Sinkronisasi Kebijakan Pusat - Daerah
Sinkronisasi Kebijakan Pusat - Daerah
Pusat - Daerah
Teguh Kurniawan
Lektor Kepala pada DIA FISIP
UI
teguh.kurniawan@ui.ac.id
Outline Diskusi
Kenapa Sinkronisasi
Konteks pelaksanaan desentralisasi
Pembuatan Kebijakan yang Sinkron
Partisipasi dalam Pembuatan
Kebijakan
KENAPA SINKRONISASI
Tujuan Pembangunan
Nasional
Pencapaian tujuan pembangunan nasional
sebagaimana diamanatkan dalam UUD
NRI 1945 akan sangat ditentukan oleh
keterpaduan program-program
pembangunan yang ada di seluruh
wilayah Indonesia
Melalui keterpaduan akan dapat
menghasilkan program-program
pembangunan yang saling bersinergi
antara satu daerah dengan daerah lainnya
Sinkronisasi Kebijakan
Melacak hubungan antar kebijakan
pada setiap tingkatan (Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota)
Tiga lapis kebijakan
Spesifikasi kebijakan di definisikan
Kebijakan Abstrak kebijakan tingkat
tinggi (tujuan, sasaran)
Pelaksanaan Kebijakan
Kelembagaan
Institutions and institutional factors have for a long time
been seen as playing crucial roles in the process of
regional endogenous growth and development, and have
been widely discussed in the regional economic
development literature as well as in the general literature
on economic development
Institutional factors cover a wide range of issues
concerning governance and government, and may refer
not only to the role of the public sector but also to private
sector and NGO and community actors and structures,
and as well to the contemporary notion of publicprivate
community partnerships. And they encompass notions of
social capital, and networks and alliances of collaborative
arrangements
Stimson, Stough and Salazar, 2009, 43
KONTEKS PELAKSANAAN
DESENTRALISASI
Demokratisasi lokal:
Mengintegrasikan kebutuhan dan kepentingan
masyarakat
Memberikan kebebasan kepada organisasi sektor ketiga
dan perusahaan lokal untuk bertindak dan
mengartikulasikan pandangan dan kebutuhan mereka
Sarana pelatihan bagi budaya partisipatif/demokratis,
kapasitas negosiasi dan penyelesaian konflik
Memberikan sejumlah otonomi dan integrasi politik
kepada minoritas
Integrasi Nasional:
Dapat mencapai distribusi yang lebih setara dari
sumberdaya nasional
Penyebaran kekuasaan politik secara vertikal
Kebijakan atau badan perencanaan bersama atau
pelaksanaan tugas bersama
Keberagaman nasional dapat direalisasikan dalam
kesatuan nasional
Steinich, 2000, 4
Steinich, 2000, 11
Pelaksanaan Desentralisasi
Cook dan Manor mengingatkan
bahwa desentralisasi tidak dapat
bekerja independen atau bahkan
melawan kekuatan kontradiksi datang
dari faktor-faktor sosial dan politik di
mana mereka melekat (1998:302)
Pengelolaan Kebijakan
Desentralisasi
PEMBUATAN KEBIJAKAN
YANG SINKRON
Proses Kebijakan
Pembuatan
Kebijakan:
1.Agenda Setting
2.Policy
formulation
3.Policy adoption
Pelaksanaan
Kebijakan:
1.Implementers
2.Situasi kondisi
3.Mindset
implementers
Evaluasi
Kebijakan:
1.Cara
2.Alat ukur
3.Pihak yang
terlibat
Keterlibatan Aktor
pembuat kebijakan resmi (official policy-makers)
mereka yang memiliki kewenangan legal untuk
terlibat dalam perumusan kebijakan publik
legislatif; eksekutif; badan administratif; serta
pengadilan
peserta non pemerintahan (nongovernmental
participants) penting atau dominannya peran
mereka dalam sejumlah situasi kebijakan tetapi
mereka tidak memiliki kewenangan legal untuk
membuat kebijakan yang mengikat
menyediakan informasi; memberikan tekanan;
mencoba untuk mempengaruhi; menawarkan
proposal kebijakan kelompok
kepentingan;
Anderson, 2006, 46-67
partai politik; organisasi penelitian; media
Permasalahan Implementasi
Kebijakan
Perbedaan mindset dan pemahaman
Perbedaan kepentingan
Integritas
Mengubah Mindset
program (konten),
konteks (iklim dan budaya
organisasi),
proses (bagaimana akan dilakukan -Bagaimana meminimalisir resistensi
-- terkait informasi, tidak mampu,
ketidakmauan),
manusia (trust)
Empat StrategiPerubahan
1. Strategi komunikasi
2. Strategi penyediaan sumberdaya
3. Strategi Pembenahan Struktur
Organisasi
4. Strategi reward pegawai
Levine, 2007
Strategi Komunikasi
Mengkomunikasikan dengan jelas mengapa
perubahan itu penting.
Pesan mengenai perubahan itu perlu konsisten
disampaikan secara terus menerus.
Komunikasi bukan hanya ke pegawai, tetapi
juga ke anggota Dewan, kelompok-kelompok
terkait, dan komunitas masyarakat secara
luas.
cara penyampaian pesan perubahan dikemas
secara radikal
Strategi Penyediaan
Sumberdaya
Menyediakan sumberdaya yang diperlukan
untuk implementasi program
kerjasama dengan berbagai lembaga :
transfer knowledge melalui pelatihan
menyediakan biaya keikutsertaan pegawai
untuk peningkatan kapasitas
membentuk dan mendukung dua unit baru :
1. Operations Improvement and Development
2. Information Technology
membentuk kelompok peningkatan pegawai
Strategi Pembenahan
Struktur
Struktur organisasi yang
memungkinkan inovasi pegawai
Fokus pada perubahan pola
komunikasi dan pola kerja.
Memahami dan menempatkan
pegawai sesuai dengan kapasitas
masing-masing
Tujuan RIA
menyediakan secara terperinci dan
sistematis penilaian potensi dampak dari
peraturan baru sehingga dapat
memberikan penilaian mengenai apakah
mungkin sebuah peraturan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan
untuk memastikan bahwa peraturan akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dari sudut pandang keuntungan akan
melebihi biaya yang harus dikeluarkan
Regulator harus memilih tingkat yang paling tepat dari struktur pemerintah
dan merancang sistem yang efektif dalam hal koordinasi diantara tingkat
pemerintahan.
Perkiraan total biaya dan manfaat yang diharapkan dari setiap usulan dan
alternatif peraturan.
Regulator harus memastikan bahwa struktur teks dan aturan dibuat sejelas
mungkin.
perumusan masalah
identifikasi tujuan
alternatif penyelesaian masalah
analisis manfaat dan biaya setiap
alternatif
5. konsultasi publik
6. penentuan alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah
7. perumusan strategi implementasi
PARTISIPASI DALAM
PEMBUATAN KEBIJAKAN
Pro
Memungkinkan
digunakan/
dipertimbangkanny
a berbagai
pandangan
diskresi
administrasi
tidak sejalan
dengan demokrasi
dan pluralisme.
Maksud/tujuan keterlibatan
masyarakat
dua tujuan (purpose) melibatkan publik :
(1) upaya mendapatkan informasi (2)
mencapai penerimaan (acceptance) oleh
publik.
Thomas (1995):
> Tinggi bila penerimaan thd
kebijakan penting,
Tujuan dari mengikutsertakan publik analisis
>
Rendah
bila kualitas
kebijakan
adalah:
keputusan/kebijakan penting
Policy
Development
Stages
1. Define the
Problem
2. Identify
criteria
Participation Purposes
1. Discover Aid in the search of
definitions
1. Discover Aid in the search of criteria
Dimensi Partisipasi
Masyarakat
masyarakat harus diyakinkan akan kebutuhan
untuk melaksanakan hak dan kewajibannya
secara seimbang bagaimana
membangunkan kesadaran masyarakat
mengenai hal-hal yang dapat dilakukannya
untuk kebaikan bersama (OConnel, 1999)
diperlukan peletakan masyarakat pada posisi
baik secara konsepsual maupun operasional
bisa berperan untuk memberdayakan dirinya
(Thoha, 2004)
Dimensi Partisipasi
Masyarakat
diperlukannya rasa saling percaya antara
administrator publik dengan warga masyarakat
guna meningkatkan keterlibatan masyarakat
dalam penyelenggaraan Administrasi Publik
kepercayaan memiliki 4 (empat) dimensi, yakni
(offe, 1999):
kepercayaan
masyarakat
kepercayaan
kepercayaan
kepercayaan
Dimensi Partisipasi
Masyarakat
visi bersama dan sejumlah atribut lainnya guna
terwujudnya kemitraan yang efektif antara
pemerintah dan masyarakat
kompatibilitas antar peserta berdasarkan kepercayaan
dan penghargaan yang saling menguntungkan
keuntungan bagi semua mitra
kesetaraan kekuatan dengan mitra
saluran komunikasi
kemampuan beradaptasi
keberadaan integritas, kesabaran dan kemauan untuk
menyelesaikan permasalahan
Mitchell, 2005
Dimensi Partisipasi
Masyarakat
menyelesaikan permasalahan dilematis yang
dihadapi oleh masyarakat ketika akan
berpartisipasi
dilema terkait besaran dari masyarakat
dilema terkait kelompok-kelompok masyarakat yang
termarjinalkan
dilema terkait resiko
dilema terkait teknologi dan keahlian
dilema terkait waktu
dilema terkait barang-barang bersama (common good)
Dimensi Partisipasi
Masyarakat
penguatan kapasitas terhadap masyarakatnya
sendiri sehingga pada akhirnya masyarakat dapat
terberdaya serta mampu dan mau untuk
berpartisipasi secara aktif dan efektif
Mendorong Partisipasi
Faktor yang mempengaruhi
partisipasi
Cara bekerjanya
Enabled to (mungkin
melakukan)
Dimensi Partisipasi
Masyarakat
pemberdayaan masyarakat yang efektif
memerlukan dukungan dari 4 (empat) elemen
utama yaitu (Narayan, 2002):