LP Keluarga Grade Multi para
LP Keluarga Grade Multi para
TINJAUAN PUSTAKAN
1.1. Pengertian
Grande multipara adalah kelahiran anak yang bisa mencapai 10 orang
atau lebih. (Kamus Kedokteran Dorland, 1995).
Grande multipara ini merupakan masalah kesejahteraan ibu dan anak karena
dengan banyaknya anak maka anak lainnya menjadi kurang perhatian dan
kasih sayang meskipun perhatian dan kasih sayang dari orang tua sudah
dicurahkan merata pada anak-anaknya. Selain itu Grande Gravida juga dapat
berpengaruh pada ibu apabila usia ibu 35 tahun karena faktor pernafasan
yang tidak kuat untuk mendorong anak atau bayi keluar.
1.2. Etiologi
1. Faktor lingkungan.
2. Kurangnya pengetahuan.
3. Keinginan dari kedua belah pihak (suami-istri) untuk mempunyai
banyak anak.
4. Ketidak inginan suami untuk KB.
5. Biaya mahal dan efek samping yang ditimbulkan.
6. Sukar didapat atau tempat pelayanan KB terlalu jauh.
7. Terlalu tua.
(Informasi Pelayanan Kontrasepsi, Juni
1995)
1.3. Komplikasi
1. Ca Cervix.
2. Menurunnya tingkat ekonomi keluarga dan menambah pengeluaran
keluarga.
3. Kurangnya kasih sayang anak dari orang tua.
1.4. Penatalaksanaan
1. Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat tentang KB,
dan macam-macam KB, efek samping dan cara pemerolehannya.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
2.1. Pengkajian
A. Pada tahap pengkajian ini adalah merupakan data umum dari keluarga
atau sasaran yang meliputi
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan telpon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga
No
Nama
JK
Hub dng
KK
Umur
Pendidikan
Status Imunisasi
BCG
Polio
DPT
Ket
Hepa
Camp
titis
ak
6. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini ada macam-macamnya tetapi kebanyakan adalah
tipe keluarga inti dan keluarga besar. Keluarga inti terdiri dari ayah,
ibu dan anak, sedangkan keluarga besar terdiri dari ayah, ibu, anak dan
sanak saudara. Dan pada tipe keluarga ini ditambah dengan genogram.
7. Suku bangsa
Struktur Keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Sebagian besar penduduk baik kaya atau miskin biasanya pola
komunikasi mereka adalah terbuka.
21. Struktur kekuatan keluarga
Biasanya orang yang disegani atau dihormati, yang dapat
mempengaruhi prilaku kesehatan keluarga. Tetapi apabila anggota
keluarga tersebut mengerti dan sangat mengetahui tentang kesehatan
maka dapat dengan mudah mempengaruhi kesehatan anggota
keluarganya apabila kalau dia adalah seorang kepala keluarga atau
pengambil keputusan dirumah.
22. Struktur peran
Peran seorang ayah adalah sebagai pencari nafkah, pengambil
keputusan di lingkungan keluarga dan pengayom keluarga.
23. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma keluarga yang paling kuat adalah agama dan
sedikit peraturan tidak tertulis yang ada di lingkungan keluarga. Ini
harus dipatuhi apabila tidak anak akan mendapat hukuman dari orang
tua sedangkan apabila orang tua yang melanggar maka harus meminta
maaf dan menjelaskan kepada anak-anak tentang tindakan yang benar.
E.
Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Sebagian besar keluarga dengan type ini rasa saling menghormati
dan menghargai sangat besar dan kuat karena mereka merupakan
keluarga besar dan selalu diajarkan tentang suka duka ditanggung
bersama.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik ini dimulai dari ujung kepala sampai ujung kaki
(Head to toe). Biasanya pada ibu mengalami anemia, hipotensi karena
kurangnya gizi pad makanannya. Begitu pula pada anak-anak juga
mengalami anemia, kurus, kusam, kulit berdaki, baju yang dipakai kotor.
H.
Harapan Keluarga
Biasanya keluarga berhadap dapat keringan biaya (ASKES / JPS)
dan mendapat bantuan misal : sembako.
Masalah
Penyebab
mengalami Nutrisi
kurang Ketidak
sanggupan
keluarga
makan).
mengenal
- Anggota
keluarga
tampak
masalah
- Keluarga
mengatakan
(suami-istri) Defisit
bahwa
Ketidak
takut pengetahuan
sanggupan
keluarga
mengambil
- KB
membutuhkan
biaya
keputusan tentang
tindakan
kesehatan
- Lingkungan
rumah
kotor Gangguan
Ketidak
mampuan
tidak sehat.
keluarga
pemeliharan
memelihara
Ketidak
(ISPA)
pencernan (diare).
dan penyakit
saluran keluarga
nafas
pencernaan.
dan memelihara
lingkungan rumah
8
yang sehat
B. Prioritas masalah
Prioritas didasarkan pada dignosis keperawatan yang mempunyai
skor tertinggi dn disusun berurutan sampai yang mempunyai skor
terendah.
No
1.
2.
KRITERIA
NILAI
Sifat masalah
Skala : Tidak / kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
3.
4.
BOBOT
1
2
2
Sebagian
Tidak dapat
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
ditangani
Ada masalah tapi tidak perlu
ditangani
Masalah tidak dirasakan
b.
Mengidentifikasi
kebutuhan
dan
harapan
keluarga
tentang
kesehatan.
c.
10
oleh keluarga.
Keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat dengan
menggunakan pengamatan.
Analisis perawat setelah mengetahui respon subyektif dan obyektif
keluarga yang dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah
ditentukan.
Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 1995, Informsi Pelayanan Kontrasepsi, Edisi ke empat.
Suprijitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga, EGC, Jakarta.
Perawatan Kesehatan Keluarga. 1989. Pusat Pendidikan Kesehatan Depkes RI.
Jakarta.
Dorland, Kamus Saku Kedokteran. 1995. EGC, Jakarta
11
12