Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Notaris
perkembangan
dunia
notaris
di
Indonesia
telah
rangka
perkembangan
pembuatan
hukum
di
akta-akta
masyarakat.
karena
begitu
cepatnya
Dengan
begitu
cepatnya
2
dibutuhkan masyarakat dalam hal efisiensi Seperti halnya tata cara
penyelesaian kredit macet yang dijamin dengan hak tanggungan,
berdasarkan
Undang-Undang
Nomor
tahun
1996
Tentang
Hak
notaris
dapat
membuat
terobosan
dengan
3
Dengan dasar tersebut notaris karena kewenangan jabatannya tersebut
membuat penemuan hukum baru dalam menyelesaikan kredit macet
atau penjualan asset tersebut melalui penjualan dibawah tangan, selain
didapat hasil penjualan yang lebih besar juga debitur masih terlibat dalam
proses penjualan tersebut.
Apakah hal itu menimbulkan masalah atau melanggar Undang-Undang
karena sudah ada instrumen yang mengaturnya yaitu Undang-Undang
Hak Tanggungan, menurut hemat saya adalah tidak karena hal itu
merupakan bagian dari penemuan hukum yang dilakukan oleh notaris,
selain cepat dan mudah pelaksanaan eksekusinya juga akan didapat hasil
yang besar pula serta aman.
Kaitan dengan penemuan hukum tadi, akta-akta yang harus dibuat oleh
notaris dalam rangka penjualan jaminan kredit yang dipasang dengan hak
tanggungan sehingga memberikan keamanan bagi pihak debitor, kreditor
dan bahkan notaris sendiri adalah:
a. Akta pernyataan mengenai ketidaksanggupan debitor melunasi utangutangnya kepada kreditor.
b. Akta surat kuasa berisi mengenai kuasa untuk melunasi utang dan
mengambil jaminan kepada debitor.
c. Akta Surat Kuasa Menjual Kuasa untuk menjual tanah dan bangunan
yang dijadikan jaminan kepada kreditor.
d. Akta Pengosongan.
Pengosongan tanah dan bangunan dari penghuni-penghuni dan
penghuni lain yang menjadi tanggungan pihak Debitor.
Apa yang dilakukan oleh notaris tidaklah salah karena debitor secara
sukarela telah menyerahkan kepada kreditor untuk menjualkan assetnya
yang sedang macet tersebut, serta bagi notaris didapat pekerjaan
pembuatan akta notaris. Dasar dari perjanjian apapun termasuk penjualan
asset dibawah tangan adalah terpenuhi syarat sahnya suatu perjanjian
yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu:
1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri.
2. Cakap dalam membuat perjanjian.
3. Adanya hal tertentu.
4
4. Sebab yang halal, serta apakah dalam perjanjian tersebut ada unsur
penipuan, kekhilafan dan pemaksaan, kalau hal itu tidak ada tentu
perbuatan hukum antara kreditor dan calon pembeli aset tersebut
tidak ada masalah bahkan itu merupakan terobosan baru untuk
membantu pejabat lelang mengurangi menumpuknya tugas lelang
aset kredit macet tersebut.
Pada penjualan dibawah tangan ini antara debitor dengan kreditor sudah
terjadi kesepakatan mengenai harga, pembeli aset bahkan dimungkinkan
yang mencarikan pembeli adalah debitor sendiri. Dengan demikian
penemuan hukum atau perbuatan hukum yang dilakukan oleh notaris
memenuhi tiga unsur dalam menegakkan hukum yaitu:
1. Kepastian hukum (Rechtssicherheit), akta yang
memenuhi
kepastian
kebutuhan
para
hukum
pihak
dan
karena
akta
kenyataan
dibuat
tersebut
dalam
sangat
memenuhi
praktek
juga
dipergunakan.
2. Kemanfaatan (Zweckmassigkeit) bermanfaat bagi kreditor, debitor
maupun notaris sendiri, sebagai alternatif pengganti lelang obyek hak
tanggungan.
3. Keadilan (Gerechtigkeit), tidak ada pihak yang dirugikan dalam
pembuatan hukum ini.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas, bahwa notaris pada
dasarnya termasuk pihak-pihak yang dapat melakukan penemuan hukum
berkaitan dengan pembuatan akta-akta yang menjadi tugasnya yang
sudah diatur oleh Undang-Undang tentang Jabatan Notaris. Pembuatan
akta-akta tersebut dimaksudkan untuk membuat terobosan atau alternatif
penyelesaian suatu kasus dengan cara lain sepanjang hal itu tidak
melanggar hukum dan memenuhi asas kemanfaatan. Seperti halnya
pembuatan akta-akta mengenai penjualan jaminan yang dijamin dengan
hak tanggungan secara dibawah tangan dengan mengenyampingkan
Undang-Undang Hak Tanggungan.
Perbuatan notaris tersebut diatas yang menjadi bagian dari penemuan
hukum harus dilaksanakan dengan mengindahkan syarat-syarat yang
menjadi sahnya suatu perjanjian sehingga akta yang merupakan bagian
5
dari penemuan hukum tersebut dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pihak atas asas efisiensi.