Berlin 2005
Berlin 2005
Berlin - Jerman,
5-7 Desember 2005
Daftar isi
A. International Conference on Social Health Insurance in Developing Countries,
5-7 December 2005
1. Pendahuluan
2. Pernyataan masalah yang dihadapi oleh Negara-negara berkembang
3. Intisari
4. Rekomendasi untuk tindak lanjut
B. Informative Visits to Key Institutions of German Health Care System
C. Lampiran
1. Daftar Peserta
2. Daftar Acara Konferensi
3. Makalah dari Delegasi Indonesia
1. Pendahuluan
Latar belakang dan tujuan konferensi
Konferensi diselenggarakan bersama oleh GTZ, ILO dan WHO untuk menindaklanjuti
deklarasi yang disusun dalam rangka mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan yang mencakup seluruh penduduk dan dalam rangka berbagi pengalaman
dari berbagai metoda pembiayaan kesehatan termasuk program jaminan kesehatan sosial,
pembiayaan publik, swasta maupun pembiayaan campuran. Ketiga deklarasi tersebut adalah
sbb:
1. ILO --- Resolusi dan Tekad membangun Jaminan Sosial dan Kampanye Global Jaminan
Sosial dan Cakupan Semesta, ditetapkan pada Internacional Labour Conference 2001;
2. WHO Resolusi Pembiayaan Kesehatan yang Berkesinambungan, Cakupan Semesta dan
Jaminan Kesehatan Sosial, ditetapkan pada World Health Asssembly 2005;
3 GTZ Program Pengembangan Jaminan Kesehatan Sosial.
sistem
kesehatan,
Peserta
234 peserta yang terdiri dari wakil pemerintahan dari negara-negara berkembang dan negaranegara transisi menuju negara maju (Mentri, Wakil mentri, Direktur Departemen, Direktur Jendral,
dan para eksekutif yang mewakili sektor kesehatan, keuangan, tenaga kerja, perencanaan dan
pembangunan), lembanga-lembaga nasional, lembaga internasional dan lembaga-lembaga yang
bergerak di pembangunan sosial.
Perhatian pada kesetaraan gender dan kesehatan perempuan menuntut pengembangan sistem
jaminan kesehatan yang mencakup pelayanan kesehatan reproduksi.
Peningkatan jumlah usia lanjut menuntut penyediaan sistem jaminan kesehatan yang terintegrasi
dengan sistem jaminan sosial lainnya.
Pengembangan teknologi kesehatan dan semakin mahalnya biaya kesehatan menuntut sistem
jaminan kesehatan yang dapat meringankan beban biaya yang dipikul oleh masyarakat.
3. Intisari
Bagaimana
dibangun?
kerangka
reformasi
kesehatan
seharusnya
10
Sistem pelayanan kesehatan tidak berasal dari kaum elit, namun dari mereka yang seharihari berada di lapangan yang mengetahui apa yang terbaik bagi mereka; Maka mulailah dari
mereka dan berbicaralah dengan mereka (Michel Garbrysiak);
11
Pemisahan masyarakat miskin ke dalam satu badan penyelenggara tidak dianjurkan karena
akan menimbulkan masalah ketidakcukupan biaya yang kronis akibat pembayaran fasilitas
pelayanan kesehatan di bawah standar sehingga akan memicu penurunan kualitas pelayanan
kesehatan dan keterbatasan ketersediaan dana rumah sakit yang sangat serius.
k. Bertumpu pada tata kelola yang baik (good governance) untuk meningkatkan efektifitas
program dan kepercayaan masyarakat;
l. Dukungan bantuan teknis (technical assisstance) dari pemerintah, akademisi dan tenaga
ahli luar negeri sangat diperlukan untuk penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program
jaminan kesehatan sosial.
m. Memperjelas peran jaminan kesehatan swasta di dalam tatanan sistem; Korea,
Taiwan dan Tunisia memberikan pelajaran yang sangat berharga bahwa cakupan jaminan
pemeliharaan kesehatan sosial bagi seluruh penduduk sulit untuk dicapai pada kondisi sistem
jaminan kesehatan swasta telah terlajur berkembang dengan kuat, mengakar dan semakin
menarik minat masyarakat terlebih pada saat kondisi keuangan pemerintah tidak memadai
untuk membangun sistem jaminan kesehatan sosial yang adekuat. Sangat dianjurkan untuk
mencapai cakupan semesta terlebih dahulu sebelum mengembangkan sistem jaminan
kesehatan swasta.
12
4. Peran Pemerintah:
a. Menetapkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sistem jaminan kesehatan
sosial yang dituangkan ke dalam peraturan dan perundang-undangan, desain dan strategi
pengembangan sistem;
b. Membiayai kontribusi masyarakat tidak mampu;
c. Turut berkontribusi mendanai sistem untuk menurunkan tingkat kontribusi pemberi pekerja
(perusahaan) agar sistem lebih menarik;
d. Menjamin tersedianya pembiayaan kesehatan yang adekuat terutama di daerah tertinggal
dan miskin;
e. Membagi resiko yang ditanggung masing-masing daerah dengan adil melalui pembangunan
mekanisme pemerataan resiko (a risk equalization mechanism) di tingkat nasional (national
risk pooling);
f
13
4. Rekomendasi:
Perluasan kepesertaan jaminan kesehatan sosial:
1. Pemerintah berkewajiban memprakarsai, mempromosikan dan memfasilitasi perluasan
jangkauan sistem jaminan kesehatan sosial ke seluruh komponen masyarakat;
2. Setiap negara harus menetapkan strategi nasional menuju pencapaian cakupan semesta,
sesuai dengan suasana politik, kondisi ekonomi, sosial dan budaya di masing-masing
negara.
14
4) kesinambungan
pengintegrasian dana global penyelenggaraan program
pemberantasan penyakit menular ke dalam sistem jaminan kesehatan sosial memberi
peluang membangun kapasitas pendanaan lokal yang dibiayai oleh masyarakat sehingga
secara bertahap ketergantungan pada dana global dapat dikurangi bahkan diatasi.
Pemerintah:
Lembaga legislatif dan eksekutif memiliki peran utama dalam memfasilitasi, memromosikan dan
memperluas jangkauan kepesertaan serta memutuskan peraturan dan perundang-undangan
yang mengatur desain nyata jaminan kesehatan sosial. Fungsi seluruh jajaran pemerintah
sebagai pelayan masyarakat (stewardship) dan dukungan politik untuk melaksanakan
reformasi kesehatan berperan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan pelaksanaan sistem
jaminan sosial secara berkesinambungan. Pemerintah juga berperan sangat penting dalam
menjamin ketersediaan insentif-insentif yang mendorong pemberi pelayanan kesehatan untuk
hanya memberikan pelayanan kesehatan yang hanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah sesuai dengan prinsip efisiensi.
15
16
Mitra pembangunan
Mitra pembangunan perlu mempertegas upaya dan komitmennya dalam mewujudkan
terselenggaranya sistem pembiayaan kesehatan yang berkeadilan di berbagai negara. Tugas
ini diwujudkan melalui pemberian bantuan teknis, pengetahuan dan pembangunan kapasitas.
Satu hal yang perlu diingat, sesuai dengan Deklarasi Paris dalam perwujudan harmonisasi dana
bantuan, mitra pembangunan harus lebih mengedapankan kerja sama dan mengharmonisasikan
masing-masing agendanya.
Kerjasama teknis:
a. Menyediakan pertimbangan-pertimbangan kebijakan secara komprehensif mengenai
pengenalan dan reformasi sistem jaminan sosial dan sistem jaminan kesehatan sosial
kepada negara berkembang dan negara di fase transisi ekonomi dengan memperhatikan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kondisi sistem jaminan yang telah ada
dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
b. Memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis operasional pengelolaan sistem jaminan
kesehatan sosial;
c. Membimbing pengimplementasian alat-alat manajemen jaminan kesehatan sosial untuk
17
18
19
20
Program:
a. Seminar: The role of the Ministry of Health and Social Affairs in the German Health Care
System, disampaikan oleh: Dr. Martin Schlkopf, head of the section Basic issues of health
policy and macroeconomic aspects of the health system.
b. Seminar: The AOK and its role in the German health care system regarding the current
political development, disampaikan oleh Mr. Boris Velter, Vice head of the political department
and international representative of the Federal Association of the AOK.
c. Diskusi dengan Parlemen Jerman tentang peran dan fungsi Parlemen di system kesehatan.
d. Kunjungan ke Rumah Sakit Charit:
1) Resentasi singkat pengelolaan RS Charit, disampaikan oleh Dr. Bohne, head of staff
position of the deanery;
2) Seminar: DRGS and the German health care system, disampaikan oleh Dr. M.Stufler,
head of controlling system.
3) Seminar: Hospital Management, disampaikan oleh Prof. h.c. Motzkus, head of Charit
International Affairs.
e. Kunjungan ke RS rujukan utama trauma, Unfallkankenhaus Berlin (UKB)
1) Presentasi singkat pengelolaan UKB, disampaikan oleh Mr. M. Witt, head of care;
2) Kunjungan ke unit-unit khusus: rescue centre, sports therapy, accident surgery,
traumatology, urology.
21
Foto Kegiatan
22
23
Lampiran
Daftar Peserta
No.
Name
Position
Address
1.
Secretary General
Ministry of Health
2.
Deputy Minister
3.
Health Insurance,
Ministry of Health
4.
24
Expert/Member of
NSSC/Dean,
Depok 16424
Lampiran
Daftar Peserta
Name
Position
5.
Drg. M. Kamaruzzaman
6.
President Director
PT JAMSOSTEK
7.
Senior Advisor
PT JAMSOSTEK
Researcher
PT JAMSOSTEK
No.
8.
Address
Jakarta 12930
Jakarta 12930
25
Lampiran
Daftar Peserta
No.
Name
Position
Address
9.
10.
11.
SHI Project
26