Anda di halaman 1dari 2

SISTEM INFORMASI DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.

Pentingnya informasi berpengaruh juga terhadap operasi perusahaan yang berkaitan


dengan supply chain management. Jika erjadi miss-informasi, maka perusahaan bisa
mengalami masalah seperti perencanaan jawdwal pemesanan yang tidak sesuai, biaya
pengiriman yagn tinggi dan lain-lain. Hal ini dapat menambahkan jumlah biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Jika perusahaan memiliki informasi yang akurai dan tepat,
setidaknya hal ini bisa mengurangi biaya tersebut. Untuk itu perlu menerapkan strategi just in
time. Sehingga dalam proses pemesaman bahan baku misalnya, waktu pembelian dan
estimasi kedatangan barang sudah direncanakan, sehingga stock barang persediaan selalu
tersedia dalam jumlah yang tidak sedikit dan tidak berlebihan.hal ini penting karena untuk
menigkatkan pelayanan kepada kustomer.
Masalah yang juga seroing terjadi dalam kasus supply chain management adalah
bullwhip effect, dimana informasi permintaan barang yang tidak berubah-rubah karena harus
menyesuaikan dengan entitas-entitas yang saling berhubungan dalam suatu supply chain
management. Penyesuaian jadwa berubah ketika perusahaan memesan bahan kepada supllier,
lalu supllier ternyata juga harus memesan lagi kepada supplier yang lain, dan hal ini terus
berlangsung sampai supplier terakhir. Karena saling mempengaruhi, maka ketika terjadi
adanya perubahan waktu dan rencana dalam satu supplier tentu akan mengganggu yang lain.
Efek bullwhip ini dapat disiati dengan mengurangi faktor-faktor ketidakpastian yang
terjadi antara supplier. Masing-masing memberikan informasi yang dinamis terkait tingkat
persediaan, rencana penjadwalan, jadwal pemesanan, jadwal pengiriman dan data lain yang
kiranya sangat penting. Dengan adanya informasi yang akurat ini, maka supplier masingmasing akan menyesuaikan sistem yang dijalankan dan mampu membuat keputusan yang
tepat.

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SOFTWARE


Merupakan software yang digunakan untuk membantu dalam proses perencanaan
pengadaan (planning) maupun dalam pelaksanaan (execution).
Supply chain planning berfungis untuk membuat model dalam supply chain, seperti
perencanaan pengadaan. Sistem ini akan sangat membantu dalam membuat keputusan
bagaimana dan kapan waktu yang tepat, spesifikasi bahan. Contoh software yang banyak
digunakan dan supply chain planning adalah software manugistic dan i2 technologies.
Sedangkan dalam execution supply chain system, sistem ini berfungis untuk
memastikan bahwa yang dikirim oleh vendor kepada perusahaan dapat diterima tepat waktu.
Perusahaan mampu melacak sampai dimana barang dikirimkan, dengan transportasi seperti
apa.
Pada perusahaan yang mampu mengaplikasikan supply chain software dengan baik
akan mampu menciptakan efisien dan efektif. Karena perusahaan akan terbantu dalam

pengambilan keputusan dan kinerja operasional. Perusahaan sendiri juga akan menghsailkan
keunggulan kompetitidf karena mampu menghasilkan pelayanan yang prima dengan biaya
rendah.
Global Supply Chains And The Internet
Sebelum memasuki era internet, perusahaan mengalami kesulitan dalam memperoleh
informasi yang akurat. Ketika jaman semakin berkembang dan operasi peusahaan sudah go
internasional, sistem supply chain mereka akan melintasi batas negara juga. Masalah yang
dihadapi tidak sebatas wilayah antar geografi yang berbeda, ada juga permasalahan waktu
yang berbeda antar satu negara dengan yag lain. Mereka juga harus berhadapan dnegna biaya
trasnport, dan juga regulasi pemerintah dalam suatu wilayah yang berbeda-beda. Hal ini
menjadi lebih kompleks lagi dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang akan
diambil oleh perusahaan.
Dengan adanya teknologi internet perusahaan akan terbantu dalam mengatasi
problematika tesebut. Perpindahan informasi akan lebih mudah bergerak, dari yang awalnya
hanya memakai teknologi sederhana sekarang sudah semakin berkembang lagi.
Demand-Driven Supply Chains: From Push To Pull Manufacturing And Efficient
Customer Response.
Dalam push based model, perusahaan melakukan penjadwalan dengan mengandalkan
perencanann dan perkiraan pada perminataan yang mungkin terjadi. Semakin berkembang,
perusahaan akan memanfaatkaninformasi yang dihasilkan oleh internet yang lebih mudah dan
cepat, sehingga mereka berkembang dari push based menjadi pull based. Perusahaan akan
memproduksi baru akan barang memproduksi barang ketika ada permintaan dari kustomer.
Berbeda dengan push model dimana perusahaan memproduksi barnag terlebih dahulu
kemudian mengirimnya jika ada permintaan dari kustomer. Hal ini kurang efisien karena
kemungkinan bisa menimbulkan kelebihan ataupun kekurangan barang poduksi.

Anda mungkin juga menyukai