Anda di halaman 1dari 19

BAB III

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


III.1. Identitas Keluarga
1.
Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Alamat

Agama
Suku Bangsa
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
2.

: Tn. W
: 55 Tahun
: Laki - laki
: Menikah
: Dusun Sodongan, RT 011/RW 004 Desa
Bumiharjo, Borobudur, Kabupaten
Magelang
: Islam
: Jawa
: SD
: Buruh tani / Guru Ngaji

Identitas Kepala Keluarga


Nama
: Tn. W
Umur
: 55 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
: Dusun Sodongan, RT 011/RW 004 Desa
Bumiharjo, Borobudur, Kabupaten
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan

Magelang
: Islam
: Jawa
: SD
: Buruh tani / Guru Ngaji

III.2. Karakteristik Kedatangan Pasien ke Puskesmas


Pasien datang pada tanggal 29 Mei 2015. Pasien datang dengan
keluhan sakit kepala sejak 2 hari yang lalu.
III.3

Karakteristik Demografis Keluarga


Alamat pasien di Dusun Sodongan, Desa Bumiharjo RT 011/RW
004 Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Daerah tersebut
merupakan daerah perdesaan. Pasien tinggal bersama istrinya.
Tabel 3.1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

43

No

Nama

Kedudukan dalam

JK

Umur

Pendi-

Pekerjaan

Ket

Warsito

Keluarga
KK

(th)
55

dikan
Tamat

Buruh tani /

Sakit

Siti Aisah

Istri KK

45

SD
Tamat

Guru Ngaji
IRT dan

Sehat

30

SD
SMA

Wiraswasta
Ibu Rumah

Sehat

STM

Tangga
Karyawan

Sehat

Ulfa Alif

M.

Anak I

Anak II

28

Muchorobin
Tabel 3.2. Daftar anggota keluarga serumah
No.

Nama

Kedudukan
di keluarga

Umur

Sex

(thn)

Pendidikan
Terakhir

Pekerjaan

Ket.

1.

Warsito

KK

55

Tamat SD

Guru Ngaji

Sakit

2.

Siti Aisah

Istri

45

Tamat SD

Penjual

Sehat

Sumber : Kartu Keluarga Pasien

Genogram Keluarga

3
c

b
d

Gambar 3.1. Genogram Keluarga


Keterangan :
1. Pasien
: Hipertensi
2. Istri Pasien
: sehat
3. Anak pertama Pasien
: sehat
4. Anak kedua Pasien
: sehat
a. Suami anak pertama pasien
: sehat
b. Istri anak kedua pasien
: sehat
44

c. Cucu pertama dari anak pertama pasien


d. Cucu kedua dari anak kedua pasien
III.4

: sehat
: sehat

Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Telah Diberikan


1. Anamnesis Tn. W
Anamnesis dilakukan pada hari Rabu, tanggal 29 April 2015 pukul
11.00 WIB di Puskesmas Borobudur.
a.

Keluhan utama
Sakit kepala sejak 2 hari yang lalu.
b.
Keluhan tambahan
Terasa berat pada tengkuk.
c.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sakit kepala sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
dirasakan tiba-tiba dan terasa berat pada tengkuk. Sebelumya
pasien pernah mengalami keluhan yang sama pada 1 bulan lalu
namun pasien menghiraukan keluhan tersebut dan tidak berobat ke
dokter, saat itu pasien hanya minum obat yang di beli di warung
dan keluhan membaik.
Pasien menyangkal adanya keluhan penglihatan buram, sesak
napas, nyeri dada, kesemutan. Pasien tidak pernah minum obat
darah tinggi sebelumnya.
d.

Riwayat Penyakit Dahulu


Diabetes melitus
: disangkal
Hipertensi
: disangkal
Sakit Jantung
: di sangkal
Sakit Paru
: di sangkal
Stroke
: di sangkal
e.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien menderita darah tinggi dan stroke
f.

Riwayat kebiasaan
Pasien sering mengkonsumsi ikan asin setiap hari selama 2 tahun
terakhir. Pasien juga mempunyai kebiasaan minum kopi 3 gelas
perhari sejak pasien remaja. Pasien merokok sejak 30 tahun yang
lalu sebanyak 1 bungkus perhari. Pasien tidak suka mengkonsumsi
minuman beralkohol maupun minuman bersoda jenis apapun.
Pasien tidak suka berolahraga.

g.

Riwayat Lingkungan
45

Tidak ada
2. Hasil Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum
Kesadaran
BB
TB
Tanda vital
TD
Pernapasan
Nadi
Suhu

Status Generalis

: Tampak sakit sedang


: Compos mentis
: 60 Kg
: 160 Cm
:
: 170/100 mmHg
:20x/menit
:98x/menit
:36,7o C

- Kepala: Normocephal, warna rambut hitam, distribusi merata,


tidak mudah dicabut.
- Mata : Visus : 6/6,Gerakan bola mata ke segala arah,kornea
arcus senilis (+/+), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), iris berwarna hitam, pupil bulat, reflek
cahaya pupil langsung (+/+) dan reflek cahaya pupil
tak langsung (+/+).
- Hidung:Sekret (-), septum deviasi (-), konka inferior
-

hiperemis (-/-).
Mulut : Mukosa bibir kering.
Telinga : Serumen (+/+), sekret (-/-).
Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
Toraks : Normochest, jejas (-)
Jantung
I
Pa
Pe

: Iktus cordis tidak tampak


: Iktus cordis teraba pada ICS V 2 cm medial LMC
sinistra
: Batas kanan atas
: ICS II LPS dextra
Batas kanan bawah : ICS IV LPS dextra
Batas kiri atas
: ICS II LPS sinistra
Batas kiri bawah
: ICS VI LMC sinistra
: S1>S2 regular, murmur (-), gallop (-)

Paru
I
: Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang

46

tertinggal
Pa : Vokal fremitus (+/+)
Pe : Sonor seluruh lapang paru
A : Suara dasar
: Vesikuler
Suara tambahan :Wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
-

Abdomen
I
Pa
Pe
A

: Datar, tidak ada sikatrik


: Supel,hepar/lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
: Timpani di seluruh lapang abdomen
: Bising usus (+) normal

Genitalia : Tidak dilakukan


Ekstremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)
Status Neurologi
Pemeriksaan Nervus Cranialis
Dalam batas normal
Tanda Rangsang Meningeal
o Test kaku kuduk: (-)
Test Laseuque
: (-/-)
o Test Brudzinsky I: (-) Test Brudzinsky II : (-/-)
o Test Kernig: (-/-)
Reflex Fisiologi
o Reflex biceps: (+/+) Reflex patella: (+/+)
o Reflex trisep: (+/+) Reflex Achilles : (+/+)
Reflex Patologis
o Reflex Hoffman-tromer: (-/-)
o Reflex Babinsky: (-/-)
Reflex Schaeffer: (-/-)
o Reflex Chaddok: (-/-)
Reflex Gordon: (-/-)
o ReflexOppenheim: (-/-)

Reflex Motorik
o Tonus : Normal
Trophy: Normal
o Paresis
5555
5555
5555
5555
Pemeriksaan Sensorik
o Propioseptif : posisi, getar: tidak ada gangguan
o Eksteroseptif : nyeri, suhu, raba : tidak terdapat
pengurangan sensasi nyeri, tekan dan suhu pada

keempat ekstremitas.
Sikap Dan Koordinasi
o Test Romberg
o Test tenden gait
o Dismetri telunjuk-hidung

: tidak ada kelainan


: tidak ada kelainan
: tidak ada kelainan

47

Fungsi Vegetatif
o Miksi
o Defekasi

3.

Diagnosis Kerja
Hipertensi Grade II

4.

Rencana Penatalaksanaan
a. Medikamentosa

: normal
: normal

Captopril 25 mg, 2 kali 1 per oral,


Pamol 500 mg, 1 kali 1 per oral (jika pusing).

b. Non Medikamentosa (Edukasi)


Disarankan untuk periksa EKG, Lab (fungsi ginjal, kolesterol,
gula darah)
Edukasi mengenai hipertensi, faktor resiko, komplikasi yang
dapat terjadi.
Istirahat yang cukup dan olahraga teratur
Pola makan yang sehat, hindari penggunaan penyedap rasa dan
menghentikan konsumsi ikan asin, kopi dan rokok
Pasien dianjurkan minum obat teratur
Apabila terdapat keluhan segera memeriksakan diri ke
puskesmas atau ke dokter untuk mendapat penanganan lebih
lanjut.
6.

Hasil Penatalaksanaan Medis


Obat yang diberikan dari Puskesmas diminum. Keluhan sakit
kepala mulai berkurang. Saat kunjungan rumah (Sabtu, 2 Mei 2015),
keadaan kesehatan pasien membaik, dan aktivitas harian berlangsung
seperti biasa. Tekanan darah pasien 140/80 mmhg, Nadi 72 kali
permenit, Pernapasan 18 kali permenit, Suhu 36,8 o C
a. Faktor pendukung:
Kesadaran pasien untuk patuh minum obat, melakukan
olahraga tiap pagi, mengurangi merokok dan peran keluarga

untuk mengingatkan pasien minum obat.


Pasien telah mengurangi faktor resiko yang ada seperti
mengurangi konsumsi garam, mengurangi konsumsi ikan asin

dan kopi.
b. Faktor penghambat:
48

Pasien masih mengkonsumsi ikan asin dan kopi walaupun


frekuensinya

sudah

berkurang.

Anak

pasien

hanya

mengunjungi pasien 1 kali dalam seminggu sehingga pasien


kurang mendapat perhatian dari anaknya.
c. Indikator keberhasilan:
Keluhan sakit kepala berkurang. Serta saat dilakukan
kunjungan rumah dan dilakukan pemeriksaan ulang tekanan
darah menurun dibanding saat pemeriksaan pada kunjungan di
puskesmas.

III.5

Bentuk dan Siklus Keluarga


Bentuk keluarga ini ialah keluarga orang tua tunggal, yaitu
keluarga yang terdiri dari suami (pasien) dan isteri (pasien) tanpa anakanak kandung.

III.6

Identifikasi Fungsi-Fungsi Keluarga

a. Fungsi Biologis dan Reproduksi


Dari wawancara dengan pasien diperoleh keterangan bahwa pasien
tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.. Tidak ada riwayat
penyakit diabetes melitus, sakit jantung, sakit paru pada anggota keluarga,
namun ibu pasien memiliki riwayat hipertensi dan stroke. Pasien memiliki
2 anak.
b. Fungsi Psikologi
Pasien tinggal bersama istri da memiliki rumah sendiri. Pasien
memiliki 2 anak kandung yang sudah berkeluarga dan memiliki rumah
sendiri. Hubungan antara anggota keluarga baik. Di dalam keluarga ini jika
terdapat suatu masalah baik masalah eksternal dan internal yang berperan
sebagai pembuat keputusan akhir adalah kepala keluarga sedangkan proses
pengambilan keputusan suatu masalah dilakukan oleh kepala keluarga
beserta isteri. Jika ada masalah yang berhubungan dengan keluarga
49

diselesaikan secara musyawarah antara kepala keluarga, istri, dan anakanak. Pertemuan dengan kedua anaknya dan cucu serta menantu biasanya
terjadi 1 kali dalam 2 minggu karena rumah pasien dan kedua anaknya
berjauhan.
c. Fungsi Pendidikan
Pasien dan istri menempuh pendidikan sampai tamat Sekolah
Dasar (SD). Semua anak pasien sudah tamat sekolah deengan pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA). Keduanya tidak melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi karena adanya keterbatasan biaya.
d. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien tinggal di kawasan pedesaan dan kedudukan keluarga di
tengah lingkungan sosial adalah warga biasa. Pasien dan istri dapat
diterima dengan baik di lingkungan rumahnya. Komunikasi dengan
tetangga baik. Kondisi pasien saat ini cukup baik. Pasien masih dapat
mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan bekerja dengan baik. Namun
saat sakit kepala pasien muncul dapat menjadi hambatan dalam
mengerjakan pekerjaannya.
Pasien bekerja sebagai buruh tani sedangkan istri pasien
merupakan pedagang tempe. Tidak ada kepercayaan terhadap mitos atau
hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Sumber penghasilan dalam keluarga berasal dari pasien yang
bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan rata-rata Rp 700.000.00
Dan istri pasien sebagai pedagang tempe dengan penghasilan rata-rata
Rp.300.000,00 perbulan. Pasien juga mendapat uang tambahan dari anakanaknya sebesar Rp. 300.000,00 perbulan. Uang tersebut digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan sisa uang dapat ditabung.
Pengaturan penggunaan dana untuk pemenuhan kebutuhan tersebut
dilakukan oleh pasien.

50

f. Fungsi Religius
Pasien dan istri rutin melakukan ibadah di rumah. Tidak ada
ruangan khusus untuk ibadah di rumah, beribadah biasa dilakukan di
kamar. Seminggu sekali mengikuti kegiatan pengajian di lingkungan
rumah.
III.7

Pola Konsumsi Makan Pasien dan Keluarga


Frekuensi makan pasien dan istri 3 kali sehari. Makanan diolah
sendiri oleh istri pasien dengan makanan yang bervariasi dan ikan asin
setiap hari. Variasi makanan sebagai berikut: nasi, tahu, tempe, ikan asin,
sayur, kadang-kadang diselingi telur. Pasien tidak minum susu dan senang
minum kopi 3 gelas perhari.

III.8

Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

a. Faktor Perilaku Keluarga


Dalam beraktivitas sehari-hari pasien lebih sering melakukan
kegiatan di luar rumah yaitu sebagai buruh tani .Pasien tidak pernah
melakukan olahraga. Setiap hari pasien mengkonsumsi makanan yang
diolah sendiri sebanyak 3 kali/ hari, dengan lauk ikan asin setiap harinya.
Jika keluar rumah lebih sering jalan kaki. Pasien merokok sejak 30 tahun
yang lalu sebanyak 1 bungkus perhari. Pasien juga memiliki kebiasaaan
minum kopi 3 gelas perhari.
Jika ada yang sakit, pasien dan istri langsung berobat ke,
Puskesmas. Pasien dan keluarga sudah menjadi peserta Jamkesda. Pasien
aktif dalam ikut serta kegiatan dan aktivitas sosial seperti pengajian
maupun pertemuan RT.
b. Faktor Non-Perilaku
Terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yang sering didatangi oleh pasien
yaitu Puskesmas yang berjarak 2 km dapat ditempuh dengan angkutan

51

umum. Pembiayaan pengobatan pasien maupun keluarga dengan menjadi


peserta Jamkesda.
III.9

Identifikasi Lingkungan Rumah


Gambaran Lingkungan
a. Status rumah

: rumah pribadi

Kondisi bangunan

Luas bangunan

: 400 m2

Rumah terdiri dari

: 1 lantai

Jumlah ruangan

: ruangan terdiri dari : 10 ruangan

1 ruang tamu yang juga bisa digunakan untuk mengajar


ngaji.

5 kamar tidur

1 ruang cuci + kamar mandi + jamban

1 dapur

1 ruang makan

1 kandang hewan (pada bagian belakang rumah )

Dinding rumah

: terbuat dari tembok

Atap rumah

: terbuat dari genteng

Lantai

: sebagian besar terbuat dari semen

Jumlah orang dalam rumah

: 2 orang

Jumlah keluarga dalam rumah: 1 keluarga


Alat kesejahteraan di rumah
Pasien mempunyai 1 buah televisi, 1 buah kipas angin dan 1 buah
kulkas, 1 buah radio
b. Lokasi rumah
Lokasi rumah terletak tidak jauh dari jalan raya. Bagian belakang
rumah pasien mengahadap ke sawah. Di samping kanan dan kiri rumah
pasien terdapat sebuah rumah. Letak rumah pasien dengan tetangga di
kanan-kirinya berdekatan dan menempel.
c. Ventilasi

52

Ventilasi rumah terdiri dari : permanen dan insidentil.


Ventilasi terdapat di ruang keluarga, kamar tidur dan dapur.
Insidentil :

3 buah pintunya yang masing-masing berukuran :


Pintu masuk ke rumah:1,8 m x 1 m = 1,8 m2
Pintu ke kamar pasien :1,8 m x 1 m = 1,8 m2
Pintu ke dapur
:1,8 m x 1 m = 1,8 m2
2
Total : 1,8 m x 3 = 5,4 m2

3 buah jendela besar berukuran 1 m x 0,8 m = 0,8 m

Permanen

2 buah ventilasi di atas pintu masuk berukuran 0,5 m x 0,8 m =

0,4 m2
Luas seluruh ventilasi : 5,4 m + 0,8m + 0,4 m + 0,8m + 0,4
m = 7,8 m
7,8 m2

Persentase = ------------ x 100% = 11.14%


70 m
Menurut perhitungan, ventilasi rumah yang ideal adalah lebih dari
10 % dari luas lantai rumah, maka ventilasi rumah ini tergolong cukup.
d. Pencahayaan
Pencahayaan rumah pasien baik, karena sinar matahari masuk ke
dalam rumah melalui kaca jendela dan pintu sehingga rumah pasien
kesannya cukup terang pada

siang hari. Sedangkan pencahayaan

rumah pada malam hari mengandalkan pencahayaan listrik.


e. Kamar Tidur Pasien
Pasien menggunakan ruang kamar sebagai tempat tidur. Di ruang
keluarga terdapat 1buah televisi, 1 buah kipas angin dan 1 buah tempat
duduk untuk berkumpul. Kasur berisi kapuk yang dilapisi sprei yang
jarang diganti dan dibersihkan. Untuk penerangan kamar tersebut
f.

menggunakan 1 buah lampu.


Pembuangan Tinja dan Jamban
Tempat pembuangan tinja : WC pribadi
Reservoir kakus
: Tinja disalurkan ke septictank
Bagian kakus
: Berupa kakus jongkok, terbuat dari semen.
Lantai terbuat dari semen, dan dinding terbuat dari tembok (bata) yang

sudah disemen.
g. Kamar Mandi

53

Kamar mandi terpisah dari rumah, menjadi satu dengan jamban


dan dipakai hanya untuk keluarga sendiri. Berlantai semen. Terdapat 1
tempat penampungan air.
h. Dapur
Terdapat sebuah dapur berdinding tembok dengan lantai yang
terbuat dari tanah. Pada bagian atap hanya ditutupi oleh genteng tanpa
plavon sehingga asap dari dapur dapat keluar. Dapur cukup luas karena
biasa dipakai oleh pasien untuk memasak dan membuat bahan untuk
dijual. Dapur memiliki 3 buah tungku kayu, 1 buah kompor gas, 1
buah lemari piring, 1 buah ember untuk menampung air minum.
i. Pembuangan Sampah dan Kotoran
Sampah di kumpulkan di samping rumah didalam kantong plastik
kemudian diangkut ke bagian belakang rumah untuk dibakar.Air kotor
dialirkan ke selokan yang bermuara di halaman belakang berjarak 5
meter di depan rumahnya.
III.9.9. Halaman Rumah
1
0

14

12

11

5
7
4

6
3
2

13

54

Gambar 3.2. Denah Rumah


Keterangan Denah Rumah :
1.

Teras

2.

Ruang Tamu

3.

Kamar tidur

4.

Kamar tidur

5.

Kamar tidur

6.

Kamar tidur

7.

Kamar tidur

8.

Dapur

9.

Ruang makan / Ruang Keluarga

10. Ruang Belakang


11. Sumur + tempat mencuci
12. Kandang kambing
13. Kamar mandi (terpisah dengan rumah)
14. Gudang
Peta Rumah Dicapai dari Pelayanan Kesehatan
PuskesmasB
orobudur

Rumah
Pasien

Dusun
Sodongan

55

Gambar 3.3. Peta rumah dari pelayanan kesehatan


III.10 Diagnosis Fungsi-Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
Pasien terdiagnosis hipertensi sejak tanggal 29 April 2015 dan ibu pasien
memiliki riwayat hipertensi dan stroke
2. Fungsi Psikologis
a. Hubungan dengan anggota keluarga dan tetangga baik.
b. Kurangnya perhatian dari anak anak pasien karena letak rumah
yang berjauhan
3. Fungsi Religius, Sosial dan Budaya
-

Termasuk keluarga yang taat beragama

Tidak terdapat keterbatasan hubungan beragama antara pasien dan

masyarakat.
Dapat bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar dengan baik,

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Perekonomian keluarga cukup, kehidupan sehari- hari dapat terpenuhi.
5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Setiap ada

masalah yang berhubungan dengan keluarga diselesaikan

dengan musyawarah.
6. Faktor Perilaku
a. Pasien sering memakan ikan asin dan konsumsi kopi.
b. Pasien tidah memiliki kebiasaan berolahraga.
c. Pasien seorang perokok aktif.
7. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan

terjangkau

dari rumah, pembiayaan

pengobatan pasien maupun keluarga dengan menjadi peserta Jamkesda.

56

III.11 Diagram Realita yang Ada Pada Keluarga


Lingkungan
Ventilasi kamar baik
Ventilasi ruangan rumah baik
Anak pasien hanya berkunjung
1 kali dalam 2 minggu
Pelayanan
Kesehatan

Genetik
Ibu pasien
memiliki riwayat
Hipertensi dan
Stroke

Derajat
kesehatan Tn. W
Pasien
Hipertensi
Grade II

Pelayanan
kesehatan
terjangkau

Perilaku
Pasien memiliki kebiasaan memakan ikan
asin
Pasien memiliki kebiasaan minum kopi 3
gelas/hari
Pasien
berolahraga
Gambar 3.4. Faktor-faktorjarang
yang mempengaruhi
kesehatan dalam keluarga
Pasien merokok

III.12 Risiko, Permasalahan, dan Rencana Pembinaan Kesehatan Keluarga


Tabel III.3. Masalah kesehatan dan rencana pembinaan
Risiko dan
No.

Masalah

Rencana Pembinaan

Sasaran

1.

Kesehatan
Hipertensi Grade

Edukasi, diskusi dan

Pasien
57

II

konseling tentang hipertensi,

dan istri

faktor risiko, gejala,


komplikasi, pengobatan dan
perubahan pola makan,
kebiasaan,olahraga serta
minum obat teratur
III.13. Pembinaan dan Hasil Kegiatan
Tabel III.4. Pembinaan dan hasil kegiatan
Keluarga

Hasil

Penyuluhan tentang penyakit

yang terlibat
Pasien dan

kegiatan
Pengetahuan

Hipertensi, dari faktor risiko,

istri

tentang

Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

1 Mei 2015

4 Mei 2015
11 Mei 2015

tanda dan gejala, komplikasi,

hipertensi

pengobatan untuk pasien dan

dan gaya

penyuluhan tentang perubahan

hidup sehat

gaya hidup
Monitoring hasil penyuluhan

Pasien dan

meningkat
Penyuluhan

Evaluasi hasil penyuluhan

istri
Pasien dan

berhasil
Keluhan

istri

pasien
berkurang
dan tidak
terjadi
kekambuhan

III.14. Komprehensive Pengelolaan Pasien dan Keluarga

Promotif
Edukasi dan penyuluhan mengenai hipertensi kepada pasien dan
keluarganya, mulai dari definisi, penyebab, faktor risiko, tanda dan
gejala, komplikasi dan pengobatan hipertensi.

Preventif

58

Pencegahan yang dilakukan terhadap pasien diberikan dalam


bentuk mengedukasi pasien agar menghentikan konsumsi ikan asin,
rokok dan kopi. Pasien juga di edukasi untuk rutin olahraga tiap hari,
rutin meminum obat dan kontrol ke petugas kesehatan.

Kuratif
Pelayanan pengobatan yang dilakukan pasien ke puskesmas
merupakan upaya pasien untuk mengobati penyakit hipertensi nya dan
pasien mengonsumsi obat-obatan dari puskesmas.

Rehabilitatif
Edukasi pasien untuk menghindari makanan yang asin, kopi dan
rokok, serta mengganti garam dengan garam rendah natrium. Menjaga
kesehatan dengan berolahraga dan sering periksa tekanan darah ke
petugas kesehatan atau puskesmas agar tekanan darah pasien dapat
terkontrol.

III.15. Kesimpulan Pembinaan Keluarga


1.

Tingkat pemahaman
Pemahaman terhadap edukasi dan penyuluhan yang dilakukan
cukup baik dan dapat diterima.

2.

Faktor pendukung
(1) Pasien dan istri mampu memahami dan menangkap penjelasan
yang diberikan dengan baik.
(2) Kesadaran istri pasien untuk mendukung kesembuhan pasien
baik, sehingga dapat kooperatif untuk mengubah perilaku dan
kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan
(3) Pasien dan istri mau memeriksakan diri di puskesmas

3.

Faktor penyulit :
Pasien hanya tinggal bersama istri, dan anak pasien mengunjungi
pasien hanya 2 minggu sekali sehingga pasien kurang mendapat
perhatian dan pengawasan dari anaknya.

4.

Indikator keberhasilan

59

(1) Pengetahuan tentang hipertensi meningkat sehingga dapat


menghindari faktor risiko penyakit pasien.
(2) Kesadaran berobat ke puskesmas dan minum obat.
(3) Kesadaran melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
(4) Mengurangi konsumsi ikan asin, kopi dan rokok
(5) Tekanan darah menurun
III.16. Diagnosis Holistik
(1)Aspek Personal
- Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke puskesmas karena sakit kepala dan nyeri
pada tengkuk.
- Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk dapat sembuh dan keluhan tidak
bertambah memburuk.
- Kekhawatiran :
Pasien khawatir akan kesehatan dirinya jika ia terus mengalami
keluhan seperti yang ia keluhkan saat ini.
(2)Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang disimpulkan sebagai berikut :
- Diagnosis kerja : Hipertensi Grade II
(3)Aspek Internal
- Genetik :
Terdapat faktor genetik dalam keluhan yang dialami pasien.
- Pola makan :
Pola makan pasien yang belum memenuhi pola gizi seimbang.
- Kebiasaan :
Pasien memiliki kebiasaan makan ikan asin, kopi, merokok dan
jarang berolahraga.
- Spiritual :
Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah ketentuan
dari Allah SWT dan menerimanya, pasien juga tidak lupa terus
berdoa agar selalu diberikan kesehatan.
(4)Aspek Eksternal
60

Faktor pendukung kesehatan pasien adalah adanya dukungan dari


istri dalam mengupayakan agar pasien mengkonsumsi pola makan
gizi seimbang, menghindari makanan yang asin, kopi dan rokok
melakukan aktivitas fisik/berolahraga, dan memberitahu agar pasien
rutin kontrol ke Puskesmas dan meminum obat.
(5) Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 0 dimana pasien dapat
seecara ,mandiri melakukan seluruh aktivitasnya tanpa dibatasi oleh
masalah.

61

Anda mungkin juga menyukai