11 - Metode Penelitian (Valid)
11 - Metode Penelitian (Valid)
METODE PENELITIAN
3.1
raya Kebon Agung Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Malang, pada bulan
November 2014 hingga selesai. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium
Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
3.2
Metode Penelitian
Metode Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang
(sebatas
memberikan
rekomendasi
perbaikan
terhadap
Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian merupakan langkah-langkah sistematis yang ditempuh
20
21
22
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara bertanya secara langsung kepada
staff produksi PG Gula Kebon Agung yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan dalam hal ini yaitu proses produksi.
c. Brainstorming
Brainstorming adalah diskusi atau kegiatan bertukar pikiran dengan
karyawan/ manajemen yang capable dalam bidang tertenti pada Pabrik
Gula Kebon Agung berkaitan dengan permasalahan yang diangkat.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang berisikan laporanlaporan seputar cacat produk, data keterlambatan bahan baku, dan
lain-lain.
5. Pendefinisian (Define)
Pada tahap pertama pada penerapan Six Sigma yanng dilakukan adalah
menggambarkan peta proses produksi dengan tujuan untuk lebih mengetahui
konsep produksi gula SHS, dan hal-hal yang diperbaiki. Selanjutnya yaitu
menentukan apa saja yang menjadi CTQ dan jenis defect terbesar yang ada
dalam produksi gula, sehingga dapat fokus dalam upaya perbaikan tersebut
Adapun langkah yang ditempuh untuk menghitung CTQ Potensial tertinggi
yaitu :
1) Menghitung frekuensi dari setiap CTQ yang kemudian hasilnya
dituliskan ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Analisis Pareto Jenis CTQ
No.
Jenis Defect
Frekuensi
Presentase
Presentase
Kumulatif
dari Total
dari
(Jumlah)
(%)
Kumulatif
(%)
Total
Jumlah Frekuensi
100%
2) Menggambarkan hasil perhitungan ke dalam Diagram Pareto
23
6. Pengukuran (Measure)
Measurement yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk menyelidiki
dan menentukan variabel kritis dari beberapa variabel yang telah didefinisikan
pada tahap Define. Langkah-langkah pengukuran pada tahap ini antara lain :
1) Pengambilan sample
Pengambilan sample dilakukan dengan mengambil secara berkala yang
disesuaikan dengan SOP (Standart Operational Process) dalam PG
Kebon Agung yaitu 3 kali dalam sehari (pagi, siang, malam).
2) Uji kenormalan data
Uji Kenormalan data digunakan untuk mengetahui sejauh mana data
yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak. Dalam hal ini
dilakukan menggunakan software Minitab 16. Dalam pengambilan
keputusan, masing-masing variabel tersebut berdistribusi normal. Jika
tidak maka dilakukan perbaikan dengan mengganti data ekstrim (outlier)
dan dilakukan pengujian kembali sampai didapatkan data yang
berdistribusi normal.
3) Menghitung dan membuat peta kendali
Pemilihan peta kendali disesuaikan
uji
menentukan
Kecukupan
jumlah
data
digunakan
pengamatan
untuk
yang
mengetahui
dilakukan
dan
dengan
Xi
2
k N ( 2)( Xi)
s
( Xi)
'
N =
Tabel 3.2 Nilai Kepercayaan/nilai kritis (Zc)
24
K
Zc
99%
2,58
= sample awal
= tingkat kepercayaan
= tingkat ketelitian
4) Kapabilitas Proses
Pada tahap ini dilakukan perhitungan kapabilitas proses baik short term
maupun
target
ditentukan
dari
spesifikasi
prusahaan.
Indeks
Indeks Cp
Cp=
(2)
S=
(3)
(4)
USLLSL
Zst=3 x Cpk
6S
R
d2
Indeks Cpk
Cpk=min
USL X X LSL
;
3S
3S
Zst=3 x Cpk
b) Kapabilitas Proses Long Term
Kapabilitas proses long term merupakan hasil terbaik yang dapat
dicapai proses dalam jangka panjang. Untuk mengetahui indeks
kapabilitas proses long term ditentukan melalui :
Indeks Pp
(5)
(6)
25
)2
( Xi X
n1
Pp=
USLLSL
6S
S=
Indeks Ppk
(7)
(8)
Ppk=min
USL X X LSL
;
3S
3S
Zst=3 x Cpk
c) Menghitung ZShift
ZShift digambarkan
26
= Standar deviasi
d2
7. Analisis (Analyze)
Tahap Analyze adalah tahap berikutnya setelah tahap pengukuran
(Measure). Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan kemudian diolah serta
untuk mencari akar penyebab terjadinya defect yang paling dominan, dengan
menggunakan Cause and effect Diagram.
8. Improve
Pada tahap ini yaitu menetapkan rencana tindakan (action plan) untuk
melaksanakan peningkatan kualitas Six Sigma. Rencana mendeskripsikan
tentang alokasi sumber daya serta prioritas dan alternative yang dilakukan dalam
implementasi dari rencana itu. Pengembangan rencana tindakan merupakan
salah satu aktivitas yang penting dalam program peningkatan kualitas Six Sigma.
Perancangan pada tahap Improve dilakukan dengan menggunakan
perhitungan FMEA (Failure Modes and Effect Analysis). Langkah-langkah dalam
menggunakan FMEA yaitu [7]:
a) Mengidentifikasi proses, produk atau jasa.
b) Membuat kolom-kolom dalam sebuah spreadsheet. Masing-masing kolom
tersebut diberi nama: modes of failure, cause of failure, effect of failure,
frequency of occurance, degree of severity, chance of detection, risk
priority number (RPN) dan rank
c) Membuat daftar masalah-masalah yang mungkin mucul.
27
akibat
dari
setiap
masalah
tersebut.
Kemudian
tertinggi ke terendah
i)
Cause
of
failure
Effect
of
failure
Degree
of
severity
(1-10)
Frequenc
e
of
occuranc
e
(1-10)
Chance
of
detectio
n
(1-10)
Risk
priority
numbe
r
(RPN)
Rank
28
dapat diatasi
(moderatte)
Jika masalahnya
kadang kadang
terjadi (moderate)
7
8
Jika masalahnya
Jika masalahnya benarJika masalahnya mungkin
sulit untuk dihindari benar berpengaruh sangat tidak dapat diatasi (low)
(very high)
merugikan dan sangat kritis
(very high)
Jika masalahanya tidak
dapat diatasi (none)
10
Jika masalahnya
kemungkinannya kecil
untuk dapat diatasi (low)
Design
validation
9. Pembahasan
Pembahasan dilakukan untuk memberikan penjelasan dan informasi dari
data yang telah diolah. Tahap pembahasan ini juga berisi tentang usulan
rencana-rencana perbaikan yang akan diberikan kepada perusahaan dalam
rencana perbaikan produksi.
10. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan bagian terakhir dari laporan yang berisi hasil dan
pembahasan yang menjawab permasalahan atau tujuan penelitian yang
diajukan. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi besarnya
defect yang dihasilkan, evaluasi pada proses produksi, faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyimpangan produk, dan rencana usulan perbaikan
untuk peningkatan mutu produk. Sedangkan saran merupakan pemberian
29
masukan untuk penelitian selanjutnya dan juga untuk perusahaan yang terkait
dengan hasil penelitian atau kajian yang dilakukan.
30