sejak SD namun jarang kami temukan lagi di daerah perkotaan. Di Karimata, setiap
langkah yang kami jejakkan, selalu ada ketiga hal itu dari setiap penduduk yang
kami temui, baik yang sudah kami kenal maupun belum. Satu hal yang kami tak
kuasa menahannya adalah perpisahan. Sejak sehari sebelum kepergian kami, induk
semang kami masing masing sudah sibuk mempersiapkan oleh-oleh yang akan
kami bawa, bahkan induk semang saya sampai tak tidur malam harinya karena
sibuk memasak bekal untuk saya dan rombongan. Mungkin ini tak enak, tapi inilah
yang terbaik bisa amak buat untuk kalian., ujar Mak Siti, wanita yang bukan hanya
meminjamkan rumahnya untuk kami tempati, namun juga hatinya untuk kami
sayangi.
Keesokannya, derai air mata puluhan warga yang sudah sejak pagi
berkumpul di dermaga melepas kepergian kami. Sekolah, puskesmas, dan kantor
desa bahkan diliburkan hari itu. Sedih sekali, rasanya seperti pergi merantau
meninggalkan keluarga kandung kami sendiri.