan pada busi lain hanya
berupa bidang datar.
Hal ini memungkinkan dengan gap antar elektroda yang sama [0,8 - 0,9 mm], pada
busi
Iridium
terdapat
ruang
untuk
terjadi
api
yang
lebih
besar.
96
Pengaruh Penggunaan Busi Iridium (Tatang Permana., Ridwan A., Ewo Tarmedi)
Hasil pengujian kadar gas CO terbagi menjadi tiga bagian yaitu data hasil
perhitungan, data hasil pengujian motor menggunaka busi standar, dan data hasil pengujian
motor dengan menggunakan busi iridium. Berikut ini tabel hasil pengujian dengan
menggunakan gas analyzer.
Tabel 1. Hasil pengujian gas CO
No.
Putaran (rpm)
1
2
3
1400
3000
4500
Putaran (rpm)
1
2
3
1400
3000
4500
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini mengacu pada tujuan dan hasil penelitian yang
dilakukan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1.
97
bahwa jumlah gas CO rata-rata yang dihasilkan Engine AL 115 menggunakan busi
iridium lebih rendah dibandingkan yang menggunakan busi standar.
2.
3.
Emisi gas CO dan HC standar PERMEN LH adalah 5.5 %CO dan 2400 ppm
HC. Jika dibandingkan dengan emisi gas CO dan HC rata-rata dari hasil pengujian di
laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa emisi gas CO dan HC hasil perhitungan
lebih rendah dibandingkan dengan emisi gas hasil pengujian.
DAFTAR PUSAKA
_________. (2009). Denso Spark Plug Symbol Key. [Online]. Tersedia: http://www.sparkplug.co.uk/grafics/tech/denso_sparkplug_symbol_key.gif [7 November 2009]
Khovakh. (1976). Motor Vechicle Engine. Moscow: Mir Publisher.
Arismunandar, W. (2002). Penggerak Mula Motor Bakar Torak (fifth ed.). Bandung: ITB.
_________. (2012). Review busi denso. [online]. Tersedia:
(www.review busi denso iridium.com/ march 11, 2011, 10:14:51 am).
_________. (2012). Kontruksi Busi Iridium. [online]. Tersedia:
(www.iridiumpower.com).
98