ELEKTROSTIMULATOR
Dosen Pembimbing :
Hj. Endang Dian Setyoningsih, ST, MT
M. Ridha Maruf, ST, MT
Lamidi, ST, MT
Oleh :
Skolastika Yunarni Juita ( P27838113022 )
Frendy Prasetio
( P27838113030 )
Haniz Zaki
( P27838113031 )
Twoty Rahayu
( P27838113039 )
( P27838113041 )
KELAS : C3-4
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK POLTEKKES
SURABAYA
2013
ABSTRAK
Penyebab lambatnya perkembangan fisioterapi setelah pasien menderita stroke disebabkan oleh
kontraksi otot yng tidak optimal lagi. Oleh karena itu penulis akan merancang sebuah alat yang
digunakan untuk penyembuhan pasien yang mengalami faktor degenerasi.
Elektro stimulator yang penulis buat dengan menggunakan rangkaian boost converter
untuk menaikan tegangan 70V, tiap kenaikan tegangan dari boost converter diatur oleh PWM
mikrokontroler Atmega8. Output dari boost converter diteruskan oleh SSR menuju pasien yang
dikontak oleh mikrokontroler Atmega8 dengan frekuensi 23Hz 250uS.
Kata kunci : Elektro Stimulator, Boost Converter, Atmega8.
BAB
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Electrical Stimulation (ES) adalah segala sesuatu yang menghasilkan stimulasi listrik
berguna sebagai stimulus dari jaringan tubuh lainnya. ES banyak jenisnya, salah satunya
adalah Functional Electrical Stimulation (FES).
memberikan stimulasi pada jaringan tubuh untuk dapat melakukan fungsi/kerja tertentu.
Contohnya, FES pada otot jantung. FES dikembangkan sejak beberapa tahun terakhir untuk
bisa mereplika sinyal stimulus dan akhirnya bisa menggantikan sementara stimulus yang
berasal dari jaringan syaraf neural yang terputus selama menderita stroke. Dengan FES
yang sudah didesain untuk menghasilkan artifak sinyal neural maka bisa menstimulus
jaringan otot motorik, dan stroke, khususnya yang terkena faktor degenerasi otot. Selama
mengidap
penyakit
ketidakmampuan menggerakan
organ
motorik seperti tangan dan kaki. Hal ini diakibatkan oleh terputusnya jaringan syaraf
antara jaringan syaraf neural dan jaringan otot motorik. Jika hal ini berlangsung dalam
kurun waktu yang lama, otot-otot organ motorik akan mengalami penurunan daya
kontraksi otot, dilanjutkan dengan hilangnya kemampuan kontraksi otot, dan yang paling
parah adalah terjadinya degenerasi otot. Hal inilah yang menyebabkan pasien pasca
stroke mengalami kesulitan pemulihan, sehingga harus dilatih menggerakan organ motorik
dengan fisioterapi. Jadi pokok permasalahan adalah tidak bekerjanya otot dalam waktu yang
lama menyebabkan otot kehilangan kemampuan kontraksi sehingga tidak mempunyai
daya untuk melakukan pergerakan. Dalam kondisi seperti ini perlu dilakukan fisiotrapi.
2. Tujuan
(ES) .
Memahami prinsip kerja Electrical Stimulation (ES) secara umum
BAB II
ISI
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1
Sinyal Tubuh
Komponen
2.2.1
Trafo
Trafo
simbol trafo
Resistor
Gambar resistor
simbol resistor
Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi
pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan, yaitu sifat konduktif
dan kapasitif. Pada dasarnya resistor bernilai rendah jika bersifat induktif dan
bernilai tinggi jika bersifat kapasitif.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Semakin besar untuk fisik resistor maka semakin besar pula daya resistor
tersebut,
b. Semakin besar nilai daya resistor, semakin tinggi suhu yang bisa diterima
resistor tersebut
c. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya
dibandingkan resistor dari bahan karbon.
2.2.3
Dioda
LED
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp
yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga
dikategorikan pada keluarga Optoelectronic. Tegangan maksimum yang dimiliki oleh
LED adalah 2 volt.
LED digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energy cahaya jika
dikenai tegangan maju. Pada saat ini, LED tersedia dalam beberapa warna cahaya. Seperti
merah, kuning, dan hijau. Pada dasarnya, semua warna bisa dihasilkan. Pada LDR,
elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya,yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada
tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu sebagai lampu indikator, transmisi sinyal
cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu, sebagai penggandeng rangkaian
elektronik yang terisolir secara total.
Simbol LED
Gbr LED
Ada beberapa cara untuk mengetahui kutub positif ( anoda ) dan kutub negatif ( katoda )
pada LED.
Cara 1
Dengan melihat panjang pendeknya kaki pada LED. Bagian kaki yang panjang
berkutub positif (+) dan bagian kaki yang pendek berkutub negatif ( - ).
Cara 2
Dengan melihat lempengan yang ada di dalam LED. Lempengan berukuran kecil
berkutub positif ( anoda), sedangkan lempengan yang berukuran besar berkutub
negatif ( katoda ).
Cara 3
Mengetahui anoda dan katoda menggunakan multimeter. Caranya dengan
mengarahrahkan
range
selector
pada
skala
ohm
meter.
Kemudian
Kapasitor
Kapasitor termasuk salah satu komponen pasif yang banyak dipergunakan
dalam rangkaian elektronika. Kapasitor memiliki dua jenis yakni : Kapasitor polar
dan kapasitor non polar.
Kapasitor Polar adalah kapasitor yang memiliki dua buah kaki dan dua
buah kutub yakni kutub positif dan negatif serta memiliki cairan
elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Simbolnya
Cara mengukur kapasitor menggunakan avometer :
Arahkan saklar ke posisi (x1, x10, x100 dengan satuan ohm ()
sesuai yang dikehendaki)
Hubungkan kabel AVOmeter ke kaki-kaki kapasitor (probe hitam
ditempelkan pada kaki positif, sedangkan probe merah ditempelkan
ke kaki negatif)
Lihat bentangan jarum yang dihasilkan pada avometer :
Jika jarum bergerak ke kanan dan kembali ke kiri, berarti kapasitor
dalam keadaan baik
Jika jarum bergerak ke kanan dan kembali kekiri tapi tidak penuh
2.2.6
2.
3.
4.
Normally Closed (NC) merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan
normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.
5.
Normally Open (NO) merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan normal
(relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common. Tetapi Normally Open
akan terhubung dengan common apabila relay diberi tegangan.
Bentuk Relay
Jenis-jenis relay
Simbol Relay
Menguji relay
Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan
dengan cara memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian
koilnya. Jika kontaknya masih bekerja, yakni kontak terhubung dengan NC pada
saat tidak diberi tegangan dan kontak terhubung dengan NO pada saat diberi
2.2.6
tegangan, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.
Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika pertama yang mengantarkan dunia
Gambar transistor
NPN (Negative Positive Negative)
Arus yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari
kolektor ke emitor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah
resistor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi
daripada tegangan emitter. Tanda panah dalam symbol diletakkan pada kaki emitter dan
menunjuk ke luar
Simbol NPN
Transistor
NPN
PNP
Kabel Colok
Jarum
Kabel Colok
AVO
Jarum
AVO
Positive
Negative
Variabel resistor
2.2.7
adalah multiturn.
Multiturn
Multiturn yaitu variabel resistor tiga terminal yang nilai resistansinya bisa diubah
dengan cara memutar bagian atasnya, biasanya multiturn ditujukan untuk pemakai
perangkat elektronik, pada televisi misalnya bagian yang kerap dilakukan pengaturan
yaitu pada bagian kontrol audio (suara), brightness, kontras, serta warna.
LM555
Konfigurasi LM555
Gambar LM555
IC timer 555 atau sering disebut dengan IC 555 adalah salah satu IC yang
mempunyai banyak sekali kegunaan. IC ini pertama kali diperkenalkan oleh signetics
corporation sebagai SE555/NE555 dan disebut The IC Time Machine yang merupakan
mesin timer pertama dan dikomersialkan. Fungsi dari IC555 bisa bermacam-macam,
karena dapat menghasilkan sinyal pendetak/sinyal kotak. IC 555 diletakkan dalam suatu
rangkaian digunakan sebagai clock untuk jam digital, hiasan menggunakan lampu LED,
menyalakan 7-segment dengan rangkaian astable, metronome dalam industry music,
timer counter, atau dengan lebih dalam mengutak-atik lagi dapat memberikan PWM
(pulse width modulation) yang mengatur frekuensi sinyal logika high untuk mengatur
duty cycle yang diinginkan.
2.2.9
Gerbang NOT ( IC 7404 ) atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter)
memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter
(pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana
keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam hal
ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua
kondisi yaitu tinggi dan rendah atau 1 dan 0, maka membalik logika tegangan
berarti mengubah 1 menjadi "0 atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu.
2.2.10 INDUKTOR
Induktor adalah sejenis komponen elektronika pasif yang mayoritas bentuknya
torus, bisa menjadi media penyimpan energi pd medan magnet yg dimunculkan akibat
aliran listrik yang melaluinya. Komponen ini biasanya juga disebut dengan spul. Bahan
pembuatannya dari bahan tembaga berupa kawat dengan email yang tipis. Satuan yang
digunakan adalah Henry, dengan singkatan H.
Simbol
gbr induktor
Fungsi Induktor
wadah lahirnya gaya magnet; melipat tegangan; dan membangkitkan
getaran. Dari fungsi ini kita bisa menggunakannya untuk memproses sinyal
pd rangkaian berupa analog; menghilangkan dengungan (noise)
pencegah intrusi frekuensi radio; komponen terpenting untuk membuat
transformator; Alat filter pd rangkaian berupa power supply.
Macam-macam induktor umumnya dibedakan berdasar inti yg dipakainya, yaitu:
1. Induktor-inti-udara / air-core-inductor
2. Induktor-frekuensi-radio / radio-frequency-inductor
3. Induktor-inti-Feromagnetik / ferromagnetic-core-inductor
4. Induktor-Variabel / Variable-inductor
5. Induktor-inti-Laminasi / Laminated-core-inductor
6. Induktor-inti-toroida / Toroidak-core-inductor
7. Induktor-inti-ferit / Ferrite-core-inductor
2.2.11 ATMEGA 8
AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang
memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya
rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada
frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak
pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L,
mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk
ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 5,5 V.
Bentuk atmega8
ELEKTRODA
Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau
media non-logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum).
Ungkapan kata ini diciptakan oleh ilmuwan Michael Faraday dari bahasa Yunani elektron
(berarti amber, dan hodos sebuah cara).
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang
juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron
datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai
elektroda di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap
elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang
diberikan ke sel elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi
sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.
Jenis elektroda :
Elektroda untuk kegunaan medis, seperti EEG, EKG, ECT, defibrillator.
Elektroda untuk teknik elektrofisiologi dalam riset biokedokteran.
Elektroda untuk eksekusi oleh kursi listrik
Elektroda untuk proses lapis listrik atau penyepuhan.
Elektroda untuk pengelasan busur listrik.
Elektroda untuk proteksi katodik.
Elektroda inert untuk hidrolisis (misalnya yang terbuat dari platinum).
Gambar Elektroda
Common Anoda
Common Katoda
2.2.14 IC Regulator
IC Regulator adalah komponen yang berfungsi sebagai pembatas tegangan yang
dirancang secara otomatis menjaga agar tegangan konstan. Ini mungkin menggunakan
Elektromekanik mekanisme, atau komponen elektronik aktif atau pasif. Tergantung pada
desain, mungkin digunakan untuk mengatur satu atau lebih tegangan AC atau DC.
Salah satu contoh adalah IC Regulator 7805 maka tegangan yang keluar sebesar
+5V. IC 7805 mempunyai arti 78 adalah menstabilkan tegangan positif. Sedangkan 05
adalah besarnya tegangan yang keluar sebesar +5V. Untuk IC 7905 mempunyai arti 79
adalah menstabilkan tegangan negatif dan 05 adalah besarnya tegangan yang keluar
sebesar -5V.
Untuk mengetahui kaki pada IC regulator kita dapat melihat posisi IC, apabila pada
IC tertera kode IC maka terhitung dari kiri kekanan adalah kaki satu,dua dan tiga. Pada IC
78xx kaki satu adalah kaki input, kaki dua adalah kaki ground dan kaki tiga adalah kaki
output.Sedangkan untuk IC79xx kaki satu adalah kaki ground, kaki dua adalah kaki input,
kaki tiga adalah kaki outpu
U 2
L M 7 9 0 5 C /T O 2 2 0
IN
O U T
G N D
VO U T
G N D
V IN
U 1
L M 7 8 0 5 /T O
2.2.15
Mosfet IRF630
Mosfet IRF630 susunan kakinya dari nomer 1 yaitu Gate, Drain, Source. IRF630
adalah yang dapat digunakan dalam switching konverter dan regulator karena yang
pada dasarnya digunakan dalam rangkaian inverter. Ini memiliki impedansi
masukan yang tinggi dan dapat bekerja dalam daya yang sangat rendah yang
membuatnya seperti transistor untuk switching.
3. METODOLOGI
3.2.1
BEG
IN
Inisialisasi
segment
Settingan
tegangan
START
Segment
menampilkan
tegangan
Lengan
terangkat
maksimal
derajat
90
YES
NO
EN
D
Cara kerja diagram alir
Saat alat ON, tempelkan elektroda pada otot lengan pasien yang mengalami faktor
degenerasi, setelah elektroda terpasang. Setting tegangan dari 10V sampai 70V dan settingan
tegangan di tampilkan ke Segment, jika tegangan sesuai tekan tombol START untuk memulai
stimulasi. Jika lengan tidak terangkat setting tegangan lagi, jika lengan terangkat maka setting
tegangan tepat.
3.2.3
Skematik Rangkaian
+ 1
VO
2 1
LED
VI
GN D
4 -
Q1
NPN BCE
J2
+5 1
2
GRN
C 2
220 uF
C5
104
J4
C 1
2200 uF
D IO D E B R ID G E
D IO D E
D 2
220
U1
LM 7805
R1
D 4
D 1
C ON 3
+5 1
2
GR N
J3
+5 1
2
GRN
C ON 2
< T it l e >
VC C
J3
1
2
L1
2 ,2 m H
1
J9
R 1
Q 2
IR F 6 4 0
50ohm
P O R T B .3
1N 4002
O U T BASC O N FER T
J8
1
2
+
C 2
2 ,2 u F /2 5 0 V
2
1
+5V&G R D
D 1
R ev
<R ev C ode>
<D oc>
C 1
100nF
durasi 500ms untuk pengaktifannya, saat Relay aktif tegangan output boost
converter tidak dilewatkan.
O U T BASSC O N VER T
J5
2
1
J9
5v
LS1
D IO D E
R 1
1
R ELAY SPD T
Q 2
N PN BC E
1k
P O R T C .3
O U T R ELAY
J10
1
2
D 1
1
2
J2
J8
G R N
VC C
J7
J11
JAMPER
J1
R 1
C 2
0 ,0 1 u F
R 51 0 k
D IO D E
R 2
J4
C 3
100nF
1
3
5
7
9
11
13
2
4
6
8
10
12
14
7404
10k
VC C
R 6
10k
VC C
D 1
R 4
3 1 3 ,6 k
C 1
104
J2
2
1
TR
PN P BC E
GN D
C V
TH R
N PN 2
D IS
OU T
1
2
e le k t r o d a
4
R
8
VC C
LM 555
1
2
R 7
100K
10k
JAMPER A
1
1
2
N PN 1
R 3
3 1 3 ,6 k
JAMPR B
J3
1
O U T R E LA Y
J5
1
2
+5&G R D
V CC
VC C
VC C
VC C
J5
VC C
2
1
R 6
C 3
100n
D 4
IC 1
C O N 2
C 2
100n
2
1k
P
P
P
P
P
SW 1
D
D
D
D
D
V CC
R ST
0
1
2
3
4
VC C
R 5
1k
C 1
4U 7
PD 5
PB0
1
1
1
1
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
1
2
3
4
P
P
P
P
P
P
V
G
P
P
P
P
P
P
C 6
D 0
D 1
D 2
D 3
D 4
C C
N D
B6
B7
D 5
D 6
D 7
B0
LED
(R E S E T )(S C
(R x D ) (S D
(T x D )
(IN T 0 )
(IN T 1 )
(X C K /T 0 )
L /A
A /A
(A
(A
(A
(A
D
D
D
D
D
D
C
C
C
C
C
C
5) PC 5
4) PC 4
3) PC 3
2) PC 2
1) PC 1
0) PC 0
AG N D
AR EF
(X T 1 /T O S C 1 )
AVC C
(X T 2 /T O S C 2 ) (S C K ) P B 5
(T 1 )
(M IS O ) P B 4
(A IN 0 ) (O C 2 /M O S I) P B 3
(A IN 1 )
(S S /O C 1 B ) P B 2
(IC P )
(O C 1 A ) P B 1
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
J8
6
5
4
3
2
1
C O N 6
P
P
P
P
P
P
B
B
B
B
B
B
0
1
2
3
4
5
J9
6
5
4
3
2
1
C O N 6
P
P
P
P
P
P
C
C
C
C
C
C
0
1
2
3
4
5
6
5
4
3
2
1
C O N 6
P
P
P
P
P
P
C
C
C
C
C
C
P
P
P
P
P
B
B
B
B
B
5
4
3
2
1
0
VC C
A T m e g a 8 -D IL 2 8
J7
P
P
P
P
P
P
D
D
D
D
D
D
0
1
2
3
4
5
V CC
5
4
3
2
1
H EAD ER 6
6
5
4
3
2
1
JP5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Elektrostimulator ini sebagai alat terapi kesehatan yang prinsip kerjanya memberikan
stimulasi kejutan elektron pada tubuh pasien melalui elektroda. Dari rangkaian IC NE555
dapat dihasilkan pulsa osilator sebesar 23Hz. Setelah dilakukan penggabungan dengan
rangkaian-rangkaian yang lain, rangkaian pulsa driver dapat menggabungkan frekuensi
23Hz dengan tegangan yang berasal dari boost converter sehingga menjadi tegangan
untuk stimulasi otot pasien.
Rangkaian boost converter digunakan sebagai rangkaian untuk menaikkan tegangan
yang akan dioutputkan ke pasien. Rangkaian mikrokontroller digunakan untuk mengatur
delay Relay ON dan OFF, tombol-tombol seperti tombol UP, Down, Start, RESET, output
pemilihan tegangan dengan indikatorsegment, serta output tegangan ke pasien.
Saran kami selaku pembuat projek ini jika anda menginginkan hasil kejutaan
yang lebih tinggi dapat menaikkan tegangan lebih dari 70VDC.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajaruntukberbahagia.blogspot.com/p/gerbang-logika-not.html
https://www.academia.edu/6701236/Tujuan_Praktikum
http://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
http://www.abi-blog.com/2014/04/pengertian-tujuan-pemakaian-dan-jenis-relay.html
http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/Teori-Dasar-MOSFET-Metal-Oxide-SemiconductorField-Effect-Transistor.pdf
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
http://diary4share.blogspot.com/2009/10/iptek-struktur-fungsi-aplikasi-dancara.html#ixzz3Ym1cIg6R
pattern.
Railway