Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MEKANIKA
TANAH

Disusun oleh
Nama
NIM
Regu

:
:
:
:

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPNVETERAN
YOGYAKARTA 2005

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Diajukan karena telah mengikuti praktikum mekanika tanah pada


semester III ( TIGA ) tahun akademik 2005/2006,jurusan Teknik
Pertambangan,Fakultas
Teknologi
Mineral,Universitas
Pembanguna Nasional VETERAN Yogyakarta.
Disusun oleh
Nama
:
No.Mhs
:
Regu
:
Jurusan
:
Fakultas
:

Firdaus Pratama
112040040
IX
Teknik Pertambangan
Teknologi Mineral

Disetujui,
Yogyakarta, 24 November 2005

Asisten

( ................................)

Praktikan

(.................................)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. KADAR AIR,BERAT JENIS dan BERAT ISI
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB II. BATAS CAIR dan BATAS PLASTIS
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB III. ANALISIS AYAKAN dan ANALISIS HIDROMETER
1. Pendahuluan.
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB IV. PEMADATAN TANAH
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB V. KEKUATAN GESER TANAH
1.
Pendahuluan
2.
Dasar teori
3.
Pembahasan
4.
Lampiran
BAB VI. SONDIR
1.
Pendahuluan
2.
Dasar teori
3.
Pembahasan
4.
Lampiran

BAB I
KADAR AIR,BERAT JENIS DAN BERAT ISI
I.1.PENDAHULUAN
Untuk memahami ilmu mekanika tanah,selain dipelajari lewat
kegiatan perkuliahan juga dapat dilakukan dengan penyelidikan di
lapangan maupun pengujian di laboratorium.penyelidikan di lapangan
berguna untuk mengetahui kestabilan tanah,gaya geser,daya dukung
tanah dan lain-lain di suatu daerah /kota agar memenuhi syarat atau
tidak untuk mendirikan suatu bangunan sipil.Pada bab ini
penyelidikan di lapangan tidak dibicarakan secara rinci.Pengujian di
laboratorium berguna untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanik
tanah dari contoh-contoh yang diambil dari penyelidikan
tanah.Pengujian di laboratorium pada bab ini terdiri dari pengujian
kadar air,berat isi dan berat jenis.
Pada bab ini akan dibahas satu persatu yang dimulai dari kadar air lalu
berat isi dan berat jenis.
1.Kadar Air
Kadar air adalah persentase berat isi air yang terdapat atau terkandung
di dalam tanah.
Tujuan dari pengujian kadar air ini untuk mengetahui berapa besarnya
kadar air yang terdapat atau terkandung di dalam tanah.
2.Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat isi tanah dengan
berat isi air murni pada suhu 4C.Tujuan dari praktikum
pengujian kadar air ini adalah untuk mengetahui berapa kadar air
yang terkandung di dalam tanah.
3. Berat Isi
Berat isi adalah perbandingan antara berat tanah basah
dengan volumenya ( gram/cc).
Tujuannya adalah untuk mendapatkan berat isi tanah yang
merupakan perbandingan antara berat basah tanah dengan
volumenya.

I.2.DASAR TEORI
I.2.1. Pengujian kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan :
w

Keterangan :
w
=
WW
=
DW

TW
Ww
Ws

=
=
=

WW - DW x 100 %
DW - TW
kadar air, dinyatakan dalam persen
berat basah tanah ( wet weight of sample ) +
mangkuk
berat tanah kering ( dry weight of sample) +
mangkuk
berat mangkuk ( weight of tube)
berat air ( weight of water )
berat butir ( weight of solid )

Standar yang berlaku dalam pengujian kadar air :


Bina Marga
: PB-0117-76
ASTM
: D-2216-71
AASHTO
: T-265-79
I.2.2. Berat Jenis Tanah
Untuk mengetahui berat
persamaan:
Berat jenis =

Keterangan
W1
W2
W3
W4

:
=
=
=
=

jenis

tanah

W2 W1
(W2-W1)+(W4-W3)

berat botol
berat botol + tanah
berat botol + air + tanah
berat botol + air

dapat

menggunakan

Standar yang berlaku :


Bina Marga : PB-0108-76
ASTM
: D-854-72
AASHTO : T-100-82

I.2.3. Berat Isi


Penghitungan berat isi dapat menggunakan persamaan :
Berat isi

= W2 - W1
V

Keterangan
W1
W2
d
V

:
=
=
=
=

gram /cc

berat cincin
berat cincin + tanah basah
diameter cincin
isi tanah basah

I.3.PEMBAHASAN
I.3.1. Pengukuran Kadar Air
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran kadar air adalah
sebagai berikut :
1) oven listrik dengan suhu 110 C
2) neraca dengan ketelitian 0,01 gram
3) mangkuk atau cawan penimbang tanah
4) desiccator/ alat pendingin
Prosedur melakukan percobaan :
1) timbang mangkuk bernomor dalm keadaan bersih dan kering
2) campurkan tanah contoh dengan air secukupnya,kemudian
ambil sebagian contoh tanah tersebut dan masukan ke dalam
mangkuk tersebut.
3) setelah ditimbang,masukan tanah basah + mangkuk ke dalam
oven listrik dengan suhu 110C selama 24 jam.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil berupa
kadar air yaitu :

I.3.2.Pengukuran Berat Jenis


Alat alat yang digunakan pada percobaan pengukuran berat jenis
adalah sebagai berikut :
1) 3 buah piknometer dengan isi masing-masing 100 cc.
2) termometer ( kapasitas 100 C,ketelititan 1 C ).
3) oven listrik ( suhu 100 C ).
4) desiccator
5) neraca lengkap ( kapasitas 200 gr,ketelitian 0,01 gr )
6) piring penguap ( evaporation dish ) diameter 15 cm.
7) ayakan no 10 dengan lubang 2,00 mm.
8) kompor spritus.
9) air suling ( destillated water/ aqudest) 500 cc.

Prosedur dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :


1) persiapakan contoh tanah,kemudiana diayak dengan ayakan
No.10.
2) ketiga piknometer beserta tutupnya ditimbang dalam keadaan
kosong dan bersih. ( W1)
3) piknometer diisi dengan air murni sampai penuh dan ditutup,
kemudian ditimbang beratnya.( W4)
4) masukan contoh tanah ke dalammpiknometer yang sebelumnya
telah di keringkan,kemudian timbang beratnya.(W2)
5) piknomter yang berisi contoh tanah itu diisi dengan air,kira-kira
setengah dari kapasitasnya.
6) udara yang masih ada didalamnya dikeluarkan dengan
memanaskan piknometer tanapa tutup dengan menggunakan
kompor spritus.Selama pemanasan,piknometer digoyanggoyangkan agar gelembung udara di dalamnya cepat keluar.
7) setelah itu,angkat piknometer dan tambahkan air murni hingga
penuh.kemudian tutup dan tunggu sampai tanah mengendap,lalu
timbang beratnya.( W3)
8) hasil pengamatan dicatat pada formulir data yang sudah
disiapkan.
Dari percobaan yang telah dilakukan,dapat diketahui berat jenis
dari tanah.Berat jenis yang didapat dari percobaan yang telah
dilakukan adalah

I.1.3.Berat Isi
Alat-alat yang digunakan pada percobaan berat isi adalah
1) cincin uji dengan diameter 6 cm,tinggi 2 cm.
2) pisau pemotong tanah.
3) timbangan listrik dengan ketelitian 0.001 gram.

Prosedur melakukan percobaan:


1) timbang cincin dalam keadaan bersih.
2) benda uji disiapkan dengan menenkan cincin pada tabung contoh
sampai cincin terisi penuh.
3) ratakan kedua permukaan cincin dan bersihkan cincin sebelah
luar.
4) timbang contoh dengan cincin,kemudian hitung volume contoh
tanah (V) dengan menggunakan ukuran dalam cincin dengan
ketelitian 0,01 cm.
Hasil yang diperoleh dari percobaan diatas adalah dapat
diketahuinya berat isi dari tanah.Hasil yang diperoleh adalah sebagi
berikut :

BAB II
BATAS CAIR DAN BATAS PLATIS
II.1.PENDAHULUAN
Pada praktikum acara kedua ini dilakukan praktikum percobaan
batas cair dan batas plastis.Batas cair dan batas plastis digunakan sebagai
indeks
konsistensi
yang
berguna
untuk
klasifikasi
tanah.
(Terzaghi,1925).Prosedur Atterberg yang orisinil untuk menentukan batas
cair telah dimodifikasi oleh Casagrande,1932,guna meningkatkan hasil
pengujian yang dapat diulangi kembali.
Pada bab ini akan dibahas tentang percobaan tentang batas cair dan batas
plastis.
1.Percobaan batas cair
Batas cair adalah kadar air suatu contoh tanah pada batas antara cair dan
plastis,yaitu kadar air pada tanah mulai merapat pada percobaan dengan
alat casagrande setelah diputar 25 kali.
Percobaan batas cair bertujuan untuk mengetahui batas cair suatu tanah
yang kegunaannya antara lain untuk menentukan apakah tanah
memerlukan tambahan air atau dikeringkan.
2.Percobaan batas plastis
Batas plastis menunjukkan kadar air pada waktu tanah tidak dapat
digelintir menjadi gelintiran-gelintiran dengan diameter lebih kecil dari 3
mm,sehingga apabila gelintiran diteruskan tanah akan terputus.
Percobaan batas plastis bertujuan untuk mengetahui batas plastis suatu
contoh tanah,yaitu batas antara keadaan plastis dan semi plastis.

II.2. DASAR TEORI

II.2.1 Dasar teori percobaan batas cair


Dari percobaan batas cair dapat diketahui kadar air dari
contoh.Adapun perhitungan dari kadar air itu adalah sebagai berikut:
Kadar air

( W2 - W3 )
( W3 - W1 )

x 100 %

Keterangan
W1 = berat cawan
W2 = berat cawan + tanah basah
W3 = berat cawan + tanah kering

II.2.2 Dasar teori dari percobaan batas plastis


Dari percobaan batas plastis didapat indeks plastis ( IP ).
Ideks plastis adalah selisih nilai antara batas cair dengan batas plastis pada
saat tanah tersebut berada dalam keadaan plastis.
IP

LL -

PL

Keterangan
IP
LL
PL =

= indeks plastis
= batas cair
batas plastis

II.3. PEMBAHASAN
II.3.1 Percobaan batas cair
Alat-alat yang digunakan pada percobaan batas plastis adalah
sebagai berikut :
1) ayakan no 40 dengan lubang 0,42 mm
2) cawan/mangkuk besar
3) pisau pengaduk/spatula
4) alat casagrande
5) pisau pembelah tanah / colet
6) desiccator
7) oven listrik dengan suhu 110 C
8) neraca
9) mangkuk tempat contoh tanah
Dari percobaan yang telah dilakukan,didapat hasil dari percobaan
batas plastis yaitu

II.3.2 Percobaan batas plastis


Alat-alat yang digunakan pada percobaan batas plastis adalah
1) mangkuk/ cawan
2) colet/pisau
3) ayakan no 40
4) neraca
5) oven listrik
6) mangkuk timbangan tanah
7) lempeng kaca,tebal 5 mm

Cara melakukan percobaan sebagai berikut :


1) ayak tanah menggunakan ayakan no 40,setelah itu,tanah hasil
ayakan itu diberi air dan diaduk hingga merata betul.
2) ambil sebagian contoh tanah yang telah diberi air tersebut dan
dibuat gelintiran diatas lempeng kaca dengan menggunakan tangan.
3) diusahakan waktu menambah air sedikit demi sedikit sehingga
tidak perlu menambah contoh tanah lagi,sebab ditakutkan tanah
tersebut tidak homogen
4) timbang gelintiran tadi untuk diketahui berat basahnya,setelah itu
masukkan ke dalam oven untuk mendapatkan gelintiran yang
kering,ditimbang dan didapat berat keringnya.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan,dapat diketahui batas
plastisnya,yaitu

BAB III
ANALISIS AYAKAN DAN ANALISIS
HIDROMETER
III.1.Pendahuluan
Analisis ayakan bertujuan untuk menentukan pembagian butir suatu contoh
tanah,sedangkan analisis hidrometer bertujuan untuk menentukan
pembagian ukuran butir tanah berbutir halus yang lolos ayakan no.200
( 0,075 mm ).
Pengujian analisis ayakan mengikuti standar :
ASTM D422, AASHTO T88
Pada pengujian analisis hidrometer memakai standar :
Bina Marga
: PB-0105-76;PB-0106-76;PB-0107-76
ASTM
: D421-58 dan D422-63
AASHTO
: T87-70 dan T-88-70
Ukuran butir tanah tergantung pada diameter partikel tanah yang
membentuk massa tanah itu.Ukuran butir tanah ditentukan dengan
menyaring sejumlah tanah melalui sperangkat saringan yang disusun
dengan lobang yang paling besar berada paling atas,dan makin kebawah
makin kecil.
Pada analisis hidrometer dapat digunakan untuk memperpanjang batas
kurva distribusi ukuran butir dan untuk meperkirakan ukuran yang lebih
kecil dari saringan no.200.Perkiraan fraksi lempung sebagai persentase
yang lebih kecil dari 0,002 mm dapat juga dilakukan.

III.2. DASAR TEORI

Pada analisis ayakan,dapat dihitung berat contoh tanah yang


tertahan pada setiap ayakan,persentase dari contoh tanah yang
tertahan terhadap pada setiap ayakan terhadap berat total dari
contoh dan dari hasil perhitungan tersebut dapat digambar pada
grafik yang sudah disediakan.dengan melihat kurva,dapat diketahui
jenis tanah dan gradasinya.
Persen lolos = 100 persen tertahan
Persen
= berat tertahan x 100
berat contoh
kehilangan selama analisis ayakan =
( W-W1) / W x 100 =
Keterangan
W
=
W1
=

% --------->( OK jika 2 %)

berat contoh
berat tertahan

Pada analisis hidrometer,dasar teori yang digunakan adalah


a
= ( Gs ( 1,65 ) / (( Gs-1) 2,65 )
Rc
= Ra koreksi nol + Ct
D
= K L/t
Keterangan =
a
=
Ra
= pembacaan hidrometer dalam suspensi
Rc
= pembacaan hidrometer terkoreksi
Koreksi nol =
Ct
= koreksi temperatur
D
= diameter
K
= nilai yang didapat pada waktu dan suhu tertentu
berdasarkan UNIT WEIGHT OF OIL SOLIDS
L
=
t
= waktu ( menit )
Gs
= berat jenis tanah
Ws
= berat tanah kering
TABEL KALIBRASI HIDROMETER

Pembacaan hidrometer
Rb
30
25
20
15
10
5
0
-5

H
( cm )
1,80
3,69
5,40
7,30
9,20
11,10
13,00
14,90

Tinggi efektif/penurunan
He ( cm )
8,90
10,70
12,50
14,40
16,30
18,20
20,10
22,00

TABEL HARGA-HARGA FAKTOR KOREKSI SUHU Ct


Suhu ( C )

Ct

15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

- 1,10
-1,00
-0,90
-0,70
-0,50
-0,00
0,20
0,40
0,70
1,00
1,30
1,65
2,00
2,50
3,05
3,80

III.3. PEMBAHASAN
III.3.1 ANALISIS AYAKAN
Alat-alat yang digunakan pada analisis ayakan adalah sebagai
berikut :
1.satu set ayakan dengan ukuran lobang : 1,5 ; 1; 0,75 ;
0,375;no.4 ( 4,750mm); no 8 ( 2,360 mm ); no 30 ( 0,600 mm ); no
100 ( 0,150 mm ); no200 ( 0,075 mm ).
2.neraca dengan ketelitian 0,20% dari benda uji.
3.oven listrik 110C
4.mesin penggetar ayakan
5.alat pemisah contoh tanah
6.talam
7.kuas,sikat kuning,sekop kecil dll
Cara melakukan percobaan :
1.timbang berat contoh sebelum diayak
2.ayakan disusun dari ayakan lubang besar di atas dan paling kecil
dibawah
3.ayakan digetarkan dengan mesin penggetar selama 15 menit
4timbang berat contoh tanah yang tertahan pada tiap-tiap ayakan
Dari percobaan yang telah dilakukan diadapat berat tanah yang
tertahan yaitu
,persen dari tanah yang tertahan
% dan persen tanah yang lolos
%.

III.3.2 ANALISIS HIDROMETER

Alat alat yang digunakan pada analisis hidrometer dalah sebagai


berikut :
1.hidrometer dengan skala-skala konsentrasi ( 5 60 gr/lt ) atau
untuk pembacaan berat jenis campuran ( 0,995 - 1,030 ).
2.tabung-tabung gelas ukur,kapasitas 1000 ml,diameter 6,5 cm.
3.termometer kapasitas 0 - 50C dengan ketelitian 0,10C.
4.pengaduk mekanis ( mixer ) dan mangkuk dispersi.
5.ayakan no.10;20;40;80;100;200.
6.neraca dengan kapasitas 200 gram,ketelitian 0,01 gram.
7.oven listrik dengan suhu sampai 110C
8.tabung gelas ukur dengan kapasitas 50 ml dan 100 ml.
9.batang pengaduk
10.penghitung waktu atau stop watch
Cara melakukan percobaan sebagai berikut :
1.ayak contoh tanah dengan ayakan no.10,50 gram direndam
dalam air murni 1000cc dalam gelas ukur,lalu kocok selama 1
menit.
2.setelah itu,masukkan hidrometer dan termometer dan biarkan
terapung.Jalankan stop watch,skala hidrometer dibaca pada interval
waktu 0,5 menit;1 menit;2 menit dan seterusnya sesuai
permintaan,begitu juga dengan termometernya.
3.proses mengeluarkan dan memasukkan hidrometer berlangsung
selama 10 detik.
4.setelah pembacaan terakhir supensi dipindahkan ke dalam
ayakan no 200 dan dicuci jernih,biarkan air yang terbuang.Butiran
yang tertinggal diatas ayakan dikeringkan dan lakukan pemeriksaan
dengan analisa ayakan.
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh persen lolos
%;persen tertahan
%; dan kehilangan selama analisis
ayakan sebanyak
%.

BAB IV
PEMADATAN TANAH
IV.1. PENDAHULUAN
Pemadatan tanah memiliki banyak fungsi,baik kita sadari atau tidak sama
sekali.Misalnya pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan
raya,bendungan tanah dan struktur teknik lainnya,tanah yang lepas atau
renggangan
harus
dipadatkan
untuk
meningkatkan
berat
volumenya.Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
tanah sehingga dapat meningkatkan daya dukung pondasi
diatasnya.Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah
yang tidak diinginkan dan meningkatkan lereng timbunan
(embankments).
Penggilas besi berpermukaan halus (smooth-whell rollers) dan penggilas
getar (vibrator rollers) adalah alat-alat yang biasa digunakan untuk
pemadatan tanah dilapangan.Mesin getar dalam
(vibraflot) juga banyak digunakan untuk pemadatan tanah berbutir
(granular soils) sampai kedalaman yang cukup besardari permukaan tanah.
Tujuan dari praktikum pemdatan tanah untuk menentukan hubungan antara
kadar air dan kepadatan tanah sehingga bisa diketahui kepadatan
maksimum dan kadar air optimum.Pengujian pemadatan di laboratorium
untuk mendapatkan kadar air optimum dan berat kering
maksimum.Biasanya dilakukan dua macam pengujian,yaitu pemadatan
tanah standar ( standar compaction test) dan pemadatan modifikasi
(modified compaction test).Yang dipelajari pada praktikum ini adalah
pemadatan tanah standar atau standar compaction.

IV.2.DASAR TEORI

Dalam praktikum pemadatan tanah,dapat diketahui mengenai berat


isi tanah dan berat isi kering.Perhitungan berat isi tanah dan berat
isi kering adalah sebagai berikut .
Perhitungan berat isi tanah :
( Y) =

B2 - B1
V
Keterangan :
Y
B1
B2
V

=
=
=
=

berat isi tanah


berat mould
berat mould + tanah
volume mould

Sedangkan untuk perhitungan berat isi kering :


( Yd)=

__ Y x100_________
( 100 + w )

Keterangan :
Yd
w

=
=

berat isi kering


kadar air

Dari hasil perhitungan tersebut dapt dibuat grafik di kertas kerja


yang telah disediakan.

IV.3. PEMBAHASAN
Pada praktikum pemadatan tanah alat-alat yang digunakan antara
lain:
1.cetakan dengan diameter 102 mm,tinggi 116 mm
2.alat tumbuk tangan dengan diameter 50,8 mm dan berat 2,5 kg
serta tinggi jatuh 30 cm dengan selubung yang mempunyai minimal
empat lubang udara berdiameter 9,5 cm.
3.alat untuk mengeluarkan contoh tanah
4.timbangan kapasitas 11,5 kg dengan ketelitian 5 gram.
5.oven pengering
6.alat perata dari besi dengan panjang 25 cm dan salah satu sisi
memanjang tajam sedangkan sisi lainnya rata.
7.saringan 50 mm,19 mm, dan 4,75 mm.
8.talam,alat pengaduk dan sendok
Prosedur pengujian dari pemadatan tanah adalah sebagai berikut :
1.saring contoh tanah dengan saringan no.4.(contoh tanah 15kg)
2.contoh tanah dicampur air,setelah itu di bagi menjadi enam
bagian.
3.timbang berat cetakkan dan alasnya.
4.cetakan leher dan keping dijadikan satu serta ditempatkan pada
alas yang kokoh.
5.ambil salah satu contoh tanah dan dipadatkan dengan alat
penumbuk standar 2,5 kg tinggi jatuh 30 cm.tanah dipadatkan
dengan tiga lapisan dan tiap lapisan dipadatkan dengan 25
tumbukan
6.timbang cetakan berisi contoh tanah ( B2)
7.keluarkan contoh tanah tersebut dan ambil sebagian kecil untuk
pemeriksaan kadar air
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan,dapat diketahui berat isi
tanah dan berat isi keringnya,yaitu berat isi tanah =
gram/cm 3
dan berat isi keringnya =
gram/cm3.
Selain itu juga dapat diperoleh kurva dari perbandingan berat isi
kering dengan kadar air.

BAB V

KEKUATAN GESER TANAH


V.1. Pendahuluan
Kekuatan geser tanah adalah sifat tanah yang sangat penting di dalam
mekanika tanah.Pemakaian sifat tanah ini terutama untuk persoalan yang
berhubungan dengan kapasitas daya dukung tanah,baik untuk pondasi
dangkal maupun pondasi dalam,mobilisasi tekanan tanah lateral,baik
tekanan aktif maupun tekanan pasif,dan kestabilan lereng di daerah galian
maupun timbunan.
Kekuatan geser tanah tergantung pada gaya-gaya antar partikel atau antar
butiran tanah dan terbentuk oleh tiga komponen,yaitu :
-) bagian yang mempunyai sifat gesekan atau friksi dimana besar gaya
sebanding dengan tegangan yang bekerja pada bidang geser.
-) komponen gaya yang bersifat kohesi dan adhesi,dimana gaya yang
dimobilisasi tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya.
-) bagian interlocking antar partikel tanah.
Dengan melihat hal tersebut,maka parameter kekuatan geser tanah
ditentukan oleh besaran kohesi ( c) dan sudut geser dalam ( ).
Kohesi diartikan sebagai gaya atau tegangan tarik antara partikel-partikel
halus tanah yang cenderung membuat ikatan dalam massa tanah tanpa
adanya gaya-gaya dari luar.Sudut geser dalam adalah sudut kemiringan
maksimum antara tegangan normal dan tegangan resultante di dalam
massa tanah.
Cara untuk memperoleh parameter kekuatan geser tanah dengan
melakukan pengujian,yaitu pengujian geser langsung (direct shear
test ),pengujian kuat tekan bebas ( unconfined compression test ) dan
pengujian triaksial ( triaxial test ).Pada praktikum mekanika tanah
ini,hanya dilakukan pengujian geser langsung.Tujuan dari pengujian geser
langsung ini adalah untuk mengetahui kekuatan tanah terhadap gaya
horisontal.

V.2. DASAR TEORI


Parameter kekuatan geser tanah ditentukan oleh besaran kohesi ( c ) dan
sudut geser dalam ().Karena itu kekuatan geser tanah dapat dirumuskan
sebagai berikut :
S

c + ( ) tan

Keterangan :
S
= kekuatan geser tanah , kg/cm2
c
= kohesi efektif
, kg/cm2

= tegangan total
, kg/cm2

= tegangan air pori


, kg/cm2

= sudut geser dalam efektif,derajat


Untuk perhitungan gaya geser ( P ) dapat diketahui dengan persamaan :
Gaya geser (P) = pembacaan arloji geser x angka kalibrasi cincin penguji
hubungannya dengan tegangan geser adalah
tegangan geser ( S ) = P maks
A
Keterangan :
P maks
= gaya geser maksimum,kg
A
= luas bidang geser contoh tanah,cm2

V.3.PEMBAHASAN
Pada acara praktikum kekuatan geser tanah,alat-alat yang digunakan antara
lain :
1. alat geser langsung
2. jangka sorong
3. alat untuk mengeluarkan contoh tanah dan pisau pemotong
4. cincin cetak benda uji
5. timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
6. oven pengering
Prosedur dalam pelaksanaan praktikum kekuatan geser tanah ini meliputi :
1.ukur diameter cincin kemudian masukkan contoh tanah ke dalam cincin
tersebut.
2.letakan cincin bersama contoh tanah dialat geser langsung,berikan
beban seberat 3,3 kg.
3.kemudian putar pedal pada alat tersebut,setiap kelipatan 20 maka
dilakukan perhitungan dial beban.
4.kemudian tambahkan beban 6.7 kg,sehingga berat total beban 10
kg,kemudian lakukan hal yang sama seperti sebelumnya,demikian juga
dengan beban terakhir 3,3 kg.Lakukan sampai pembacaan dial
menunjukkan angka yang sama walaupun tetap diputar.
Dari pengujian yang telah dilakukan,dapat diketahui beban geser ,tegangan
geser dan tegangan normal dari setiap beban.Untuk lebih jelasnya,hasil
percobaan ini dapat dilihat pada lampiran yang ada.

BAB VI

SONDIR
VI.1.Pendahuluan
Penelitian lapangan adalah penelitian terhadap lingkungan atau tanah pada
lokasi rencana bangunan,jalan dan lain-lain yang diantaranya dimaksudkan
untuk mendapatkan keterangan tambahan yang berguna bagi
perencana.Metode penelitian lapangan dapat dibagi menjadi beberapa
cara,yaitu sondir,sumur uji,pemboran putar,pemboran dengan dengan
tabung tipis dan pemboran tangan.Sondir merupakan salah satu metode
penelitian lapangan yang akan diperagakan pada praktikum mekanika
tanah kali ini.
Sondir merupakan penetrometer Belanda yang ujungnya berbentuk kerucut
dengan sudut 600 dan dengan luasan ujung 1,54 in2 ( 10 cm2 ) serta
selubung geser mempunyai luas muka sekitar 23.25 in2(150cm2), dapat
dilihat pada gambar peralatan sondir.Dengan alat ini ujungnya dapat
ditekan secara langsung ke dalam tanah tanpa memerlukan lubang bor.
Alat sondir digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah secara terusmenerusdengan kecepatan tetap 20 mm/detik,sementara itu besar
perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi (qc) juga terus-menerus
diukur.Alat penetrometer yang biasa digunakan,sebagian besar mempunyai
selubung geser ( biconus ) yang dapat bergerak mengikuti kerucut
penetrometer tersebut
Kegunaan dari sondir yaitu :
1.untuk mengetahui kedalaman tanah keras.
2.menduga tanah dan mendapat gambaran mengenai kedalaman lapisan
tanah.
3.untuk mengetahui kepadatan relatif.
4.untuk mengetahui sifat daya dukung tanah ( perlawanan penetrasi
conus/biconus),yaitu perlawanan tanah terhadap ujung conus/biconus yang
dinyatakan dalam berat per satuan luas.

5.untuk mengetahui daya lekat tanah ( hambatan pelekat conus/biconus)


setiap kedalaman tanah,yaitu perlawanan geser tanah terhadap selubung
conus/biconus yang dinyatakan dalam berat per satuan luas.
Kelebihan alat sondir yaitu:
1.dapat dengan cepat menentukan lapisan keras.
2.dapat memperkirakan perbedaan lapisan.
3.dengan rumus empiris hasilnya dapat digunakan untuk menghitung daya
dukung tiang.
4.cukup baik unutk digunakan pada lapisan yang berbutir halus.
Sedangkan kekurangan dari sondir antara lain :
1.jika terdapat batuan lepas,dapat memberi indikasi lapisan yang salah.
2.tidak dapat mengetahui jenis lapisan secara langsung.
3.jika alat tidak tegak lurus dan conus/biconus tidak bekerja dengan baik
maka hasil yang diperoleh dapat meragukan.

VI.2 Dasar teori


Prinsip pengujian dari sondir yaitu :
1.pembacaan dilakukan pertama-tama pada manometer,disebut perlawanan
penetrasi conus/biconus ( qc) dalam kg/cm2 dengan notasi (c).
2.pembacaan kedua pada manometer menyangkut jumlah perlawanan gaya
gesekan dalam kg/cm2 dengan notasi ( c+ F).
3.jadi harga perlawanan gesek ( F) = ( c+F) c.
4.hambatan pelekat = perlawanan gesek (F)x2;sebab panjang conus 10 cm
edangkan masuknya ke dalam tanah 20 cm untuk mendapatkan hambatan
pelekat.
5.pembacaan manometer dilakukan setiap masuk 20 cm.
6.jumlah hambatan pelekat merupakan kumulatif hambatan pelekat dari
atas ke bawah.
7.hambatan setempat = perlawanan gesek x 0,10;sebab untuk suatu
titk ( tempat) tersebut adalah 1/10 dari panjang conus.

VI.3.Pembahasan

Pada praktikum tentang sondir ini dijelaskan tentang peralatan sondir.


Peralatan yang dijelaskan tersebut meliputi :
1.mesin sondir
2.satu set ( 30 buah ) batang stang sondir lengkap dengan stang dalam
yang panjangnya masing-masing 1 meter.
3.Manometer 2 buah,masing-masing :
a. kapasitas 0 50 kg /cm2
b. kapsitas 0 250 kg/cm2
4.satu buah biconus dan satu buah conus
5.satu set angker
6.kunci pipa,kuci plunger,palu,minyak manometer water pass dan lainlain.
7.minyak hidrolik ( casrol olie SAE 10 )
Prosedur pengujian meliputi :
1.memasang mesin sondir tegak lurus dengan permukaan tanah,dan
dikunci dengan anker yang terlebih dahulu dimasukkan secara kuat ke
dalam tanah.
2.mengisi minyak hidrolik,harus bebas dari gelembung udara.
3.memasang conus/biconus sesuai kebutuhan pada batang stang sondir
yang didalamnya terdapat batang stang dalam.
4.rangkaian butir 3 dipasang pada mesin sondir.
5.traker ditutup,katrol diputar sehingga conus/biconus dan batang stang
sondir beserta stang dalam masuk sedalam 20 cm.
6.setelah masuk 20 cm,traker dibuka dan katrol diputar,sehingga ujung
conus/biconus dan mantelnya bergerak ke bawah sedalam 4 cm,kemudian
baca manometer yang menyatakan jumlah perlawanan.
7.traker ditutup,katrol diputar kembali,sehingga ujung conus/biconus dan
mantelnya bergerak ke bawah sedalam 4 cm,kemudian baca manometer
yang menyatakan jumlah perlawanan.
8.katrol diputar sehingga batang stang sondir dan batang stang dalam serta
conus/biconus masuk sedalam 20 cm.Selanjutnya ulangi langkah 6 dan 7.

Untuk perhitungannya dapat dilihat lebih jelas pada lampiran pada bab
ini.Pada lampiran dapat dilihat perlawanan gesek,hambatan pelekat,jumlah
hambatan pelekat dan hambatan setempat berdasarkan data-data yang telah
ada.

Anda mungkin juga menyukai