Anda di halaman 1dari 6

SINGUDA ENSIKOM

VOL. 6 NO.3 /Maret 2014

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN


PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED
UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT
Ramando Sinaga, Ali Hanafiah Rambe
Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: s_ramando@yahoo.com

ABSTRAK
Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antena yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem
telekomunikasi. Sehingga banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modern saat ini. Antena
mikrostrip mempunyai beberapa kelebihan yaitu memiliki bentuk yang kompak, dimensi kecil, mudah untuk
dipabrikasi, dan mudah untuk dihubungkan dengan perangkat komunikasi nirkabel yang ada.Pencatuan pada antena
mikrostrip dapat dibedakan 2 jenis yaitu pencatuan langsung dan pencatuan tidak langsung. Pencatuan langsung
merupakan teknik pertama sekali ditemukan dan memiliki susunan yang sederhana. Sedangkan pencatuan tidak
langsung merupakan teknik yang dikembangkan untuk mendukung berbagai kelebihan antena miktrostrip. Pada
tulisan ini dianalisis perbandingan antara saluran pencatu feed line dan proximity coupled. Untuk membandingkan
kedua saluran pencatu ini dengan menggunakan simulator Ansoft HFSSv10. Adapun parameter pencapaian yang
akan dianalisis adalah bandwith, VSWR, gain, dan ukuran patch. Hasil yang didapat setelah dilakukan simulasi dan
iterasi yaitu VSWR feed line = 1,22 sedangkan proximity coupled = 1,58, gain feed line = 1,48 dBi sedangkan
proximity coupled = 2,57 dBi. Teknik pencatu proximity coupled dapat memperlebar bandwidth 100% dari pencatu
feed line, serta besarnya nilai L(panjang) dan W (lebar) sangat memepengaruhi frekuensi kerja kedua saluran
pencatu.

Kata Kunci: Bandwith, Teknik Pencatuan, VSWR


1. Pendahuluan
Teknologi antena mikrostrip sampai sekarang
masih merupakan salah satu topik yang menarik
di dalam berbagai aplikasi gelombang mikro,
baik dibidang akademis, industri maupun
penelitian. Halini disebabkan karena antena
mikrostrip tersebut mempunyai bentuk yang
sederhana, efisien, ekonomis, dan mudah
pembuatannya. Namun antena mikrostrip ini
juga mempunyai kelemahan yang sangat
mendasar
yaitu:bandwith
yang
sempit,
keterbatasan gain, dan daya yang rendah.
Saluran pencatu untuk antena mikrostrip
dibagi menjadi 2 yaitu pencatuan secara
langsung (direct coupling) dan pencatuan secara
tidak langsung (electromagnetic coupling).
Pencatuan
secara
langsung
mempunyai
kelebihansangat sederhana dalam proses
pencatuannya tetapi sulit jika antena mikrostrip
disusun secara array danbandwidth yang sempit.

Dengan teknik pencatuan secara tidak


langsung (electromagnetic coupling) dapat
memperlebar
bandwidth.Ada
2
teknik
pengkopelan yang biasanya digunakan pada
pencatuan ini, yaitu proximity coupling yang
diperkenalkan oleh Oltman dan Huebner pada
tahun 1981 dan aperture coupling yang
diperkenalkan oleh Pozar, Grunoa dan Wolf
pada tahun 1986.
Pada tulisan ini akan dibandingkan antara
saluran pencatu feed line dan proximity coupled.
Adapun
parameter
karakteristik
yang
dibandingkan adalah bandwith, VSWR, gain,
dan ukuran patch. Untuk membandingkan
saluran pencatu feed line dan proximity coupled
maka dilakukan dengan perangkat simulator
Ansoft HFSS v10.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Antena Mikrostrip Patch Segiempat.

copyright DTE FT USU


2014

135

SINGUDA ENSIKOM

VOL. 6 NO.3 /Maret 2014

Patch segiempat sejauh ini merupakan


konfigurasi mikrostrip yang paling banyak
digunakan. Patch segiempat lebih mudah dibuat
karena bentuknya yang lebih sederhana[1].
Hanya dengan menyisakan metal yang
berbentuk segiempat pada proses etchingantena
ini dapat dibuat. Bentuk dari antena mikrostrip
patch segiempat dapat dilihat pada Gambar
1[2][3].

r +1 r -1
1

+
(3)
2
2
h
1+12
W

Panjang patch (L) dapat dicari menggunakan


persamaan 4.
reff =

L=Leff -2L
(4)
Dimana Leff merupakan panjang patch efektif
yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Leff =

c
2fo reff

(5)

2.2 Teknik Pencatuan


Gambar 1. Struktur antena mikrostrip
Untuk merancang sebuah antena mikrostrip
patch segiempat, terlebih dahulu harus
diketahui parameter bahan yang digunakan yaitu
ketebalan dielektrik (h), konstanta dielektrik (r),
dan dielektrik loss tangent (tan ). Dari nilai
tersebut diperoleh dimensi antena mikrostrip (L
dan W). Pendekatan yang digunakan untuk
mencari panjang dan lebar antena mikrostrip
dapat menggunakan persamaan 1 [4][5]:
c

W=
2fo

(1)

(r +1)
2

Dimana :
W : lebar konduktor
r : konstanta dielektrik
c : kecepatan cahaya di ruang bebas (3x10 )
fo : frekuensi kerja antena
Sedangkan untuk menentukan panjang patch
(L) diperlukan parameter L yang merupakan
pertambahan panjang dari L akibat adanya
fringing effect. Pertambahan panjang dari L (L)
tersebut dapat dicari menggunakan persamaan 2
[4][5].

L=0,412h

Ada dua teknik pencatuan yang biasanya


digunakan yaitu pencatuan secara langsung feed
line dan Pencatuan tidak langsung proximity
coupled. Untuk rancang bangun antena
mikrostrip ini digunakan teknik pencatuan feed
line dan proximity coupled[6][7].
Pada teknik pencatuan feed linepotongan
konduktor dihubungkan langsung ke tepi patch
seperti pada Gambar 2. Teknik pencatuan ini
mudah untuk dibuat dan untuk penyesuaian
impedansi[5].

(reff +0,3)

W
h

(reff -0,258)

Gambar 2 Teknik pencatuan dengan saluran


mikrostrip (feed line)
Pada
teknik
pencatuan
proximity
coupledsaluran transmisi (feed line) diletakan di
bawah patch, seperti pada Gambar 3

+0,264
W
h

(2)
+0,8

Dimana h merupakan tinggi atau tebal


substrate, dan
adalah konstanta dielektrik
relatif yang dapat dihitung menggunakan
persamaan 3.

Gambar 3. Teknik pencatuan metoda


proximity coupled
Parameter dari kedua lapisan substrat dapat
dipilih untuk meningkatkan bandwith antena,
dan mengurangi radiasi elemen pencatu. Untuk

copyright DTE FT USU


2014

136

SINGUDA ENSIKOM

VOL. 6 NO.3 /Maret 2014

keperluan ini tebal substrat bagian bawah harus


tipis. Dengan meletakkan patch peradiasi diatas
dua lapisan substrat maka akan dihasilkannya
bandwith yang lebar. Hal ini dikarenakan
dengan menggunakan dua lapisan maka
ketebalan substrat yang digunakan menjadi lebih
tebal [8][9].

2.3 Ukuran Saluran Pencatu


Besarnya panjang (L) pencatu sangat
mempengaruhi nilai VSWR dan besarnya
lebar(W) saluran pencatu sangat mempengaruhi
nilai panjang pencatu, ditulis dengan persamaan
[7]:
=

(6)

Untuk lebar pencatu sangat dipengaruhi


dengan tinggi bahan dan jenis bahan substrat
yang digunakan, ditulis dengan persamaan [7]:
(

0,23 +

(8)

2.4 Bandwith
Bandwidth suatu antena didefinisikan sebagai
rentang frekuensi di mana kinerja antena.Rumus
mencari bandwith:
BW=

f2 - f1
fc

x100%

0,02

Ketebalan Substrate (h)

1,6mm

Antena yang akan dirancang pada tulisan ini


adalah antena mikrostrip patch segiempat
dengan frekuensi kerja 2,4-2,5 GHz. Untuk
perancangan
dimensi
antena
digunakan
persamaan (1) sampai (5), sehingga diperoleh
hasil-hasil sebagai berikut.
a. Menentukan lebar patch
Adapun hasil perhitungan lebar patch didapat
menggunakan
persamaan
(1)
sehingga
didapatlah lebar patch adalah 37,26 mm.

Adapun hasil perhitungan panjang patch


didapat menggunakan persamaan (2) sampai (5).
Sehingga didapatlah panjang patch adalah
31,5 mm.
Dari nilai diatas didapatkanlah nilai lebar dan
panjang patch adalah 37,26 mm dan 31,5 mm.
Untuk memudahkan proses simulasi maka nilai
lebar dan panjang dibulatkan menjadi 37 mm
dan 32 mm.
c. Menentukan lebar saluran pencatufeed line
dan proximity coupled

(9)

Dimana:
f1 = frekuensi terendah, f2 = frekuensi tertinggi,
fc = frekuensi tengah

3.

Dielektrik Loss Tangent (tan )

(7)

Dimana
=

Konstanta Dielektrik Relatif ( r) 4,4

b. Menentukan panjang patch

( )

Tabel1.Spesifikasi substrate yang digunakan


Jenis Substrate
FR-4 epoxy

Perancangan Patch Elemen Tunggal

Adapun tahapan awal dari perancangan


antena dimulai dengan pemilihan jenis substrate
yang digunakan untuk jenis antena yang akan
dibuat, selanjutnya dilakukan perhitungan
dimensi patch antena serta lebar saluran
pencatu. Hasil perhitungan disimulasikan
dengan menggunakan simulator ansoft HFSS
v10.

Saluran pencatu yang digunakan pada


perancangan ini diharapkan mempunyai atau
paling tidak mendekati masukan sebesar 50 .
Untuk mendapatkan nilai impedansi tersebut.
dilakukan pengaturan lebar dari saluran pencatu
dengan persamaan (8) dan persamaan (7). Untuk
nilai z0 = 50 , r = 4,4 dan h = 1.6 mm, maka
didapatlah lebar pencatu 3,06 mm.
Untuk panjang saluran pencatu feed line
digunakan persamaan (6). Sehingga didapatlah
panjang pencatu feed line18,63 mm.

4. Hasil dan Analisis


4.1 Hasil Rancangan Antena Patch
Segiempat dengan Pencatu Feed Line

copyright DTE FT USU


2014

137

SINGUDA ENSIKOM

VOL. 6 NO.3 /Maret 2014

Setelah antena mikrostrip patch segi empat


elemen tunggal dengan pencatu feed line ini
disimulasikan maka didapatlah nilai VSWR
dengan teknik pencatu feed lineseperti terlihat
pada Gambar 4.

Gambar 5. VSWR yang dihasilkan dari


perhitungan dengan pencatu proximity coupled

Gambar 4. VSWR yang dihasilkan dari


perhitungan dengan pencatu feed line
Dari hasil perhitungan, nilai VSWR dan gain
yang dihasilkan belum sesuai dengan yang
diharapkan. Sehingga diperlukan iterasi antena
tersebut sehingga didapat nilai VSWR dan gain
yang optimum.
Adapun parameter yang diiterasi adalah
panjang patch, lebar patch, lebar dan posisi
pencatu. Dari hasil iterasi beberapa parameter
diatas didapatlah VSWR dan gain untuk
rancangan antena elemen tunggal, seperti yang
terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Iterasi Patch elemen tunggal
VSWR
Posisi
Gain saat
No Pencatu 2,40 2,45 2,50
F= 2,45
(mm)
Ghz Ghz Ghz Ghz (dBi)
1
30
2.40 1.64 2,38
1,40
2
25
2,32 1,36 2,32
1,38
3
20
2,39 1.49 2,30
1,43
4
15
2,37 1.32 2,22
1,45
5
12
2,02 1.22 2,27
1,47
6
10
2,42 1.53 2,13
1,43

4.2 Hasil Rancangan Antena Patch


Segiempat dengan Pencatu Proximity
Coupled
Setelah antena mikrostrip patch segi empat
elemen tunggal dengan pencatu proximity
coupled
ini
disimulasikan
maka
didapatlahdidapatkan nilai VSWR dengan teknik
pencatu proximity coupled seperti terlihat pada
Gambar 5.

Dari hasil perhitungan, nilai VSWR dan gain


yang dihasilkan belum sesuai dengan yang
diharapkan. Sehingga diperlukan iterasi antena
tersebut sehingga didapat nilai VSWR dan gain
yang optimum.
Adapun parameter yang diiterasi adalah
panjang patch, lebar patch, dan lebar pencatu.
Dari hasil iterasi beberapa parameter diatas
didapatlah VSWR dan gain untuk rancangan
antena elementunggal, seperti yang terlihat pada
Tabel 3.
Tabel 3 Hasil iterasi panjang pencatu proximity
coupled
Dimensi
VSWR
Gain saat
pencatu
No
F= 2,45
2,40 2,45 2,50
Ghz (dBi)
W
L
Ghz Ghz Ghz
1 3 25,75 1,66 1,52 1,75
2,53
2 3 25,50 1,78 1,58 1,71
2,57
3 3 25,25 1.67 1,64 1.89
2.57
4 3
25
1.55 1.45 1.81
2.59
5 3 24,75 1,52 1,52 1,94
2,56
6 3 24,50 1.33 1.55 2,14
2,54

4.3 Perbandingan
VSWR
Antena
Mikrostrip Pencatu Feed Line dan
Proximity Coupled
Setelah melakukan proses iterasi untuk
dimensi patch dan panjang pencatu dari kedua
antena tersebut, maka dapat diketahui nilai
VSWR antena mikrostrip pencatu feed line dan
proximity coupled.

copyright DTE FT USU


2014

138

SINGUDA ENSIKOM

VOL. 6 NO.3 /Maret 2014

Tabel 4. Nilai VSWR antena mikrostrip pencatu


feed line dan proximity coupled setelah proses
iterasi
Frekuensi
(GHz)
2,40 GHz
2,45 GHz
2,50 GHz

VSWR
Feed line
2,02
1,22
2,27

Proximity
coupled
1.78
1.58
1.71

4.4 Perbandingan
Bandwith
Antena
Mikrostrip Pencatu Feed Line dan
Proximity Coupled
Dari hasil simulasi yang telah diiterasi dapat
dilihat nilai frekuensi terendah, nilai frekuensi
tertinggi dan nilai frekuensi tengah dari antena
pencatu feed line. Maka dapat dihitung nilai
bandwith antena pencatu feed line dengan
menggunakan Persamaan (9). Maka didapatlah
nilai bandwith3,67% (0,09 GHz = 90 Mhz)
Dari hasil simulasi yang telah diiterasi dapat
dilihat kembali nilai frekuensi terendah, nilai
frekuensi tertinggi dan nilai frekuensi tengah
dari antena pencatu proximity coupled. Maka
dapat dihitung nilai bandwith antena pencatu
proximity coupled dengan menggunakan
persamaan (9). Maka didapatlah nilai
bandwith7,34% (0,18 GHz = 180 MHz)
Dengan menggunakan antena mikrostrip
patch segiempat pencatu proximity coupled
maka peningkatan bandwidth yang diperoleh :
(180-90)/90x100%=100%

4.5 Perbandingan
Gaindan
Ukuran
Patch Antena Mikrostrip Pencatu
Feed Line dan Proximity Coupled
Dari hasil simulasipencatu feed linediketahui
gain yang dihasilkan antena dengan pencatu feed
line pada frekuensi 2,45 Ghz adalah 1,48 dBi.
Serta lebarnya 44,5mm dan panjangnya 28,2
mm. Sedangkan untuk antena mikrostrip dengan
pencatu proximity coupled nilai gainnya lebih
baik. Dari hasil simulasi pencatu proximity
coupled diketahui nilai gain pada frekuensi 2,45
Ghz adalah 2,57 dBi. lebarnya 38 mm dan
panjangnya 26,2 mm.

4.6 Analisis Kelebihan dan Kekurangan


Antena Mikrostrip Saluran Pencatu
FeedLine dan Proximity Coupledserta
Penggunaannya
Tabel 5 Kelebihan dan kekurangan antena
mikrostrip saluran pencatu Feedline dan
Proximity coupled
Jenis
Kelebihan
Kekurangan
antena
Sederhana
Bandwith yang
Feedline
dalam
dihasilkan
pencatuan
sempit3,67%
(0,09 GHz =
90 Mhz).
Gain
yang
dihasilkan
masih kecil
Nilai VSWR
belum cukup
baik
Proximity Bandwith yang Penguatan
dihasilkan
masih rendah
coupled
cukup
luas7,34% (0,18
GHz = 180
MHz).
Gain
yang
dihasilkan lebih
besar
VSWR
yang
dihasilkan
cukup baik
Dari Tabel 5 hasil perbandingan antena
mikrostrip pencatu proximity coupled memiliki
frekuensi kerja yang lebih bagus.Antena
mikrostrip pencatu proximity coupled baik
digunakan untuk Wireless Local Area Network
(WLAN). WLAN adalah jaringan lokal yang
meliputi daerah satu gedung, satu kantor, satu
wilayah
dan
sebagainya,
yang
tidak
menggunakan kabel.

5.

Kesimpulan

Dari hasil perbandingan antara saluran


pencatu feed line dengan proximity coupled
untuk antena mikrostrip patch segiempat, maka
dapat diambil kesimpulan:
1. Antena mikrostrip pacth segiempat dengan
pencatu feed line yang dirancang memiliki

copyright DTE FT USU


2014

139

SINGUDA ENSIKOM

VOL. 6 NO.3 /Maret 2014

gain 1,48 dB dan VSWR 1,22 bekerja pada


frekuensi 2,4 Ghz- 2,49 Ghz.
2. Antena mikrostrip pacthsegiempat dengan
pencatu proximity coupled yang dirancang
memiliki gain 2,57 dBi dan VSWR 1,58
bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz 2,5 Ghz.
3. Dengan menggunakan teknik pencatu
proximity coupled dapat memperlebar
bandwith 100 % dari nilai bandwith pencatu
feed line.
4. Besarnya nilai L (panjang) dan W (lebar)
sangat mempengaruhi frekuensi kerja pada
antena mikrostrip pacth segiempat dengan
pencatu feed line dan pencatu proximity
coupled.
6.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


kedua orang tua penulis serta keluarga besar
penulis yang selalu memberi dukungan serta
pengorbanan yang luar biasa bagi penulis,
selanjutnya ucapan terima kasih penulis
sampaikan juga kepada Bapak Ali Hanafiah
Rambe, ST. MT selaku dosen pembimbing,
juga kepada Bapak Maksum Pinem, ST. MT,
dan Ibu Naemah Mubarakah, ST.MT selaku
dosen penguji penulis yang sudah membantu
penulis dalam menyelesaikan tulisan ini, semua
pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu
persatu.

7.

Daftar Pustaka

[1] Hermansyah, M Rudy. 2010. Rancang


Bangun
Antena
Microstrip
Patch
Segiempat Untuk Aplikasi Wireless.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
[2] Ardiyanto, Rian. 2011. Perancangan dan
Pembuatan Antena Mikrostrip Frekuensi
2,4 Ghz. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
[3] Constantine A. Balanis, Antena Theory :
Analysis and Design, (USA: John Willey
and Sons,1997).
[4] Rambe, Ali hanafiah. 2008. Rancang
Bangun
Antena
Mikrostrip
Patch
Segiempat Plannar Array 4 Elemen
Dengan
Pencatuan
Aperture-Coupled
Untuk Aplikasi CPE Pada WIMAX.
Jakarta: Universitas Indonesia.
[5] Garg,
Ramesh,
Microstrip
Design
Handbook, Norwood: Artech House.
Inc,2001.
[6] Surjati, Indra. Antena Mikrostrip: Konsep
dan Aplikasinya, Jakarta. Universitas
Trisakti, 2010.
[7] Sibarani, Parulian. 2012. Analisis VSWR
Antena Mikrostrip Patch Segiempat
Dengan
Model
Saluran
Transmisi
Sederhana. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
[8] Bhartia P, Bahl, Microstrip Antennas,
Canada: Artech House, 1980.
[9] Supendi, Okki Wibowo. 2009. Rancang

Bangun Antena Mikrostrip Dual-Band


Untuk Aplikasi Pembaca RFID. Jakarta
: Universitas Indonesia.

copyright DTE FT USU


2014

140

Anda mungkin juga menyukai