Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Metode Antropometri
Oleh:
Alfi Nurfauziah (240210130006)
Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu,
contoh gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan
pengeluaran yodium dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis teknik penilaian status
gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu penilaian status gizi
secara langsung yaitu antropometri.
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometri dapat berarti ukuran tubuh
manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan
untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan
ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,
otot dan jumlah air dalam tubuh.
Bentuk aplikasi penilaian status gizi dengan antropometri antara lain dengan
beberapa indeks pengukuran pada anak, dan penggunaan teknik Indeks Massa
Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) pada remaja dan dewasa.
A. Penilaian Status Gizi Anak
Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan menggunakan indikator:
a. Berat badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk
mendiagnosa bayi normal atau BBLR.
Cara menimbang/mengukur berat badan:
1. Gantungkan dacin pada:
Dahan pohon
Palang rumah atau penyangga kaki ketiga
1.
2.
3.
4.
b.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak:
Pemeriksaan alat timbangan
Anak balita yang ditimbang
Keamanan
Pengetahuan dasar petugas.
Umur
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Menurut
Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh
dan untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.
Contoh :
7 tahun 2 bulan dihitung 7 tahun, dan apabila 6 tahun 11 bulan dihitung 6 tahun.
c. Tinggi Badan
Cara mengukur:
1. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar
sehingga tepat 2 meter.
2. Lepaskan sepatu atau sandal.
3. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna
4. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus
lurus menempel pada dinding.
5. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan
mikrotoa.
d. Lingkar Lengan Atas
Baku lingkar lengan atas yang digunakan sekarang belum dapat mendapat
pengujian memadai untuk digunakan di Indonesia. Kesalahan pengukuran LLA
(ada berbagai tingkat keterampilan pengukur) relatif lebih besar dibandingkan
dengan tinggi badan, mengingat batas antara baku dengan gizi kurang, lebih
sempit pada LLA dari pada tinggi badan. Lingkar lengan atas sensitif untuk suatu
golongan. Cara mengukur:
1. Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri
2. Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau pakaian
3. Pita dilingkarkan pada pertengahan lengan tersebut sampai cukup terukur
keliling lingkaran lengan.
e. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis,
yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau
peningkatan ukuran kepala. Alat yang sering digunakan dibuat dari serat kaca
(fiber glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak mudah patah,
pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal, caranya dengan melingkarkan
pita pada kepala.
Setelah mendapatkan indikator tersebut, status gizi dinilai dengan cara
menghitung Z score dengan menggunakan rumus:
Z score =
Lalu dicocokan dengan tabel dibawah ini, sehingga dapat dilihat status gizinya
Status gizi
Baik
Sedang
Kurang
Buruk
BB/U
>80%
70-80%
60-70%
<60%
BB/TB
>90%
80-90%
70-80%
<70%
TB/U
>95%
90-95%
85-90%
<85%
badan. Dengan IMT ini antara lain dapat ditentukan berat badan beserta resikonya.
Misalnya berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit
infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit
degeneratif.
Berikut contoh penggunaan metode IMT ini untuk mementukan kondisi
berat badan kita. Pada contoh ini akan disampaikan penjelasan tentang cara-cara
yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT yang
kemudian disesuaikan dengan keseimbangan konsumsi sehari-hari.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan
berat badan dan pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT hanya untuk orang
dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja,
ibu hamil, dan olahragawan. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dipergunakan
formula sebagai berikut :
IMT =
Berat badan(kg)
2
Tinggi badan(m)
Kategori
IMT
Kurus Sekali
<17,0
Kurus
17,0 18,4
Normal
Normal
18,5 25,0
Gemuk
25,1 27,0
Obesitas
> 27,0
Keunggulan Antropometri
Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah
1. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas,
mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.
2. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif
3. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga
oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.
4. Biaya relatif murah
5. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.