Anda di halaman 1dari 11

III.

METODE PENELITIAN
3.1

Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian dilaksanan di Pabrik Gula Kebon Agung yang berlokasi di jalan

raya Kebon Agung Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Malang, pada bulan
November 2014 hingga selesai. Pengolahan data dilakukan di Laboratorium
Manajemen Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
3.2

Metode Penelitian
Metode Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah dimaksudkan untuk menjelaskan secara


sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat
faktual (Danim, 2002). Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian
secara obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta
menggunakan metode pengujian statistik (hermawan, 2005). Selain itu metode
deskriptif juga digunakan untuk memberikan suatu perbaikan terhadap
permasalahan yang terjadi .
3.3

Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan yang

ingin dicapai, maka dibuat batasan yaitu sebagai berikut :


1. Penelitian ini tidak melakukan pembahasan mengenai perhitungan
biaya.
2. Penelitian yang dilakukan di PT KA Kebon Agung hanya difokuskan
pada proses produksi gula
3. Tahap Six Sigma yang dilakukan adalah Define, Measure, Analyze, dan
Improve

(sebatas

memberikan

rekomendasi

perbaikan

terhadap

pemborosan yang paling dominan) tanpa menggunakan tahap control


4. Kualitas bahan baku diasumsikan sama rata
3.4

Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian merupakan langkah-langkah sistematis yang ditempuh

untuk mengungkapkan data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian.


Prosedur penelitian terdiri dari survei pendahuluan, studi literatur, identifikasi

20

masalah, penentuan batasan masalah, pengumpulan data, pengolahan dan


analisa data, dan pembahasan serta penarikan kesimpulan. Langkah-langkah
dalam penelitian ini secara singkat disajikan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


1. Survei Pendahuluan
Berdasarkan Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa awal penelitian ini dilakukan
dengan survei pendahuluan dan studi literatur. Survei pendahuluan dilakukan di
tempat penelitian yaitu Pabrik Gula Kebon Agung Kecamatan Pakis Aji

21

Kabupaten Malang. Survei Pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan informasi


yang akurat tentang permasalahan yang akan diteliti. Langkah-langkah yang
dilakukan peneliti dalam survei ini antara lain :
a. Mengamati situasi dan kondisi yang terjadi di perusahaan saat ini
b. Melakukan wawancara dan tanya jawab secara langsung tentang
permasalahan yang terjadi pada perusahaan
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan setelah melakukan survei pendahuluan. Dari
hasil survey pendahuluan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kendala
pada proses produksi gula, salah satunya yaitu banyaknya penyimpangan
produk selama proses produksi. Jenis Penyimpangan tersebut antara lain
terjadinya kebocoran pipa, variasi berat produk, serta kesalahan lainnya.
Penyimpangan terserbut harus dikurangi, jika dibiarkan terus-menerus akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena menimbulkan pemborosan
(waste) akibat potensi menghasilkan produk cacat (defect) serta adanya proses
rework (pengerjaan ulang).
3. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data teori
sebagai bahan pendukung dalam mencari solusi dari permaslahan dan landasan
teori untuk memperkuat pembahasan dalam penelitian ini. Peneliti dapat
membandingkan hasil penelitian nya dengan studi literatur yang kuat secara
teoritis. Studi Literatur digunakan sebagai referensi dalam memecahkan masalah
yang ada, baik untuk menganalisis faktor-faktor dan data pendukung maupun
untuk merencanakan konstruksi yang mendukung penelitian. Studi literatur
dilakukan dengan mempelajari dan mencari sumber-sumber referensi berupa
jurnal, artikel, procedding dan pustaka dari internet yang berhubungan dengan
pokok bahasan pada penelitian.
4. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
empat metode, yaitu:
a. Observasi
kegiatan pengamatan atau peninjauan langsung yang dilakukan di
Pabrik Gula Kebon Agung dengan mengamati alur produksi, sistem
kerja atau cara kerja pegawai dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
pengendalian kualitas produk.

22

b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara bertanya secara langsung kepada
staff produksi PG Gula Kebon Agung yang berkaitan dengan penelitian
yang dilakukan dalam hal ini yaitu proses produksi.
c. Brainstorming
Brainstorming adalah diskusi atau kegiatan bertukar pikiran dengan
karyawan/ manajemen yang capable dalam bidang tertenti pada Pabrik
Gula Kebon Agung berkaitan dengan permasalahan yang diangkat.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang berisikan laporanlaporan seputar cacat produk, data keterlambatan bahan baku, dan
lain-lain.
5. Pendefinisian (Define)
Pada tahap pertama pada penerapan Six Sigma yanng dilakukan adalah
menggambarkan peta proses produksi dengan tujuan untuk lebih mengetahui
konsep produksi gula SHS, dan hal-hal yang diperbaiki. Selanjutnya yaitu
menentukan apa saja yang menjadi CTQ dan jenis defect terbesar yang ada
dalam produksi gula, sehingga dapat fokus dalam upaya perbaikan tersebut
Adapun langkah yang ditempuh untuk menghitung CTQ Potensial tertinggi
yaitu :
1) Menghitung frekuensi dari setiap CTQ yang kemudian hasilnya
dituliskan ke dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Analisis Pareto Jenis CTQ
No.

Jenis Defect

Frekuensi

Presentase

Presentase

Kumulatif

dari Total

dari

(Jumlah)

(%)

Kumulatif
(%)

Total
Jumlah Frekuensi
100%
2) Menggambarkan hasil perhitungan ke dalam Diagram Pareto

23

6. Pengukuran (Measure)
Measurement yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk menyelidiki
dan menentukan variabel kritis dari beberapa variabel yang telah didefinisikan
pada tahap Define. Langkah-langkah pengukuran pada tahap ini antara lain :
1) Pengambilan sample
Pengambilan sample dilakukan dengan mengambil secara berkala yang
disesuaikan dengan SOP (Standart Operational Process) dalam PG
Kebon Agung yaitu 3 kali dalam sehari (pagi, siang, malam).
2) Uji kenormalan data
Uji Kenormalan data digunakan untuk mengetahui sejauh mana data
yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak. Dalam hal ini
dilakukan menggunakan software Minitab 16. Dalam pengambilan
keputusan, masing-masing variabel tersebut berdistribusi normal. Jika
tidak maka dilakukan perbaikan dengan mengganti data ekstrim (outlier)
dan dilakukan pengujian kembali sampai didapatkan data yang
berdistribusi normal.
3) Menghitung dan membuat peta kendali
Pemilihan peta kendali disesuaikan

dengan karakteristik data dan

permasalahan yang ada di perusahaan. Dengan membuat peta kendali


dapat diketahui proses dari produk tersebut apakah sudah terkendali
ataukah belum.

Uji Kecukupan data


Pada

uji

menentukan

Kecukupan
jumlah

data

digunakan

pengamatan

untuk

yang

mengetahui

dilakukan

dan

dengan

memperhitungkan tingkat kepercayaan pada tabel 3.2 dengan rumus :

Xi
2
k N ( 2)( Xi)
s
( Xi)

'
N =
Tabel 3.2 Nilai Kepercayaan/nilai kritis (Zc)

24

K
Zc

99%
2,58

Sumber :Spiegel dan Stephen (2007)


Keterangan :
N = sample total (akhir)
N

= sample awal

= tingkat kepercayaan

= tingkat ketelitian

4) Kapabilitas Proses
Pada tahap ini dilakukan perhitungan kapabilitas proses baik short term
maupun

long term. Kapabilitas proses digunakan untuk mengetahui

apakah suatu produk yang dihasilkan sesuai dengan batas-batas


spesifikasi yang telah ditentukan atau tidak. Analisis kapabilitas proses
terdiri dari :
a) Kapabilitas Proses Short Term
Kapabilitas proses short term merupakan hasil terbaik yang dapat
dicapai proses dalam jangka pendek. Untuk nilai dari USL, LSL,
dan

target

ditentukan

dari

spesifikasi

prusahaan.

Indeks

kapabilitas proses short term adalah (Gasperz, 2007):

Indeks Cp

Cp=

(2)

S=

(3)

(4)

USLLSL
Zst=3 x Cpk
6S

R
d2

Indeks Cpk

Cpk=min

USL X X LSL
;
3S
3S

Nilai Z short term

Zst=3 x Cpk
b) Kapabilitas Proses Long Term
Kapabilitas proses long term merupakan hasil terbaik yang dapat
dicapai proses dalam jangka panjang. Untuk mengetahui indeks
kapabilitas proses long term ditentukan melalui :

Indeks Pp

(5)
(6)
25

)2
( Xi X
n1

Pp=

USLLSL
6S

S=

Indeks Ppk

(7)

(8)

Ppk=min

USL X X LSL
;
3S
3S

Indeks Z Long Term

Zst=3 x Cpk
c) Menghitung ZShift
ZShift digambarkan

untuk menentukan apakah kapabilitas

proses yang didapat merupakan hasil dari kontrol atau teknologi.


(9)

Pada analisa ini dibuat sebuah kuadran dengan batas tengah


Zshift sebesar 1,5 dan Zst sebesar 4,5 dapat dilihat pada
Gambar 3.2. Perbedaan ditunjukkan dengan nilai Zshift dengan
rumus berikut:

Zshift =Zst Zlt

Gambar 3.2 Kuadran Kapabilitas Proses (Pyzdek,2003)


Keterangan :

26

Cp = Indeks kapabilitas potensial proses


USL = Batas atas spesifikasi atas yang ditetapkan perusahaan
LSL = Batas atas spesifikasi bawah yang ditetapkan perusahaan
S

= Standar deviasi

d2

= Konstanta factor limit

Cpk = Indeks kapabilitas actual


Ppk = Indeks kinerja proses
5) Menghitung DPMO
Dengan mengetahui jumlah cacat pada produk dari satu juta
kesempatan yang ada, akan diketahui nilai level sigmanya.
6) Nilai Level Sigma
Dengan dilakukan penilaian DPMO, makan nilai level sigma dapat dilihat
pada tabel sigma.

7. Analisis (Analyze)
Tahap Analyze adalah tahap berikutnya setelah tahap pengukuran
(Measure). Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan kemudian diolah serta
untuk mencari akar penyebab terjadinya defect yang paling dominan, dengan
menggunakan Cause and effect Diagram.
8. Improve
Pada tahap ini yaitu menetapkan rencana tindakan (action plan) untuk
melaksanakan peningkatan kualitas Six Sigma. Rencana mendeskripsikan
tentang alokasi sumber daya serta prioritas dan alternative yang dilakukan dalam
implementasi dari rencana itu. Pengembangan rencana tindakan merupakan
salah satu aktivitas yang penting dalam program peningkatan kualitas Six Sigma.
Perancangan pada tahap Improve dilakukan dengan menggunakan
perhitungan FMEA (Failure Modes and Effect Analysis). Langkah-langkah dalam
menggunakan FMEA yaitu [7]:
a) Mengidentifikasi proses, produk atau jasa.
b) Membuat kolom-kolom dalam sebuah spreadsheet. Masing-masing kolom
tersebut diberi nama: modes of failure, cause of failure, effect of failure,
frequency of occurance, degree of severity, chance of detection, risk
priority number (RPN) dan rank
c) Membuat daftar masalah-masalah yang mungkin mucul.

27

d) Mengidentifikasi semua penyebab dari setiap masalah yang muncul.


e) Menentukan

akibat

dari

setiap

masalah

tersebut.

Kemudian

mengidentifikasi akibat potensial dari masalah terhadap pelanggan,


produk dan proses.
f)

Membuat tabel keterangan nilai-nilai yang akan ditentukan. Untuk mengisi


kolom frequency of occurance, degree of severity, dan chance of
detection dibuat sebuah tabel consensus dari nilai-nilai relative untuk
mengasumsikan frekuensi muncul (occurance), seberapa besar pengaruh
efek kegagalan yang terjadi (severity),kemungkinan masalah tersebut
terdeteksi dan diatasi sekarang ini (detection). Selanjutnya mengisikan
nilai yang sesuai untuk kolom-kolom diatas berdasarkan tabel yang telah
dibuat.

g) Menghitung nilai resiko (RPN) dari tiap masalah, dengan rumus:


(10
)
h) Menyusun masalah berdasarkan nilai RPN, dengan urutan dari nilai RPN
RPN = SEV x OCC x DET

tertinggi ke terendah
i)

Mengambil tindakan untuk mengurangi resiko pada masalah berdasarkan


rankingnya.

Berikut contoh tabel spreadsheet FMEA (Tabel 3.3)


Tabel 3.3 Spreadsheet FMEA
Mode
of
failure

Cause
of
failure

Effect
of
failure

Degree
of
severity
(1-10)

Frequenc
e
of
occuranc
e
(1-10)

Chance
of
detectio
n
(1-10)

Risk
priority
numbe
r
(RPN)

Rank

Nilai occurance (OCC), severity (SEV) dan detection (DET)


besarnya antara 1-10. Ketentuan pemberian besarnya nilai ini dapat dilihat dalam
Table 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Nilai Occurance (OCC), Severity (SEV) dan Detection (DET)
Nilai
Occurance (OCC)
Severity (SEV)
Detection (DET)
Jika masalahnya tidak
Jika masalahnya
Jika masalahnya pasti
1
berpengaruh (minor).
hampir tidak
dapat cepat-cepat
pernah
terjadi
diatasi(very high)
2
Jika masalahnya sedikit
Jika masalahnya
Jika masalahnya
berpengaruh dan tidak
sangat jarang
3
kemungkinan besar
terlalu kritis (low).
terjadi, relatif sedikit
dapat diatasi (high)
(low).
Jika masalahnya cukup
Jika masalahnya ada
4
berpengaruh, dan
kemungkinan untuk
5

28

pengaruhnya cukup kritis


(moderate)

dapat diatasi
(moderatte)

Jika masalahnya
kadang kadang
terjadi (moderate)

7
8

Jika masalah sangat


Jika masalah sering berpengaruh dan sangat
kritis (high)
Terjadi (high)

Jika masalahnya
Jika masalahnya benarJika masalahnya mungkin
sulit untuk dihindari benar berpengaruh sangat tidak dapat diatasi (low)
(very high)
merugikan dan sangat kritis
(very high)
Jika masalahanya tidak
dapat diatasi (none)

10

Jika masalahnya
kemungkinannya kecil
untuk dapat diatasi (low)

Setelah dilakukan analisis FMEA, selanjutnya menentukan tindakan yang


sesuai untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Terutama masalah-masalah
yang memiliki nilai resiko (RPN) tertinggi. Untuk itu digunakan tabel action
planning for failure mode (Tabel 3.5)

Tabel 3.5 Bentuk table action for failure mode


Design
Failure
Actionable
action/potensial
mode
cause
solution

Design
validation

9. Pembahasan
Pembahasan dilakukan untuk memberikan penjelasan dan informasi dari
data yang telah diolah. Tahap pembahasan ini juga berisi tentang usulan
rencana-rencana perbaikan yang akan diberikan kepada perusahaan dalam
rencana perbaikan produksi.
10. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan bagian terakhir dari laporan yang berisi hasil dan
pembahasan yang menjawab permasalahan atau tujuan penelitian yang
diajukan. Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi besarnya
defect yang dihasilkan, evaluasi pada proses produksi, faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyimpangan produk, dan rencana usulan perbaikan
untuk peningkatan mutu produk. Sedangkan saran merupakan pemberian

29

masukan untuk penelitian selanjutnya dan juga untuk perusahaan yang terkait
dengan hasil penelitian atau kajian yang dilakukan.

30

Anda mungkin juga menyukai