Anda di halaman 1dari 46

CASE REPORT SESSION

*KepaniteraanKlinik Senior
**Pembimbing GANGGUAN SKIZOFRENIA
PARANOID
Priselia Febrina R P, S.ked* Andi P H Sihaloho,
S.Ked* Nuraini Retno Saputri, S.ked* Defhia
Priyanti, S.ked*
dr. Viktor Eliezer,Sp.KJ**

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR BAGIAN IKJ


RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014

BAB I
PENDAHULUAN
skizofrenia sindrom dengan variasi
penyebab dan perjalanan penyakit yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung
pada perimbangan pengaruh genetik, fisik,
dan sosial budaya
Skizofrenia mempengaruhi otak dan
menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi,
emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan
terganggu

BAB II
STATUS PSIKIATRI

KETERANGAN PRIBADI
PASIEN

Nama : Ny. SR
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal Lahir/ Umur : Trenggalek, 1969 / 45 Tahun
Status Perkawinan: menikah
Bangsa
: Indonesia
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan :Tidak Bekerja
Alamat : RT 19 dayn sungai besi Desa Kota kandis
Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjabtim
Pernah masuk Rumah Sakit dengan :Sudah pernah di rawat
di RSJ dengan keluhan Skizofrenia

ALLO/INFORMAN
Nama : Tn. IM
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 49 Tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat dan telepon : RT 19 dayn sungai besi
Desa Kota kandis Kecamatan Dendang
Kabupaten Tanjabtim
Hubungan dengan Pasien : Suami Pasien
Keakraban dengan Pasien : Baik
Kesan pemeriksa/Dokter terhadapketerangan
yang diberikan: Dapat dipercaya

ALLOANAMNESIS
Pasien datang ke fasilitas kesehatan ini
atas keinginan
Keluarga Pasien
Rekomendasi Dari Dinas Kesehatan
Sebab utama pasien dibawa keluarganya
ke RSJ
Awal sakitnya dari pengangkatan kanker
rahim tahun 2004. Jadi pasien merasa trauma,
cemas dan kepribadian emosional mulai
berubah sehingga tahun 2009 di bawa ke RSJ.

Lanjutan...
Keluhan utama pasien dan telah
berlangsung selama
Pasien sering lari dari rumah, bicara sendiri
sejak 4 tahun lalu

Lanjutan...

Riwayat perjalanan penyakit pasien sekarang


Pasien pernah jalan kaki tempat orang tua yang
jauhnya 7 km
Pasien sering marah-marah kepada anak, suami dan
orang lain yang bertamu tanpa sebab yang jelas
Pasien pernah dirawat sebelumnya. Setelah rawat
jalan pasien tidak mau minum obat lagi 3 tahun
yang lalu
Pasien menjadi curiga ama orang lain
Pasien sering banting-banting barang tanpa sebab
yang pasti

Lanjutan...
Riwayat penyakit pasien sebelumnya
Pasien pernah di rawat di RSJ 1 kali 3
tahun lalu dan putus obat

Lanjutan...
Riwayat Keluarga pasien
IDENTITAS

ORANG TUA
Ayah: Tn. X

Ibu: Ny. Y

Bangsa

Indonesia

Indonesia

Suku

Jawa

Jawa

Agama

Islam

Islam

Pendidikan

Sekolah Rakyat

Tidak tamat SD

Pekerjaan

Petani

Ibu rumah tangga

Umur

72 (2 tahun lalu

60 (hidup)

meninggal)
Alamat

Jawa timur

Tanjab Timur

Hubungan

Ayah pasien

Ibu pasien

Lanjutan...
Kepribadian
Bapak
Pendiam, sabar, dan tidak pemarah
Ibu
Cerewet, pengkritik, dan pemarah
Nenek
Sabar , pengasih, tidak pemarah

Lanjutan...
Genogram

Lanjutan...
Gambaran

Hubungan dengan

Saudara Ke -

Kepribadian

saudara

Kepribadian keras, suka

Tidak dekat

marah

Ramah

Kurang dekatdekat

Pemarah

tidak dekat

Sabar , baik

Kurang dekat

Baik, pendiam

Tidak dekat

Tidak ada yang memiliki riwayat gangguan


jiwa

Lanjutan...

Rumah
tempat

Keadaan Rumah
Tenang

Cocok

Nyaman

menentu

tinggal
Rumah

Tak

PREMORBID
Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan :
Lahir cukup bulan dengan bidan

Riwayat masih bayi dan anak-anak


Pertumbuhan fisik : normal
Minum ASI :
Usia mulai bicara: seperti pada anak umumnya
Usia mulai jalan : seperti pada anak umumnya

Kesehatan fisik masa kanak-kanak


Sulit dinilai

Lanjutan...

Kepribadian serta tempramen sewaktu anak-anak


Pasien adalah anak yang ramah, pendiam,
banyak teman, dan tidak pemarah
Masa sekolah
Pasien tidak tamat SD karena keluarga tidak ada
yang suport pendidikan dalam hal psikologi dan
materi.
Masa remaja
Kenakalan remaja (-),Perokok berat (-),
Penggunaan obat terlarang (-), Peminum
Minuman Keras (-)
Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan ibu rumah tangga

Lanjutan...
Percintaan, perkawinan, kehidupan
sosial, dan rumah tangga :
Masalah perkawinan sebelum sakit tidak
ada, setelah sakit terdapat perubahan
emosional pasien sehingga mudah untuk
marah kepada anak dan suaminya tanpa
sebab yang pasti.

Stressor psikososial
Pasien operasi kanker rahim pada tahun 2004

Riwayat penyakit fisik yang pernah


diderita os
Pasien pernah menderita penyakit tumor jinak
di rahim sehingga kedua rahim diangkat

Pernah suicide : tidak ada

Penggunaan alkohol/zat adiktif lainnya : (-)

PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
KHUSUS
Gambaran Umum
Penampilan : tampak sakit, tidak rapi
- Sikap Tubuh : gelisah
- Cara berpakaian: tidak rapi
- Kesehatan fisik : tidak sakit
Perilaku dan aktifitas psikomotor
- Cara berjalan : ketakutan
- Motorik : Hiperaktifitas
Sikap terhadap pemeriksa : tidak kooperatif

Lanjutan...
Pembicaraan dan fragmen pembicaraan
Gaya bicara
: gaya bicara spontan
Pembendaharaan bahasa : bahasa jawa
Afek, mood, dan emosi lainnya
Afek
: inapropriate
Mood
: disforik
Pikiran
: bentuk psikosis, waham
paranoid

Persepsi
: Halusinasiauditorik(),
halusinasi visual()
Mimpi dan fantasi
: waktu kecil pasien
ingin sekali sekolah tetapi keluarga tidak
mau mendukung dalam hal psikologi dan
materi. Sehingga setelah punya anak pasien
ingin sekali anaknya sekolah sampai tamat.

Sensorium
Kesadaran
: kompos mentis
Orientasi W/T/O
: terganggu
Konsentrasi dan kalkulasi: terganggu
Memori
: tidak bisa dinilai
Pengetahuan umum : tidak bisa dinilai
Pikiran abstrak
: tidak bisa dinilai
Insight :Derjat 1 yaitu penyangkalan
penuh akan sakitnya
Kemampuan mengendalikan rangsang
dari dalam diri : terganggu

PEMERIKSAAN INTERNA
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem

Kardiovaskular : DBN
Respiratorik
: DBN
Gastrointestinal : DBN
Urogenital
: DBN

Keadaan Umum
Sensorium: Composmentis Suhu: afebris

BB: -

Nadi: 90 x/menit

Pernafasan:20x/menit TB : -

TD:120/80 mmHg

Turgor: Baik

Status Gizi: Cukup

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN


DIAGNOSTIK KHUSUS LAINNYA :tidak
dilakukan

PEMERIKSAAN OLEH
PSIKOLOG/PETUGAS SOSIAL DAN LAINLAIN :tidak dilakukan

RESUME

Atas dasar gejala-gejala di atas, maka


berdasarkan PPDGJ-III dipertimbangkan
diagnosis berupa F20.00 Skizofrenia
Paranoid Berkelanjutan

DIAGNOSA BANDING
F 22.0 Gangguan Waham Menetap
F23 Gangguan Psikotik Akut dan Sementara

DIAGNOSIS
Aksis I : F.20.00 Skizofrenia Paranoid
Berkelanjutan
Aksis II : Z 03.2 tidak ada diagnosis aksis II
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah keluarga
Aksis V : 60 51 gejala sedang (moderate),
disabilitas sedang

TERAPI
Terapi di IGD
- Injeksi Govotil 1 amp
- Injeksi Diazepam 1 amp
Terapi Rumatan saat Rawat Inap
- Risperidone 2 mg 2x1
- Triheksifenidil 2 mg 2x1
- Chlorpromazin 100 mg 1x1
Terapi Kejuruan
Terapi Psikoedukasi

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad fungsional
: Dubia ad bonam

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Skizofrenia adalah suatu penyakit yang


mempengaruhi otak dan menyebabkan
timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan,
dan perilaku yang aneh dan terganggu

EPIDEMIOLOGI
Menurut DSM-IV-TR, insidensi tahunan
skizofrenia berkisar antara 0,5-5,0 per
10.000
Wanita cenderung mengalami gejala yang
lebih ringan, lebih sedikit rawat inap dan
fungsi sosial yang lebih baik di komunitas
dibandingkan laki-laki
Onset puncak pada laki-laki terjadi pada
usia 15-25 tahun sedangkan pada wanita
terjadi pada usia 25-35 tahun

ETIOLOGI
Model Diatesis Stres
Faktor Biologis .
Hipotesis Dopamin
Neurotransmitter Lainnya
Neuropatologi
Psikoneuroendokrinologi
Faktor Genetik

PATOGENESIS
Makna patofisiologis yang khusus dikaitkan
dengan dopamin, avaibilitas dopamin atau
agonis dopamin yang berlebihan dapat
menimbulkan gejala skizofrenia
Jalur mesolimbik
Jalur mesokortikal
Jalur nigostriatal
Jalur tuberoinfundibular

GEJALA DAN DIAGNOSIS

Gejala Positif
Gejala ini menggambarkan fungsi normal yang berlebihan
dan khas, meliputi waham, halusinasi, disorganisasi
pembicaraan dan disorganisasi perilaku seperti katatonia
atau agitasi.
Gejala Negatif
Gejala ini terdiri dari 5 tipe gejala, yaitu: Affective Flattening
, alogia, avolition, anhedonia dan gangguan atensi
Gejala Kognitif
Gejala kognitif pada penderita skizofrenia dapat saling
tumpang tindih dengan gejala negatif. Selain gangguan
pikiran dapat juga terjadi inkoheren, asosiasi longgar atau
neologisme.

KLASIFIKASI
Menurut PPDGJ III
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Hebefrenik
Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia tak terinci (undifferentiated)
Depresi pasca Skizofreniua
Skizofrenia Residual
Skizofrenia Simpleks
Skizofrenia lainnya
Skizofrenia YTT

DIAGNOSIS BANDING
Gangguan Psikotik Sekunder
Gangguan Psikotik Lain

TERAPI
Perawatan di rumah sakit
Terapi somatik
Terapi psikososial
Psikoterapi keluarga, kelompok, dan
individu

PROGNOSIS
Prognosis Baik

Prognosis Buruk

Onset lambat

Onset muda

Faktor pencetus yang jelas

Tidak ada faktor pencetus

Onset akut

Onset tidak jelas

Riwayat sosial, seksual, pekerjaan pramorbid Riwayat sosial, seksual, pekerjaan premorbid buruk
baik
Gejala gangguan mood

Perilaku menarik diri, autistik

Menikah

Tidak menikah, bercerai, janda/duda

Riwayat keluarga gangguan mood

Riwayat keluarga skizofrenia

Sistem pendukung yang baik

Sistem pendukung yang buruk

Gejala positif

Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam tiga tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan

BAB IV
ANALISIS KASUS
Anamnesis dan pemeriksaan psikiatrik yang
dilakukan terhadap pasien Ny. SR umur 45 tahun
yang datang ke Unit Gawat Darurat RSJ Jambi
tanggal 15 Desember 2014,
pasien dibawa oleh suami atas saran keluarga
pasien dan rekomendasi dari Dinas Kesehatan
karena pasien sering lari dari rumah tanpa tujuan
mengoceh sendiri lebih kurang empat tahun lalu
Awal sakitnya dari pengangkatan kanker rahim
tahun 2004. Jadi pasien merasa trauma, cemas
dan kepribadian emosional mulai berubah

sehingga tahun 2009 di bawa ke RSJ. Pasien


merupakan anak tunggal dari perkawinan Tn.X dan
Ny. Y
Pada masa kecil pasien sering di marah oleh ibunya.
Selain itu, hubungan perkawinan keluarga pasien
tidak bertahan lama (bercerai).
Karena perceraian itu, pasien menjadi tinggal
bersama Nenek pasien dan dibesarkan oleh nenek
pasien.
Masalah perkawinan sebelum sakit tidak ada, setelah
sakit terdapat perubahan emosional pasien sehingga
mudah untuk marah kepada anak dan suaminya
tanpa sebab yang pasti.

Tahun 2009 setelah os mendapatkan


pengobatan di RSJ Jambi kondisi os mulai
membaik
Pasien putus obat
Tahun 2011 pasien menjadi sering bicarabicara sendiri dan marah-marah kepada
anak nya, suaminya dan orang lain yang
bertamu kerumah tanpa sebab yang pasti
Pasien menjadi lebih curiga kepada orang

pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang


perempuan dengan penampilan yang tampak
sakit dan tidak rapih, gelisah, kesadaran kompos
mentis, perilaku dan aktivitas yang hiperaktivitas
, banyak bicara, afek inappropriate, mood
disforik,fungsi intelektual tidak bisa dinilai, daya
konsentrasi terganggu, orientasi tempat, waktu,
dan orang terganggu , ada gangguan sensasi
persepsi berupa halusinasi visual dan auditorik,
pengendalian impuls terganggu, insight derajat
1. RTA pasien terganggu.

gejala skizofrenia paranoid yang kembali


timbul akibat ketidak patuhan minum obat
Diagnosis banding : gangguan waham dan
gangguan psikotik akut sementara
Prognosis penderita ini adalah dubia at
bonam. Karena penyakit ini tidak
mengancam jiwa dan fungsi organ. Tapi
prognosis untuk fungsi sosial ataupun
kehidupan sehari-harinya buruk

DAFTAR PUSTAKA

Maslim Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III. Jakarta.
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. 2003
Videbeck Sheila L. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC. 2008
Sadock B, Sadock V A. Kaplan & Sadock. Buku Ajar Psikiatri Klinis,
Edisi 2. Jakarta: EGC. 2010.
Benhard Rudyanto Sinaga. Skizofrenia dan Diagnosis Banding.
Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007
Kaplan, Sadock V A. Kaplan & Sadock. Buku Ajar Psikiatri Klinis,
Edisi 2. Jakarta; EGC. 2010
Maslim Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Edisi Ketiga.
Jakarta. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. 2007
Puri BK, Laking P.J, Treasaden IH. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta:
EGC.2011
Arif IS. Skizofrenia :Memahami Dinamika Keluarga Pasien.
Bandung : PT. Refika Aditama. 2006

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai