Pratikum MK
Pratikum MK
PRAKTIKUM MEKANIKA
TANAH
Disusun oleh
Nama
NIM
Regu
:
:
:
:
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
Firdaus Pratama
112040040
IX
Teknik Pertambangan
Teknologi Mineral
Disetujui,
Yogyakarta, 24 November 2005
Asisten
( ................................)
Praktikan
(.................................)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. KADAR AIR,BERAT JENIS dan BERAT ISI
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB II. BATAS CAIR dan BATAS PLASTIS
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB III. ANALISIS AYAKAN dan ANALISIS HIDROMETER
1. Pendahuluan.
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB IV. PEMADATAN TANAH
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
3. Pembahasan
4. Lampiran
BAB V. KEKUATAN GESER TANAH
1.
Pendahuluan
2.
Dasar teori
3.
Pembahasan
4.
Lampiran
BAB VI. SONDIR
1.
Pendahuluan
2.
Dasar teori
3.
Pembahasan
4.
Lampiran
BAB I
KADAR AIR,BERAT JENIS DAN BERAT ISI
I.1.PENDAHULUAN
Untuk memahami ilmu mekanika tanah,selain dipelajari lewat
kegiatan perkuliahan juga dapat dilakukan dengan penyelidikan di
lapangan maupun pengujian di laboratorium.penyelidikan di lapangan
berguna untuk mengetahui kestabilan tanah,gaya geser,daya dukung
tanah dan lain-lain di suatu daerah /kota agar memenuhi syarat atau
tidak untuk mendirikan suatu bangunan sipil.Pada bab ini
penyelidikan di lapangan tidak dibicarakan secara rinci.Pengujian di
laboratorium berguna untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan mekanik
tanah dari contoh-contoh yang diambil dari penyelidikan
tanah.Pengujian di laboratorium pada bab ini terdiri dari pengujian
kadar air,berat isi dan berat jenis.
Pada bab ini akan dibahas satu persatu yang dimulai dari kadar air lalu
berat isi dan berat jenis.
1.Kadar Air
Kadar air adalah persentase berat isi air yang terdapat atau terkandung
di dalam tanah.
Tujuan dari pengujian kadar air ini untuk mengetahui berapa besarnya
kadar air yang terdapat atau terkandung di dalam tanah.
2.Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat isi tanah dengan
berat isi air murni pada suhu 4C.Tujuan dari praktikum
pengujian kadar air ini adalah untuk mengetahui berapa kadar air
yang terkandung di dalam tanah.
3. Berat Isi
Berat isi adalah perbandingan antara berat tanah basah
dengan volumenya ( gram/cc).
Tujuannya adalah untuk mendapatkan berat isi tanah yang
merupakan perbandingan antara berat basah tanah dengan
volumenya.
I.2.DASAR TEORI
I.2.1. Pengujian kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan :
w
Keterangan :
w
=
WW
=
DW
TW
Ww
Ws
=
=
=
WW - DW x 100 %
DW - TW
kadar air, dinyatakan dalam persen
berat basah tanah ( wet weight of sample ) +
mangkuk
berat tanah kering ( dry weight of sample) +
mangkuk
berat mangkuk ( weight of tube)
berat air ( weight of water )
berat butir ( weight of solid )
Keterangan
W1
W2
W3
W4
:
=
=
=
=
jenis
tanah
W2 W1
(W2-W1)+(W4-W3)
berat botol
berat botol + tanah
berat botol + air + tanah
berat botol + air
dapat
menggunakan
= W2 - W1
V
Keterangan
W1
W2
d
V
:
=
=
=
=
gram /cc
berat cincin
berat cincin + tanah basah
diameter cincin
isi tanah basah
I.3.PEMBAHASAN
I.3.1. Pengukuran Kadar Air
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran kadar air adalah
sebagai berikut :
1) oven listrik dengan suhu 110 C
2) neraca dengan ketelitian 0,01 gram
3) mangkuk atau cawan penimbang tanah
4) desiccator/ alat pendingin
Prosedur melakukan percobaan :
1) timbang mangkuk bernomor dalm keadaan bersih dan kering
2) campurkan tanah contoh dengan air secukupnya,kemudian
ambil sebagian contoh tanah tersebut dan masukan ke dalam
mangkuk tersebut.
3) setelah ditimbang,masukan tanah basah + mangkuk ke dalam
oven listrik dengan suhu 110C selama 24 jam.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil berupa
kadar air yaitu :
I.1.3.Berat Isi
Alat-alat yang digunakan pada percobaan berat isi adalah
1) cincin uji dengan diameter 6 cm,tinggi 2 cm.
2) pisau pemotong tanah.
3) timbangan listrik dengan ketelitian 0.001 gram.
BAB II
BATAS CAIR DAN BATAS PLATIS
II.1.PENDAHULUAN
Pada praktikum acara kedua ini dilakukan praktikum percobaan
batas cair dan batas plastis.Batas cair dan batas plastis digunakan sebagai
indeks
konsistensi
yang
berguna
untuk
klasifikasi
tanah.
(Terzaghi,1925).Prosedur Atterberg yang orisinil untuk menentukan batas
cair telah dimodifikasi oleh Casagrande,1932,guna meningkatkan hasil
pengujian yang dapat diulangi kembali.
Pada bab ini akan dibahas tentang percobaan tentang batas cair dan batas
plastis.
1.Percobaan batas cair
Batas cair adalah kadar air suatu contoh tanah pada batas antara cair dan
plastis,yaitu kadar air pada tanah mulai merapat pada percobaan dengan
alat casagrande setelah diputar 25 kali.
Percobaan batas cair bertujuan untuk mengetahui batas cair suatu tanah
yang kegunaannya antara lain untuk menentukan apakah tanah
memerlukan tambahan air atau dikeringkan.
2.Percobaan batas plastis
Batas plastis menunjukkan kadar air pada waktu tanah tidak dapat
digelintir menjadi gelintiran-gelintiran dengan diameter lebih kecil dari 3
mm,sehingga apabila gelintiran diteruskan tanah akan terputus.
Percobaan batas plastis bertujuan untuk mengetahui batas plastis suatu
contoh tanah,yaitu batas antara keadaan plastis dan semi plastis.
( W2 - W3 )
( W3 - W1 )
x 100 %
Keterangan
W1 = berat cawan
W2 = berat cawan + tanah basah
W3 = berat cawan + tanah kering
LL -
PL
Keterangan
IP
LL
PL =
= indeks plastis
= batas cair
batas plastis
II.3. PEMBAHASAN
II.3.1 Percobaan batas cair
Alat-alat yang digunakan pada percobaan batas plastis adalah
sebagai berikut :
1) ayakan no 40 dengan lubang 0,42 mm
2) cawan/mangkuk besar
3) pisau pengaduk/spatula
4) alat casagrande
5) pisau pembelah tanah / colet
6) desiccator
7) oven listrik dengan suhu 110 C
8) neraca
9) mangkuk tempat contoh tanah
Dari percobaan yang telah dilakukan,didapat hasil dari percobaan
batas plastis yaitu
BAB III
ANALISIS AYAKAN DAN ANALISIS
HIDROMETER
III.1.Pendahuluan
Analisis ayakan bertujuan untuk menentukan pembagian butir suatu contoh
tanah,sedangkan analisis hidrometer bertujuan untuk menentukan
pembagian ukuran butir tanah berbutir halus yang lolos ayakan no.200
( 0,075 mm ).
Pengujian analisis ayakan mengikuti standar :
ASTM D422, AASHTO T88
Pada pengujian analisis hidrometer memakai standar :
Bina Marga
: PB-0105-76;PB-0106-76;PB-0107-76
ASTM
: D421-58 dan D422-63
AASHTO
: T87-70 dan T-88-70
Ukuran butir tanah tergantung pada diameter partikel tanah yang
membentuk massa tanah itu.Ukuran butir tanah ditentukan dengan
menyaring sejumlah tanah melalui sperangkat saringan yang disusun
dengan lobang yang paling besar berada paling atas,dan makin kebawah
makin kecil.
Pada analisis hidrometer dapat digunakan untuk memperpanjang batas
kurva distribusi ukuran butir dan untuk meperkirakan ukuran yang lebih
kecil dari saringan no.200.Perkiraan fraksi lempung sebagai persentase
yang lebih kecil dari 0,002 mm dapat juga dilakukan.
% --------->( OK jika 2 %)
berat contoh
berat tertahan
Pembacaan hidrometer
Rb
30
25
20
15
10
5
0
-5
H
( cm )
1,80
3,69
5,40
7,30
9,20
11,10
13,00
14,90
Tinggi efektif/penurunan
He ( cm )
8,90
10,70
12,50
14,40
16,30
18,20
20,10
22,00
Ct
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
- 1,10
-1,00
-0,90
-0,70
-0,50
-0,00
0,20
0,40
0,70
1,00
1,30
1,65
2,00
2,50
3,05
3,80
III.3. PEMBAHASAN
III.3.1 ANALISIS AYAKAN
Alat-alat yang digunakan pada analisis ayakan adalah sebagai
berikut :
1.satu set ayakan dengan ukuran lobang : 1,5 ; 1; 0,75 ;
0,375;no.4 ( 4,750mm); no 8 ( 2,360 mm ); no 30 ( 0,600 mm ); no
100 ( 0,150 mm ); no200 ( 0,075 mm ).
2.neraca dengan ketelitian 0,20% dari benda uji.
3.oven listrik 110C
4.mesin penggetar ayakan
5.alat pemisah contoh tanah
6.talam
7.kuas,sikat kuning,sekop kecil dll
Cara melakukan percobaan :
1.timbang berat contoh sebelum diayak
2.ayakan disusun dari ayakan lubang besar di atas dan paling kecil
dibawah
3.ayakan digetarkan dengan mesin penggetar selama 15 menit
4timbang berat contoh tanah yang tertahan pada tiap-tiap ayakan
Dari percobaan yang telah dilakukan diadapat berat tanah yang
tertahan yaitu
,persen dari tanah yang tertahan
% dan persen tanah yang lolos
%.
BAB IV
PEMADATAN TANAH
IV.1. PENDAHULUAN
Pemadatan tanah memiliki banyak fungsi,baik kita sadari atau tidak sama
sekali.Misalnya pada pembuatan timbunan tanah untuk jalan
raya,bendungan tanah dan struktur teknik lainnya,tanah yang lepas atau
renggangan
harus
dipadatkan
untuk
meningkatkan
berat
volumenya.Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan
tanah sehingga dapat meningkatkan daya dukung pondasi
diatasnya.Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah
yang tidak diinginkan dan meningkatkan lereng timbunan
(embankments).
Penggilas besi berpermukaan halus (smooth-whell rollers) dan penggilas
getar (vibrator rollers) adalah alat-alat yang biasa digunakan untuk
pemadatan tanah dilapangan.Mesin getar dalam
(vibraflot) juga banyak digunakan untuk pemadatan tanah berbutir
(granular soils) sampai kedalaman yang cukup besardari permukaan tanah.
Tujuan dari praktikum pemdatan tanah untuk menentukan hubungan antara
kadar air dan kepadatan tanah sehingga bisa diketahui kepadatan
maksimum dan kadar air optimum.Pengujian pemadatan di laboratorium
untuk mendapatkan kadar air optimum dan berat kering
maksimum.Biasanya dilakukan dua macam pengujian,yaitu pemadatan
tanah standar ( standar compaction test) dan pemadatan modifikasi
(modified compaction test).Yang dipelajari pada praktikum ini adalah
pemadatan tanah standar atau standar compaction.
IV.2.DASAR TEORI
B2 - B1
V
Keterangan :
Y
B1
B2
V
=
=
=
=
__ Y x100_________
( 100 + w )
Keterangan :
Yd
w
=
=
IV.3. PEMBAHASAN
Pada praktikum pemadatan tanah alat-alat yang digunakan antara
lain:
1.cetakan dengan diameter 102 mm,tinggi 116 mm
2.alat tumbuk tangan dengan diameter 50,8 mm dan berat 2,5 kg
serta tinggi jatuh 30 cm dengan selubung yang mempunyai minimal
empat lubang udara berdiameter 9,5 cm.
3.alat untuk mengeluarkan contoh tanah
4.timbangan kapasitas 11,5 kg dengan ketelitian 5 gram.
5.oven pengering
6.alat perata dari besi dengan panjang 25 cm dan salah satu sisi
memanjang tajam sedangkan sisi lainnya rata.
7.saringan 50 mm,19 mm, dan 4,75 mm.
8.talam,alat pengaduk dan sendok
Prosedur pengujian dari pemadatan tanah adalah sebagai berikut :
1.saring contoh tanah dengan saringan no.4.(contoh tanah 15kg)
2.contoh tanah dicampur air,setelah itu di bagi menjadi enam
bagian.
3.timbang berat cetakkan dan alasnya.
4.cetakan leher dan keping dijadikan satu serta ditempatkan pada
alas yang kokoh.
5.ambil salah satu contoh tanah dan dipadatkan dengan alat
penumbuk standar 2,5 kg tinggi jatuh 30 cm.tanah dipadatkan
dengan tiga lapisan dan tiap lapisan dipadatkan dengan 25
tumbukan
6.timbang cetakan berisi contoh tanah ( B2)
7.keluarkan contoh tanah tersebut dan ambil sebagian kecil untuk
pemeriksaan kadar air
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan,dapat diketahui berat isi
tanah dan berat isi keringnya,yaitu berat isi tanah =
gram/cm 3
dan berat isi keringnya =
gram/cm3.
Selain itu juga dapat diperoleh kurva dari perbandingan berat isi
kering dengan kadar air.
BAB V
c + ( ) tan
Keterangan :
S
= kekuatan geser tanah , kg/cm2
c
= kohesi efektif
, kg/cm2
= tegangan total
, kg/cm2
V.3.PEMBAHASAN
Pada acara praktikum kekuatan geser tanah,alat-alat yang digunakan antara
lain :
1. alat geser langsung
2. jangka sorong
3. alat untuk mengeluarkan contoh tanah dan pisau pemotong
4. cincin cetak benda uji
5. timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
6. oven pengering
Prosedur dalam pelaksanaan praktikum kekuatan geser tanah ini meliputi :
1.ukur diameter cincin kemudian masukkan contoh tanah ke dalam cincin
tersebut.
2.letakan cincin bersama contoh tanah dialat geser langsung,berikan
beban seberat 3,3 kg.
3.kemudian putar pedal pada alat tersebut,setiap kelipatan 20 maka
dilakukan perhitungan dial beban.
4.kemudian tambahkan beban 6.7 kg,sehingga berat total beban 10
kg,kemudian lakukan hal yang sama seperti sebelumnya,demikian juga
dengan beban terakhir 3,3 kg.Lakukan sampai pembacaan dial
menunjukkan angka yang sama walaupun tetap diputar.
Dari pengujian yang telah dilakukan,dapat diketahui beban geser ,tegangan
geser dan tegangan normal dari setiap beban.Untuk lebih jelasnya,hasil
percobaan ini dapat dilihat pada lampiran yang ada.
BAB VI
SONDIR
VI.1.Pendahuluan
Penelitian lapangan adalah penelitian terhadap lingkungan atau tanah pada
lokasi rencana bangunan,jalan dan lain-lain yang diantaranya dimaksudkan
untuk mendapatkan keterangan tambahan yang berguna bagi
perencana.Metode penelitian lapangan dapat dibagi menjadi beberapa
cara,yaitu sondir,sumur uji,pemboran putar,pemboran dengan dengan
tabung tipis dan pemboran tangan.Sondir merupakan salah satu metode
penelitian lapangan yang akan diperagakan pada praktikum mekanika
tanah kali ini.
Sondir merupakan penetrometer Belanda yang ujungnya berbentuk kerucut
dengan sudut 600 dan dengan luasan ujung 1,54 in2 ( 10 cm2 ) serta
selubung geser mempunyai luas muka sekitar 23.25 in2(150cm2), dapat
dilihat pada gambar peralatan sondir.Dengan alat ini ujungnya dapat
ditekan secara langsung ke dalam tanah tanpa memerlukan lubang bor.
Alat sondir digunakan dengan cara ditekan ke dalam tanah secara terusmenerusdengan kecepatan tetap 20 mm/detik,sementara itu besar
perlawanan tanah terhadap kerucut penetrasi (qc) juga terus-menerus
diukur.Alat penetrometer yang biasa digunakan,sebagian besar mempunyai
selubung geser ( biconus ) yang dapat bergerak mengikuti kerucut
penetrometer tersebut
Kegunaan dari sondir yaitu :
1.untuk mengetahui kedalaman tanah keras.
2.menduga tanah dan mendapat gambaran mengenai kedalaman lapisan
tanah.
3.untuk mengetahui kepadatan relatif.
4.untuk mengetahui sifat daya dukung tanah ( perlawanan penetrasi
conus/biconus),yaitu perlawanan tanah terhadap ujung conus/biconus yang
dinyatakan dalam berat per satuan luas.
VI.3.Pembahasan
Untuk perhitungannya dapat dilihat lebih jelas pada lampiran pada bab
ini.Pada lampiran dapat dilihat perlawanan gesek,hambatan pelekat,jumlah
hambatan pelekat dan hambatan setempat berdasarkan data-data yang telah
ada.