Anda di halaman 1dari 19

RESEPTOR INTRASEL

Anggota Kelompok
Arika

25131034
Dodhi Angelia Rendra 25131033
Detian Septiandi
25131038
Heni Silfia Andriani 25131047
Dwi Ramadina
25131054

Reseptor Intrasel
Berada di dalam sel (sitoplasma) atau di nukleus
Aktivitasnya berada di dalam inti
Aktivitas utama regulasi transkripsi gen

Ligan yang yang berikatan dengan reseptor intraseluler

biasanya berbobot molekul rendah <1000 dalton, bersifat


lipofilik sehingga dapat menembus membran dengan
mudah. Contoh ligan yang beraksi pada reseptor
intraseluler adalah hormon endogen, vitamin A dan D,
beberapa golongan obat (umumnya golongan steroid).
Hasil ikatan antara ligan dan reseptor intraseluler ini akan
menghasilkan sejumlah besar ekspresi gen yang akhirnya
akan menghasilkan efek pada organisme tersebut.

Reseptor intraseluler dapat digolongkan menjadi beberapa jenis


berdasarkan ligan yang berikatan dengannya. Pembagiaan
reseptor tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Jenis Kelompok Ligan
Hormon

Vitamin

Produk antara
dan produk metabolisme

Contoh Ligan
hormon tiroid
Estrogen
Androgen
glukokortikoid
vitamin D
Trans-retinoic
acid
9-cis-retinoic
acid
bile acids
asam lemak
oxysterols

Xenobiotics

Nama Reseptornya
thyroid hormone receptor (TR)
estrogen receptor (ER)
androgen receptor (AR)
glucocorticoid receptor (GR)
vitamin D receptor (VDR)
retinoic acid receptor
retinoic X receptor (RXR)
bile acids receptor (BAR)
peroxisome proliferators activated
receptors (PPAR)
liver X receptor (LXR)
pregnan X receptor (PXR)
constitutive androstane receptor
(CAR)

Reseptor intraseluler ini mempunyai beberapa region


antara lain :
N terminal regulatory domain
DNA binding domain (DBD)
Hinge domain
Ligand binding domain (LBD)
C terminal domain

Reseptor intraseluler berdasarkan homologi sekuenya


dapat dibedakan menjadi beberapa subfamily sebagai
berikut:
NR subfamily 1 : thyroid hormone receptorlike (termasuk
didalamnya PPAR)
NR subfamily 2 : retinoid x receptorlike
NR subfamily 3 : estrogen receptorlike
NR subfamily 4 : nerve growth factor receptorlike
NR subfamily 5 : germ cell nuclear factorlike

Reseptor Steroid
Senyawa-senyawa lipid yang memiliki 3 cincin

sikloheksan dan 1 cincin siklopentan


Steroid yang disintesis dan dilepaskan oleh cortex adrenal
: ada 2 yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid
Pada manusia: glukokortikoid utama adalah kortisol/
hidrokortison (pada tikus:kortikosteron), dan
mineralokortikoid utama adalah aldosteron

Fungsi kortikosteroid dalam sistem biologi


Aldosteron
meregulasi reabsorpsi ion Na dan Cl di tubulus ginjal dan
meningkatkan pengeluaran K
jika level ion Na dalam darah terlalu rendah aldosteron
disekresikan
jika level ion Na naik maka sekresi aldosteron berhenti
dan Na dikeluarkan lewat urin
Dikenal dengan istilah : salt-retaining hormone

Obat-obat yang beraksi pada reseptor steroid


Senyawa steroid sintetik : obat-obat kortikosteroid
Contoh : Hidrokortison, prednison, prednisolon,
metilprednisolon, deksametason, triamsinolon, dll.

Bagaimana steroid bekerja


Steroid (glukokortikoid, mineralokortikoid) bekerja dengan

cara berikatan dengan reseptornya


suatu reseptor
intraseluler
meregulasi transkripsi gen
mRNA
protein tertentu
mempengaruhi fungsi sel
tertentu
Reseptor steroid jika sedang tidak berikatan dgn ligan
bisa terdapat di dalam nukleus atau berada di luar
nukleus dengan berikatan dengan suatu protein chaperon
(pengantar), yaitu heat shock proteins (hsps)

Reseptor Estrogen
Meregulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel pada

sistem reproduksi, pria dan wanita


Meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL
Berperan dalam perkembangan otak, penyakit autoimun,
metabolisme tulang
Memicu pertumbuhan, proliferasi, dan metastase kanker
payudara

Reseptor Estrogen
Terdiri dari 2 subtipe : ER dan ER
Sama-sama dapat berikatan dengan agonis atau

antagonisnya, tetapi distribusi dalam tubuh berbeda


Dapat dijumpai bersama-sama atau sendiri-sendiri dalam
berbagai jaringan tubuh

Distribusi reseptor estrogen dalam tubuh

Ligan yang berikatan dengan reseptor estrogen dan

berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan dgn


reseptornya : SERM (Selective Estrogen Receptor
Modulator)
ER pada jaringan berbeda memiliki struktur kimia yang
berbeda beraksi secara berbeda pada ER yang terdapat
pada lokasi yang berbeda di payudara : menghambat
proliferasi sel, di uterus memicu proliferasi sel uterus
Obat yang bereaksi pada reseptor estrogen adalah
raloxifene, tamoxifen, ormeloxifen

Reseptor PPAR
Peroxisome merupakan suatu organel dlm liver yang

terlibat dalam oksidasi asam lemak proliferasinya dipicu


oleh suatu senyawa golongan fibrat
Reseptor ini dpt diaktifkan oleh ligan tersebut
maka
disebut PPAR
Pertamakali ditemukan tahun 1990-an
Terdiri dari 4 isotipe : , , ,
Yang paling banyak diteliti : PPAR terlibat dlm
pengobatan diabetes terutama diabetes pada pasien yang
obesitas (resisten thd insulin)

Aktivasi PPAR
Berikatan dengan ligan membentuk kompleks dgn protein

kaperon
retinoid X receptor (RXR) mengikat koaktivator mengikat
peroxisome proliferative response element (PPRE)
regulasi
transkripsi gen mRNA sintesis protein tertentu efek
biologis
PPAR banyak dijumpai pada jaringan lemak/adiposa,
usus halus

Agonis PPAR
Golongan thiazolidinediones : semula disintesis sebagai derivat

clofibrat, tetapi ternyata tanpa diduga memiliki efek meningkatkan


sensitivitas insulin pada hewan uji
Th 1995 : diketahui bahwa obat ini merupakan selective
highaffinity ligands for PPAR
Golongan Thiazolidinediones : troglitazon, pioglitazon, siglitazon,
englitazon, rosiglitazon
Note: Rosiglitazon dan Pioglitazon disetujui FDA th 1997
Troglitazon ditarik dari market pada th 2000 karena dilaporkan
menyebabkanidiosyncratic hepatocellular injury
Selain itu glitazon juga meningkatkan lipolisis VLDL menurunkan
tirgliserida dan meningkatkan HDL pilihan bagi penderitadiabetes
tipe 2 dgn obesitas dan mengalami resistensi insulin

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai