Anda di halaman 1dari 1

Pada pembuatan tablet asetosal ini digunakan metode kempa langsung, dimana pembuatan tablet

dengan mengempa langsung campuran zat aktif yaitu asetosal dan eksipien kering tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu. Pemilihan metode ini dikarenakan tanpa proses granulasi
asetosal memiliki kecepatan alir yang cukup baik. Metode ini merupakan metode yang paling
mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat dilakukan pada kondisi dimana zat
aktif dan eksipiennya memiliki aliran yang bagus. Pemilihan metode ini juga dikarenakan
asetosal yang digunakan dosisnya kecil hanya 100 mg.

Selain itu, asetosal memiliki

kompresibilitas yang baik dibuktikan dengan perolehan Rasio Hausner yang bagus pada saat uji
kompresibilitas. Keuntungan lain dari metode kempa langsung ini adalah waktu hancur dan
disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel.
Tablet asetosal kempa langsung ini berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari
granul ke partikel halus terlebih dahulu. Namun perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk
antara asetosal dengan eksipien dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya
dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet, sehingga diperoleh
hasil yang berbeda-beda pada pengujian kekerasan. Dalam metode kempa langsung ini sulit
dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat mudah mengalir,
kompresibilitas yang baik, kohesivitas dan adhesivitas yang baik.
Proses pembuatan tablet asetosal dilakukan dengan mengayak semua bahan, kecuali asam
stearat. Pengayakan dilakukan untuk menghilangkan kontaminasi untuk memastikan bahwa
bahan-bahan memiliki kualitas terjamin selama produksi. Kemudian tiap bahan ditimbang.
Semua bahan dicampur dan diaduk hingga homogen supaya terdistribusi homogen dan hasil tiap
tablet yang dicetak memiliki kualitas yang sama. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap
serbuk. Kemudian bahan campuran serbuk yang telah homogen dicetak dengan alat kempa.
Dilakukan beberapa kali pencetakan awal, dimana setiap satu tablet yang dibuat kemudian diuji
bobot dan kekerasannya. Lalu dilakukan evaluasi terhadap tablet. .

Anda mungkin juga menyukai