DISUSUN OLEH
PRASETYO BAYU AJI (1512002)
IMAM SOFGHUL VIKRI ANWAR (1512037)
MENTARI ULFA N (1512038)
RIDWAN BRIAN BUDIMAN (1512040)
PRILLIA PUTRI BERYA (1512043)
SEPTI TRIANDINI (1512046)
FAHMI MASYHURI (1512068)
B. JENIS LAGOON
Lagoon dpat dibedakan bedasarkan derajat pencampuran mekanik yang dilakukan.
Jika energy yang diberikan cukup untuk mendapatkan derajat pencampuran dan aerasi
terhadap seluruh air limbah termasuk padatan tersuspensi, reaktor ini disebut lagoon
aerobic.efluen dari lagoon aerobic memerlukan unit peralatan sistem untuk pemisahan
padatan agar didapatkan hasil olahan sesuai dengan standar yang dibolehkan.
Jika energy yang dihasilkan hanya cukup untuk pencampuran dan aerasi sebagian
dari air limbah yang ada di dalam lagoon, sedangkan padatan yang ada di dalam air
limbah mengendap di dasar lagoon atau di daerah yang mempunyai gradient kecepatan
yang rendah serta menghasilkan proses peruraian secara anaerobic disebut Lagoon
Fakultatif, dan proses tersebut dapat dibedakan dengan kolam fakuktatif hanya pada
metode pemberian oksigen atau cara aerasinya.
Lagoon atau kolam fakultatif dapat juga dianggap sebagai reactor dengan
pencampuran sempurna tanpa sirkulasi biomassa.
C. GAMBAR LAGOON
Gambar bak aerasi lagoon pada pengolahan air
bagian keluara
diletakkan pada bagian yang kemungkinan terjadi aliran singkat paling kecil.
Lagoon digunakan pada sistem pengolahan air limbah dalam industri pangan
seperti limbah cair industri tapioka, industri nata de coco, industri kecap dan industri
tahu. Sistem lagoon dapat digunakan untuk mempercepat proses penguraian senyawa
polutan atau memperpendek waktu tinggal.
Selain itu lagoon juga dapat digunakan untuk mengolah limbah cair domestik
yang dihasilkan dari pemukimam penduduk dan juga tempat penginapan seperti hotel.
Lagoon juga digunakan dalam pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari industri
tekstil dengan penjelasan sebagai berikut :
Pada PT Sukun Tekstil, unit pengoahan limbah terakhir sebelum air dibuang ke
saluran irigasi adalah lagoon. Pada lagoon, sistem aerasi dijalankan secara alami,
tanpa bantuan mesin aerator. Lagoon atau kolam ini termasuk kolam dangkal. Metode
ini merupakan metode pengolahan tambahan. Kondisi aerobik terdapat pada bagian
atas dari kolam atau lagoon. Oksigen yang terlarut didapatkan dari proses fotosintesis
serta sebagian didapatkan dari difusi oksigen dari udara atau atmosfer.
Kondisi stagnant di dalam lumpur di daerah sekitar dasar kolam menyebabkan
terhambatnya transfer oksigen ke daerah tersebut, sehingga menyebabkan kondisi
anaerob. Batas antara zona aerobik dan anaerobik tidak tetap, dipengaruhi oleh
adanya pengadukan oleh angin serta penetrasi sinar matahari.