Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
*40 % reservoir migas di dunia merupakan Batuan Karbonat (ex : Migas raksasa di Timur
Tengah)
*Namun reservoir ini memiliki tingkat kesulitan yg lebih besar ketimbang reservoir
silisiklastik
*Karbonat : Intrabasinal -> kimiawi/biokimiawi
*Silisiklastik : Commonly extrabasinal -> mekanis
*Proses kejadian : Presipitasi kim/bio, rombakan, endapan anorganik
Carbonate Sediment Factory
-
Lingkungan marin dangkal, hangat, dan jenih dimana mineral karbonat dapat
terendapkan secara maksimum
Faktor2 yang mempengaruhi :
1. Lintang dan iklim
Sebagian besar paparan karbonat terletak diantara 30o LU dan 30o LS. Namun
sedimen karbonat plangtonik bisa dijumpai melimpah di laut dalam (kaya akan
3. Salinitas
Keanekaragaman dan kelimpahan biota merupakan indikator kesehatan
carbonat factory.
Peningkatan salinitas akan mengurangi keanekaragaman biota dan akan
diimbangi dengan peningkatan populasi biota yang bertahan hidup.
kompaksi kimiawi.
Syarat-syarat batuan karbonat dapat mempunyai porositas primer tinggi :
Porositas inisial bagus.
Terhindar dari proses sementasi kimiawi awal secara total.
Terhindar dari kompaksi kimiawi dan mekanis.
(note : Sulit mendapatkan kondisi dimana porositas primer bagus,
kebanyakan reservoir batugamping ialah porositas sekunder yang
berkembang).
2. Porositas Sekunder
Pelarutan mineral-mineral tidak stabil.
Fase tensional yang membentuk rekahan atau suture terbuka.
Perubahan mineralogi dalam batuan yg menyebabkan terjadinya perubahan
volume dengan terbentuknya mineral dengan berat jenis >>> sehingga
terbentuk pori (dolomitisasi).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karateristik Reservoar Karbonat
1. Lingkungan Pengendapan;
2. Proses Diagenesa.
1. Lingkungan Pengendapan
Mempengaruhi distribusi dan ukuran pori inisial serta geomteri dari facies
pengendapan individual.
Pembagian lingkungan pengendapan karbonat :
Peritidal (Tidal Flat)
a. Supratidal :
Merupakan lingkungan yang terletak di atas batas pasang
tertinggi.
Sifat endapan tergantung pada iklim.
Peloidal Wackestone biasa dijumpai.
Fauna terbatas, seperti Gastropod, Algae, Foram, dan
Ostracoda.
Adanya air asin dan air tawar menjadikan supratidal zone
penting untuk terjadinya proses alterasi diagenetik awal.
b. Inter-tidal :
menuruni lereng.
Membentuk endapan lumpur bioklastik/mounds belt
talus debris.
Slope
Terletak diatas batas bawah air yang teroksigenasi dan diatas sampai
dibawah wave base.
Kemiringan lereng sekitar 40o dan biasanya tidak stabil.
Proses deposisi : didominasi oleh transportasi sedimen dari tepian
paparan ke arah laut oleh proximal turbidite atau hugh density
sediment gravity flow dan slide atau slump.
Partikel berbutir halus terendapapkan secara suspensi membentuk
lapisan tipis mudstone, sementara slump, debris flow dan arus turbidit
mengendapkan sedimen berbutir kasar. Ex : Breksi, konglomerat/pasir
karbonat (Grainstone,packestone,dkk)
Pola facies dipengaruhi oleh relief tepian paparan.
Basin
Kedalaman mencapai ratusan meter dan berada dibawah wave base.
Kolom air teroksigensasi, salinitas air laut normal, dan sirkulasi arus
baik tetapi lemah.
Didominasi oleh partikel berbutir sangat halus yang berasal dari
cangkang mikroorganisme plangtonik yang akan membentuk chalk
pada saat terlitifikasi.
Fauna bentos laut dalam hadir dan terawetkan dalam bentuk fosil
utuh/pecah. Burrow melimpah dan perlapisan nodular umum dijumpai.
Hubungan Antara Lingkungan Pengendapan dengan Reservoar
porositas interpartikel.
Pada lingkungan pengendapan berenergi rendah yang konstan, akumulasi
mikroorganisme atau pecahan cangkangnya akan membentuk porostias
Note : Porositas primer sangat dipengaruhi oleh setting pengendapan. Dalam sikuen
pengendapan pengkasaran keatas yang terbentuk oleh peningkatan energi, bagian yang paling
bagus untuk berkembangnya reservoar dgn porositas primer adalah bagian top dari sekuen.
Sementara itu, pada sikuen penghalusan keatas, batuan dengan potensi reservoir terbaik
terletak pada batuan yang terendapkan oleh energi tertinggi, yaitu pada bagian bawah sikuen.
Diagenesa Batuan Karbonat
Terjadi karena interaksi antara air dekat permukaan dengan batuan. Ada 3 zona air
tanah berdasarkan dengan pola distribusinya, yakni :
1. Zona Vadose
Zona yang terletak diatas muka air tanah.
Dicirikan oleh aliran air tanah yang tidak menerus.
Merupakan xona penting untuk pembentukan pori karena adanya proses
dissolusi.
Proses sementasi pada kontak partikel jarang terjadi dan jenis semennya ialah
kalsit.
6
2. Zona Phreatik
Merupakan zona yang terletak di bawah muka air tanah.
Dicirikan oleh aliran tanah yang permanen.
Merupakan zona penting untuk terjadinya proses sementasi.
Aragonite tidak terbentuk pada zona ini.
Air dipenuhi CaCo3 yang mempunyai rasio Mg/Ca kecil. Semen kalsit
diinterpreasikan mengisi didalam rongga pori dan menutup pori intra maupun
interpartikel.
3. Zona Phreatik Marin
Merupakan zona yang terbentuk akibat adanya invasi air laut pada sedimen.
Dampaknya terhadap proses diagenesa tidak diketahui dengan baik.
Zona percampuran air tawar dengan air laut merupakan tempat terjadinya
sementasi.
Fase Diagenesa
Terdiri dari 3 fase, yakni :
1. Fase Awal
2. Fase Pembebanan
3. Fase Alterasi Subaerial Akhir
1. Fase Awal (Eogenesis)
Proses Biologis
Sebelum/sesudah litifikasi dan akan mengubah karakter reservoir, terdiri dari :
Aktivitas organisme :
Mempunyai efek langsung pada porositas, yaitu dengan terbentuknya
aringan pori pada sedimen lunak (burrow oleh cacing atau udang)/ pada
sedimen yang sudah terlitifikasi (boring oleh moluska). Aktivitas hanya
terbatas terjadi dekat permukaan sedimen saja.
Aktivitas mikroorganisme (Algae,dll) :
Tidak mempunyai efek langsung terhadap porositas. Biota tersebut
merusak permukaan partikel sehingga mengalami korosi/mikritisasi dan
membentuk
kondisi
yang
memungkinkan
terjadinya
Proses keluarnya air dari sedimen permukaan yang lunak dapat membentuk
organik
pada
lingkungan
sifat
kristalografik
(epitaxial,
overgrowth,
Peristiwa ini dapat membentuk goa, porositas vug dan fissure (karstic porosity),
pengisian breksi runtuhan dapat mengubah sifat reservoir. Perubahan mineralogi
seperti dolomitisasi / dedolomitisasi dapat terjadi.
-Semoga bermanfaat-
10